Anda di halaman 1dari 38

IMPLEMENTASI

PERMENKES NO. 62 TAHUN 2016


tentang
PENYELENGGARAAN
KESEHATAN HAJI
DALAM RANGKA MENETAPKAN
STATUS KESEHATAN JEMAAH
HAJI
LAIK TERBANG
dr. Migunani Utami, Sp.KP
Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang
PENDAHULUAN
Pelayanan Kesehatan di Embarkasi - Debarkasi Haji
A. Pemeriksaan kesehatan dalam rangka menetapkan
laik/ tidak laik terbang & penilaian kembali
istithaah kesehatan JH.
B. Laik / tidak laik terbang berdasar standar
keselamatan penerbangan int’l &/ peraturan
kesehatan Int’l.
C. Dlm rangka menetapkan status kesehatan
sebagaimana dimaksud , PPIH Embarkasi Bid.Kes.
berkoordinasi dengan dokter penerbangan.

(ps 15 Permenkes No.62 th. 2016 & ps 15 Permenkes No.15


th.2016).
lanjutan...
D. Pelaksanaan kekarantinaan kesehatan (ps
14 huruf f Permenkes No.62 th 2016).

 Memastikan tidak ada JH dengan penyakit


menular yang belum diterapi.
 Memastikn seluruh JH telah divaksinasi
sesuai prosedur yang berlaku.
Pengaruh Lingkungan Penerbangan terhadap Faal Tubuh

I.Atmosfir
 Lapisan udara
yang kelilingi bumi
 T.d campuran gas:
N2 78,08%; O2
20,95%; CO2
0,03%; 0,001%
( krypton, xenon,
neon, helium,
argon, hydrogen, &
radon).

4
lanjutan...
Pesawat komersial terbang di ketinggian 38.000 kaki

???
 Kabin pesawat dibuat bertekanan  ketinggian kabin di mana
para awak pesawat dan penumpang ada di dalamnya, menjadi
jauh lebih rendah dibanding ketinggian jelajah pesawat yang
sebenarnya.
Ketinggian kabin pesawat komersial bisa mendekati 8.000 kaki
ketika terbang ketinggian 38.000 kaki.
Tekanan kabin tidak dapat dibuat sama persis dengan tekanan
pada permukaan laut.
lanjutan…
Dengan bertambahnya ketinggian, maka terjadi hal2 sbb:

Ketinggian Kabin (8000 kaki) Di Daratan

Tekanan Udara 632 mmHg 760 mmHg


PIO2 108 mmHg 149 mmHg
PAO2 79 mmHg 103 mmHg
PaO2 53 – 64 mmHg 98 mmHg
SpO2 85 – 91% 95 – 100 %

kenaikan laju jantung, curah jantung, tonus vaskuler


perifer, tekanan darah, dan perfusi pulmoner dalam usaha
mempertahankan aliran darah dan suplai O2 khususnya
ke organ vital seperti otak & jantung.
6
lanjutan...
Pada orang-orang di mana fungsi jantung dan parunya sudah ada
kelainan akibat turunnya kadar oksigen dalam darah arteri sejak
di ketinggian fisiologis (permukaan laut)

Sulit menyesuaikan dengan keadaan hipoksia hipobarik selama


penerbangan,
juga memperparah disfungsi otonom jantung & paru yang
diderita,

risiko terjadinya kegawatdaruratan kardiovaskuler dan respirasi


selama penerbangan juga akan semakin meningkat.
Gangguan Faal Tubuh akibat Penurunan
Tekanan Udara dalam Kabin Pesawat

A. Hipoksia hipobarik

B. Barotrauma
lanjutan…

A. Hipoksia
a. Penurunan PAO2 menyebabkan transfer O2 ke sel &
jaringan <<
b. Gejala hipoksia:
Subyektif Obyektif
1. Air hunger 1. Frekuensi nadi &
2. Sakit kepala & pusing pernapasan meningkat
3. Lelah 2. Sianosis (kulit, bibir & kuku
4. Mual kebiruan)
5. Mengantuk 3. Gangguan cara berpikir &
6. Penglihatan kabur & konsentrasi
menyempit 4. Gangguan koordinasi gerak
7. Kesemutan & baal 5. Kejang
8. Euforia 6. Pingsan

