Anda di halaman 1dari 30

KEPERAWATAN GADAR

PENANGANAN PADA KERACUNAN


ALKOHOL OPLOSAN PADA MASYARAKAT

Oleh Kelompok 9 :
Ade Firman M (1810001)
Bella Betrixiana (1810019)
Dewa Ayu Indira W (1810025)
Henri Suhartono (1810047)
Niken Dwi Yayang S (1810069)
Olivia R (1810077)
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES HANG TUAH SURABAYA
TA. 2020/2021
DAFTAR ISI

Daftar Isi........................................................i
A. Definisi Keracunan Alkohol Oplosan....1
B. Jenis Keracunan.....................................2
C. Penyebab Keracunan.............................7
D. Patofisiologi.........................................10
E. Tanda dan Gejala Keracunan Alkohol.12
F. Tata Laksana Pre Hospital...................13
G. Tata Laksana di RS..............................15
H. Komplikasi Keracunan.........................17
I. Insiden Kejadian di Masyarakat Dalam Kurun
3 Tahun Terakhir..............................18
Daftar Pustaka.............................................28

i
A. Definisi Keracunan Alkohol Oplosan

Minuman keras adalah jenis NAZA


(Narkotika, Alkohol, dan Zat adiktif) dalam
bentuk minuman yang mengandung alkohol,
tidak peduli berapa kadar alkohol di
dalamnya. Minuman keras merupakan

penekan (depressant) aktifitas susunan


syaraf pusat, serta pada penggunaan yang
kronis alkohol akan menyebabkan

1
perubahan pada fungsi ion chanel (Hawari,
2012)
Keracunan oplosan merupakan suatu
keadaan dimana seseorang mengalami
overdosis yang secara sengaja atau tidak
tertelan methanol sehingga menyebabkan
asidosis metabolic (suatu kondisi saat terlalu
banyak asam menumpuk didalam tubuh),
dimana miras oplosan sendiri merupakan
minuman keras yang terdiri dari berbagai
campuran yaitu alcohol industry (methanol)
dan obat herbal seperti obat kuat / suplemen
Kesehatan, biasanya minuman ini dibuat
dan dijual secara illegal

B. Jenis Keracunan

Berikut ini klasifikasi alkohol, antara


lain:

2
a. Berdasarkan kadarnya, minuman
beralkohol dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Golongan A, kadar alcohol rendah
yaitu 1-5% seperti Bir, Vibe, Dan
Vodka Mix-Max.
2. Golongan B, kadar alcohol sedang
yaitu 5-20% seperti Wine, Anggur,
Vermouth.
3. Golongan C, kadar alcohol tinggi
yaitu mencapai 20-25% seperti Gin,
Arak, Vodka, Brandy, Scotch,
Johny Walker.
b. Berdasarkan gugusan kimianya, yaitu:
1. Alkohol primer yaitu gugus fungsi
hodroksi terikat pada atom karbon
yang mengikat satu atom karbon
yang lain. Contohnya: etanol.
2. Alcohol
sekunder yaitu

3
gugus fungsi hidroksi terikat pada
atom karbon yang mengikat dua
atom karbon yang lain. Contohnya:
2-propannol.
3. Alcohol tersier yaitu gugus fungsi
hidroksi terikat pada atom karbon
yang mengikat 3 atom karbon yang
lain.
Contohnya: 2-
metil-2-
propanol.
4. Vinil alcohol
yaitu senyawa
yang mempunyai gugus hidroksi
yang terikat pada atom karbon
berikatan rangkap dua. Contohnya:
2-propenol.

4
5. Benzil alcohol senyawa yang
mempunyai gugus hidroksi yang
terikat pada gugus benzyl.
6. Alcohol dihidrat yaitu senyawa
yang mengandung dua gugus
hidroksi. Contohnya: etilen glikol.
7. Alcohol trihidrat yaitu senyawa
yang mengandung tiga gugus
hidroksi. Contohnya: gliserol.
Berikut ini jenis keracunan alkohol
menurut konsentrasi dalam darah seseorang,
yaitu:
1. Eksitasi (Konsentrasi alkohol darah
50-150 mg%): adanya perasaan
bahagia, wajah memerah, dan dapat
terjadi alcohol gaze nystagmus, yaitu
gerakan bola mata tiba-tiba searah
dengan pandangan, dan tidak
tergantung oleh posisi kepala.

5
2. Inkoordinasi (Konsentrasi alkohol
darah 150-300 mg%): Terjadi
inkoordinasi pikiran, bicara, dan
tingkah laku. Penyempitan Pupil,
refleks cahaya menurun, dapat
terjadi mual dan muntah.
3. Narkosis (Konsentrasi alkohol darah
>300 mg%): Disebut juga sebagai
tahap koma, penderita tidur dan
hanya merespon rangsangan kuat,
mulut kering, nadi cepat, suhu
subfebris / kenaikan suhu, dan pupil
mengecil, namun jika diberika
rangsangan, pupil penderita akan
mengecil dan kembali ke ukuran
semula dalam waktu lambat
(Macewan sign), kematian dapat
terjadi akibat kelumpuhan pusat
pernapasan.

6
C. Penyebab Keracunan

Kondisi keracunan alkohol dapat


disebabkan karena beberapa hal, salah
satunya adalah ajakan minum alkohol
bersama dengan sekelompok teman atau
orang lain yang patut diperhatikan. Berikut
ini beberapa faktor yang mempengaruhi
seseorang kecanduan dan keracunan
alkohol, yaitu:

7
 Rasa kurang percaya diri.
 Rasa ingin coba-coba.
 Pelarian dari masalah karena
menurut orang yang kecanduan
alkohol, minuman keras dapat
menjanjikan sesuatu menjadi rasa
kenikmatan, kenyaman, kesenangan
dan ketenangan, dan menghilangkan
beban serta semua permasalahan
yang dihadapi.
 Faktor lingkungan dan teman.
 Faktor keluarga, yang mana bila
kontrol keluarga kurang dan
kurangnya komunikasi,
memungkinkan anak mengambil

8
budaya luar yang mengonsumsi
alkohol.
 Faktor pendidikan dan kurangnya
pengetahuan akan berpengaruh pada
pandainya mencari pergaulan yang
positif atau malah sebaliknya serta
berpengaruh pada pemahaman akan
efek samping dari mengonsumsi
alkohol.

D. Patofisiologi

Alkohol dapat larut sempurna dalam


air, dan dapat masuk ke dalam hampir
semua sel, kecuali
adiposit, dan bersifat
toksik pada semua jenis
sel. Metabolisme alkohol

9
menghasilkan aldehid, yang juga bersifat
larut dalam air dan sangat toksik. Alkohol
dan aldehid menyebabkan gangguan pada
hampir semua proses biokimia dalam tubuh.
Penyebab kematian pada keracunan
alkohol akut adalah depresi napas, aspirasi,
tekanan darah turun, dan depresi
kardiovaskular. Semua jenis alkohol dapat
menyebabkan keracunan bila diminum
dalam jumlah yang cukup banyak, namun
yang paling sering menyebabkan keracunan
adalah isopropanol ethylene glycol dan
metanol.
Efek utama keracunan alkohol
adalah depresi susunan saraf pusat. Gejala
yang timbul sangat tergantung pada kadar
alkohol dalam darah (BAC = Blood Alcohol
Concentration). Pada kadar alkohol darah
>300 mg/dl, risiko depresi napas dan henti

10
jantung meningkat. Kematian dapat terjadi
pada kadar alkohol >500 mg/dl.

E. Tanda dan Gejala Keracunan Alkohol

Alkohol yang menjadi racun dan


terkonsumsi oleh tubuh akan menyebakan
keracunan dengan gejala:
 Gangguan emosi dan perasaan.
 Agresif.
 Koordinasi dan reflek lemah.

11
 Diplopia/ gangguan pengelihatan,
pusing, nadi cepat, berkeringat, muka
merah.
 Mual muntah, tekanan darah rendah dan
suhu tubuh rendah, kulit pucat, denyut
nadi lemah, drowsiness / mudah
mengantuk, sinkop / pingsan, dan syok.

F. Tata Laksana Pre Hospital

Berikut ini langkah-langkah


pertolongan pertama pada orang yang
kecanduan alkohol, yaitu:
1. Jika pasien sadar lakukan pemeriksaan
jalan napas, aman atau tidak jika tidak
segera bawa ke Rumah Sakit
2. Memberikan banyak minum untuk
mencegah dehidrasi.

