PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Malaria adalah penyakit menular akibat infeksi parasit plasmodium yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria yang bernama Anopheles. Nyamuk
Anopheles penyebab penyakit malaria ini banyak terdapat pada daerah dengan
iklim sedang khususnya di benua Afrika dan India. Termasuk juga di Indonesia.
Parasit plasmodium yang ditularkan nyamuk ini menyerang sel darah merah.
Sampai saat ini ada empat jenis plasmodium yang mampu menginfeksi manusia
yaitu plasmodium vivax, plasmodium malariae, plasmodium ovale dan
plasmodium falciparum. Plasmodium falciparum merupakan yang paling
berbahaya dan dapat mengancam nyawa.
Banyak yang mengira penyakit malaria sama dengan demam berdarah
karena punya gejala yang mirip dan sama-sama ditularkan oleh nyamuk. Namun
perlu diketahui bahwa keduanya berbeda. Malaria disebabkan oleh nyamuk
anopheles yang membawa parasit plasmodium, sementara demam berdarah
disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue. Untuk lebih
pemahaman yang lebih mendalam, pada makalah ini akan dipaparkan mengenai
penyakit malaria dan demam berdarah dangue secara jelas dan terperinci
mengenai karakteristik, gejala, vector, dan cara pencegahan baik penyakit malaria
maupun penyakit demam berdarah dangue.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun beberapa masalah yang akan di rumuskan dalam memecahkan
masalah demam berdarah antara lain :
1. Apa sebenarnya penyakit demam berdarah dengue dan apa penyebabnya?
2. Bagaimana cara penularan penyakit demam berdarah dan siklus hidup vektor
penular penyakit DBD?
3. Apa saja cara pengobatan penyakit demam berdarah ?
4. Bagaimana cara pencegahan penyakit DBD ?
5. Apakah penyebab penyakit malaria?
6. Apa sajakah jenis-jenis malaria?
7. Bagaimana gejala klinis penyakit malaria?
BAB II
PEMBAHASAN
: Animalia
Filum
: Arthropoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Diptera
Family
: Culicidae
Genus
: Aedes
Upagenus
: Stegomyia
Spesies
: Ae. aegypti
vektor yang dapat menularkan virus Dengue tetapi yang dianggap vektor penting
dalam penularan virus ini adalah nyamuk Aedes aegypti walaupun di beberapa
negara lain Aedes albopictus cukup penting pula peranannya seperti hasil
penelitian yang pernah dilakukan di pulau Mahu Republik Seychelles.
Bila nyamuk Aedes menghisap darah manusia yang sedang mengalami
viremia, maka nyamuk tersebut terinfeksi oleh virus Dengue dan sekali menjadi
nyamuk yang infektif maka akan infektif selamanya. Selain itu nyamuk betina
yang terinfeksi dapat menularkan virus ini pada generasi selanjutnya lewat
ovariumnya tapi hal ini jarang terjadi dan tidak banyak berperan dalam penularan
pada manusia. Virus yang masuk dalam tubuh nyamuk membutuhkan waktu 8-10
hari untuk menjadi nyamuk infektif bagi manusia dan masa tersebut dikenal
sebagai masa inkubasi eksternal.
B.
Penularan penyakit dilakukan oleh nyamuk betina karena hanya nyamuk betina
yang mengisap darah. Hal itu dilakukannya untuk memperoleh asupan protein
yang
diperlukannya
untuk
memproduksi
telur.
Nyamuk
jantan
tidak
Telur Aedes aegypti tahan kekeringan dan dapat bertahan hingga 1 bulan
dalam keadaan kering. Jika terendam air, telur kering dapat menetas menjadi
larva.
Sebaliknya,
larva
sangat
membutuhkan
air
yang
cukup
untuk
2.3
sampai sore, karena nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan malam hari).
Misalnya hindarkan berada di lokasi yang banyak nyamuknya di siang hari,
terutama di daerah yang ada penderita DBD nya. Beberapa cara yang paling
efektif dalam mencegah penyakit DBD melalui metode pengontrolan atau
pengendalian vektornya adalah :
1. Pengendalian Non Kimiawi :
a. Pada Larva/jentik nyamuk
dilakukan
dengan
cara
menjaga
10
serangga vektor, penyediaan fasilitas air, pembuangan air, sampah dan buangan
lainnya.