9
A. Hipoksia Hipobarik
Pengaruh Paparan Hipoksia
hipobarik
1. Kardiovaskuler paparan hipoksia hipobarik akan
perparah kelainan fungsi saraf jantung.
lanjutan…

2. Respirasi t.u Penyakit Paru Obstruktif


Kronik (PPOK)  risiko perburukan >> o.k ↓
tekanan udara dalam kabin.
a. b.

12
lanjutan...

Oxygen bottle for emergency case onboard


only (like a rapid loss of cabin pressure). They
‘re intended primarily for the FA in emergency
situasions to ensure their continued mobility in
the cabin to assist passangers.
Oxigen Onboard (Portable O2 Concentrator)
lanjutan…
Kasus JH meninggal di pesawat akibat
penyakit kardiovaskuler atau PPOK selama
embar-debar tahun 2014-2017

Embarkasi Debarkasi
4 4

1 1 1

0 0
2014 2015 2016 2017

15
lanjutan…

3. Kelainan darah waspada anemia!!


lanjutan...

4. Kelainan neurologis stroke, post


stroke
lanjutan…

B. Barotrauma
 Gejala yang muncul akibat perubahan tekanan
udara selama penerbangan.
 Sering terjadi segera setelah descent untuk
landing. Jarang terjadi saat ascent setelah take
off.
 Terjadi pada semua rongga tubuh yang terisi
gas.
 Akibat penurunan ketinggian penerbangan dan
meningkatnya tekanan kabin atau sebaliknya.

18
lanjutan…
Penatalaksanan barotrauma secara umum:
a. menguap,
b. mengunyah permen karet,
c. menelan,
d. valsava maneuver,
e. minum/ teteskan obat pilek,
f. tambal gigi berlubang.
g. Hindari minuman yang mengandung gas, a.l: minuman
bersoda, minuman beralkohol.
h. Tidak makan makanan yang menghasilkan gas dalam lambung,
misal: kacang-kacangan, ubi jalar, kubis, petai, bawang,
jengkol, dsb.

Valsava maneuver

19
Akibat lain dari Lingkungan
Penerbangan
1. Peningkatan risiko penyakit menular

20
lanjutan…

2. Penumpang hamil pengaruh lingk.penerbangan


dpt timbulkan kontraksi berlebihan pd rahim.

Pramugari
merawat bayi
yang lahir di
pesawat
selama
penerbangan
.

21
lanjutan…

3. Penumpang dengan gangguan psikiatri


Surat Keterangan Laik/ Tidak Laik Terbang

1. Semua kasus penyakit menular atau penyakit yang bisa


ditularkan oleh penumpang.
2. Penumpang dengan cacat fisik atau mental yang dapat
membahayakan penerbangan atau secara signifikan
dapat mengganggu kenyamanan penumpang lainnya.
3. Bila kondisi penumpang membahayakan keselamatan
penerbangan atau mungkin dapat memicu pendaratan di
luar rencana penerbangan.
4. Penumpang yang tidak bisa mengurus diri sendiri dan
membutuhkan bantuan khusus.
5. Penumpang yang kondisi medisnya bisa memburuk
secara signifikan akibat perubahan tekanan kabin selama
penerbangan.
TRANSPORTASI UDARA UNTUK
PENUMPANG SAKIT

1. Pertimbangan Medis Evakuasi Commercial flight


NOT Air Ambulance!!
2. Persyaratan Medis Laik Evakuasi Udara.
3. Prosedur Evakuasi:
a. Mengisi Medical Information Form (MEDIF).
b. Mengajukan permohonan (Kepada Maskapai Penerbangan)
c. Menyiapkan Pendamping, Alkes dan Obat.
d. Memberikan info pada petugas kesehatan/ Instansi
Kesehatan yang akan menangani di tempat tujuan.
24
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai