Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

‘’DEMAM KUNING’’

DI SUSUN

NAMA KELOMPOK IV :

1. YULITA MODESTA BENYA


2. WULAN SEPTYANINGSIH
3. NURUL ZURYATI AZMI
4. DINDA MAULINDA
5. DHIYAROJA HUTOMO

SMKN 8 MATARAM
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Demam Kuning”
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata pelajaran Epidemiologi Kesehatan A.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak
kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat
dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………

DAFTAR ISI …………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN :

A. Latar Belakang …………………………………………………

B. Rumusan Masalah ……………………………………………...


C Tujuan ………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN :

A. Pengertian Penyakit Demam Kuning dan Penyebabnya .............

A. Cara Penularan Penyakit Demam Kuning..................................

B. Gejala yang Ditimbulkan dari Penyakit Demam Kuning............

D Model Epidemiologi yang Digunakan


PadaPenyakitDemam Kuning ...........................................................................

C. Riwayat Alamiah Penyakit Demam Kuning ..............................

D. Cara Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Demam Kuning ………………….

E. Pengobatan Penyakit Demam Kuning ........................................

BAB III PENUTUPAN

A.Kesimpulan ……………………………………………………..

B.Saran ............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

KLB (Kejadian luar biasa) merupakan meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian
yang bermakna secara epidemioligis pada suatu daerah dalam waktu tertentu dan menjurus
kepada wabah. Kasus KLB dapat
Disebabkanoleh berbagai macam faktor penyebab penyakit baik dari parasit virus, bakteri, jamur
ataupun dari vektor binatang. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus adalah demam
kuning (Yellow Fever). Demam kuning disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui perantara
gigitan nyamuk Aedes aegypti dan spesies lainnya yang ditemukan di daerah tropis dan subtropis
di Amerika Selatan dan Afrika,tetapi tidak di Asia (Newsmedical, 2012). Pada 200.000 kasus
demamkuning, 30.000 diantaranya dapat menyebabkan kematian di seluruh duniasetiap tahun.
Meskipun penyakit demam kuning belum pernah dilaporkan diAsia, tetapi wilayah ini tetap
berisiko karena kondisi yang diperlukan untuk transmisi hadir di sana. Dalam abad terakhir
(XVII ke XIX) wabah demam kuning dilaporkan di Amerika Utara (NewYork, Philadelphia,
Charleston, New Orleans, dll) dan Eropa (Irlandia,Inggris, Perancis, Italia, Spanyol danPortugal).
Kasus fatalitas berkisar dari 15% menjadi lebih dari 50%.
Sebagian besar kasus dan kematian terjadi di sub-Sahara Afrika disebabkan oleh demam kuning
yang merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama dan terjadi dalam pola epidemi.
Tiga puluh dua negara di Afrika sekarang dianggap berisiko demam kuning dengan total
populasi 610 juta orang danlebih dari 219 juta diantaranya tinggal didaerah perkotaan.Meskipun
penyakit ini biasanya menyebabkan kasus sporadis dan KLB kecil, hampir di semua pusat kota
besar di daerah tropis Amerika telah reinfested dengan Aedes aegypti. Penduduk yang paling
rentan adalah penduduk yang tinggal di perkotaan karena cakupan imunisasi rendah. Di Amerika
Latin, di daerah perkotaan memiliki daerah epidemik yang memiliki risiko lebih besar dalam 50
tahun terakhir. Kepadatan dan habitat nyamuk Aedes aegypti telah di perluas baik di daerah
perkotaan dan pedesaan. Penyakitini awalnya di impor dari afrika ke America.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan penyakit demam kuning dan apa penyebabnya?
2. Bagaimana cara penularan penyakit demam kuning?
3. Gejala apa saja yang di timbulkan dari penyakit demam kuning?
4. Apa model epidemiologi yang digunakan pada penyakit demam kuning?
5. Bagaimana riwayat alamiah penyakit demam kuning?
6. Bagaimana cara pencegahan dana pengendalian penyakit demam kuning?
7. Bagaimana cara pengobatan penyakit demam kuning?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari penyakit demam kuning dan penyebabnya.
2. Mengetahui cara penularan penyakit demam kuning.
3. Mengetahui gejala apa saja yang ditimbulkan dari penyakit demam kuning.
4. Mengetahui model epidemiologi yang di gunakan pada penyakit demam kuning.
5. Mengetahui riwayat alamiah penyakit demam kuning.
6. Mengetahui cara pencegahan dan pengendalian penyakit demam kuning.
7. Mengetahui cara pengobatan penyakit demam kuning.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyakit Demam Kuning Dan Penyebabnya


