PENDAHULUAN
1. Pengertian Karakteristik
Dari berbagai literatur studi Islam yang ada dari sejak dahulu hingga saat ini
belum dijumpai penjelasan secara eksplisit tentang sifat ajaran islam tersebut.
Karena sifat tersebut baru dapat diketahui melalui analisis yang mendalam dan
komprehensif, yakni tentang berapa jumlah sifat-sifat ajaran islam tersebut
akan berbeda antara yang dikemukakan seorang ahli dengan ahli yang lain.
Islam yang berbasis pada ajaran utama Al-Qur ‘ an dan al- Sunnah memiliki
karakter yang dengannya dapat diidentifikasi atau dikenali secara seksama
yang selanjutnya dapat dibedakan dengan ajaran agama lainnaya. Status,
kedudukan dan respon seseorang pada sesuatu biasanya berdasarkan pada
karakter atau sifat yang dimiliki oleh sesuatu itu. Jika sifat dan karakternya
mengagumkan dan memberikan manfaat yang besar bagi kemanusiaan, maka
sesuatu itu akan dihormati dan dimuliakan.
1
2. Macam-Macam Karakteristik Ajaran Islam
2
Dalam hal ini, khalifah Umar bin Abdul Azis lebih merinci lagi, bahwa
tuntunan Islam yang paripurna itu bagaikan sebuah bangunan yang kukuh
dan indah yaitu :
1. Pondasi / asas ajarannya adalah Al-Qur’an dan al-Hadits
2. Tiangnya adalah sholat
3. Dindingnya ialah zakat
4. Pintunya adalah puasa
5. Jendelanya ialah ilmu pengetahuan
6. Kamar/ruanganya adalah akidah, syariah dan akhlak
7. Pelafon atau lotengnya adalah haji
8. Kamar khusus atau kamar belakangnya adalah taubat dan istighfar
9. Terasnya adalah silaturrahmi
10. Tamannya adalah kebun yang didalamnya ada lima macam tanaman
hias, yakni:
a. Ilmu para intelektual muslim / ulama
b. Keadilan para pemimpin / penegak hukum
c. Ibadah para hamba Allah SWT yang tulus dan ikhlas
d. Jujurnya para saudagar atau ekonom dalam menjalankan roda
perekonomian
e. Patuh dan disiplinnya para pekerja dalam melaksanakan tugasnya
11. Pagarnya tuntunan Islam adalah sifat malu : malu terhadap orang lain,
maliu terhadap dirinya sendiri dan malu terhadap Allah SWT.
3
Karakteristik yang bersifat al-syumuliyah (menyeluruh) dan
menyempurnakan serta melengkapi ajaran-ajaran agama samawi yang
sebelum ini dilihatkan dalam Al-Qur’an sebagai berikut :
pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama
bagimu.
b. Kritis
Karakteristik ajaran Islam yang kritis ini dapat dilihat dari segi kedudukan
ajaran Islam yang memiliki ciri yang lebih tinggi dibandingkan dengan
ajaran-ajaran samawi yang diturunkan sebelumnya. Dengan kedudukan
yang demikian itu, maka ajaran Islam yang sumber utamanya Al-Qur’an
dan Sunnah menjadi wasit, hakim atau korektor terhadap berbagai
kekeliruan yang pernah dibuat sebagian penganut agama samawi sebelum
Islam. Dengan berpegang pada ajaran Islam ini, maka dapat diketahui
beberapa kekeliruan dan penyimpangan yang telah diperbuat oleh
penganut agama sebelumnya. Kekeliruan ini berkaitan dengan kekeliruan
terhadap doktrin ketuhanan, ajaran kitab suci, dan lain sebagainya.
Keadaan penyimpangan ini dilihat dari informasi yang diberikan Al-
Qur’an sebagai berikut :
209. tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan Allah) sesudah datang
kepadamu bukti-buktI kebenaran, Maka ketahuilah, bahwasanya Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS. Al- Baqarah: 209)
4
c. Humanis
Karakteristik ajaran Islam tentang humanis ini dapat dilihat dari upaya
Islam yang melindungi Hak Asasi Manusia sebagaimana dapat dilihat dari
segi visi , misi dan tujuannya, yakni bahwa ajaran agama Islam memiliki
ciri tidak hanya mensejahterakan kehidupan di dunia dan di akhirat saja,
melainkan mensejahterakan dunia dan akhirat, jasmani dan rohani,
individu dan sosial, lahir dan batin, tidak hanya bersifat lokal, nasional,
atau regional , melainkan juga bersifat internasional. Ajaran Islam
bertujuan memelihara dan melindungi seluruh Hak Asasi Manusia, yakni :
hak jidup (bifdzh al-nafs), hak beragama (bifdzh al-din), hak berfikir
(bifdzh al-‘aql), hak memiliki keturunan (bifdzh al-nasl), dan hak
mendapatkan, memiliki, dan menggunakan harta (bifdzg al-mall) hal ini
sejalan dengan firman Allah SWT :
d. militansi moderat
karakteristik militansi moderat ajaran Islam ini antara lain dapat dilihat
dari segi sumbernya. Yakni bahwa ajaran Islam itu tidak hanya bersumber
5
pada Al-Qur’an dan Sunnah (normatif), melainkan juga bersumber pada
pendapat ulama dan umara (ulu al-amri), peninggalan sejarah, adat istiadat
dan tradisi yang relevan, intuisi, serta berbagai temuan dan teori dalam
ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan sumbernya itu ajaran Islam
mampu beradaptasi dan menjelaskan berbagai masalah yang dihadapi
manusia.