4. Pengendalian Hayati
Yaitu cara lain untuk pengendalian non kimiawi dengan memanfaatkan
musuh-musuh alami nyamuk. Pelaksanaan pengendalian ini memerlukan
pengetahuan dasar yang memadai baik mengenai bioekologi, dinamika populasi
nyamuk yang akan dikendalikan dan juga bioekologi musuh alami yang akan
digunakan. Dalam pelaksanaanya metode ini lebih rumit dan hasilnyapun lebih
lambat terlihat dibandingkan dengan penggunaan insektisida. Pengendalian hayati
baru dapat memperlihatkan hasil yang optimal jika merupakan bagian suatu
pengendalian secara terpadu. Musuh alami yang yang digunakan dalam
pengendalian hayati adalah predator, patogen dan parasit
2.5
Definisi Malaria
Kata malaria berasal dari bahasa Itali Mal yang artinya buruk dan
Aria yang artinya udara. Sehingga malaria berarti udara buruk (bad air). Hal ini
disebabkan karena malaria terjadi secara musiman di daerah yang kotor dan
banyak tumpukan air. Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
parasit (protozoa) dan genus plasmodium, yang dapat ditularkan melalui gigitan
nyamuk anopheles. Penyakit malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh
infeksi protozoa dan genus plasmodium masa tunas atau inkubasi penyakit dapat
beberapa hari atau beberapa bulan. (Dinas kesehatan DKI Jakarta).
Berdasarkan pengertian diatas penyakit malaria adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi protozoa dan genus plasmodium yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk anopheles yang masa inkubasi penyakit dapat beberapa hari
sampai beberapa bulan. WHO mencatat setiap tahunnya tidak kurang dari 1
hingga 2 juta penduduk meninggal karena penyakit yang disebarluaskan nyamuk
Anopheles. Penyakit malaria juga dapat diakibatkan karena perubahan lingkungan
sekitar seperti adanya Pemanasan global yang terjadi saat ini mengakibatkan
penyebaran penyakit parasitik yang ditularkan melalui nyamuk dan serangga
lainnya semakin mengganas. Perubahan temperatur, kelembaban nisbi, dan curah
hujan yang ekstrim mengakibatkan nyamuk lebih sering bertelur sehingga vector
11
sebagai penular penyakit pun bertambah dan sebagai dampak muncul berbagai
penyakit, diantaranya demam berdarah dan malaria.
13
pada penderita anak sering terjadi kejang. Stadium ini berlangsung selama
15 menit 60 menit.
b. Stadium Demam
Setelah menggigil/merasa dingin, pada stadium ini penderita
mengalami serangan demam. Muka penderita menjadi merah, kulitnya
kering dan dirasakan sangat panas seperi terbakar, sakit kepala bertambah
keras, dan sering disertai dengan rasa mual atau muntah-muntah. Nadi
penderita menjadi kuat kembali. Biasanya penderita merasa sangat haus
dan suhu badan bisa meningkat sampai 41C. Stadium ini berlangsung
selama 24 jam.
c. Stadium Berkeringat
Pada stadium ini penderita banyak mengeluarkan keringat. Namun
suhu badan pada fase ini turun dengan cepat, kadangkadang sampai di
bawah normal. Stadium ini berlangsung selama 2-4 jam. Sesudah serangan
panas pertama terlewati, terjadi interval bebas panas selama antara 48-72
jam, lalu diikuti dengan serangan panas berikutnya seperti yang pertama;
dan demikian selanjutnya. Gejalagejala malaria klasik seperti diuraikan
di atasa tidak selalu ditemukan pada setiap penderita, dan ini tergantung
pada spesies parasit, umur, dan tingkat imunitas penderita.
2.8
akan
terulang
lagi
dalam
tubuh
nyamuk,
demikian
15
16
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan masalah yang telah dibuat, dapat diambil
kesimpulan bahwa Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit
yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh
darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan
perdarahan-perdarahan.
fogging merupakan salah satu upaya untuk memberantas nyamuk yang
merupakan vektor penyakit demam berdarah sehingga rantai penularan penyakit
dapat diputuskan. Selain fogging juga dapat dilakukan abatisasi, yaitu penaburan
abate dengan dosis 10 gram untuk 100 liter air pada tampungan air yang
ditemukan jentik nyamuk. Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3M, yaitu :
1. Menguras
2. Menutup tampungan air, dan
3. Mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk juga
dapat menjadi cara untuk memberantas DBD.
Penyakit malaria adalah salah satu penyakit yang penularannya melalui
gigitan nyamuk anopheles betina yang terinfeksi (vector borne desease).
Penyebab penyakit malaria adalah genus plasmodia family plasmodiidae, yaitu P.
malariae, P. vivax, dan P. ovale. Secara umum ada 4 jenis malaria, yaitu tropika,
tertiana, ovale dan quartana.
dikenali dari gejala meriang (panas, dingin dan menggigil) serta demam
berkepanjangan. Pola penyakit malaria terdiri dari stadium dingin, stadium
demam, dan stadium berkeringat.
Penularan penyakit malaria dapat secara alami (gigitan nyamuk
Anopheles) maupun tidak alami baik secara bawaan, mekanik, maupun oral.
Beberapa vektor mempunyai potensi untuk menularkan malaria, antara lain
anopheles aconitus, anopheles farauti, anopheles balanbacensis, anopheles
punclutatus, dan anopheles barbirostis. Strategi pencegahan penyakit malaria
secara garis besar mencakup tiga aspek sebagai berikut: Mengurangi pengandung
18
DAFTAR PUSTAKA
19
Anonim.
2014.
Penyakit
Deman
Berdarah.
Tersedia
Pada:
http://alviescoot.blogspot.co.id/2014/09/makalah-penyakit-demamberdarah-dbd.html. Diakses Pada Tanggal 19 Mei. Pukul 21.00 WITA
Anonym. 2011. Aedes aegypti. http://id.wikipedia.org/wiki/Aedes_aegypti.
Di akses tanggal 23 maret 2012.
Anonym. 2011. Ciri-Ciri Nyamuk Penyebab Penyakit Demam Berdarah
http://danialonline.wordpress.com/2009/08/07/ciri-ciri-nyamuk-penyebabpenyakit-demam-berdarah-nyamuk-aedes-aegypti/. Di akses tanggal 23
maret 2012.
Anonym. 2011. Etiologi dan Patogenesis DBD.
http://indonesiannursing.com/2008/05/etiologi-dan-patogenesis-dbd/. Di
akses tanggal 23 maret 2012.
Anonym. 2011. Nyamuk Transgenic Harapan Baru Penanggulangan DBD
http://majalahkesehatan.com/nyamuk-transgenik-harapan-barupenanggulangan-dbd. Di akses tanggal 23 maret 2012.
Anonym. 2011. Pengendalian Nyamuk Dengan Pendekatan Secara Non Kimiawi
Lebih Diutamakan.http://masterhama.wordpress.com/2009/04/22/pengenda
lian-nyamuk-dengan-pendekatan-secara-non-kimiawi-lebih-diutamakan/.
Anonym. 2011. Penyakit Demam Berdarah Dengue.
http://www.infopenyakit.com/2008/03/penyakit-demam-berdarah-denguedbd.html. Di akses tanggal 23 maret 2012.
Anonym. 2011. Program Penanggulangan DBD di Indonesia.
http://indonesiannursing.com/2008/05/program-penanggulangan-dbd-diindonesia/. Di akses tanggal 23 maret 2012.
Anonym. 2011. Vektor DBD. http://indonesiannursing.com/2008/05/vektor-dbd.
Di akses tanggal 23 maret 2012.
Anonym. 2011.Pengendalian Nyamuk. http://www.pc3news.com/index.php?
cat=news&id=911&sub=2&view=news. Di akses tanggal 23 maret 2012.
Di akses tanggal 23 maret 2012.
Dr.Faziah A. Siregar.2004.Epidemiologi dan Pemberantasan Demam Berdarah
Dengue di Indonesia.www.library.usu.co.id Di akses tanggal 23 maret
2012.
20