Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

“SINDROM GAWAT NAPAS (ARDS)”

Dosen Pembimbing :
Ns.Wilady Rasyid,M.kep.,Sp.Kep MB

Disusun oleh:
Kelompok 2

Nova Fitriani Saogo (1710105022)


Sisri Okta Suryani (2014201081)
Dea Mulya Putri (2014201051)
Febri Fadhilah Aduha (2014201060)
Retha Veronica Alfioni (2014201074)
Enjela Mayuliza (2014201057)
Cindy Septiani (2014201054)
Ratih Febrianti (2014201073)

Prodi : Keperawatan 3B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG


TAHUN AJARAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis masih
diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul “SINDROM GAWAT NAPAS (ARDS)” ini disusun untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah di Jurusan S1 Keperawatan
Stikes Alifah Padang.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu,penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini
dimasa mendatang.
Semoga makalah ini dapat dapat menjadi salah satu acuan, petunjuk dan pedoman
bagi pembaca dan seluruh rekan-rekan Mahasiswa-mahasiswi S1 Keperawatan untuk
menambah pengetahuan..Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk
menambah pengetahuan para mahasiswa dan pembaca.

Padang, 23 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………… 2
C. Tujuan...................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian ARDS…………………………………..............................3
B. Penyebab ARDS…………………………………………………........3
C. Manifestasi Klinis Dari ARDS………………………….………………....4
D. Pathofisiologi Dari ARDS…………………............................................. 5
E. Penatalaksanaan Dari ARDS………………………..................................5
F. Askep ARDS..............................................................................................6

BAB III PENUTUP


A.Kesimpulan……………………………………………………………7
B.SARAN..............................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

ARDS adalah keadaan darurat medis yang dipicu oleh berbagai proses akut yang
berhubungan langsung ataupun tidak langsung dengan kerusakan paru. (Aryanto
Suwondo,2006). ARDS mengakibatkan terjadinya gangguan paru yang progresif dan tiba-
tiba ditandaidengan sesak napas yang berat, hipoksemia dan infiltrat yang menyebar dikedua
belah paru.ARDS ( juga disebut syok paru) akibat cedera paru dimana sebelumnya paru
sehat,sindrom ini mempengaruhi kurang lebih 150.000 sampai 200.000 pasien tiap tahun,
dengan lajumortalitas 65% untuk semua pasien yang mengalami ARDS.
Faktor resiko menonjol adalahsepsis. Kondisi pencetus lain termasuk trauma mayor,
KID, tranfusi darah, aspirasi tenggelam,inhalasi asap atau kimia, gangguan metabolik toksik,
pankreatitis, eklamsia, dan kelebihan dosisobat. Perawatan akut secara khusus menangani
perawatan kritis dengan intubasi dan ventilasimekanik (Doenges 1999 hal 217).ARDS
berkembang sebagai akibat kondisi atau kejadian berbahaya berupa trauma jaringan paru baik
secara langsung maupun tidak langsung. ARDS terjadi sebagai akibat cederaatau trauma pada
membran alveolar kapiler yang mengakibatkan kebocoran cairan kedalamruang interstisiel
alveolar dan perubahan dalam jaring-jaring kapiler, terdapat ketidakseimbanganventilasi dan
perfusi yang jelas akibat akibat kerusakan pertukaran gas dan pengalihan ekstansif darah
dalam paru-paru.
ARDS menyebabkan penurunan dalam pembentukan surfaktan, yangmengarah pada
kolaps alveolar. Komplians paru menjadi sangat menurun atau paru-paru menjadikaku
akibatnya adalah penuruna karakteristik dalam kapasitas residual fungsional, hipoksia
beratdan hipokapnia ( Brunner & Suddart 616).Oleh karena itu, penanganan ARDS sangat
memerlukan tindakan khusus dari perawatuntuk mencegah memburuknya kondisi kesehatan
klien. Hal tersebut dikarenakan klien yangmengalami ARDS dalam kondisi gawat yang dapat
mengancam jiwa klien.
B.Rumusan masalah

1. Apa itu ARDS ?


2. Apa penyebab ARDS?
3. Bagaimana manifestasi klinis dari ARDS?
4. Bagaimana patofisiologi dari ARDS?
5. Bagaimana penatalaksanaan ARDS?
6. Apa Asuhan Keperawatan Dari ARDS?

C.Tujuan
1. Menjelaskan Apa itu ARDS
2. Menjelaskan penyebab ARDS
3. Menjelaskan manifestasi klinis dari ARDS
4. Menjelaskan patofisiologi dari ARDS
5. Menjelaskan penatalaksanaan ARDS
6. Mengetahui Asuhan Keperawatan ARDS
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)


ARDS Merupakan keadaan darurat medis yang dipicu oleh berbagai proses akut yang
berhubungan langsung atau pun tidak langsung dengan kerusakan paru (Aryanto Suwondo,
2006) ARDS atau Sindroma Distres Pernafasan Dewasa ( SDPD ) adalah kondisi kedaruratan
paru yang tiba-tiba dan bentuk kegagalan nafas berat, biasanya terjadi pada orang yang
sebelumnya sehat yang telah terpajan pada berbagai penyebab pulmonal atau non-
pulmonal( Hudak, 1997).ARDS adalah Penyakit akut dan progressive dari kegagalan
pernafasan disebabkanterhambatnya proses difusi oksigen dari alveolar ke kapiler (a-c block)
yang disebabkan olehkarena terdapatnya edema yang terdiri dari cairan koloid protein baik
interseluler maupun intraalveolar.

B.Penyebab ARDS
ARDS berkembang sebagai akibat kondisi atau kejadian berbahaya berupa trauma
jaringan paru baik secara langsung maupun tidak langsung. Penyebabnya bisa penyakit
apapun,yang secara langsung ataupun tidak langsung melukai paru-paru: Trauma langsung
pada parua,Pneumoni virus,bakteri,fungal,Contusio paru,Aspirasi cairan lambung,Inhalasi
asap berlebih,Inhalasi toksin.
Ada juga Lainnya, seperti hati atau ginjal. Salah satu faktor resiko dari SGPA adalah
merokok sigaret.Angka kejadian SGPA adalah sekitar 14 diantara 100.000
orang/tahun.Menurut Hudak & Gallo (1997), gangguan yang dapat mencetuskan terjadinya
ARDS adalah:
Sistemik :
a. Syok karena beberapa penyebab
b. Sepsis gram negative
c. Hipotermia, Hipertermia
d. Takar lajak obat (Narkotik, Salisilat, Trisiklik, Paraquat,Metadone, Bleomisin)
e. Gangguan hematology (DIC, Transfusi massif, Bypass kardiopulmonal)
f. Eklampsiag.
Luka bakar Pulmonal :
a. Pneumonia (Viral, bakteri, jamur, penumosistik karinii)
b. Trauma (emboli lemak, kontusio paru)
c. Aspirasi ( cairan gaster, tenggelam, cairan hidrokarbon )

C.Manifestasi Klinis ARDS


Ciri khas ARDS adalah hipoksemia yang tidak dapat diatasi selama bernapas
spontan.Frekuensi pernapasan sering kali meningkat secara bermakna dengan ventilasi menit
tinggi.Sianosis dapat atau tidak terjadi. Hal ini harus diingat bahwa sianosis adalah tanda dini
darihipoksemia.Gejala klinis utama pada kasus ARDS adalah:
a. Distres pernafasan akut: takipnea, dispnea , pernafasan menggunakan otot aksesoris
pernafasan dan sianosis sentral.
b. Batuk kering dan demam yang terjadi lebih dari beberapa jam sampai seharian.
c. Auskultasi paru: ronkhi basah, krekels halus di seluruh bidang paru, stridor,
wheezing.
d. Perubahan sensorium yang berkisar dari kelam pikir dan agitasi sampai koma.
e. Auskultasi jantung: bunyi jantung normal tanpa murmur atau gallop( YasminAsih Hal
128 ).
Sindroma gawat pernafasan akut terjadi dalam waktu 24-48 jam setelah kelainandasarnya.
Mula-mula penderita akan merasakan sesak nafas, bisanya berupa pernafasan yangcepat dan
dangkal. Karena rendahnya kadar oksigen dalam darah, kulit terlihat pucat atau biru,dan
organ lain seperti jantung dan otak akan mengalami kelainan fungsi. Hilangnya
oksigenkarena sindroma ini dapat menyebabkan komplikasi dari organ lain segera setelah
sindromaterjadi atau beberapa hari/minggu kemudian bila keadaan penderita tidak
membaik.Kehilangan oksigen yang berlangsung lama bisa menyebabkan komplikasi serius
sepertigagal ginjal. Tanpa pengobatan yang tepat, 90% kasus berakhir dengan kematian. Bila
pengobatan yang diberikan sesuai, 50% penderita akan selamat.
D.Pathofiologi ARDS
ARDS terjadi sebagai akibat cedera atau trauma pada membran alveolar kapiler
yangmengakibatkan kebocoran cairan kedalam ruang interstisiel alveolar dan perubahan
dalam jaring- jaring kapiler, terdapat ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi yang jelas
akibat kerusakan pertukaran gas dan pengalihan ekstansif darah dalam paru-paru. ARDS
menyebabkan penurunandalam pembentukan surfaktan, yang mengarah pada kolaps alveolar.
Komplians paru menjadisangat menurun atau paru-paru menjadi kaku akibatnya adalah
penurunan karakteristik dalamkapasitas residual fungsional, hipoksia berat dan hipokapnia
(Brunner & Suddart 616).
Ada 3 fase dalam patogenesis ARDS:
1. Fase Eksudatif
Fase permulaan, dengan cedera pada endothelium dan epitelium, inflamasi, dan
eksudasicairan. Terjadi 2-4 hari sejak serangan akut
2. Fase Proliferatif
Terjadi setelah fase eksudatif, ditandai dengan influks dan proliferasi fibroblast, sel
tipeII, dan miofibroblast, menyebabkan penebalan dinding alveolus dan perubahan
eksudat perdarahan menjadi jaringan granulasi seluler/membran hialin. Fase
proliferatif merupakan fase menentukan yaitu cedera bisa mulai sembuh atau menjadi
menetap, adaresiko terjadi lung rupture (pneumothorax).
3. Fase Fibrotik/Recovery
Jika pasien bertahan sampai 3 minggu, paru akan mengalami remodeling dan
fibrosis.Fungsi paru berangsurangsur membaik dalam waktu 6 – 12 bulan, dan sangat
bervariasiantar individu, tergantung keparahan cederanya.

E.Penatalaksanaan ARDS
a. Tujuan terapi :
Tidak ada terapi yang dapat menyembuhkan, umumnya bersifat suportif, Terapi berfokus
untuk memelihara oksigenasi dan perfusi jaringan yang adekuat, Mencegah komplikasi
nosokomial (kaitannya dengan infeksi)Farmakologia.Inhalasi NO2 dan vasodilator lain.
b. Ventilasi mekanis :
Dgn berbagai teknik pemberian, menggunakan ventilator, mengatur PEEP (positive-end
expiratory pressure), Pembatasan cairan, Pemberian surfaktan, Tidak dianjurkan secara rutin
c. 9 WOC (terlampir)
F.Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Anamnesa
a. Keadaan umun : Takipnea, dispnea, sesak nafas, pernafasan menggunakan otot
aksesoris pernafasandan sianosis sentral
b. Riwayat Penyakit Sekarang:Sesak nafas, bisanya berupa pernafasan yang cepat
dan dangkal. Batuk kering dandemam yang terjadi lebih dari beberapa jam sampai
seharian. Kulit terlihat pucat atau biru
c. Riwayat Penyakit DahuluSepsis, Shock (hemoragi, pankreatitis hemoragik), Luka
bakar hebat, Tenggelam DIC(Dissemineted Intravaskuler Coagulation),
Pankreatitis, Uremia, Bedah Cardiobaypassyang lama, PIH (Pregnand Induced
Hipertension), Peningkatan TIK, Trauma hebat(cedera kepala, cedera dada,
rudapaksa paru), Radiasi, Fraktur majemuk (embolilemak berkaitan dengan
fraktur tulang panjang seperti femur), Riwayat merokok
d. Riwayat Penyakit Keluargae,Riwayat Alergi.

2. Pemeriksaan Fisik
B1 (Breath): sesak nafas, nafas cepat dan dangkal, batuk kering, ronkhi basah,
krekelshalus di seluruh bidang paru, stridor, wheezing.B2 (Blood): pucat, sianosis
(stadium lanjut), tekanan darah bisa normal ataumeningkat (terjadinya hipoksemia),
hipotensi terjadi pada stadium lanjut(shock), takikardi biasa terjadi, bunyi jantung
normal tanpa murmur ataugallop.B3 (Brain): kesadaran menurun (seperti bingung dan
atau agitasi), tremor.B4 (Bowel).

3. Pemeriksaan Diagnostik
meningkat pada hampir semua kasus, jumlah eosinofilnya normal.Tes fungsi paru:
normal atau menunjukkan defek restriktik disertai gangguan pertukaranudara.BGA:
hasil BGA menunjukkan adanya hipoksemia.Biopsi Darah:PaO
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
ARDS adalah penyakit akut dan progresif dari kegagalan pernafasan disebabkan
terhambatnya proses difusi oksigen dan alveolar ke kapiler,yang disebabkan oleh karena
terdapatnya edema yang terdiri dari cairan koloid protein baik interseluler maupun intra
alveolar.penyebabnya bisa penyakit apapun ,yang secara langsun g atau tidak langsung
melukai paru-paru.seperti pneumoni virus.SGPA sering kali bersamaan dengan kegagalan
organ lainnya seperti hati atau ginjal.

B.Saran
1. Menghindari faktor resiko yang dapat menyebabkan ARDS
2. Apabila gejala ARDS mulai muncul segera mungkin bawalah kerumah sakit terdekat
untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut agar tidak terjadi komplikasi pada hati dan ginjal
DAFTAR PUSTAKA

Anynomus,2018.Asuhan Keperawatan KLIEN dengan ARDS (Adult Respiratory


Distress Syndrome) Pre Acut/ Post Acut Care.http://rusari.com/askep_aspirasi
_distress.httml Tanggal 9 September 2019 pukul 17:43 WIB

Anda mungkin juga menyukai