Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH KULINER JAJANAN

TRADISIONAL BALI
TABU MAKANAN

Oleh :
NI NYOMAN MIA ANGGRENI (00831GZ)

ANAK AGUNG TITIAN MEGASARI (00931GZ)

MADE AYU WIDYA WIRIASTUTI (01131GZ)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN GIZI
DENPASAR
2018
TABU MAKANAN DAERAH GIANYAR

A. PENGERTIAN TABU MAKANAN

Hal menarik dalam pemilihan makanan dari segi budaya adalah adanya konsep
tabu makanan. Tabu adalah tindakan untuk menghindari apa yang diyakini berbahaya
secara supranatural, sedangkan tabu makanan adalah tindakan untuk menghindari
makanan tertentu berdasarkan penjelasan sebab akibat yang bersifat supranatural
(Sanjur,  1982). Hal tersebut kadang susah dijelaskan secara rasional. Tabu makanan
biasanya dikelompokkan berdasarkan tahapan kehidupan. Masing-masing berbeda jenis
maupun makna spiritual yang tersembunyi di dalamnya. Selain itu, masing-masing
daerah mempunyai tabu yang berbeda untuk diterapkan pada masyarakatnya, walaupun
terkadang dengan semakin moderen masyarakat, tabu tersebut banyak yang sudah 
dilupakan dan dilanggar oleh penganutnya. Tabu makanan tersebut akan dipatuhi atau
tidak, tergantung dari kekuatan budaya setempat, keyakinan yang dianut serta budaya
luar yang mempengaruhinya.

B. TABU MAKANAN DI DAERAH GIANYAR

Pada saat seorang istri yang sedang hamil itu makan, dilarang anglawatin
(membayangi dengan bayangan badan) terhadap nasi atau makanan yang sedang
dimakannya.

Pada saat seorang istri yang sedang hamil dilarang memakan daging kebo,
dikarenakan menurut kepercayaan dan pengalaman yang sudah pernah terjadi akan
mengakibatkan sulit pada saat melahirkan

Tidak diperbolehkan bagi pemangku atau orang yang disucikan untuk tidak
mengkonsumsi daging sapi. Sebagian dari masyarakat hindu juga mempercayai hal ini
karena daging sapi berasal dari hewan yang disucikan, dimana sapi dianggap sebagai
ibu pertiwi dan dianggap juga sebagai kendaraan dewa Siwa/Siva.

Tidak diperbolehkan bagi wanita dan ibu hamil untuk mengonsumsi nanas,
karena dapat mengakibatkan keputihan.
Tidak diperbolehkan memakan sayur paku/pakis karena dianggap sebagai
tumbuhan yang mengantarkan kekalahan kerajaan Bedahulu oleh Majapahit, sehingga
sampai sekarang beberapa masyarakat masih mempercayai kepercayaan ini dan tidak
mengonsumsi sayuran pakis.

Ikan sidat tidak boleh di konsumsi kepada orang yang bergelar/kasta Dewa
karena ikan sidat merupakan ikan yang disucikan.

Tidak diperbolehkan konsumsi ikan gabus bagi warga yang mempunyai


gelar/kasta Pande karena ikan tersebut di anggap suci.
DAFTAR PUSTAKA

Gambar Pakis tersedia online : https://www.google.com/search?


q=pakis&safe=strict&client=firefox-
b&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=I2D34yjXkZ1syM%253A
%252C4MDRVpLqGjO4TM%252C_&usg=AFrqEzcc7ZCnUM-
Sw8hgRDxa4tsOtlyEqw&sa=X&ved=2ahUKEwihqt_1hMPdAhWHPY8KHf-
tA60Q9QEwA3oECAQQCA#imgrc=mRazOk7spznC-M:

Anda mungkin juga menyukai