DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Hj. DEFIA ROZA, M. Biomed
OLEH :
RIFQA NURUL HUSNA
193110150
3A
PRODI DIII KEPERAWATAN PADANG
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES PADANG
2021/2022
7
KATA PENGANTAR
Puji syukur sata ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan
Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Makalah ini dibuat dengan
tujuan menambah pengetahuan saya dan memenuhi tugas mata kuliah KGD
KARDIOVASKULER di Poltekkes Kemenkes Padang. Dalam penulisan makalah ini saya
masih merasa banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat
kemampuan yang saya miliki, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini saya
menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Padang, 24 Januari 2022
8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................8
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................9
BAB I..................................................................................................................................................10
PENDAHULUAN...............................................................................................................................10
A. Latar Belakang......................................................................................................................10
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................10
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................................10
TINJAUAN TEORI.............................................................................................................................11
A. Konsep ALO dan ALI...........................................................................................................11
1. Pengertian...........................................................................................................................11
2. Etiologi................................................................................................................................11
3. Klasifikasi...........................................................................................................................13
4. Patofisiologi........................................................................................................................16
5. Manifestasi Klinis..............................................................................................................17
6. Penatalaksanaan................................................................................................................18
B. Asuhan Keperawatan Teoritis ALO.....................................................................................19
1. Pengkajian..........................................................................................................................19
2. Diagnosa Keperawatan......................................................................................................22
3. Intervensi Keperawatan....................................................................................................23
C. Asuhan Keperawatan Teoritis ALI......................................................................................23
BAB III................................................................................................................................................25
PENUTUP...........................................................................................................................................25
A. Kesimpulan............................................................................................................................25
B. Saran.......................................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................26
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Acut Lung Oedema (ALO) atau Edema Paru merupakan kondisi dimana cairan
terakumulasi di dalam paru - paru dan terjad secara mendadak, biasanya diakibatkan oleh
ventrikel kiri jantung yang tidak memompa. (A.Sudoyo,200). Acut Lung Oedema (ALO)
atau Edema Paru merupakan suatu keadaan terkumpulnya cairan patologi di
ekstravaskuler dalam paru (Muttaqin. A,2008)
Bertambahnya cairan dalam ruang didalam pembuluh darah paru - paru disebut Acut
Lung Oedema (ALO) atau Edema Paru Akut. Acut Lung Oedema (ALO) atau Edema
Paru Akut merupakan komplikasi yang biasa dari penyakit jantung dan kebanyakan
kasus dari kondisi ini di hubungkan dengan kegagalan jantung. Acut Lung Oedema
(ALO) atau Edema Paru Akut dapat menjadi kondisi kronik atau dapat berkembang
dengan tiba - tiba dan dengan cepat menjadi ancaman hidup. Tipe yang mengancam
hidup dari Acut Lung Oedema (ALO) atau Edema Paru menjadi ketika sejumlah besar
cairan tiba - tiba berpindah dari pembuluh darah paru ke dalam paru, di karenakan
masalah paru, serangan jantung, trauma dan bahan kimia toksik. Ini juga menjadi tanda
awal dari penyakit Jantung Koroner.
Acute Limb Ischemic (ALI) merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan aliran
darah ke ekstremitas secara tiba-tiba yang menyebabkan gangguan pada kemampuan
pergerakkan, rasa nyeri atau tanda-tanda iskemik berat dalam jangka waktu dua minggu
(Vasculer Desease A Handbook, 2005).
B. Rumusan Masalah
Bagaimana konsep gagal napas dan asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada ALO
dan ALI?
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen keperawatan serta
menambah ilmu pengetahun, adapun tujuan khusus makalah ini dibuat adalah untuk
mengetahui tentang Konsep asuhan keperawatan pada ALO dan ALI
10
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep ALO dan ALI
1. Pengertian
Accute Lung Oedema (ALO) Edema paru adalah penumpukan abnormal cairan
didalam paru-paru baik dalam spasium interstitial atau dalam alveoli. (Baughman.D.
C 2000)
2. Etiologi
Etiologi ALO adalah sebagai berikut:
11
f) Pengambilan terlalu cepat pneumotorak atau efusi pleura.
g) Tekanan pleura yang sangat negative oleh karena obstruksi saluran napas
akut bersamaan dengan peninggkatan end-expiratory volume (asma)
c. Insufiensi Limfatik
b) Limphangitic Carcinomatosis
12
c) Naccotic overdosis
d) Pulmonary Embolism
e) Eclampsi
f) Post cardioversion
g) Post Anesthesia
3. Klasifikasi
13
Yang menyuplai darah ke jantng dapat menyempit Karena adanaya depoit
lemak (Plaques).Serangan jantung terjadi jika berbentuk gumpalan darah
pada arteri dan menghambat aliran darah serta merusak otot jantung yang
disuplai oleh arteri tersebut. Akibatnya,otot jantung yang mengalami
gangguan tidak mmpu memompa darah lagi seperti biasa.
