PENDAHULUAN
tinggi dan prevalensinya meningkat karena banyak dipengaruhi faktor lingkungan dan
perilaku hidup masyarakat. Terlebih lagi dalam kondisi sosial ekonomi yang memburuk,
tentunya kejadian kasus penyakit menular memerlukan penanganan yang lebih serius,
pembangunan kesehatan atau yang dikenal dengan double burden. Dewasa ini masih
sementara penyakit tidak menular atau degeneratif mulai meningkat. Di samping itu
yang
menjadi perhatian dan tercantum dalam PERPRES No. 5 tahun 2010 tentang Rencana
pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular, diikuti upaya penyehatan
lingkungan.
Salah satu penyakit menular yang masih menjadi perhatian dan masalah kesehatan
semakin luas. Di Indonesia, infeksi virus Chikungunya telah ada sejak abad ke-18
seperti yang dilaporkan oleh David Bylon seorang dokter berkebangsaan Belanda. Saat
itu infeksi virus ini menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai penyakit demam 5 hari
1
(vijfdaagse koorts) yang kadangkala disebut juga sebagai demam sendi (knokkel
koorts)
.Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit Chikungunya pertama kali dilaporkan pada tahun
1973 di Samarinda Provinsi Kalimantan Timur dan di Jakarta. Tahun 1982 di Kuala
Tungkal Provinsi Jambi dan tahun 1983 di Yogyakarta. Sejak tahun 1985
Chikungunya mulai banyak dilaporkan sejak tahun 1999 yaitu di Muara Enim, tahun
2000 di Aceh,tahun 2001 di Jawa Barat ( Bogor, Bekasi, Depok ), tahun 2002 di
beberapa wilayah pulau Jawa, NTB, Kalimantan Tengah.
cara penanggulangannya telah dikenal oleh masyarakat secara luas. Penanggulangan
secara lintas program dan lintas sektor telah dilaksanakan secara rutin dan
merupakan sesuatu hal yang sangat khusus, namun dapat dilakukan secara
2
3. Bagaimana kondisi penyakit chikungunya di Indonesia?
3
BAB II
PEMBAHASAN
virus chikungunya yang dikenal dengan nama Alphavirus dari famili Togaviridae dan
“Self Limiting Disease” atau penyakit yang sembuh dengan sendirinya. Penyakit ini
gejala penderita yang memiliki posisi melengkung atau meliuk dan juga penyebab postu
r tubuh yang demikian karena nyeri yang sangat hebat pada bagian sendi. Nyeri
Dari sejarah diduga KLB Chikungunya pernah terjadi pada tahun 1779 di Batavia dan
Hongkong, Burma, dan Madras; 1923 di Calcuta. Pada tahun 1928 di Cuba pertama
kali digunakan istilah “dengue”, ini dapat diartikan bahwa infeksi Chikungunya sangat
mirip dengan Dengue. Dari tahun 1952 sampai kini virus telah tersebar luas di daerah
4
Afrika dan menyebar ke Amerika dan Asia. Virus Chikungunya menjadi endemis di
wilayah AsiaTenggara sejak tahun 1954. Pada akhir tahun 1950 dan 1960 virus
berkembang di Thailand, Kamboja, Vietnam, Manila dan Burma. Tahun 1965 terjadi
KLB di Srilanka.
Di Indonesia, KLB penyakit Chikungunya pertama kali dilaporkan dan tercatat pada
1982 di Kuala Tungkal Provinsi Jambi dan tahun 1983 di Daerah Istimewa Yogyakarta.
KLB Chikungunya mulai banyak dilaporkan sejak tahun 1999 yaitu diMuara Enim
(1999), Aceh (2000), Jawa Barat ( Bogor, Bekasi, Depok ) pada tahun2001, yang
Pada tahun 2002 banyak daerah melaporkan terjadinya KLB Chikungunya seperti
lain-lain. Pada tahun 2003 KLB Chikungunya terjadi di beberapa wilayahdi pulau Jawa,
NTB, Kalimantan Tengah. Tahun 2006 dan 2007 terjadi KLB di Provinsi Jawa Barat
dan Sumatera Selatan. Dari tahun 2007 sampai tahun 2012 di Indonesia terjadi KLB
sering berhubungan dengan peningkatan kejadian penyakit Chikungunya. Saat ini ham
pir seluruh provinsi di Indonesia potensial untuk terjadinya KLB Chikungunya. KLB
5
2.4 Penyebab Chikungunya
Transmisi melalui darah berkemungkinan bisa terjadi dengan satu kasus pernah
SPP Nyamuk lain mungkin bisa berperan sebagai vektor namun perlu penelitian lebih
lanjut. Nyamuk Aedes tersebut dapat mengandung virus Chikungunya pada saat
menggigit manusia yang sedang mengalami viremia, yaitu 2 hari sebelum demam
sampai 5 hari setelah demam timbul. Kemudian virus yang berada di kelenjar liur
manusia,virus memerlukan waktu masa tunas 4-7 hari (intrinsic incubation period)
6
Terdapat tiga faktor yang memegang peranan dalam penularan penyakit Chikungunya,
yaitu: manusia, virus dan vektor perantara. Beberapa faktor penyebab timbulnya KLB
buruk) Ada gelombang epidemi 20 tahunan mungkin terkait perubahan iklim dan cuaca.
Anti bodi yang timbul dari penyakit ini membuat penderita kebal terhadap serangan
virus selanjutnya. Oleh karena itu perlu waktu panjang bagi penyakit iniuntuk merebak
kembali.
a). DemamGejala utama penyakit Chikungunya adalah tiba-tiba tubuh terasa demam
disertai menggigil selama 2-5 hari. Gejala demam biasanya timbul mendadak secara
tiba-tiba dengan derajat tinggi ( >40ºC). Demam kemudian menurun setelah 2-3 hari
dan bisa kambuh kembali 1 hari berikutnya diikuti dengan nyeri pada persendian.
b) Sakit PersendianSalah satu gejala yang khas adalah timbulnya rasa pegal-pegal,
ngilu, juga timbul rasa sakit pada tulang-tulang. Gejalanya mirip dengan virus dengue
dengan sedikit perbedaan pada hal-hal tertentu.
7
c) Nyeri
Otot Nyeri bisa pada seluruh otot atau pada otot bagian kepala dan daerah bahu.
d) Ruam Pada Kulit Biasanya penyakit ini menyerang pada jaringan sel epidermis atau
jaringan terluar dari kulit. Sehingga gejala yang dirasakan antara lain berupa ruam atau
bintik kemerahan pada kulit. Ruam pada kulit ini akan disertai dengan adanya demam
muka, badan, tangan, dan kaki. Kadang juga ditemukan pendarahan pada gusi.
e) Mual dan Muntah Biasanya yang akan dirasakan oleh penderita penyakit
Chikungunya
yang berakibat pada mual dan muntah. Mual dan muntah yang dilakukan tak jarang
akan disertai dengan bercak darah yang ada didalamnya. Namun berbeda
dengan pendarahan yang didapatkan pada penyakit demam berdarah pendarahan berp
g) Kejang dan penurunan kesadaran. Kejang biasanya pada anak karena demam yang
spinal
8
h) Gejala lainKadang dijumpai pembesaran kelenjar getah bening dibagian leher dan
9
2.8 Pengobatan Penyakit Chikungunya
Sehingga kini masih tiada pengobatan spesifik untuk penyakit ini dan vaksin yang
Pemberian aspirin kepada penderita demam chikungunya ini tidak dianjurkan karena
chloroquine phosphate sangat efektif untuk arthritis chikungunya kronis.
makanan yang bergizi cukup karbohidrat dan protein serta minum sebanyak munkin
untuk meminum jus buah segar. Pemberian vitamin dan istirahat yang cukup
1. Secara rutin menjaga kebersihan bak mandi, vas bunga yang ada airnya,
10
3. Selalu buka pintu dan jendela pada pagi hari hingga semua udara yang segar
4. Jaga kebersihan halaman dan daerah rumah serta hindari pakaian yang
banyak menggantung.
5. Menggunakan kelambu atau obat nyamuk jika tidur pada siang hari.
insektisida)
tubuh.
11
dengan cara ini misalnya dengan memelihara ikan pemakan jentik atau dengan
bakteri.
c. Fisik Pengendalian secara fisik ini dikenal dengan kegiatan 3M Plus (Menguras,
(M1). Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti gentong air ,tempa
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Albopictus.
berupa demam, sakit persendian, nyeri otot,ruam dikulit, sakit kepala, kejang dan
penurunan kesadaran.
Penutup
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulisakan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber -
13