Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH :

THAMAMI DWI JULIANTI

N1A119013

DOSEN PENGAMPU :

Fajrina Hidayati, S.K.M., M.KL.

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEKEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021
ANALISIS RISIKO PAJANAN SIANIDA PADA MASYARAKAT DESA NGEMPLAK
KIDUL KECAMATAN MARGOYOSO KABUPATEN PATI

1. Identifikasi Bahaya
 Agen risiko spesifik : Sianida (CN)
 Media Lingkungan : Air Minum
 Konsentrasi agen risiko di lingkungan : 3,44 mg/L
 Bahaya yang dapat timbul bagi kesehatan :
I. Gangguan syaraf (kelemahan pada otot jari tangan dan kaki, kesulitan berjalan,
pandangan yang kabur, dan ketulian), gangguan jantung, bahkan dapat
menyebabkan koma dan kematian.
II. Penurunan fungsi dan pembesaran kelenjar tiroid sebab tubuh mengubah
sianida menjadi thiocyanate yang merupakan zat toksik bagi kelenjar tiroid.
III. Dapat menyebabkan atau mengalami keracunan. Hal ini karena sianida yang
diabsorbsi oleh lambung akan menghambat terbentuknya enzim pernapasan
yaitu cytochrome oxidase. Terhambatnya pembentukan enzim ini akan
menyebabkan anoxia (gangguan metabolisme oksigen) pada sel – sel tubuh.

2. Analisis Dosis Respon


Tahapan analisis dosis respon pada penelitian ini adalah mencari nilai RfD dan/atau RfC,
dan/atau SF dari agen risiko yang menjadi yang menjadi fokus ARKL yaitu pada
penelitian ini adalah RfD sianida karena jalur pajanan yag diteliti adalah melalui ingesti.
Pada tahapan ini juga memahami efek apa saja yang mungkin ditimbulkan oleh agen
sianida pada tubuh manusia. Nilai RfD menurut perhitungan Environmental Protection
Agency adalah 6.3 × 10-4 mg/kghari.

3. Analisis Pajanan
 Perhitungan intake karsinogenik
Pada topik ini menggunakan intake pada jalur pemajanan ingesti (tertelan),
dengan rumus sebagai berikut :

mg l hari
3,44 x2 x 350 x 30 tahun
l hari tahun
=
hari
55 kg x 70 tahun x 365
tahun

= 0,0514 mg/kg/hari

4. Karakterisasi Risiko
Untuk melakukan karakterisasi risiko untuk efek non karsinogenik dilakukan perhitungan
dengan membandingkan / membagi intake dengan RfC atau RfD. Rumus untuk
menentukan RQ adalah sebagai berikut :

perhitungan menunjukkan bahwa rata – rata tidak berisiko terhadap efek karsinogenik
agen sianida dari air minum dalam jangka waktu lama dikarenakan kadar sianida dalam
air minum yang telah dimasak rendah. Pada perhitungan tingkat risiko, kadar sianida
memiliki pengaruh yang cukup besar. Perhitungan estimasi tingkat risiko menunjukkan
nilai RQ sebesar 1,03 yang artinya memiliki RQ>1 yaitu berisiko pada 70 tahun
mendatang.
Karakteristik Risiko Kesehatan Non Karsinogen pada Remaja Siswa Akibat
Pajanan Inhalasi Debu Particulate Matter

1. Identifikasi Bahaya
Agen risiko spesifik : Debu Particulate Matter
Media Lingkungan : Udara
Konsentrasi agen risiko di lingkungan : 10 µg/m3
Bahaya yang dapat timbul bagi kesehatan :
 Memicu penyakit pernafasan yaitu asma bronchitis, pneumonia, Chronic Obstructive
Pulmonary Disease.

2. Analisis Dosis Respon


Pengukuran konsentrasi PM2,5 dilakukan pada 10 titik yaitu 1 titik di gerbang utama, 1
titik dipintu masuk ke area bangunan sekolah, 4 titik di koridor kelas, dan 4 titik di dalam
kelas. Lama pengukuran selama 60 menit. Pengukuran PM2,5 dilakukan dengan
menggunakan alat sampel digital direct reading Haz Dust EPAM 5000 USA.
Analisis Dosis referensi inhalasi (RfC) dengan menurunkan batas aman yang diajukan
oleh National Ambient Air Quality Standart (NAAQS) US-EPA untuk PM2,5 yaitu 35 µg/m3.

3. Analisis Pajanan
Perhitungan intake non karsinogenik
Pada topik ini menggunakan intake pada jalur pemajanan inhalasi (terhirup), dengan
rumus sebagai berikut :

mg m3 jam hari
10 x 0,5 x6 x 250 x 30 tahun
= m3 jam hari tahun
15 kg x 30 tahun x 365 hari/tahun
= 1,369 mg/kg/hari

4. Karakterisasi Risiko
Hasil pengukuran konsentrasi PM2,5 di lingkungan sekolah Risk Quotient adalah 0,059.
Dari nilai-nilai tersebut diketahui bahwa pada semua pajanan non karsinongenik ini
dikatakan aman terhadap kesehatan karena seluruh RQ masih kurang dari satu (RQ<1).
Manajemen risiko dilakukan apabila nilai RQ>1. Dari hasil perhitungan estimasi risiko
didapatkan nilai RQ<1 artinya risiko kesehatan pajanan PM2,5 terhadap siswa di sekolah
untuk saat ini masih aman.
Sumber :

Adzkiya Tsani, I. and Peminatan Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat, B.


(2018) ‘ANALISIS RISIKO PAJANAN SIANIDA PADA MASYARAKAT DESA NGEMPLAK KIDUL
KECAMATAN MARGOYOSO KABUPATEN PATI’, 6, pp. 2356–3346. Available at:
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/22171 (Accessed: 2 October
2021).

Rosalia, O. et al. (2018) ‘Characteristic of Health Risks on Students Due to Dust Inhalation
Exposure of Particulate Matter <2.5 (PM 2,5 )’. doi: 10.30597/mkmi.v14i1.2079.
Available at: https://core.ac.uk/download/pdf/289878555.pdf

Anda mungkin juga menyukai