Demam kuning ada infeksi virus akut yang menyebabkan keruakan pada
hati,ginjal,jantung,dan gastrointestinal. Virus ini berupa sebuah virus RNA sebesar 40
hingga 50 nm dengan indera positif dari genus flavivirus, dari keluarga flaviviridae. Virus
demam kuning ini ditularkan melalui perantara gigitan nyamuk betina (nyamuk demam
kuning,aedes aegypti,dan spesies lain). Satu-satunya makhluk yang ditunggangi virus ini
adalah primata dan beberapa spesies nyamuk . Demam kuning ini dapat menyebabkan
gejala mirip flu,menguning baik dari mata dan bagian putih mata, yang dapat
menyebabkan kematian.

B. Cara Penularan Penyakit Demam Kuning


Ada tiga jenis siklus penularan penyakit demam, yaitu :
1. Sylvatic(atau hutan) demam kuning
Di hutan hujan tropis, demam kuning terjadi pada monyet yang terinfeksi oleh
nyamuk liar. Monyet-monyet yang terifeksi kemudian menularkan virus kepada
nyamuk. Nyamuk yang terifeksi menggigit manusia yang masuk ke hutan,sehingga
dapat menimbulkan penyakit demam kuning. Sebagian besar infeksi terjadi pada
pria muda yang bekerja di hutan (misalnya untuk logging).
2. Demam kuning intermediet
Di bagian lembab atau semi lembab-lembab Africa,epidemic skala kecil
terjadi. Semi-negeri nyamuk (yang berkembang biak dirumah tangga liar dan
sekitarnya) menginfeksi baik kera maupun manusia. Kontak meningkat antara
manusia dan nyamuk yang terinfeksi menyebabkan tranmisi. Banyak desa yang
berjauhan di suatu daerah dapat menderita kasus secara bersamaan. Ini adalah jenis
yang paling umum dari wabah di Afrika. Wabah bisa menjadi epidemi lebih parah
jika infeksi dilakukan ke daerah penduduk dengan nyamuk domestic dan orang yang
belum divaksinasi.

C. Gejala Yang Ditimbulkan Dari Penyakit Demam Kuning


Pada penderita sakit sedang , akan terjadi demam,menggigil,sakit kepala,sakit
otot punggung,sakit seluruh badan,badan lemah,mual,dan muntah. Denyut nadi relative
lambat dibandingkan dengan peningkatan suhu. Kuning pada telapak tangan dan
selaput putih mata(jaundice) timbul sejak pemulaan sakit. Air seni yang dikeluarkan
biasanya sedikit sampai tidak ada(anuria). Jumlah sel darah putih(leukosit)
rendah(leucopenia) juga terjadi sejak permulaan sakit, terutama pada sakit hari ke-5.
Kemudian sakit mulai sembuh.

Pada penderita sakit berat,ditandai dengan timbulnya perdarahan melalui


lubang hidung(epistaxis),perdarahan gusi(gingival-bleeding), dan muntah
darah(hematemesis), serta berak darah(melena). Di samping itu,terjadi gangguan fungsi
hati dan ginjal.

D. Model Epidemiologi Yang Digunakan Pada Penyakit Demam Kuning

Pada kasus ini model epidemiologi yang digunakan adalah Triad Epidemiologi
atau segitiga epidemiologi , yang menunjukkan adanya hubungan keterkaitan yang erat
antara host,agent,dan environment.

 Agent
Demam kuning disebabkan oleh virus demam kuning yang disebut
Flavivirus yang ditularkan oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi. Nyamuk
demam kuning biasanya adalah nyamuk aedes aegypti.

 Host
Manusia dan monyet merupakan host atau pejamu utama yang
terinfeksi oleh virus ini.

 Environment
Virus demam kuning hidup di daerah yang beriklim tropis. Sehingga
demam kuning hanya terjadi di Afrika dan Amerika Selatan di Negara
yang terletak dekat khatulistiwa.
E. Riwayat Alamiah Penyakit Demam Kuning

Gejala demam kuning muncul 3 sampai 6 hari setelah seseorang di gigit oleh
nyamuk yang terinfeksi. Biasanya gejala fase akutnakan bertahan selama 3 sampai 4 hari
dan kemudian menghilang. Jika orang yang terinfeksi akan maju ke fase beracun, gejala fase
beracun akan mulai dalam waktu 24 jam dari akhir fase akut. Ketika seseorang sembuh dari
penyakit demam kuning,mereka di anggap memiliki kekebalan seumur hidup dari penyakit
ini.