2) Kardiomiopati
Pada kasus gangguan katup mitral atau aorta, katup yang berfungsi untuk
mengatur aliran darah tidak mampu membuka secara adekuat (stenosi)
atau tidak mampu menutup dengan sempurna (insufsiensi). Hal ini
menyebabkan darah mengalir kembali melalui katup menuju paru - paru.
4) Hipertensi
Accute Lung Oedema ( ALO ) atau Edem Paru Non Kardiogenik Edema
yang umumnya disebabkan oleh hal- hal berikut :
a. Gagal Ginjal dan ketidakmampuan untukmengeluarkan cairan dari
tubuh dapat menyebabkan penumpukan cairan dalam pembuluh -
pembuluh darah,berakibat Pada pulmonary edema.Pada orang - orang
dengan gagal ginjal yang telah lanjut, dialyisis mungkin perlu
unukmengeluarkan kelebihan caiaran tubuh
14
b. Kodisi yang berpotensi serius yang disebabkan oleh infeksi - infeksi
yang parah, trauma, luka paru, penghirupan racun - racun, infeksi -
infeksi paru, merokok kokain, atau radiasi pda paru - paru
15
mulai ada kehilangan sensorik. Harus dilakukan pemeriksaan angiografi
segera untuk mengetahui lokasi oklusi dan penyebab oklusi.
c. Kelas II-b
Perfusi jaringan tidak memadai, ada kelemahan otot ekstremitas dan
kehilangan sensasi pada ekstremitas. Harus dilakukan intervensi
selanjutnya seperti revaskularisasi atau embolektomi.
4. Patofisiologi
Pada awalnya tungkai tampak pucat, tetapi setelah 6-12 jam akan terjadi
16
vasodilatasi yang disebabkan oleh hipoksia dari otot polos vaskular. Kapiler akan
terisi kembali oleh darah teroksigenasi yang stagnan, yang memunculkan
penampakan mottled (yang masih hilang bila ditekan). Bila tindakan pemulihan
aliran darah arteri tidak dikerjakan, kapiler akan ruptur dan akan menampakkan
kulit yang kebiruan yang menunjukkan iskemia irreversibel. Nyeri terasa hebat
dan seringkali resisten terhadap analgetik. Adanya nyeri pada ekstremitas dan
nyeri tekan dengan penampakan sindrom kompartemen menunjukkan tanda
nekrosis otot dan keadaan kritikal (yang kadangkala irreversibel). Defisit
neurologis motor sensorik seperti paralisis otot dan parastesia mengindikasikan
iskemia otot dan saraf yang masih berpotensi untuk tindakan penyelamatan
invasif (urgent). Tanda-tanda diatas sangat khas untuk kejadian sumbatan arteri
akut yang tanpa disertai kolateral. Bila oklusi akut terjadi pada keadaan yang
sebelumnya telah mengalami sumbatan kronik, maka tanda yang dihasilkan
biasanya lebih ringan oleh karena telah terbentuk kolateral. Adanya
gejala klaudikasio intermiten pada ekstremitas yang sama dapat menunjukkan
pasien telah mengalami oklusi kronik sebelumnya. Keadaan akut yang menyertai
proses kronik umumnya disebabkan trombosis.
5. Manifestasi Klinis
a. Serangan khas terjadi pada malam hari setelah berbaring selama beberapa jam
dan biasanya didahului dengan rasa gelisah, ansietas, dan tidak dapat tidur
b. Awitan sesak nafas mendadak dan rasa asfiksia (seperti kehabisan nafas),
tangan menjadi dingin dan basah, bantalan kuku menjadi sianotis, dan warna
kulit menjadi abu-abu.
c. Nadi cepat dan lemah, vena leher distensi
17
d. Batuk hebat menyebabkan peningkatan jumlah sputum mukoid.
1. Pain (nyeri)
4. Pallor (pucat),
6. Penatalaksanaan
18
b. Farmakoterapi :
c. Perawatan sportif :
1) Baringkan pasien tegak, dengan tungkai dan kaki di bawah, lebih baik
bila kaki terjuntai di samping tempat tidur, untuk membantu arus balik
vena ke jantung.
2) Yakinkan pasien, gunakan sentuhan untuk memberikan kesan realitas
yang konkrit
3) Maksimalkan waktu kegiatan di tempat tidur
Berikan informasi yang sering, sederhana, jelas tentang apa yang sedang
dilakukan untuk mengatasi kondisi dan apa makna respon terhadap pengobatan
Pasien dengan ALI umumnya dalam klinis yang tidak stabil. Perhatikan saat
kritis, saat yang tepat untuk melakukan prosedur CPR. Berikan oksigen 100%,
pasang akses intravena, berikan terapi cairan dalam dosis minimal (1 liter NaCl
untuk 8 jam, kecuali bila pasien dehidrasi, pemberian sebaiknya sedikit lebih cepat).
