KELOMPOK 5
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Surveilans
Epidemiologi Kesehatan Matra ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Surveilans Kesehatan Masyarakat. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang surveilans kesehatan matra, teritama
surveilans kesehatan haji bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepad Ibu Helmi Suryani Nasution, SKM,
M.Epid. selaku dosen mata kuliah Surveilans Kesehatan Masyarakat yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.3. Tujuan.............................................................................................2
1.4. Manfaat...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan.......................................................................................10
3.2 Saran .................................................................................................10
Daftar Pustaka..........................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Penyelenggaraan kesehatan haji terdiri dari rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan
haji meliputi pemeriksaan kesehatan, bimbingan dan penyuluhan kesehatan haji, pelayanan
kesehatan, imunisasi, surveilans, SKD dan respon KLB, penanggulangan KLB dan musibah
massal, kesehatan lingkungan dan manajemen kesehatan haji. Penyelenggaran Sistem
Informasi dan Surveilans Epidemiologi bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan dalam perencanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi
penyelengaraan haji, terutama bidang kesehatan, serta menunjang pelaksanaan sistem
kewaspadaan dini dan respon kejadian luar biasa penyakit dan keracunan.
1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui definisi surveilans epidemiologi kesehatan matra
b. Untuk mengetahui definisi surveilans kesehatan haji
c. Untuk mengetahui visi dan misi dalam surveilans kesehatan haji
d. Untuk mengetahui tujuan surveilans kesehatan haji
e. Untuk mengetahui kegiatan surveilans kesehatan haji
1.4. Manfaat
Makalah ini dibuat agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan pada pembaca tentang
apa itu surveilans epidemiologi kesehatan matra khususnya pada kesehatan haji.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kondisi yang ada pada kesehatan matra dapat berubah karena dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Faktor tersebut dapat direncanakan ataupun tidak direncakanakan. Sehingga dari
perubahannya selalu menimbulkan daya dan upaya untuk mengatasinya.
Pada dasarnya kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas matra mampu dijalankan
serta dilaksankana pada lapangan tertentu dengan berbagi kelompok tertentu. Misalnya
pada kelompok rimbingan haji, transmigrasi, kelompok kemah, pelayanan kesehatan
pulang kampung, adanya festival keagamaan serta budaya setempat, dan masih banyak
lagi. Selain itu ada bebrapa penyelenggaraan matra yang berhubungan dengan kelautan.
Tentu saja pelaksanaak pelayanan kesehatan terssebut berhubungan dengan kelautan.
Misalnya saja saat melakukan penyelaman, perjalanan wisata, kegiatan bawah tanah dan
masih banyak lagi. Sedangkan matra udara merupakan pelayanan kesehatan yang
dilakukan karena adanya kegiatan penerbangan serta kegiatan kedirgantaraan lainnya,
sehingga dalam kondisi apapun serta dimanapun pelayanan kesehatan selalu ada.
3
Pengaturan Kesehatan Matra dimaksudkan untuk mewujudkan upaya kesehatan pada Kondisi
Matra secara cepat, tepat, menyeluruh dan terkoordinasi guna menurunkan potensi Risiko
Kesehatan, meningkatkan kemampuan adaptasi, dan mengendalikan Risiko Kesehatan. Upaya
kesehatan pada Kondisi Matra bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan masyarakat dalam menurunkan risiko serta memelihara kesehatan masyarakat
dalam menghadapi Kondisi Matra agar tetap sehat dan mandiri. Secara lebih jelas maksud dan
tujuan kesehatan matra adalah sebagai berikut :
a. Mewujudkan upaya kesehatan pada Kondisi Matra secara cepat, tepat, menyeluruh
dan terkoordinasi guna menurunkan potensi Risiko Kesehatan, meningkatkan
kemampuan adaptasi, dan mengendalikan Risiko Kesehatan.
b. Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam
menurunkan risiko serta memelihara kesehatan masyarakat dalam menghadapi
Kondisi Matra agar tetap sehat dan mandiri.
c. Upaya untuk meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri dengan kondisi
apapun.
Dalam pelaksanaan kesehatan matra sangat dibutuhkan peran aktif dan keikutsertaan
masyarakat seperti dalam kegiatan Penyusunan rencana kesiapsiagaan, memberikan
dukungan sumber daya, dukungan dalam situasi kedaruratan, dan dukungan dalam upaya
pemulihan kesehatan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia No. 61 tahun 2013, pasal 31,
pendanaan penyelenggaraan Kesehatan Matra dapat bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, masyarakat,
atau sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dengan dilakukan pengawasan dan pembinaan dari pihak-pihak terkait seperti Menteri,
Kepala Lembaga Pemerintahan Non Kementerian terkait, Gubernur, Bupati atau
Walikota melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Kesehatan
Matra.
4
2. Pendayagunaan tenaga kesehatan
3. Pembiayaan program.
1. Pelaksanaan kegiatan
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
3. Pengelolaan sumber daya.
5
selama perjalanan ibadah haji, meliputi jamaah haji lanjut usia, jamaah haji
penderita penyakit menular tertentu yang tidak boleh terbawa keluar dari Indonesia,
jamaah haji wanita hamil, dan jamaah haji dengan ketidak mampuan tertentu terkait
penyakit kronis dan atau penyakit tertentu lainnya.
a. Visi : Calon/ jemaah haji bebas penularan penyakit, mandiri dalam pemeliharaan
kesehatan, untuk istitho’ah ibadah haji.
b. Misi
6
ibadah sampai tiba kembali ke Indonesia, serta mencegah transmisi penyakit
menular yang mungkin terbawa keluar/masuk oleh jamaah haji. Secara lebih lanjut,
penjelasan dari pemeriksaan kesehatan haji adalah sebagai berikut :
7
online. Selain itu juga menggunakan sistem offline dengan BKJH (Buku
Kesehatan Jamaah Haji).