Fase beracun berkembang ketika terjadi demam kembali, dengan gejala


klinis termasuk demam tinggi,sakit kepala,nyeri punggung,mual,muntah,sakit perut,dan
kelelahan. Koagulopati hati menghasilkan gejala hemoragik,termasuk hematemesis(muntah
hitam), epistaksis(hidung berdarah), perdarahan gusi, dan perdarahan petekie dan
purpura(memar). Ikterus memperdalam dan proteinuria sering terjadi pada kasus berat.

Pada tahap akhir penyakit,pasie dapat mengalami hipotensi,syok,asidosis


metabolic,nekosis tubular akut,disfungsi miokard dan aritmia jantung. Kebingungan, kejang,
dan koma juga dapat terjadi. Ketika epidemic terjadi dipopulasi tidak divaksinasi,tingkat
fatalitas kasus berkisar dari 15% menjadi lebih dari 50%. Infeksi bakteri sekunder dan gagal
ginjal adalah komplikasi. Gejala kelemahan dan kelelahan dapat berlangsung beberapa
bulan pada orang yang pulih. Mereka yang sembuh dari demam kuning umumnya memiliki
kekebalan terhadap infeksi berikutnya berlangsung.

1. Fase Akut
 Demam
 Sakit kepala
 Nyeri otot
 Sakit punggung
 Panas dingin
 Kehilangan nafsu makan
 Mual dan/muntah
2. Tahap Beracun
 Demam tinggi
 Sakit perut
 Pendarahan dari gusi,hidung,mata,dan/atau perut
 ‘’Hitam’’ muntah(muntah yang muncul hitam karena kandungan
darah)
 Tekanan darah rendah
 Gagal hati yang dapat menyebabkan sakit kuning(menguningnya
kulit dan putih mata)
 Gagal ginjal
 Kebingungan
 Penyitaan
 Koma
 Kematian(sekitar 50% dari pasien fase beracun mati)

F. Cara Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Demam Kuning


1. Vaksinasi
Vaksinasi adalah ukuran paling penting untuk mencegah demam kuning.
Didaerah berisiko tinggi dimana cakupan vaksinasi rendah,pengendalian wabah
melalui imunisasi sangat penting untuk mencegah epidemic. Untuk mencegah
wabah di seluruh wilayah yang terkena dampak ,cakupan vaksinasi harus
mencapai minimal 60% sampai 80% dari populasi yang berisiko. Hanya sedikit
Negara-negara endemic yang baru-baru diuntungkan dari kampanye vaksinasi
missal. Vaksinasi pencegahan dapat ditawarkan melalui imunisasi bayi rutin dan
kampanye massa satu kali untuk meningkatkan cakupan vaksinasi di Negara-
negara yang berisiko,serta untuk wisatawan ke daerah endemic demam kuning.
WHO sangat menganjurkan vaksinasi demam kuning rutin untuk anak-anak di
daerah berisiko untuk penyakit ini. Vaksin demam kuning aman dan terjangkau,
memberikan kekebalan efektif terhadap demam kuning dalam waktu satu
minggu untuk 95% dari mereka yang divaksinasi. Sebuah dosis tunggal
memberikan perlindungan bagi 30-35 tahun atau lebih, dan mungkin untuk
hidup. Risiko kematian dari demam kuning jauh lebih besar daripada risiko yang
berkaitan dengan vaksin.
 Kontra indikasi vaksinasi meliputi :
a. Anak-anak berusia kurang dari 9 bulan untuk imunisasi
rutin(atau kurang dari 6 bulan selama epidemic)
b. Wanita hamil,kecuali selama wabah demam kuning ketika
risiko infeksi tingg.
c. Pasien yang alergi berat terhadap protein telur.
d. Orang dengan imunodefisiensi parah karena gejala HIV/AIDS
atau penyebab lain.

Wisatawan,terutama yang datang ke Asia dari Africa atau


America latin haus memiliki sertifikat vaksinasi demam kuning.
Jika ada alasan medis untuk tidak mendapatkan vaksinasi,
Peraturan Kesehatan Internasional menyatakan bahwa ini
harus disertifikasikan oleh pihak yang berwenang.

