Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ni Kadek Arik Kasmira Yanti

Nim/No : 1914201094/28

Kelas : Sarjana Keperawatan B II/IV

Summary Jurnal 1:

Kesehatan Pariwisata: Aspek Kesehatan Masyarakat Di Daerah Tujuan Wisata

Wisata didefinisikan sebagai bepergian bersama-sama (untuk memperluas


pengetahuan, bersenangsenang,dsb), bertamasya, piknik (KBBI). Sedangkan pariwisata
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan perjalanan untuk rekreasi; pelancongan;
turisme (Kemdikbud, 2016). Hampir serupa, menurut Peraturan Pemerintah no 67 tahun 1996
tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan, wisata merupakan kegiatan perjalanan atau
sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk
menikmati objek dan daya tarik wisata. Salah satu ruang lingkup keilmuan yang paling awal
muncul adalah kedokteran wisata (travel medicine), yang merupakan cabang atau spesialisasi
ilmu kedokteran yang secara khusus mempelajari penyakit dan kondisi kesehatan akibat
perjalanan wisata dan upaya penanganannya (Steffen & DuPont, 1999).

Pariwisata kesehatan dapat diartikan sebagai industri atau bisnis yang terkait dengan
aktivitas perjalanan ke daerah wisata dengan tujuan memperoleh pengobatan, atau
meningkatkan kesehatan dan kebugaran. Sedangkan pariwisata kedokteran (medical tourism)
merupakan salah satu bentuk pariwisata kesehatan, yaitu aktivitas perjalanan wisata ke negara
lain dengan tujuan utama mendapatkan pelayanan medis, terutama terkait pengobatan.
Kesehatan pariwisata dapat didefinisikan sebagai cabang ilmu kesehatan masyarakat yang
mempelajari berbagai aspek yang berkaitan dengan kesehatan wisatawan, kesehatan
masyarakat daerah pariwisata, maupun semua pihak yang terkait dengan industri pariwisata.
Sedangkan pariwisata sehat adalah dampak yang diharapkan akibat penerapan upaya
kesehatan pariwisata.
Jadi secara umum industri wisata memiliki 3 komponen dasar, yaitu penyedia layanan
wisata (suppliers of travel services), operator aktivitas wisata (tour operators), dan agen
perjalanan wisata (retail travel agents). Konsultan perjalanan wisata dan pramuwisata juga
dapat dimanfaatkan dalam pemberian saran-saran terkait situasi kesehatan yang secara umum
ada di suatu wilayah pada waktu-waktu tertentu. Pada saat kasus demam berdarah meningkat
misalnya, konsultan perjalanan wisata dapat memberikan informasi mengenai upaya
pencegahan terkait seperti perlindungan yang diperlukan saat berada atau beraktivitas di luar
ruangan. Terakhir dan yang tak kalah penting adalah interaksi antar berbagai profesi di sektor
kesehatan terutama dokter, perawat, dan ahli kesehatan masyarakat. Kolaborasi inter-
professional ini ditambah lagi dengan kolaborasi lintas sektor dengan sektor pariwisata,
termasuk diantaranya pemerintah dan industri pariwisata, akan berperan besar dalam
terwujudnya upayaupaya kesehatan pariwisata sesuai dengan konsep yang telah dipaparkan
dalam artikel ini. Jika hal ini bisa berjalan dengan baik, visi untuk mewujudkan pariwisata
sehat bisa mejadi sebuah kenyataan.
Summary Jurnal 2:

Gambaran Masalah Kesehatan Wisatawan Asing Yang Berkunjung Ke Pusat


Pelayanan Kesehatan 2015
Dampak dari adanya wisatawan yang datang ke Propinsi Bali salah satunya adalah
adanya kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang memadai.Perubahan kelembapan udara,
suhu maupun kuman penyakit merupakan beberapa hal yang mampu mempengaruhi
kesehatan wisatawan. Selain itu jenis kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh wisatawan
asing selama tinggal di daerah tujuan wisata juga memiliki resiko terjadinya
kecelakaan.Walaupun kejadian penyakit yang diderita wisatawan bisa dicegah atau ditangani
dengan tindakan sederhana, namun resiko jatuh sakit selama berwisata mampu membatasi
atau bahkan menghambat perjalanan wisata tersebut. Penelitian yang dilakukan di Cuzco,
Peru, Amerika Selatan 2009 menunjukkan informasi mengenai kejadian penyakit yang
dialami wisatawan asing selama berwisata. Jenis penyakit yang paling banyak dilaporkan
yaitu diare,altitude sickness, infeksi saluran pernafasan atas, sunburn, demam, kecelakaan
lalu lintas dan penyakit menular seksual (Cabada et al., 2009). Salah satu tindakan yang
dilakukan oleh wisatawan untuk menanggulangi masalah penyakit atau kecelakaan yang
dialami adalah datang ke pusat pelayanan kesehatan, dalam hal ini rumah sakit untuk
memperoleh pelayanan kesehatan.
Penyakit radang tenggorokan akut adalah salah satu hal yang terjadi secara umum dan
terjadi di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri umumnya penyakit radang tenggorokan ini
terjadi pada saat pancaroba dan juga selama musim hujan terjadi. Salah satu penyebab
wisatawan asing terserang radang tenggorokan akut ialah karena adanya perubahan musim,
dimana wisatawan yang berkunjung ke luar negeri mengalami perubahan musim. Disarankan
kepada dinas kesehatan setempat untuk selalu memantau data statistisk diagnosis penyakit
wisatawan asing yang berkunjung ke Bali, baik data dari rumah sakit pemerintah atau swasta,
agar dapat dilihat tren penyakit wisatawan asing dan potensial dampaknya bagi kesehatan
penduduk setempat, maupun melihat peluang bagi fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih
mendukung dan membuka lapangan kerja baru bagi instansi swasta yang ingin menjaring
pasar wisatawan asing dalam bidang kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai