OLEH:
KELAS REGULAR F 2021
KELOMPOK 10
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan mata
kuliah Epidemiologi Penyakit Menular yang berjudul “Epidemiologi penyakit
cikuya/demam kuning”
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah kami, sehingga dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan umumnya
dan mahasiswa Universitas Halu Oleo khususnya.
Kami menyadari bahwa masih terdapat kekeliruan dalam pembuatan
makalah ini, maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun
agar pada pembuatan makalah berikutnya dapat lebih baik.
Kelompok 10
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang, dengan angka kematian
penyakit menular cukup tinggi dan prevalensinya meningkat karena
dipengaruhi oleh faktor lingkungan serta perilaku hidup masyarakat.
Terlebih dalam kondisi sosial ekonomi yang kurang mendukung, tentu saja
kejadian kasus penyakit menular ini memerlukan penanganan yang lebih
vital, profesional dan berkualitas (MDG, keenam). Manusia sangat erat
hubungannya dengan lingkungan, karena lingkungan merupakan daya
dukung manusia untuk kelangsungan hidupnya. Dalam perkembangan
ilmu epidemiologi menggambarkan secara spesifik bahwa lingkungan
sejak lama mempengaruhi terjadinya suatu penyakit atau wabah.
Chikungunya misalnya, penyakit ini dikenal dengan penyakit flu
tulang, yang ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus, yang vektor penular penyakitnya sama dengan penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD) yang cara penanggulangan telah dikenal
oleh masyarakat secara luas. Penyakit ini ditandai oleh gejala flu, sakit
tulang belakang, sakit pada persendian, arthtritis pada sendi-sendi di
tangan dan tungkai. Penderita mengeluh tidak dapat bangun atau berjalan.
Pada penderita ada yang sembuh dalam beberapa hari, dan ada pula yang
sakit sampai berbulan-bulan. Penyakit Chikungunya tidak menyebabkan 2
kematian, akan tetapi dapat mengganggu aktivitas manusia. Penyakit
Chikungunya ini dapat juga menyatu dengan penyakit Demam Berdarah
ataupun dengan penyakit Demam Kuning yang mematikan (Sembel,
2008).
Demam kuning adalah penyakit demam berdarah (hemoraik) virus
akut yang ditularkan oleh nyamuk yang terinfeksi virus penyebab demam
kuning. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit menular yang
berbahaya. Tingkat kematian penyakit ini berkisar 20-50%, namun pada
1
2
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian dari Demam Kuning?
2) Apa saja tanda dan gejala Demam Kuning?
3) Apa faktor –faktor yang mempengaruhi Demam Kuning?
4) Bagaimana pencegahan dari Demam Kuning?
5) Bagaimana pemberantasan dari Demam Kuning?
6) Bagaimana pengobatan/penatalaksanan dari Demam Kuning?
3
C. Tujuan Penulisan
1) Untuk mengetahui pengertian dari Demam Kuning
2) Untuk mengetahui tanda dan gejala Demam Kuning
3) Untuk mengetahui faktor –faktor yang mempengaruhi Demam Kuning
4) Untuk mengetahui pencegahan dari Demam Kuning
5) Untuk mengetahui pemberantasan dari Demam Kuning
6) Untuk mengetahui pengobatan/penatalaksanan dari Demam Kuning
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
c. Faktor Environment
Virus demam kuning hidup di daerah yang beriklim tropis.
Sehingga Demam kuning hanya terjadi di Afrika dan Amerika Selatan
di Negara yang terletak dekat khatulistiwa.
d. Port of entry and exit
Port of entry atau pintu masuk dari demam kuning ini adalah
kulit. Sedangkan Port of exit atau pintu keluarnya juga kulit dari host
karena agent/nyamuk mengigit kulit host dan menularkannya.
e. Transmisi
Virus demam kuning termasuk dalam kelompok arbovirus dari
genus Flavivirus, dan nyamuk adalah vektor utama. Nyamuk ini akan
membawa virus dari satu host ke yang lainnya, terutama antara monyet
ke monyet, dari monyet ke manusia, dan dari manusia ke manusia.