12
3. Jika keracunan tidak boleh dimuntahkan
4. Tanyakan apakah ada riwayat minum
alkohol sebelumnya, waktu, jumlah
cairan alkohol, dan produk alkohol yang
diminum.
5. Jika pasien bersikap bermusuhan maka
penolong jangan menolong sendiri

6. Segera bawa ke RS untuk dilakukan


hemodialisis guna membersihkan
methanol dalam darah.

13
G. Tata Laksana di RS

Penanganan keracunan miras


oplosan dilakukan oleh petugas medis
secara suportif dan simtomatik, yaitu:
1. Penatalaksanaan jalan napas, yaitu
membebaskan jalan napas untuk
menjamin pertukaran udara.
2. Penatalaksanaan fungsi pernapasan
untuk memperbaiki fungsi ventilasi
dengan cara memberikan pernapasan
buatan untuk menjamin cukupnya
kebutuhan oksigen dan pengeluaran
karbon dioksida.
3. Penatalaksaan sirkulasi, bertujuan
mengembalikan fungsi sirkulasi darah.
4. Jika terjadi mual dan muntah dapat
diberikan antiemetik (antimuntah).

14
5. Jika korban mengalami ketoasidosis
alkohol dapat diberikan Dextrose 5%
dalam NaCl 0,9%, vitamin B1 dan
vitamin lainnya serta pengganti Kalium
apabila diperlukan.
6. Jika korban menunjukkan asidosis berat
atau kejang dapat diberikan Natrium
Bikarbonat dan Benzodiazepin.
7. Asidosis metabolik ditandai dengan
napas cepat dan dalam (hiperventilasi).
Untuk melihat ada atau tidaknya
metanol dalam miras oplosan dapat
dilakukan pemeriksaan laboratorium
terhadap osmolaritas (anion gap) atau
kepekatan darah dalam tubuh.
8. Dekontaminasi gastrointestinal dapat
dilakukan melalui aspirasi nasogastrik
apabila ingesti terjadi dalam rentang 30
menit.

15
H. Komplikasi Keracunan

Jika keracunan alkohol tidak segera


ditangani, komplikasi yang mungkin bisa
terjadi adalah:
1. Berhentinya napas.
2. Dehidrasi berat.
3. Kejang.
4. Suhu tubuh rendah yang dapat
menyebabkan jantung berhenti
berdetak, kerusakan otak, hingga
kematian.
I. Insiden Kejadian di Masyarakat Dalam
Kurun 3 Tahun Terakhir

16
Salatiga - Tiga orang mahasiswa di Kabupaten
Salatiga, Jawa Tengah, meninggal dunia akibat
keracunan usai pesta minuman keras atau miras.
Miras yang dikonsumsi para korban merupakan
miras oplosan.
"Tiga mahasiswa asal Papua di Salatiga
meninggal dunia setelah melakukan pesta miras
oplosan. Ketiganya mengalami intoksikasi atau
keracunan miras tersebut," jelas Kapolres Salatiga
AKBP Rahmad Hidayat, dalam jumpa pers di
kantornya, Sidomukti, Salatiga, Jumat (12/3/2021).

17
Ketiganya masing-masing inisial OW (21),
RC (24), dan MMS (23). Ketiganya, kata Rahmad,
merupakan mahasiswa Universitas Kristen Satya
Wacana (UKSW) Salatiga.
"Ketiganya adalah mahasiswa UKSW
Salatiga," paparnya.
Rahmad menjelaskan kejadian bermula saat
OW mengalami sesak napas karena penurunan sel
darah di kamar kosnya, Rabu (10/3). Sempat dirawat
di RSUD Salatiga, OW meninggal dunia pada Rabu
(10/3) malam.
Sementara RC dan MMS masing-masing
meninggal dunia Kamis (11/3) dan Jumat (12/3)
setelah mengalami gejala yang sama.
Dari hasil penelusuran kepolisian, ketiganya
bersama empat rekannya yang lain melakukan pesta
miras oplosan di kamar kos salah seorang korban,
Senin (8/3).
"Lima hari yang lalu 7 orang termasuk
ketiga mahasiswa meninggal dunia itu melakukan
pesta miras oplosan. Selain ketiga mahasiswa
meninggal, empat mahasiswa lainnya harus dirawat

