3
Tata Urut :
Pendahuluan
Faktor resiko penerbangan
Kondisi dalam penerbangan
Penyakit yang dipengaruhi penerbangan
Medical clearence dalam penerbangan
Kelaikan melakukan penerbangan bagi penumpang
Tata laksana penyakit menular di dalam pesawat
terbang
Ketentuan keselamatan dalam penerbangan
Penutup
4
Faktor Resiko Penerbangan :
Berada di ketinggian menyebabkan perubahan
tekanan
• Bising yang disebabkan oleh suara mesin
• Terjadinya perubahan kecepatan (akselerasi)
• Getaran yang ditimbulkan oleh mesin (Vibrasi)
• Suhu ekstrim sampai ketinggian 50.000ft
• Radiasi sinar cosmic
5
Lapisan Atmosfer
6
Atmosfer Berdasar Sifat ketinggian
7
Manfaat Atmosfer :
• Melindungi bumi dari benda luar angkasa yang
jatuh ke bumi karena gaya gravitasi bumi.
• Melindungi bumi dari radiasi ultraviolet, untuk
kehidupan makhluk hidup di bumi dengan lapisan
ozon
• Mengandung bermacam-macam gas dibutuhkan
manusia, hewan dan tumbuhan untuk bernafas
dan keperluan lainnya, seperti oksigen, nitrogen,
karbon dioksida dan lain-lain
• Media cuaca yang mempengaruhi angin, awan,
salju, hujan, topan, badai dan lain sebagainya 8
Perubahan Tekanan
• Di ketinggian jelajah pesawat tekanan udara
rendah, sehingga tidak mencukupi untuk
pernapasan (> 10.000kaki)
• Pesawat dirancang pressurized cabin, 6000 –
8000ft, agar awak pesawat dan penumpang
nyaman selama penerbangan.
9
Perubahan Tekanan Menurut Ketinggian:
10
Bising
• Penerbangan menimbulkan bising dengan
intensitas, frekuensi dan lamanya paparan
yang dapat mengganggu pendengaran.
• Gangguan bising pada manusia :
– Trauma akustik
– Temporary threshold shif
– Permanent threshold shif
11
12
Alat Pelindung dari Bising :
13
Pengaruh kecepatan & percepatan
• Pesawat yang mampu melaju dg Mach 2,4 atau
lebih 2.500km/jam tanpa mengganggu fisiologi
bila straight & level
• Bila kecepatan dan arah berubah akan terjadi
gaya Gx, Gy & Gz, yang paling rentan adalah Gz.
• Penerbang mengalami lapang pandang
menyempit, pandangan kabur, gelap, pingsan
bila berlanjut terjadi kematian
14
Akselerasi....
Toleransi +Gz
11
B
9
G-LOC C
G Level
7
Visual symptoms
5
D Protection by
baroreflexes
3
A
1
5 10 15 20 25
Time (Seconds)
Tunnel vision Grey out
+ Gz - Gz 16
Akselerasi....
Pencegahan :
• Reclined seating
• AGSM
• Anti G Suit
+7 to -3.5 Gz
Pengaruh penerbangan pada penglihatan
18
Vibrasi
• Vibrasi / Getaran adalah gerakan bolak-balik
dalam suatu interval waktu tertentu.
• Getaran berhubungan dengan gerak osilasi
benda dan gaya
• Semua benda yang mempunyai massa dan
elastisitas mampu bergetar, jadi kebanyakan
mesin dan struktur rekayasa (engineering)
mengalami getaran
19
Kondisi Dalam Penerbangan
• Pesawat yang terbang tinggi (40.000 kaki)
membuat awak dan penumpang nyaman karena
kabin pesawat diatur antara 6.000 – 8.000 kaki,
orang sehat tidak merasa perubahan berarti
pada keadaan ini.
• Kegagalan pressurized cabin dapat terjadi, hal ini
mengakibatkan dekompresi mendadak.
20
Aloha 243, 28 April 1988
21
Pressurized Cabin :
22
Penerbangan Helios 522
23
Penerbangan Helios 522 :
24
Hipoksia :
• Kekurangan Oksigen karena menurunnya
tekanan atmosfer
• Sifat hipoksia :
tidak terasa
tak ada rasa sakit, bahkan terjadi eforia
ada toleransi individu dan toleransi harian
gejala lebih berat – pingsan – kematian
• Ada 4 hipoksia ( hipoksia hipoksik, hipoksia
anemik, hipoksia stagnant dan hipoksia toksik)
25
Hipoksia ....
Jenis Hipoksia :
• Hipoksia hipoksik, berkurangnya kadar oksigen udara
yang dihisap, atau gangguan proses difusi membran
alveoli sehingga kadar oksigen darah arteri jadi menurun.
• Hipoksia hipemik, kapasitas angkut oksigen darah
menurun, misalnya pada anemia dan keracunan CO.
• Hipoksia stagnan, keadaan sirkulasi darah abnormal,
misalnya: keadaan cardiac output menurun dan venous
pooling akibat gaya G
• Hipoksia histotoksik, terjadi bila pernapasan sel
mengalami gangguan sehingga jaringan tidak dapat
menggunakan oksigen yang ada. Misalnya pada
keracunan alkohol dan sianida.
26
Hipoksia ....
Efek Fisiologis Hipoksia :
• Tahap indiferen, gangguan hanya pada adaptasi gelap
yang terjadi pada ketinggian ± 5.000 kaki
• Tahap kompensasi, hipoksia yang terjadi masih dapat
dikompensasi secara fisiologis dengan cara
meningkatkan pernafasan, denyut nadi, tekanan darah
sistolik dan cardiac out put
• Tahap gangguan, kompensasi fisiologis tak berhasil
mengatasi pengaruh hipoksia, sehingga timbul gejala
klinisis
• Tahap kritis, kompensasi fisiologis tak berhasil
mempertahankan oksigenasi, sehingga terjadi
hilangnya kesadaran.
27
Hipoksia ....
Gejala hipoksia
28
Hipoksia ....
Pengobatan hipoksia
• Pemberian oksigen secepatnya agar
tidak terjadi cacat / kematian
• Pada penerbangan : menggunakan
masker Oksigen atau turun dibawah
10.000 kaki
Hipoksia ....
Pencegahan hipoksia :
• Penggunaan Oksigen sesuai ketinggian
• Bernapas dengan Oksigen bertekanan +
pressure suit
• Pressurized cabin (pada pesawat transport
+ tempur)
Disorientasi :
• Disorientasi adalah berkurangnya kemampuan
seseorang untuk menentukan posisinya terhadap
permukaan bumi.
• Tubuh manusia memiliki 3 macam organ pengatur
keseimbangan, yaitu : mata, alat vestibuler, alat
proprioseptif.
• Dalam penerbangan hanya mata yang dapat
diandalkan menerima/menilai rangsang sensor,
baik kaitannya dengan permukaan bumi, pesawat
udara lain, maupun instrument, sistem vestibuler
dan alat proprioseptif kurang dapat dipercaya.
31
Organ Vestibuler :
32
Organ Proprioseptis :
33
Mabuk Gerak :
• Mabuk gerak : kumpulan gejala terdiri dari lemas, pucat,
keringat dingin, menguap, sakit kepala, daya pikir
menurun, nausea dan muntah sebagai reaksi terhadap
rangsangan gerak yang belum terbiasa.
• Banyak terjadi karena kondisi faktor psikogenik dan
vestibulogenik, bila faktor vestibulogenik dominan gejala
timbul pada cuaca buruk atau ketika melakukan
manuver tajam (aerobatik)
• Biasanya gejala menghilang dengan cepat setelah
mendarat. Bila faktor psikogenik dominan seseorang
menjadi sakit meskipun dalam keadaan cuaca baik, atau
bahkan sebelum pesawat take off. Gejala yang timbul
dapat berlanjut setelah penerbangan selesai.
34
Dysbarisma :
• Semua kelainan akibat perubahan tekanan
• Ada 2 :
Akibat pengembangan gas dalam rongga tubuh
Akibat penguapan gas terlarut dalam tubuh
• Apabila ketinggian dicapai dengan perlahan,
perbedaan tekanan akan disesuaikan dengan
lancar
35
Disbarisma ....
Pencegahan :
Agar tidak terkumpul gas dalam sal cerna :
tidak minum soda, minuman mengandung
CO2, makanan membentuk gas
Tindakan :
Ketinggian dikurangi sampai gejala hilang,
usahakan keluarkan gas, banyak mengadakan
gerakan
37
Pengaruh penerbangan pada pendengaran
38
Jetlag
• Perjalanan dengan pesawat terbang yang melewati
beberapa daerah waktu (time zone) dapat
menimbulkan stres pada penumpangnya.
• Efek psikologis dan fisiologis berpengaruh serius
pada penumpang meskipun sementara, sampai
berhasil menyesuaikan diri pada perubahan yang
dialaminya.
• Penyesuaian psikologis cepat, penyesuaian
fisiologis perlu waktu. Penyesuaian fisiologis
termasuk : siklus tidur, siklus makan, suhu tubuh,
denyut nadi, fungsi ginjal, kadar hormon,
kewaspadaan mental dan kelelahan fisik. 40
Jetlag……
Gejala Jetlag :
42
Mencegah / Mengatasi Jetlag :
43
Jetlag……
Zona Waktu :
44
Jetlag……
Jenis Perjalanan :
• Penyakit kardiovaskuler
• Ibu Hamil dan bayi baru lahir
• Penyakit pernapasan
• Anemia
• Penyakit THT
• Pasien dengan Psikotik dan Neurologis
46
Penyakit Kardiovaskuler
47
Ibu Hamil dan Bayi baru lahir
48
Penyakit Pernapasan
49
Pasien Anemia
Penumpang dengan
hemoglobin < 7,5 g/dl
dilarang terbang, karena
memiliki resiko hipoksia lebih
tinggi.
Pasien dengan penyakit sel
sabit juga tidak diijinkan
terbang
50
Pasien dengan masalah THT
51
Pasien dengan Psikotik dan Neurologis
53
Kondisi yang memerlukan medical clearence :
• Asma dalam 48 jam sebelum terbang.
• Trauma kepala 2 minggu sebelum penerbangan.
• Serangan Jantung 21 hari sebelum penerbangan
• Operasi dada 10 hari sebelum penerbangan
• Sakit telinga dan sinus 48 jam sebelum penerbangan.
• Stroke 10 hari sebelum penerbangan
• Fobia ketinggian, jika ragu terhadap kemampuan mengatasi ketakutan.
• Operasi perut 10 hari sebelum penerbangan
• Anemia dibawah 7,5 g/dl
• Bayi sebelum umur 7 hari
• Luka tembus pada mata, yang mengakibatkan kebocoran cairan
vitreus.
• Pneumothorax , masa penyembuhan sebelum 14 hari.
• Gips/ plaster cast, gips harus di belah jika sebelum 48 jam .
54
Prosedur Penetapan Laik Terbang
• Syarat orang sakit melakukan perjalanan dengan
penerbangan terjadwal yaitu :
Calon penumpang dinyatakan laik terbang oleh
dokter untuk melakukan penerbangan
Check in 3 jam atau lebih dikarenakan akan ada
pemeriksaan dari dokter airport apabila diaggap
perlu oleh petugas check in
Didampingi oleh keluarga / petugas kesehatan
didalam pesawat
55
Penerbangan terjadwal….
56
Apabila kondisi pasien menggunakan alat bantu &
tidak bisa duduk,
Minimal 1-2 hari sebelumya melakukan pemesanan
langsung ke airlines yang diinginkan karena ada set up
kursi pesawat yang harus disesuaikan dengan kebutuhan
pasien
Tambahan tempat duduk untuk penumpang sakit yang
pengangkutannya dalam posisi tidur dan penumpang
dengan ukuran tubuh besar.
57
Penggunaan stretcher di dalam pesawat disesuaikan
dengan fasilitas pesawat
Fasilitas tambahan tempat duduk penumpang sakit
dilarang ditempatkan di dekat pintu jendela darurat
(emergency exit).
58
Tatalaksana Penyakit Menular
• Karantina : pembatasan kegiatan / pemisahan
seseorang diduga terinfeksi penyakit meski belum
menunjukan gejala penyakit.
• Karantina juga pemisahan peti kemas, alat angkut
atau barang yang diduga terkontaminasi orang/barang
lain, untuk mencegah penyebaran penyakit.
• Tujuan karantina adalah mencegah masuk dan
keluarnya penyakit karantina, penyakit menular, dan
penyakit potensi wabah, serta pengamanan terhadap
penyakit baru di wilayah kerja, bandara, pelabuhan,
dan lintas batas darat negara.
59
Tatalaksana penyakit menular….
61
Penyakit Menular,
Kep Kemenkes RI Nomor: 356/SK/Menkes/2008 fungsi karantina dan
surveilans epidemiologi pengawasan dan pemeriksaan :
• kedatangan kapal dari luar negeri,
• kedatangan kapal dari dalam negeri
• keberangkatan kapal ke luar,
• keberangkatan kapal ke dalam negeri,
• kedatangan pesawat dari luar negeri,
• keberangkatan pesawat ke luar negeri,
• keberangkatam pesawat ke dalam negeri,
• kedatangan penumpang pesawat dari luar negeri,
• kebangkatan penumpang pesawat ke luar negeri,
• kesehatan kedatangan anak buah kapal dari luar negeri,
• kesehatan anak buah kapal ke luar negeri, pemeriksaan dan penerbitan
dokumen kesehatan kapal/pesawat.
62
Pembatasan penularan penyakit :
63
Ketentuan Keselamatan Penerbangan :
65
Kewajiban Maskapai :
66
Pembatasan oleh Kemhub :
• Kementrian Perhubungan membatasi usia pesawat udara
yang dioperasionalkan pertama kali oleh maskapai
penerbangan nasional maksimal 10 tahun dan 70.000
pendaratan.
• Dalam pengoperasian pesawat terbang komersial,
maskapai penerbangan terlebih dahulu memiliki AOC
(Aircraft Operating Certificate atau Sertifikasi
Pengoperasian Pesawat) dan organisasi perawatan
pesawat terbang (lazim disebut juga Maintenance, Repair
and Overhaul Station/MRO) memiliki sertifikat AMO
(Approved Maintenance Organization) diterbitkan Ditjen
Hubud.
67
Penutup :
• Dalam melaksanakan tugas melalui media
penerbangan ada beberapa hal yang perlu
diketahui.
• Kegiatan penerbangan apabila dilaksanakan
sesuai dengan prosedur, akan berlangsung
dengan aman
• Untuk mencapai kondisi aman dan tugas yang
paripurna diperlukan sumber daya manusia
yang sehat dan terampil
68
Sekian dan Terimakasih
Semoga Bermanfaat
69