Beberapa spesies nyamuk Aedes dan Haemogogus dapat
menularkan virus. Baik nyamuk yang berkembang biak di sekitar
rumah (domestik), di hutan (liar) atau di kedua habitat (semi-
domestik).
Ada tiga jenis siklus penularan, yaitu:
1) Sylvatic (hutan) demam kuning: Di hutan hujan tropis, demam
kuning terjadi pada monyet yang terinfeksi oleh nyamuk liar.
Monyet-monyet yang terinfeksi kemudian menularkan virus
kepada nyamuk lain yang memakan mereka. Nyamuk yang
terinfeksi menggigit manusia yang masuk ke hutan, sehingga
dalam kasus-kasus tertentu penyakit demam kuning, sebagian besar
infeksi terjadi pada pria muda yang bekerja di hutan (misalnya
pekerja penebang pohon).
2) Intermediate demam kuning: Di daerah yang lembab atau semi-
lembab Afrika, pernah terjadi epidemi skala kecil. Nyamuk yang
berkembang biak di alam bebas dan di sekitar rumah tangga dapat
menginfeksi monyet dan manusia. Peningkatan Transmisi manusia
dan nyamuk yang terinfeksi menyebabkan di suatu daerah bisa
7
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demam Kuning adalah penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh
virusyang disebut Flavivirus yang penularannya melalui vektor nyamuk
Aedesaegypti. Pada kasus-kasus yang parah, infeksi virus menyebabkan
gejala klinis seperti demam yang tinggi, perdarahan kedalam kulit, dan
necrosis (kematian) dari sel-sel dalam ginjal dan hati. Kerusakan yang
dilakukan pada hati dari virus berakibat pada gagal hati yang parah yang
mengakibatkan menguningkan kulit. Karena mengakibatkan kulit menjadi
"kuning" maka disebut dengan "demam kuning”. Demam kuning kuning
dapat dicegah dengan beberapa cara, yaitu: vaksinasi, nyamuk kontrol,
epidemic kesiapsiagaan, dan menghindari gigitan nyamuk. Untuk
pengobatan tidak ada yang khusus, hanya saja harus dilakukan perawatan
secara suportif untuk mengobati dehidrasi dan demam, namun ada juga
yang menggunakan ramuan herbal dalam pengobatan demam kuning ini.
B. Saran
Demam kuning merupakan penyakit endemik di Afrika dan Amerika
Selatan. Jadi, bagi wisatawan yang berkunjung ke negara-negara tersebut,
diharuskan memiliki sertifikat vaksin demam kuning. Hal ini dilakukan
agar para pengunjung tersebut tidak terkena demam kuning dan tidak akan
pula membawa penyakit demam kuning tersebut ke negara asalnya. Selain
itu juga perlu nya waspada terhadap wabah dari penyakit demam kuning,
karena walaupun itu terjadi banyak di luar Indonesia namun untuk
mengantisipasi agar tidak menyebarnya penyakit demam kuning di
Indonesia perlu diaadakannya pencegah-pencegahan yang telah
disarankan. Serta perlunya menjaga hygiene personal dan lingkungan itu
sendiri. Dan jika terjadi gejala atau tanda-tanda demam kuning maka
disarankan agar segera dipriksakan agar tidak lebih parah sehingga dapat
12
13
http://www.totalkesehatananda.com/yellowfever.htmlhttp://indonesianherbal.blog
spot.com/2010/11/tanaman-obat-penyakit-demam-kuning.html
http://nightray13kuro.blogspot.com/2012/05/parasitologi-demamkuning.html
www.wekepedia.com
www.health.nsw.gov.auhttp://indonesiabisasehat.blogspot.com/2010/05/tentang-
demam-kuning.html
http://epidemiologiunsri.blogspot.com/2012/02/demam-kuning.html
14