18
di rumah sakit namun saat ini kondisi mereka stabil,"
ujarnya.
Dari hasil olah TKP, polisi mengamankan
beberapa botol miras di kamar kos yang digunakan
untuk melakukan pesta miras tersebut. Polisi juga
telah meminta keterangan penjual miras yang
dikonsumsi korban.
"Penjual ada kemungkinan menjadi
tersangka karena melakukan kelalaian sehingga ada
korban meninggal," jelasnya.
Pembantu Rektor 3 UKSW, Andeka Rocky
Tanamaah, mengaku adanya pengawasan yang tak
maksimal sehingga ada mahasiswanya yang
melakukan pesta miras. Andeka mengungkap pihak
kampus telah melakukan imbauan secara kontinu
agar mahasiswanya menjauhi minuman keras.
"Kami selalu memberi imbauan secara
kontinu untuk mahasiswa menjauhi minuman keras
dan lainnya. Ini catatan kami untuk meningkatkan
komunikasi ke mahasiswa," jelasnya ditemui di
Mapolres Salatiga.
Jenazah tiga mahasiswa tersebut telah
dipulangkan ke Papua. "Untuk OW diterbangkan ke

19
Mimika pagi ini. Sementara dua lainnya
diterbangkan dari Semarang ke Papua sore ini,"
jelasnya.
(sip/rih)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Penyidik Polsek


Sukatani Polres Metro Bekasi mengamankan penjual
minuman keras oplosan yang berinisial Y alias U. Keduanya

20
ditangkap setelah minuman oplosan racikannya diduga
menewaskan dua orang.

"Tersangka dan barang bukti dibawa ke Polsek


Sukatani untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Kepala Bidang
Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus dalam
keterangan tertulis, Rabu (11/3).

Yusri mengatakan, Y alias U diamankan pada hari


Selasa (10/3) sekitar pukul 22.00 WIB di kediamannya di
Desa Sukajadi, Kecamatan Sukakarya, Bekasi, Jawa Barat.

Polisi kemudian melakukan penggeledahan di gudang tempat


pelaku mengoplos minuman keras di Kecamatan Karang
Bahagia, Bekasi, Jawa Barat.

Dalam penggeledahan itu polisi menyita sejumlah


barang bukti seperti 168 botol kosong berlabel Mansion, lima
botol kosong berlabel Intisari dan 20 gelas plastik bekas
minuman yang digunakan untuk campuran oplosan.

21
Berdasarkan hasil pemeriksaan penyidik, kata Yusri,
insiden keracunan minuman keras oplosan yang membuat dua
orang tewas dan 10 orang terbaring di rumah sakit itu berawal
dari pesta minuman keras pada Ahad (8/3) malam, sekitar
pukul 21.00 WIB.

Awalnya 12 orang itu turut hadir pesta pernikahan


itu, setelah acara selesai sebanyak 12 orang itu berpindah
tempat ke lokasi yang tidak jauh dari lokasi acara untuk
menggelar pesta minuman keras.

Kemudian pengantin pria yang berinisial D


memberikan uang sebesar Rp 1,7 juta kepada salah satu
korban yang berinisial W untuk membeli minuman keras.

W kemudian memesan minuman keras kepada Y alias U


sebanyak 100 botol. Y alias U kemudian membuat minuman
oplosan dengan bahan 24 botol minuman beralkohol yang
dicampur dengan lima liter alkohol 60 persen kemudian
dikemas ke dalam botol berlabel Mansion.

22
Minuman itu lalu diserahkan kepada W yang
kemudian kembali dioplos oleh W dengan minuman dalam
kemasan gelas. Setelah itu minuman oplosan itu dibawa untuk
pesta minuman keras bersama rekan-rekannya.

Tak lama setelah menenggak minuman alkohol


oplosan itu, korban mulai muntah-muntah hingga akhirnya
harus dilarikan ke rumah sakit.

