Anda di halaman 1dari 4

PENUGASAN EKOLOGI CASE STUDY

DOSEN PENGAMPU : Catur Saptaning Wilujeng, S.Gz

Oleh :
Devon Nian Ghandini
1A4
235170207111028

KELAS 1A4
PROGRAM STUDI SARJANA ILMU GIZI
DEPARTEMEN GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN 2023
Topik : Food Taboo

Tabu Makanan dan Keyakinan Budaya Mempengaruhi Pilihan Makanan dan Preferensi
Diet diantara Wanita Hamil di Eastern Cape, Afrika Selatan

Di Afrika Selatan kepercayaan budaya dan tabu makanan masih banyak dilakukan oleh
masyarakat, terlebih wanita yang sedang hamil. Hal tersebut mempengaruhi kesehatan ibu dan
perkembangan anak selama masa kehamilan. Di beberapa golongan masyarakat sub-Sahara
Afrika terdapat larangan makanan tertentu untuk wanita dan anak-anak, karena berlandaskan
tabu etnis atau budaya. Tabu makanan untuk wanita hamil dilakukan dengan tujuan kepercayaan
hal tersebut akan membahayakan bayi yang baru lahir jika dilanggar. Misalnya di Ethiopia,
Gambia, Nigeria, Gabon, dan Republik Demokratik Kongo, wanita hamil dilarang mengonsumsi
makanan yang mengandung karbohidrat, zat bezi , protein hewani, dan mikronutrien. Hal ini
dipercaya masyarakat karena dapat menyebabkan keterlambatan pada saat persalinan karena
ukuran bayi besar, anak memiliki penyakit bawaan setelah lahir, anak memiliki kebiasaan buruk
setelah lahir, dan makanan tertentu dapat merangsang menstruasi terus-menerus pada ibu.
Kepercayaan inilah yang menyebabkan asupan gizi untuk wanita hamil kurang maksimal karena
keterbatasan dalam memilih dan mengonsumsi makanan.
Di sisi lain masyarakat juga memiliki keyakinan mengenai makanan yang dianggap
bermanfaat untuk wanita hamil. Beberapa masyarakat Afrika menganjurkan ibu menyusui dan
anak-anak untuk mengonsumsi makanan liar untuk diet. Hal ini dipercaya dapat meningkatkan
tumbuh kembang anak dan kesehatan ibu menyusui. Sebagai contoh, masyarakat Nigeria
mengonsumsi biji kaya akan seng yang dicampur kedalam bubur. Mengonsumsi daun dan kulit
pohon yang kaya akan vitamin, kalsium, protein, dan zat gizi lainnya.
Afrika Selatan termasuk negara aman pangan, namun karena kepercayaan pantangan
beberapa makanan dan faktor ekonomi yang mempengaruhi malnutrisi yang tinggi. Makanan
yang dihindari selama masa kehamilan yaitu produk daging (ayam, daging merah, dan daging
liar), ikan, kentang, buah-buahan (jeruk, nanas, dan jambu biji), kacang-kacangan, telur, dan
labu. Dan di beberapa wilayah juga memiliki keyakinan menolak untuk mengonsumsi makanan
yang mengandung zat gizi mikro seperti jerohan, telur, butternut, daging, dan ikan. Padahal
makanan ini sangat penting untuk kesehatan ibu dan tumbuh kembang anak.
Berdasarkan survei, alasan untuk tidak mengonsumsi makanan tabu ialah masalah yang
diyakini akan timbul pada masa kehamilan hingga persalinan, selain itu kesehatan anak juga
menjadi alasannya. Misalnya seorang wanita hamil tidak mengonsumsi ayam dikarenakan karena
baunya membuat wanita hamil akan mual, daging merah dianggap meningkatkan tekanan darah
selama masa kehamilan, butternut dianggap menyebabkan sembelit.
Afrika Selatan merupakan salah satu dari tiga negara yang kekurangan gizi. Tingkat
stunting dan malnutrisi pada anak-anak sangat tinggi di negara ini. Sementara itu wanita dewasa
mengalami obesitas dan anemia, dikarenakan wanita disana banyak mengonsumsi makanan
tinggi gula dan terlalu banyak biji-bijian yang dikonsumsi. Selain itu mereka juga suka
mengonsumsi makanan berlemak dan asin.
Studi ini dilakukan dengan tujuan apakah makanan yang dianjurkan dan dihindari
menimbulkan efek samping atau manfaat bagi wanita hamil dan anak. Ini akan membantu
mengubah pola pikir masyarakat tanpa mengubah budaya yang ada sebelumnya. Dengan adanya
studi ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi untuk
wanita hamil dan anak-anak
DAFTAR PUSTAKA :
Chakona, G. and Shackleton, C. (2019) Food taboos and cultural beliefs influence food choice
and dietary preferences among pregnant women in the Eastern Cape, South
Africa, MDPI. Available at: https://www.mdpi.com/2072-6643/11/11/2668

Anda mungkin juga menyukai