Ambil sampel laboratorium untuk pemeriksaan hitung jenis sel, ureum, kreatinin,
elektrolit, GDS (bila disertai dengan DM), enzim jantung, bekuan darah dan proses
pembekuan, dan penanganannya. Bila memungkinkan pemeriksaan trombofilia, dan
profil lipid juga dibutuhkan.
Perawat menanyakan tentang usia dan kondisi kesehatan, atau usia dan
penyebab kematian, anggota keluarga terdekat, termasuk orang tua, kakek-
nenek, saudara, anak dan cucu. Perawat menanyakan tentang masalah
kardiovaskuler seperti hipertensi, peningkatan kadar kolestrol, penyakit arteri
koroner, infark miokard, stroke, dan penyakit vaskuler perifer (Morton,
Fontaine, Hudak, & Gallo, 2011)
f. Pemeriksaan fisik
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul menurut Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia (SDKI 2017) adalah :
a. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan keletihan yang ditandai
dengan sesak saat melakukan aktifitas (dispneu)pola nafas abnormal,
penggunaan otot bantu pernafasan (Kode 00032)
b. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan keletihan(00032) yang
ditandai dengan penggunaan otot bantu nafas, dispnue, batuk, irama
pernafasan tidak teratur
c. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen yang ditandai dengan, perubahan elektrokardiogram
(EKG), keletihan, Dispneu setelah beraktifitas, kelemahan umum (Kode
00092)
d. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan keebihan asupan cairan yang
ditandai dengan gangguan pola nafas, penurunan hematokrit, penurunan
hemoglobin, dispneu, edema
22
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan adalah bagian dari fase pengorganisasian dalam proses
keperawatan sebagai pedoman untuk mengarahkan tindakan keperawatan dalam usaha
membantu, meringankan, memecahkan masalah atau untuk memenuhi kebutuhan
pasien (Febi and Panggabean 2012).
2. Diagnosa Keperawatan
Dari beberapa sumber, dapat disimpulkan bahwa diagnosa keperawatan yang
dapat ditemukan pada kasus ALI diantaranya :
a. Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan aliran
darah
b. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan penurunan sirkulasi arteri
dan oksigenisasi jaringan
c. Gangguan pemenuhan kebutuhan dasar bd kelemahan anggota gerak
d. Gangguan mobilitasi fisik b.d Rasa ketakutan nyeri
e. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi dan
program pengobatan
23
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan adalah bagian dari fase pengorganisasian dalam proses
keperawatan sebagai pedoman untuk mengarahkan tindakan keperawatan dalam
usaha membantu, meringankan, memecahkan masalah atau untuk memenuhi
kebutuhan pasien (Febi and Panggabean 2012).
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Acute Lung Odema (ALO) atau Edema Paru adala kondisi dimana cairan terakumulasi di
dalam paru - paru, biasaya diakibatkan oleh ventrikel kiri jantung yang tidak memompa
secara adekuat. Di Ruang ICCU (Intensive Coronary Care Unit ) RSUDW.Z Johannes
Kupang terdapat jumlah kasus Acute Lung Oedema (ALO) atau Edema Paru tahun 2017
terdapat 20 kasus, tahun 2018 terdapat 22 kasus, dan sampai Juli 2019 terdapat 12 kasus.
Faktor penyebab Acut Lung Oedema atau Edema Paru adalah Usia, riwayat penyakit
Jantung, Riwayat penyakit paru - paru,dan merokok. Namun juga dapat terjadi tanpa
gangguan jantung, Jantung berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh dari
bagian rongga jantung yang disebut Ventrikel kiri.Ventrikel kiri mendapat darah dari
paru- paru, yang merupakan tempat pengisisan oksigen kedalam darah untuk kemudian
disalurkan keseluruh tubuh. Darah dari paru - paru, sebelum mencapai ventrikel kiri,
akan melewati bagian rongga jantung lainnya, yaitu atrium kiri. Acut Lung Oedema
(ALO) atau Edema Paru yang disebabkan oleh gangguan Jantung terjadi akibat ventrikel
kiri tidak mampu memompa masuk darah dalam jumlah cukup, sehingga tekanan
didalam atrium kiri, serta pembuluh darah diparu - paru meningkat. Peningkatan tekanan
ini kemudian menyebabkan terdorongnya cairan melalui pembuluh darah kedalam
alveoli.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas jauh dari kesempurnaan. Penulis akan
memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai
pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
25
DAFTAR PUSTAKA
Marginy, Mery. 2019. Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Ny. S dengan Accute Lung
Oedema (ALO) atau edema paru di ruangan ICCU RSUD Prof. DR. W. Z Johannes
Kupang. Poltekkes Kemenkes Padang
Muttaqin Arif.2008. ”Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan”. Jakarta:Salemba Medika
Andy. 2015. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Acute Limb Iskemik( ALI) diakses
melalui http://berbagikisahberbagiilmu.blogspot.com/2015/09/asuhan-keperawatan-pada-
pasien-dengan_22.html pada tanggal 24 Januari 2022 pukul 21:16
26