2. Proses
a. Pengumpulan Data
Kegiatan pengumpulan data dilakukan 3 bulan sebelum keberangkatan
jamaah setiap tahun selama musim haji berlangsung. Pengumpulan data
surveilans kesehatan haji dilakukan oleh petugas puskesmas dengan
melakukan rekapitulasi data form BKJH dan atau SISKOHATKES. Data
yang dikumpulkan biasanya berupa :
i. Data kesakitan diperoleh dari data primer hasil pemeriksaan
kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas.
ii. Data faktor risiko seperti merokok, kurang aktifitas, pakai alat
bantu, dan usia ≥60 tahun di peroleh dari data primer hasil
pemeriksaan kesehatan.
iii. Data vaksinasi diperoleh dari data primer yang dikumpulkan oleh
puskesmas.
iv. Data pemantauan setelah pulang haji diperoleh dari data primer
yang dilakukan oleh puskesmas.
b. Kompilasi Data
Data yang telah terkumpul secara otomatis akan dikelompokkan dalam
sistem Siskohatkes. Semua jenis data tersebut dilakukan pengelompoka
setiap hari, untuk keperluan pengisian laporan harian, yang nantinya akan
dijadikan satu dalam bentuk laporan akhir pelaksanaan surveilans
kesehatan haji.
c. Analisis dan Interpretasi Data
Data surveilans kesehatan jamaah yang ada langsung diolah dan dianalisis
secara langsung dalam sistem Siskohatkes untuk menghasilkan
informasi.Analisis data baru berdasarkan tempat, waktu, dan orang.
Interpretasi data hasil analisis dilakukan dengan cara melihat
kecenderungan atau trend jamaah dengan risiko tinggi.
8
d. Pencatatan dan Pelaporan
Pelaksanaan pencatatan dan pelaporandilakukan oleh Puskesmas yang
melaksanakan entry data yang diperoleh dari SISKOHATKES kemudian
hasil entry data tersebut didesiminasikan ke Dinas Kesehatan.
3. Output (Keluaran)
a. Informasi
Informasi yang dihasilkan oleh surveilans kesehatan haji yaitu jumlah
jamaah haji berdasarkan jenis kelamin dan golongan umur, hasi
pemeriksaan kesehatan jamaah, hasil pelaksanaan vaksinasi yang telah
dilakukan, distribusi penyakit pada jamaah haji, dan hasil pemeriksaan
kehamilan jamaah berupa status kesehatan masing-masing jamaah haji
apakah jamaah berisiko atau tidak dan juga obat – obatan yang perlu
dibawa oleh jamaah haji.
b. Diseminasi informasi
Dinas kesehatan melakukan analisis data hasil penyelenggaraan kesehatan
haji diwilayahnya dan didesiminasikan ke Puskesmas, Dinas Kesehatan
Provinsi dan pihak-pihak lain yang terkait. Diseminasi informasi
disampaikan kepada Dinas Kesehatan Provinsi dan Puskesmas dalam
bentuk rapat dengan semua kepala puskesmas pada pertemuan evaluasi
pelaksanaan pemeriksaan kesehatan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Surveilans Kesehatan Matra adalah upaya kesehatan dalam bentuk khusus yang
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental guna menyesuaikan diri
terhadap lingkungan yang serba berubah secara bermakna, baik di lingkungan darat, laut,
maupun udara. Kesehatan matra merupakan suatu kesehatan yang pelayanannya ditujukkan secara
khusus pada kelompok yang mengalami perpindahan sementara dan mengalami ancaman kesehatan
yang ada dalam ruang lingkup tempat tinggalnya.
Kesehatan haji dan umrah merupakan Kesehatan Matra yang dilakukan terhadap jemaah haji
dan umrah serta pihak petugas yang terkait, mulai dari perjalanan pergi, selama di Arab
Saudi, pulang dari Arab Saudi sampai dengan 2 (dua) minggu setelah tiba kembali ke tanah
air. Penyelenggaraan kesehatan haji adalah rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan haji
meliputi pemeriksaan kesehatan, pembinaan kesehatan haji, pelayanan medis, imunisasi dan
lain-lain.
3.2. Saran
Disarankan meningkatkan pendekatan kepada seluruh aspek dalam pelaksanaan surveilans
ini baik dari pihak jamaah haji ataupun petugas puskesmas untuk melakukan pembinaan
dengan membuat pengembangan suatu media informasi agar calon jamaah haji dapat rutin
untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Sehingga dapat terpenuhinya upaya kesehatan bagi
masyarakat.
10
DAFTAR PUSTAKA
Haji, K. K. R. P. K. (2020) ‘Buku Petunjuk Teknis Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI)
Dalam Operasional Kesehatan Haji’, World, (April), pp. 0–14.
Jayanti, K. D. (2017) ‘Pelaksanaan Sistem Surveilans Kesehatan Haji Di Dinas Kesehatan Kota
Surabaya’, Ikesma, 13(2). doi: 10.19184/ikesma.v13i2.7031.
11