Dosen Pembimbing :
Ns.Wilady Rasyid,M.kep.,Sp.Kep MB
Disusun oleh:
Kelompok 2
Prodi : Keperawatan 3B
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis masih
diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul “SINDROM GAWAT NAPAS (ARDS)” ini disusun untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah di Jurusan S1 Keperawatan
Stikes Alifah Padang.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu,penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini
dimasa mendatang.
Semoga makalah ini dapat dapat menjadi salah satu acuan, petunjuk dan pedoman
bagi pembaca dan seluruh rekan-rekan Mahasiswa-mahasiswi S1 Keperawatan untuk
menambah pengetahuan..Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk
menambah pengetahuan para mahasiswa dan pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………… 2
C. Tujuan...................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian ARDS…………………………………..............................3
B. Penyebab ARDS…………………………………………………........3
C. Manifestasi Klinis Dari ARDS………………………….………………....4
D. Pathofisiologi Dari ARDS…………………............................................. 5
E. Penatalaksanaan Dari ARDS………………………..................................5
F. Askep ARDS..............................................................................................6
ARDS adalah keadaan darurat medis yang dipicu oleh berbagai proses akut yang
berhubungan langsung ataupun tidak langsung dengan kerusakan paru. (Aryanto
Suwondo,2006). ARDS mengakibatkan terjadinya gangguan paru yang progresif dan tiba-
tiba ditandaidengan sesak napas yang berat, hipoksemia dan infiltrat yang menyebar dikedua
belah paru.ARDS ( juga disebut syok paru) akibat cedera paru dimana sebelumnya paru
sehat,sindrom ini mempengaruhi kurang lebih 150.000 sampai 200.000 pasien tiap tahun,
dengan lajumortalitas 65% untuk semua pasien yang mengalami ARDS.
Faktor resiko menonjol adalahsepsis. Kondisi pencetus lain termasuk trauma mayor,
KID, tranfusi darah, aspirasi tenggelam,inhalasi asap atau kimia, gangguan metabolik toksik,
pankreatitis, eklamsia, dan kelebihan dosisobat. Perawatan akut secara khusus menangani
perawatan kritis dengan intubasi dan ventilasimekanik (Doenges 1999 hal 217).ARDS
berkembang sebagai akibat kondisi atau kejadian berbahaya berupa trauma jaringan paru baik
secara langsung maupun tidak langsung. ARDS terjadi sebagai akibat cederaatau trauma pada
membran alveolar kapiler yang mengakibatkan kebocoran cairan kedalamruang interstisiel
alveolar dan perubahan dalam jaring-jaring kapiler, terdapat ketidakseimbanganventilasi dan
perfusi yang jelas akibat akibat kerusakan pertukaran gas dan pengalihan ekstansif darah
dalam paru-paru.
ARDS menyebabkan penurunan dalam pembentukan surfaktan, yangmengarah pada
kolaps alveolar. Komplians paru menjadi sangat menurun atau paru-paru menjadikaku
akibatnya adalah penuruna karakteristik dalam kapasitas residual fungsional, hipoksia
beratdan hipokapnia ( Brunner & Suddart 616).Oleh karena itu, penanganan ARDS sangat
memerlukan tindakan khusus dari perawatuntuk mencegah memburuknya kondisi kesehatan
klien. Hal tersebut dikarenakan klien yangmengalami ARDS dalam kondisi gawat yang dapat
mengancam jiwa klien.
B.Rumusan masalah
C.Tujuan
1. Menjelaskan Apa itu ARDS
2. Menjelaskan penyebab ARDS
3. Menjelaskan manifestasi klinis dari ARDS
4. Menjelaskan patofisiologi dari ARDS
5. Menjelaskan penatalaksanaan ARDS
6. Mengetahui Asuhan Keperawatan ARDS
BAB II
PEMBAHASAN
B.Penyebab ARDS
ARDS berkembang sebagai akibat kondisi atau kejadian berbahaya berupa trauma
jaringan paru baik secara langsung maupun tidak langsung. Penyebabnya bisa penyakit
apapun,yang secara langsung ataupun tidak langsung melukai paru-paru: Trauma langsung
pada parua,Pneumoni virus,bakteri,fungal,Contusio paru,Aspirasi cairan lambung,Inhalasi
asap berlebih,Inhalasi toksin.
Ada juga Lainnya, seperti hati atau ginjal. Salah satu faktor resiko dari SGPA adalah
merokok sigaret.Angka kejadian SGPA adalah sekitar 14 diantara 100.000
orang/tahun.Menurut Hudak & Gallo (1997), gangguan yang dapat mencetuskan terjadinya
ARDS adalah:
Sistemik :
a. Syok karena beberapa penyebab
b. Sepsis gram negative
c. Hipotermia, Hipertermia
d. Takar lajak obat (Narkotik, Salisilat, Trisiklik, Paraquat,Metadone, Bleomisin)
e. Gangguan hematology (DIC, Transfusi massif, Bypass kardiopulmonal)
f. Eklampsiag.
Luka bakar Pulmonal :
a. Pneumonia (Viral, bakteri, jamur, penumosistik karinii)
b. Trauma (emboli lemak, kontusio paru)
c. Aspirasi ( cairan gaster, tenggelam, cairan hidrokarbon )
E.Penatalaksanaan ARDS
a. Tujuan terapi :
Tidak ada terapi yang dapat menyembuhkan, umumnya bersifat suportif, Terapi berfokus
untuk memelihara oksigenasi dan perfusi jaringan yang adekuat, Mencegah komplikasi
nosokomial (kaitannya dengan infeksi)Farmakologia.Inhalasi NO2 dan vasodilator lain.
b. Ventilasi mekanis :
Dgn berbagai teknik pemberian, menggunakan ventilator, mengatur PEEP (positive-end
expiratory pressure), Pembatasan cairan, Pemberian surfaktan, Tidak dianjurkan secara rutin
c. 9 WOC (terlampir)
F.Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Anamnesa
a. Keadaan umun : Takipnea, dispnea, sesak nafas, pernafasan menggunakan otot
aksesoris pernafasandan sianosis sentral
b. Riwayat Penyakit Sekarang:Sesak nafas, bisanya berupa pernafasan yang cepat
dan dangkal. Batuk kering dandemam yang terjadi lebih dari beberapa jam sampai
seharian. Kulit terlihat pucat atau biru
c. Riwayat Penyakit DahuluSepsis, Shock (hemoragi, pankreatitis hemoragik), Luka
bakar hebat, Tenggelam DIC(Dissemineted Intravaskuler Coagulation),
Pankreatitis, Uremia, Bedah Cardiobaypassyang lama, PIH (Pregnand Induced
Hipertension), Peningkatan TIK, Trauma hebat(cedera kepala, cedera dada,
rudapaksa paru), Radiasi, Fraktur majemuk (embolilemak berkaitan dengan
fraktur tulang panjang seperti femur), Riwayat merokok
d. Riwayat Penyakit Keluargae,Riwayat Alergi.
2. Pemeriksaan Fisik
B1 (Breath): sesak nafas, nafas cepat dan dangkal, batuk kering, ronkhi basah,
krekelshalus di seluruh bidang paru, stridor, wheezing.B2 (Blood): pucat, sianosis
(stadium lanjut), tekanan darah bisa normal ataumeningkat (terjadinya hipoksemia),
hipotensi terjadi pada stadium lanjut(shock), takikardi biasa terjadi, bunyi jantung
normal tanpa murmur ataugallop.B3 (Brain): kesadaran menurun (seperti bingung dan
atau agitasi), tremor.B4 (Bowel).
3. Pemeriksaan Diagnostik
meningkat pada hampir semua kasus, jumlah eosinofilnya normal.Tes fungsi paru:
normal atau menunjukkan defek restriktik disertai gangguan pertukaranudara.BGA:
hasil BGA menunjukkan adanya hipoksemia.Biopsi Darah:PaO
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
ARDS adalah penyakit akut dan progresif dari kegagalan pernafasan disebabkan
terhambatnya proses difusi oksigen dan alveolar ke kapiler,yang disebabkan oleh karena
terdapatnya edema yang terdiri dari cairan koloid protein baik interseluler maupun intra
alveolar.penyebabnya bisa penyakit apapun ,yang secara langsun g atau tidak langsung
melukai paru-paru.seperti pneumoni virus.SGPA sering kali bersamaan dengan kegagalan
organ lainnya seperti hati atau ginjal.
B.Saran
1. Menghindari faktor resiko yang dapat menyebabkan ARDS
2. Apabila gejala ARDS mulai muncul segera mungkin bawalah kerumah sakit terdekat
untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut agar tidak terjadi komplikasi pada hati dan ginjal
DAFTAR PUSTAKA