Yudistira Yunus
GANGGUAN YANG DAPAT TERJADI DIAKIBATKAN OLEH MATRA
UDARA / PENERBANGAN
1. Hypoxia
2. Kebisingan
3. Flying Fatique (Kelelahan dalam Penerbangan)
4. Gangguan Orientasi Ruang
5. Mabuk udara
HIPOKSIA
HIPOKSIA
1. Hypoxic- Hypoxia
2. Anaemic hypoxia
3. Stagnant hypoxia
4. Histotoxic hypoxia
Hipoksia Hipoksik/Hipobarik
Merupakan hipoksia akibat berkurangnya tekanan O2 arteri.
Penyebabnya adalah:
•rendahnya tekanan oksigen udara inspirasi karena berada pada
ketinggian tertentu dari permukaan bumi. Disebut juga hipoksia
karena ketinggian (hipoksia hipobarik)
Hipoksia Hipemik/anaemic
-Terjadi sbg akibat darah tidak mampu mengambil dan mengirim
O2 dalam jumlah yang cukup/memadai ke sel2 tubuh.
-Atau: kapasitas angkut O2 dari darah menurun
-Dapat disebabkan oleh beberapa faktor:
• hipovolemia akibat perdarahan
• Penyakit-penyakit darah tertentu anemia
• Penyebab paling umum yang biasa ditemukan adalah
ketidakmampuan Hb mengikat O2 keracunan CO
(karbon monoksida)
Hipoksia Ischemik/Stagnant
•Keadaan sirkulasi darah yang abnormal, misalnya pada keadaan
cardiac output yang menurun dan venous pooling akibat gaya G.
•Dapat juga terjadi sebagai akibat dari shock, dimana jantung
tidak dapat memompa darah secara efektif.
Hipoksia Histotoksik
•Hipoksia sebagai akibat tidak sel tidak mampu untuk
menggunakan oksigen secara efektif.
•Contoh kasusnya adalah pada konsumsi alkohol, narkotika,
karbon monoksida dan sianida.
Penyebab hipoksia dalam penerbangan
1. Kognitif
2. Motorik
3. Mental
4. Panca Indera (Mata)
5. Hilang kesadaran
PENGARUH DAN BAHAYA HIPOKSIA
PADA PENERBANGAN
1. RINGAN / BERAT
2. SEMENTARA / MENETAP
DALAM PENERBANGAN ADA 2 HAL
YANG DAPAT MENYEBABKAN TERJADINYA
GANGGUAN PENDENGARAN
• Ear plug
Terbuat dari karet, plastik atau kapas yang dipadatkan dengan
lilin. Alat ini dimasukkan kedalam liang telinga sesuai dengan
ukuran masing-masing, dapat mengurangi intensitas bunyi
sebesar 35 dB.
• Ear muff
Mempunyai efek perlindungan sama dengan ear plug. Bila
dipakai bersama-sama dengan ear plug akan mengurangi
intensitas bunyi sebesar 40 dB. Mudah dipakai dan dibuka,
sehingga sesuai bila dipakai di tempat yang kebisingannya
tidak berlangsung terus menerus.
Gambar. Petugas yang bekerja pada lingkungan bising diwajibkan menggunakan alat pelindung
telinga (ear defender) untuk melindungi fungsi pendengarannya.
• Mengurangi suara yang keras dengan cara
akustis misalnya dengan menggunakan bahan
penyerap (peredam) suara pada dinding,
plafon dan lain – lain