Disusun oleh :
RIKO (AOA0200935)
Kelas : Bekisar
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN D3 KEPERAWATAN
STIKES KENDEDES MALANG
2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan pada pasien dengan OEDEMA PULMONUM
diruangan fatahillah telah disetujui dan diserahkan kepada :
Hari, Tanggal :
Tempat :
(..................................) (......................................)
NIP. NIM.AOA0200935
Pembimbing akademik
(..................................)
NIP.
1. DEFINISI
Edema paru adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya cairanekstravaskular yang
patologis pada jaringan parenkim paru. Edema parudisebabkan karena akumulasi cairan di
paru-paru yang dapat disebabkan olehtekanan intrvaskular yang tinggi (edema paru kardiak)
atau karenapeningkatan permeabilitas membran kapiler (edema paru non kardiak)
yangmengakibatkan terjadinya ekstravasasi cairan. Pada sebagian besar edemaparu secara
klinis mempunyai kedua aspek tersebut di atas, sebab sangatsulit terjadi gangguan
permeabilitas kapiler tanpa adanya gangguan tekananpada mikrosirkulasi atau sebaliknya.
Walaupun demikian penting sekali untukmenetapkan factor mana yang dominan dari kedua
mekanisme tersebutsebagai pedoman pengobatan.(Sjaharudin Harun & Sally
AmanNasution,2006)
Edema paru terjadi dikarenakan aliran cairan dari pembuluh darah keruang intersisial
paru yang selanjutnya ke alveoli paru, melebihi aliran cairankembali ke darah atau melalui
saluran limfatik. Edema paru terjadi ketikacairan yang disaring ke paru lebih cepat dari cairan
yang dipindahkan.Penumpukan cairan menjadi masalah serius bagi fungsi paru karena
efisiensiperpindahan gas di alveoli tidak bisa terjadi. Struktur paru dapatmenyesuaikan
bentuk edema dan yang mengatur perpindahan cairan danprotein di paru menjadi masalah
yang klasik.Peningkatan tekanan edema paru disebabkan oleh meningkatnyakeseimbangan
kekuatan yang mendorong filtrasi cairan di paru. Fitur pentingdari edema ini adalah
keseimbangan aliran cairan dan protein ke dalam paruutuh secara fungsional. Peningkatan
tekanan edema sering disebutkardiogenik, tekanan tinggi, hidrostatik, atau edema paru
sekunder tapi lebihefektifnya disebut keseimbangan edema paru terganggu karena
tahanankeseimbangan pergerakan antara cairan dan zat terlarut di dalam paru.
2. PATOFISIOLOGI
Edema, pada umumnya, berarti pembengkakan. Ini secara khas terjadiketika cairan
dari bagian dalam pembuluh darah merembes kedalam jaringansekelilingnya, menyebabkan
pembengkakan. Ini dapat terjadi karena terlalubanyak tekanan dalam pembuluh darah atau
tidak ada cukup protein dalamaliran darah untuk menahan cairan dalam plasma (bagian dari
darah yangtidak mengandung sel-sel darah).
Edema paru adalah istilah yang digunakan ketika edema terjadi diparu. Area yang ada
diluar pembuluh darah kapiler paru ditempati olehkantong-kantong udara yang sangat kecil
yang disebut alveoli. Ini adalahtempat dimana oksigen dari udara diambil oleh darah yang
melaluinya, dankarbondioksida dalam darah dikeluarkan kedalam alveoli untuk
dihembuskankeluar. Alveoli normalnya mempunyai dinding yang sangat tipis
yangmengizinkan pertukaran udara ini, dan cairan biasanya dijauhkan dari alveolikecuali
dinding-dinding ini kehilangan integritasnya. Edema paru terjadi ketikaalveoli dipenuhi
dengan cairan yang merembes keluar dari pembuluh darahdalam paru sebagai ganti udara. Ini
dapat menyebabkan persoalan pertukarangas (oksigen dan karbondioksida), berakibat pada
kesulitan bernapas dan oksigenasi darah yang buruk. Adakalanya, ini dapat dirujuk sebagai
“air didalam paru” ketika menggambarkan kondisi ini pada pasien.
Faktor-faktor yang membentuk dan merubah formasi cairan di luar pembuluh darah
dan di dalam paru di tentukan dengan keseimbangan cairan yang dibuat oleh Starling.
Qf = Kf ⌠(Pmv – Ppmv) – σ(πmv - πpmv)⌡
Qf = aliran cairan transvaskuler;
Kf = koefisien filtrasi;
Pmv = tekanan hidrostatik pembuluh kapiler;
Ppmv = tekanan hidrostatik pembuluh kapiler intersisial;
σ = koefisien refleksi osmosis;
πmv = tekanan osmotic protein plasma;
πpmv = tekanan
osmotic protein intersisial.Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler paru dapat terjadi
padaPeningkatan tekanan vena paru tanpa adanya gangguan fungsi ventrikel kiri(stenosis
mitral); Peningkatan tekanan vena paru sekunder oleh karenagangguan fungsi ventrikel kiri;
Peningkatan tekanan kapiler paru sekunder oleh karena peningkatan tekanan arteri
pulmonalis. Penurunan tekananonkotik plasma pada hipoalbuminemia sekunder oleh karena
penyakit ginjal,hati, atau penyakit nutrisi.
Peningkatan tekanan negatif interstisial pada pengambilan terlalucepat pneumotorak
atau efusi pleura (unilateral); Tekanan pleura yang sangatnegatif oleh karena obstruksi
saluran napas akut bersamaan denganpeningkatan volume akhir ekspirasi (asma).
3. KLASIFIKASI
Edema paru dapat disebabkan oleh banyak faktor yang berbeda. Iadapat dihubungkan
dengan gagal jantung, disebut cardiogenic pulmonaryedema (edema paru kardiak), atau
dihubungkan pada sebab-sebab lain,dirujuk sebagai non-cardiogenic pulmonary edema
(edema paru nonkardiak).
Diagnosis Banding Edema Paru Kardiak dan Nonkardiak
Edema paru kardiak Edema paru nonkardiak
Riwayat Penyakit : Penyakit Dasar di luar Jantung
Penyakit Jantung Akut
Pemeriksaan Klinik : Akral hangat Pulsasi nadi meningkatTidak
Akral dinginS3 terdengar gallopTidak ada distensi vena
gallop/KardiomegaliDistensi vena jugularisRonki kering
jugularisRonki basah
Tes Laboratorium : EKG : biasanya normalRo : distribusi
EKG : Iskhemia/infarkRo : distribusi edema edema periferEnzim jantung biasanya
perihilerEnzim jantung mungkin normalTekanan Kapiler Paru <
meningkatTekanan Kapiler Paru > 18mmHgIntrapulmonary shunting :
18mmHgIntrapulmonary shunting : sangatmeningkatCairan edema/serum
meningkatringanCairan edema/protein protein > 0,7
serum < 0,5
Klasifikasi Edema Paru
Disertai perubahan tekanan kapiler
Kardiak
Gagal ventrikel kiri
Penyakit katup mitral
Penyakit pada vena pulmonal
Penyakit oklusi vena primer
Mediastinitis sklerotik kronik
Aliran vena pulmonal yang abnormal
Stenosis atau atresi vena congenital
Neurogenik
Trauma kepala
Tekanan intrakranial meningkat
Tekanan kapiler normal
Ketoasidosis diabetik
Feokromositoma
Pankreatitis
Obstruksi saluran nafas
Penurunan tekanan onkotik kapiler