ada ayat-ayat yang mengandung ajaran pasti (qath’i al-dalalah) yang tidak
membutuhkan interpretasi atau pemikiran manusia, yakni ajaran yang
berkaitan dengan akidah, ibadah, dan hal-hal yang berkaitan dengan
akhlak.yang berkaitan dengan akidah misalnya yang berkaitan dengan
rukun iman (iman kepada Allah. Malaikat, kitab , nabi , hari kiamat dan
ketentuan baik dan buruk ), hal yang berkaitan dengan rukun Islam , hal
yang berkaitan dengan akhlak seperti dilarang menyekutukan Allah,
larangan durhaka kepada kedua orang tua dan sebagainya, larangan
memakan harta anak yatim, larangan memakan bangkai, darah dan daging
babi, larangan minum khamar, berjudi, bertenung (meramal, praktek
perdukunan), serta sebagian kecil yang berkaitan dengan nilai-nilai
muamalah seperti pembagian harta warisan, kewajiban mencari nafkah,
dan menyusui anak.
e. Dinamis
6
interpretable (al-zhanni al-dalalah) yaitu ayat-ayat yang bersifat
mutasyabihat. Allah SWT berfirman:
[183] Ayat yang muhkamaat ialah ayat-ayat yang terang dan tegas
maksudnya, dapat dipahami dengan mudah.
7
ayat yang berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang
mengenai hari kiamat, surga, neraka dan lain-lain.
f. Toleran
Karakteristik ajaran Islam yang toleran ini dapat dilihat dari segi sifatnya
dan yang yang menyatakannya, bahwa agama yang paling benar disisi
Allah itu adalah Islam. Namun pada sisi lain Islam juga menghormati
eksistensi agama lain, dan sekaligus memberikan kesempatan bagi agama
ini untuk berkembang, dianut oleh manusia, bersikap toleran, tidak
mengalahkan atau mengolok-olok, serta untuk hidup berdampingan
dengan agama lain, Allah SWT berfirman:
4. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
8
5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku
sembah.
84. Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang
diturunkan kepada Kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail,
Ishaq, Ya'qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa,
Isa dan Para Nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan
seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nyalah Kami
menyerahkan diri." (QS. Ali-‘imran:84)
Jika ayat tersebut antara satu dengan yang lainnya dihubungkan maka akan
terdapat 2 hal :
Misi yang dibawa para Nabi ini dengan misi yang dibawa oleh Nabi
Muhammad, yakni mengajak manusia untuk beriman kepada Allah SWT
serta berserah diri terhadap ketentuan yang diperintahkannya. Perbedaan
agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad dengan Nabi sebelumnya
9
terletak pada syari’atnya dalam bidang ibadah, muamalah, hukum dan
lainnya, mengingat tentang situasi dan kondisi masyarakat terhadap
masing-masing agama tersebut. Adanya perbedaan diakui oleh Islam,
sehingga antara satu dengan yang lain hidup berdampingan, rukun dan
damai.
g. Kosmopolit
10
h. Responsif
11
43. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya
(memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari
kegelapan kepada cahaya (yang terang). dan adalah Dia Maha
Penyayang kepada orang-orang yang beriman.(QS. Al-Ahzab:43)
j. Rasional
Ajaran Islam sebagai ajaran yang terdapat dalam Al-Qur’an dan hadist
selain membuat perintah juga larangan. Seluruh perintah Allah SWT
seperti sholat, puasa, zakat dan haji sejalan dengan akal pikiran dan
kebutuhan manusia yang bersifat spiritual dan moral. Dengan melaksankan
berbagai perintah ini manusia selain memiliki ketenangan jiwa, juga
kehidupan yang lurus dan berakhlak mulia sebagai suatu syarat guna
mewujutkan keadaan masyarakat yang rukun, damai, tertib, harmonis,
tolong-menolong dan sebagainya. Demikian pula adanya larangan seperti
12
berjudi, minum khamar, berzina, menyekutukan tuhan, dan membunuh
juga sejalan dengan akal pikiran manusia karena berbagai perbuatan ini
akan merugikan bagi orang yang melakukannya. Denagn demikian ajaran
Islam dalam bentuk perintah dan larangan ini sejalan dengan akal pikiran
manusia.
Selain itu sifat dari ajaran Al-Qur’an sebagian bersifat global yang isyarat-
isyarat yang bersifat umum yang apabila ingin dilaksanakan, maka
membutuhkan pemikiran atau ijtihad manusia untuk menjabarkan dan
memperinci dan menentukan cara-caranya. Keadaan ayat yang bersifat
umum ini selain dalam rangka memberikan peluang kepada akal manusia,
agar manusia dapat menyesuaikan hasil ijtihad itu sesuai dengan
perkembangan zaman. Tanpa adanya ijtihad akal manusia, maka secara
praktis agama akan sulit dilaksanakan.
13
BAB 11
1. Kesimpulan
karakteristik adalah penggambaran sifat, watak, keadaan dan tabiat
yang ada pada sesuatu yang dengan hal itu seseorang akan merasakan
manfaatnya. Begitu juga denga karakteristik ajaran islam yang
menggambarkan sifat, watak dan tabiat ajaran islam sehingga
membedakannya dengan ajaran samawi lainnya. Ada sepuluh
karakteristik ajaran islam
Komprehensif (Al-Syumuliah)
Kritis
Humanis
Militansi moderat
Dinamis
Toleran
Kosmopolit
14
Responsif
Progresif dan inovatif
Rasional
2. Saran
Dengan mengetahui tentang karakteristik ajaran islam ini diharapkan
kita dapat mengambil ilmu yang begitu besar,bagaimana sebenarnya
ajaran islam itu, dimana didalamnya mengatur hampir semua aspek
kehidupan manusia sehingga jika kita benar-benar mengamalkannya
maka tidak akan ada perselisihan antara umat di dunia ini.
DAFTAR PUSTAKA
15