Anda di halaman 1dari 1

PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN BALITA

Perkembangan masalah gizi di Indonesia masih terus terjadi bahkan hingga saat ini.
Indonesia mengalami Tiga Beban Malnutrisi atau biasa disebut sebagai “Triple Burden of
Malnutrition” dimana kondisi ini mengacu pada masalah kekurangan gizi(undernutrition),kelebihan
gizi(overnutrition) dan defisiensi micronutrien. Masalah gizi di Indonesia yang menjadi perhatian
utama saat ini adalah kurangnya gizi pada anak yang termasuk dalam periode emas 1000 HPK (Hari
Pertama Kehidupan). Karena gangguan gizi pada 1000 HPK akan sangat berpengaruh pada
perkembangan fizik dan kognitif anak. Sesuai dari data Buku Saku Hasil Studi Status Gizi
Indonesia (SSGI) tingkat nasional 2021 dinyatakan bahwa pravalensi status gizi balita nasional
tahun 2019-2021 dengan konsisi stunting sebanyak 24,4%, wasting 7,1% dan underweight 17%.
Serta proporsi balita dengan berat badan lahir <2500 gram di Indonesia sebanyak 6,6%.

Pola pemberian makanan pada bayi dan anak yang baik dan sesuai merupakan salah satu
cara untuk mencegah dan mengatasi masalah gizi dan mengoptimalkan pertumbuhan pda anak.
Pemberian makanan yang optimal pada usia 0-2 tahun memberikan kontribusi bermakna pada
pertumbuhan anak dan pemberian makanan yang tidak tepat mengakibatkan masih cukup banyak
anak yang menderita permasalahan gizi. Sesuai pada data BPS & Kemenkes tahun 2018
menyatakan bahwa ibu mulai menyusui dalam satu jam pertama kelahiran bayi dan hanya setengah
atau sekitar 54% terus menyusui hingga usia dua tahun. Dan lebih dari sepertiga 37% dari ibu pada
tahun 2012 memberikan susu botol kepada anak antara usia 0-23 bulan yang menyebabkan
peningkatan penyakit infeksi pada anak seperti diare karena sulit mensterilkan dot. Selain itu, jenis
makanan pendamping yang diperkenalkan tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan gizi anak
yang sedang dalam masa pertumbuhan. Pada tahaun 2012, hanya 58,2% anak-anak berusia 6 hingga
23 bulan dapat menerima makanan dengan empat atau lebih kelompok makanan.

Dengan permasalahan diatas maka pemberian makanan pada bayi dan anak harus
diperhatikan pola dan kesesuaiannya. Sehingga dapat mencegah dan mengatasi permsalahan gizi
yang ada di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai