Anda di halaman 1dari 4

Nama : Thamami Dwi Julianti

NIM : N1A119013
Peminatan Kesehatan Lingkungan
Ilmu Kesehatan Masyarakat

Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan berdasarkna UU Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-


Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah memasukkan benda hidup, zat,
energi, atau komponen lain kedalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan
akibat dari adanya kegiatan manusia ataupun proses alam itu sendiri. Pencemaran
lingkungan ini sendiri dapat berakibat buruk terhadap kesehatan manusia, tata kehidupan,
pertumbuhan dan kelestarian flora dan fauna yang berada pada daerah pencemaran itu
secara langsung maupun tidak langsung. Gejala pencemaran dapat terlihat pada jangka
waktu yang singkat maupun panjang. Pencemaran dalam waktu yang singkat rdampak
elatif terjadi dalam seminggu atau kurang dari setahun. Sedangkan untuk pencemaran
jangka panjang bisa terjadi selama bertahun-tahun.

Saat ini, dengan semakin berkembangnya berbagai teknologi yang digunakan oleh
manusia juga menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan dan menimbulkan berbagai
pencemaran yang ada. Beberapa pencemaran lingkungan yang terjadi daapt dilihat dari
beberapa contoh berikut ini :

1. Pencemaran Air
Sudah menjadi hal yang umum dan biasa terjadi bahwa kebanyakan masyarakat suka
membuang sampah sembarangan ke aliran sungai. Masyarakat yang mebuang sampah
sembarangan tidak mengenal usia, jenis kelamin, dan status pekerjaan. Baik itu dari
kalangan anak-anak, remaja bahkan orang tua yang seharusnya menjadi teladan baik.
Dengan banyaknya sampah yang ada baik itu sampah domestik maupun non domestik
mengakibatkan tumpukan dialiran sungai yang bisa mengakibatkan luapan air pada saat
hujan turun. Selain itu, tumpukan sampah yang tak kunjung dibersihkan juga akan
menyebabkan pendangkalan pada aliran sungai tersebut sehingga mengurangi daya
tampung air yang ada dan menyebabkan berbagai kerusakan dan kerugian.

Padahal sudah terdapat aturan khusus tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air yang terdapat dalam PP nomor 82 Tahun 2001 pada pasal 42 “Setiap
orang dilarang membuang limmbah padat dan atau gas kedalam air dan atau sumber air”.
Selain itu juga terdapat peraturan seperti UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH). Serta peraturan dalam PP Nomor 22 Tahun
2021 tentang Penyelenggaraan dan Pengolahan Lingkungan Hidup.

2. Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah tercemarnya permukaan atau lapisan tanah oleh karena
adanya suatu polutan dan kontaminan dengan konsentrasi yang cukup tinggi
didalam tanah tersebut sehingga akan berpotensi menimbulkan dampak gangguan
kesehatan baik bagi anusia maupun ekosistem alam itu sendiri. Didalam Perda
Kabupaten Tanjung Jabung Timur Nomor 17 Tahun 2017 pasal 33 ayat (2)
menyebutkan bahwa pencemaran tanah bersumber dari :
a. pemanfaatan air limbah untuk aplikasi pada tanah; danIatau
b. pengelolaan limbah B3 yang tidak sesuai dengan ketentuan teknis pengelolaan.

Kegiatan tidak terpuji yang dilakuakn masyarakat berupa membuang sampah


sembarangan ini sudah menjadi sebuah kebiasaan dan dianggap biasa. Berbagai
hal mereka jadikan sebagai alasan yang terkadang merupakan hal sepele. Misalnya
saja ada masyarakat yang memang merasa lebih praktis dengan menimbun sampah
secara sembarangan disuatu titik. Tentu jika hal ini dilakukan secara berulang dan
dalam waktu yang lama akan menimbulkan pencemaran lingkungan. Alangkah lebih
baiknya jika masyarakat dapat memilah sampah yang mereka hasilkan menjadi
golongan sampah organik dan sampah non organik. Sehingga dapat dilakukan
pengelolaan maupun pengolahan yang dapat membantu mengurangi pencemaran
dan menambah nilai guna dari sampah itu sendiri.

Akibat dari polusi tanah dapat bervariasi berdasarkan usia, status kesehatan umum
dan faktor lainnya, seperti jenis polutan atau kontaminan yang terhirup atau tertelan.
Namun, biasanya anak-anak akan lebih rentan terhadap paparan kontaminan
karena mereka berhubungan dekat dengan tanah saat aktivitas ketika bermain di
lapangan. Selain itu, daya tahan tubuh atau sistem imun yang lebih rendah terhadap
penyakit. Ini akan memicu risiko lebih tinggi dibandingkan orang dewasa. Oleh
karena itu, akan lebih baik untuk selalu menjaga dan melihat kebersihan tanah.

Selain itu, masyarakat juga harus bisa patuh akan aturan yang telah dibuat
pemerintah seperti Perda Kabupaten Tanjung Jabung Timur Nomor 17 Tahun 2017
tentang Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Ada juga Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah.

Sehingga jika seluruh masyarakat telah memiliki kesadaran untuk tidak mebuang
sampah sembarangan serta patuh akan peraturan yang ada maka akan terciptanya
lingkungan yang lestari.

3. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah suatu kondisi dimana kehadiran satu atau lebih substansi
kimia, fisik atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang membahayakan. Berbahaya
kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan yang dapat mengganggu estetika dan
kenyamanan, atau merusak properti. Polusi udara merupakan salah satu jenis
dari pencemaran lingkungan hidup yang sering terjadi.

Keberadaan banyaknya pabrik saat ini mulai menimbulkan dampak negatif berupa
semakin bertambahnya polusi udara dari hasil pembakaran yang dilakukan pabrik-
pabrik industri tersebut, salah satu contohnya adalah pabrik sawit. Asap yang
dihasilkan dari pabrik menjadi salah satu penyebab dari pencemaran udara,
terutama pada pabrik berskala besar dan banyak. Biasanya, asap yang dihasilkan
akan dibuang melalui cerobong besar, hal itulah yang menghasilkan gas karbon
diudara.

Jika dilihat dari berbagai aturan yang ada misalnya pada Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.6 Tahun 2018 tentang Penanggung
Jawab Operasional Instalasi Pengendalian Pencemaran Udara Dan Penaggung
Jawab Pengendalian Pencemaran Udara, PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara, Keputusan Kepala Bapedal Nomor 205 Tahun
1996 tentang Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak
Bergerak sudah banyak dijelaskan secara rinci tentang hal-hal yang berkaitan
tentang pencemaran udara. Namun, sepertinya masih ada saja oknum-oknum
maupun pihak pabrik tertentu yang mengabaikan demi memperoleh kepraktisan dan
keuntungan yang lebih banyak lagi.

Anda mungkin juga menyukai