2. Hindari Gigitan Nyamuk


Kenakan pakaian yang tepat untuk mengurangi gigitan nyamuk.
Ketika cuaca memungkinkan,kenakan baju lengan panjang,celana panjang dan
kaos kaki ketika diluar rumah. Nyamuk dapat menggigit melalui pakaian
tipis,sehingga penyemprotan pakaian dengan permetrin mengandung pembasmi
atau lain-EPA akan memberikan perlindungan ekstra. Jangan menerapkan
penolak mengandung permetrin langsung ke kulit.
Sadari jam nyamuk puncak. Waktu menggigit puncak untuk spesies
nyamuk banyak adalah senja hingga fajar. Ambil perawatan ekstra untuk
menggunakan pakaian pelindung nyamuk pada pagi hari,siang hari,serta malam
hari untuk menghindari kegiatan di luar ruangan di daerah dimana Demam
Kuning berisiko.

3. Pengendalian Nyamuk
Dalam beberapa situasi, pengendalian nyamuk adalah vital disamping
pemberian vaksinasi. Risiko penularan demam kuning di daerah perkotaan dapat
dikurangi dengan menghilangkan tempat berkembang biak nyamuk potensial
dan menerapkan insektisida ke air dimana merupakan perkembangan nyamuk
tahap awal. Aplikasi insektisida semprot untuk membunuh nyamuk dewasa
selama epidemic perkotaan,dikombinasikan dengan kampanye vaksinasi
darurat,dapat mengurangi atau menghentikan penularan demam kuning.
Secara historis,kampanye pengendalian nyamuk aedes aegypti berhasil
dieliminasi,vector demam kuning, perkotaan,dari Negara-negara daratan
sebagian besar Amrika Tengah dan Selatan. Sasaran program dan pengendalian
nyamuk-nyamuk liar dikawasan hutan tidak praktis untuk mecegah
hutan(sylvatic) sebagai lingkungan penularan demam kuning.
G. Pengobatan Penyakit Demam Kuning
Tidak ada pengobatan khusus untuk demam kuning,hanya perawatan
sportif untuk mengobati dehidrasi dan demam. Infeksi bakteri yang terkait dapat diobati
dengan antibiotic. Perawatan sportif dapat meningkatkan hasil bagi pasien sakit
parah,tetapi perawatan suportif jarang tersedia di daerah-daerah miskin.
Pengobatan gejala dengan istirahat,pemberian cairan dan
ibuprofen,naproxen,atau paracetamol, dapat meredakan gejala demam dan sakit. Pada
penderita demam kuning aspirin harus dihindari. Orang yang terinfeksi harus dilindungi
dari paparan nyamuk lebih lanjut(tinggal didalam rumah dan/atau dibawah kelambu
selama beberapa hari pertama sakit) sehingga mereka tidak dapat berkontribusi pada
siklus penularan.
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
1. Demam kuning adalah infeksi virus akut yang menyebabkan kerusakan pada
saluran hati,ginjal,jantung,gastrointestinal
2. Ada tiga cara penularan pentakit demam kuning,yaitu : sylvatic(atau hutan)
demam kuning,demam kuning intermediet,demam kuning perkotaan.
3. Model epidemiologi yang digunakan pada penyakit demam kuning adalah mode
Triad atau segitiga epidemiologi.
4. Riwayat alamiah terdiri dari fase akut dan fase beracun.
5. Cara pencegahan dan pengendalian penyakit demam kuning adalah dengan cara
vaksinasi,menghindari gigitan nyamuk,dan pengendalian nyamuk.
6. Pada penderita penyakit kuning tidak ada pengobatan khusus,hanya perawatan
suportif untuk mengobati dehidrasi dan demam.
B. SARAN
Demam kuning merupakan penyakit endemic di Afrika dan Amerika Selatan
Jadi,bagi wisatawan yang berkunjung ke Negara-negara tersebut,diharuskan
memiliki sertifikasi vaksin demam kuning. Hal ini dilakukan agar para pengunjung
tersebut tidak terkena demam kuning dan tidak pula membawa penyakit demam
kuning tersebut ke Negara asalnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Yatim,Faisal. 2007. Macam-macam penyakit menular dan cara pencegahannya
Jilid 2. Jakarta: Pustaka Obor Populer
2. http://www.news-medical.net/health/what-is-yellow-fever-(Indonesia).aspx.

Anda mungkin juga menyukai