Meski sudah mendapatkan perawatan medis dua


orang berinisial JY dan AS akhirnya meninggal dunia,
sedangkan 10 orang lainnya masih dirawat di rumah sakit
akibat dari miras oplosan itu. "Jumlah korban sebanyak 12
orang, Dua orang diantaranya meninggal Dunia dan 10 orang
dalam perawatan di klinik dan rumah sakit terdekat," ujar
Yusri.

Kedua korban meninggal kini telah dimakamkan oleh


pihak keluarga masing-masing pada Selasa pagi.

23
Malang (beritajatim.com) – Jumlah korban jiwa pesta
minuman keras oplosan di Jalan Simpang Candi Panggung,
Mojolangu, Lowokwaru, Kota Malang, terus bertambah. Kini
korban meninggal dunia menjadi empat orang.

Korban terbaru adalah Firnanda Prasetya (16), dia meninggal


dunia pada Selasa malam, (17/9/2019). Jenazah dimakamkan
di TPU Panggungrejo, Kota Malang, pada Rabu, (18/9/2019).
Sebelumnya, dia mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit
Saiful Anwar Kota Malang.

24
Pesta miras warga Mojolangu dilakukan pada saat
membersihkan area punden sebagai persiapan Bersih Desa 1
Suro pada Minggu, (15/9/2019). Mereka diduga keracunan
miras oplosan. Hingga saat ini delapan orang warga setempat
masih kritis dan menjalani perawatan di rumah sakit.

Ketua RW setempat, Watiah mengatakan, Firnanda adalah


anak putus sekolah. Dia seharusnya saat ini duduk di bangku
kelas 1 SMA. Karena keterbatasan ekonomi, Firnanda tidak
melanjutkan sekolahnya.

“Meninggalnya kemarin malam dan baru


dimakamkan tadi pagi. Dia ini anak putus sekolah seharusnya
dia anak kelas 1 SMA. Karena dia memang dari keluarga
ekonomi pas-pasan,” ujar Watiah.

Sementara, Polres Malang Kota memastikan pihaknya bakal


melakukan penyelidikan atas kasus dugaan keracunan miras
oplosan ini. Polisi telah melakukan olah TKP ulang. Selain
itu, polisi telah mengamankan tiga orang yang diduga sebagai
penjual miras.

25
“Tim masih bergerak Polres, Polsek dan Tim Labfor
Polda Jatim. Sempel darah dan urine sedang diteliti. Kami
juga sudah melakukan olah TKP lagi. Kami memeriksa saksi-
saksi keterangan dari korban. Kami juga memeriksa beberapa
orang yang didindikasikan miras ini berasal masih kami
periksa mereka tiga orang ini penjual miras,” tandas
Wakapolres Malang Kota, Kompol Ari Trestiawan. [luc/but]

26
DAFTAR PUSTAKA

Dokterpost.com. 2016. Penatalaksanaan Intoksikasi


Alkohol Secara Umum (Online).
http://dokterpost.com/penatalaksanaan-
intoksikasi-alkohol-secara-umum/. Diakses
pada 03 Mei 2021.
Klikdokter.com. Keracunan Alkohol (Online).
https://www.klikdokter.com/penyakit/keracuna
n-alkohol. Diakses pada 30 April 2020.
Klikdokter.com. Keracunan Alkohol (Online).
https://m.klikdokter.com/penyakit/keracunan-
alkohol. Diakses pada 03 Mei 2021.
Maula, L. K., Yuniastuti, A. 2017. Analisis Faktor
yang Mempengaruhi Penyalahgunaan dan
Adiksi Alkohol pada Remaja di Kabupaten
Pati. Public Health Perspective Journal, 2(2).

27
Mumpuni, R. Y. 2017. Tata Laksana Keracunan
Minuman Keras Oplosan (Metanol dan
Ethylene Glycol) dengan Fomepizole, Etanol,
dan Hemodialisis. Journal of Nursing Care and
Biomoleculer, 1(1), pp-1.
News.detik.com. 2021. 3 Mahasiswa di Salatiga
Meninggal Keracunan Usai Pesta Miras
Oplosan (Online).
https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-
5491209/3-mahasiswa-di-salatiga-meninggal-
keracunan-usai-peta-miras-oplosan. Diakses
pada 03 Mei 2021.

28

Anda mungkin juga menyukai