Anda di halaman 1dari 2

Assalammualaium warohmatullohhiwabarokatu.

Mari kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat,hidayah serta inayahnya kepada kita semua sehingga pada pagi hari ini, kita dapat
berkumpul di ruang ........ ini dalam kedaan sehat wal afiat. Tak lupa sholawat serta salam
kita panjatkan untuk junjungan kita nabi muhammad SAW… yang kita tunggu-tunggu
safangatnya hingga di hari akhir

Yang saya hormati dr,..................................... dan rekan-rekan sejawat yang saya banggakan.
Sebelumnya perkenalkan terlebih dahulu, saya, Imam Hartono. Dan disini saya akan
menyampaikan materi tentang Akhlak Dokter Muslim…
Menjadi seorang dokter muslim berkewajiban untuk memiliki akhlakul karimah, hal inilah
yang membedakan sebagai seorang dokter muslim yang mengemban amanah kedokteran
Islam. Seorang muslim yang berprofesi sebagai dokter, berkewajiban merealisasikan nilai-
nilai Islam yang bersifat fitriyah (universal) dalam setiap langkah hidupnya. Prilaku dokter
muslim yang teralisasi dari akhlakul karimah akan senantiasa dilihat oleh orang-orang yang
berinteraksi dengannya, disinilah esensi dari dakwah.
Implementasi akhlakul karimah bagi seorang dokter bisa dengan berbagai cara, diantaranya
mengembangkan sifat sidiq, adil, sabar, tawaduk, itsar, Ramah, dan Ihsan. Berikut akan
dijelaskannya

Siddiq, artinya kejujuran, kesetiaan (pada janji dan komitmen), perkataan,dan berbuat
apa adanya. Hubungan dokter-pasien layaknya hubungan transaksional layaknya penjual dan
pembeli. Dokter memiliki ilmu dalam mengobati pasien dan pasien memberikan kepercayaan
sepenuhnya kepada dokter untuk mengobati penyakitnya. Disini kejujuran dokter lah yang
berperan, keputusan medik apapun yang diambil dokter, apalagi dalam keadaan gawat
darurat.

Adil, artinya meletakan sesuatu pada tempatnya, bisa berarti sikap hidup dalam
keseimbangan. Firman Allah dalam surat An-Nahl, “sesungguhnya Allah menyuruh kamu
berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepadamu kaum kerabat…. (Q.S An-Nahl:90).
Sikap adil diperlukan dalam praktek kedokteran agar hak-hak pasien tidak dirampas. Adapun
Hak-hak pasien diantaranya adalah, pasien bebas memilih dokternya secara bebas, pasien
berhak menerima atau menolak tindakan pengobatan sesudah ia memperoleh informasi yang
jelas, pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinis dan
pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar, iapun berhak atas sifat kerahasian data-
data mediknya. Pasien berhak mati secara bermartabat dan terhormat, pasien berhak
menerima atau menolak bimbingan moril atau spiritual, pasien berhak mengadakan dan
berhak atas penyelidikan pendirian serta berhak diberi tahu hasilnya.

Amanah, artinya dapat dipercaya. Allah berfirman dalam surat Al-Anfal, “Hai orang-
orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan
janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan
kamu mengetahui “. (Q.S. Al-Anfal:27). Sebagai seornag muslim tentu kita menyadari
bahawa amanah yang kita emban akan dimintai pertanggungjawabannya esok dikemudian
hari. Sebagai seorang dokter muslim yang diberikan amanah oleh pasiennya hendaknya
bersikap jujur, dapat dipercaya, dan berusaha memenuhi sesuai dengan standar keprofesian,
serta kebutuhan pasien tanpa mengada-ngada yang sebenarnya.
 
Sabar, artinya adalah usaha untuk menahan diri dari hal-hal yang tidak disukai dengan
penuh kerelaan dan. Jika seorang dokter bersedia dengan sabar mendengarkan keluahan
pasiennya, maka informasi tentang riwayat penyakit juga lebih mudah diketahui. Karena
keberhasilan terapi sesungguhnya lebih diutamakan dari hasil anamnesis. Sedangkan langkah
lain hanya sebagai penunjang saja. Tapi kenyataan praktek dokter pada umumnya, dokter
keberatan jika pasien bercerita, dokter hanya menanyakan beberpaa pertanyaan saja dan
langsung mendiagnosis pasien.

Tawaduk, artinya merendahkan diri tanpa merendahkan martabatnya. Allah


berfirman, “Dan janganlah sebagian dari kamu mengumpat sebagian yang lain, apakah
salah seorang diantara kamu suka makan daging bangkai saudaranya padahal mereka tidak
menyukainya?” (Q.S. Al-Hujarat:12). Realisasi sikap tawaduk sebagai seorang dokter
menyadari bahwa dirinya penuh dengan kelemahan dan kekurangan. Hendaknya seorang
dokter perlu mengupdate ilmu terrkini dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang
dimilikinya agar dalam menjalani praktek kedokteran tidak melakukan kesalahan. Dokter
yang baik tidak akan puas dengan kemampuan dan ilmu yang dimilikinya, senantiasa terus
mencari perkembangan pengetahuan terbaru, dan berprinsip life long learning.

Itsar, artinya mementingkan orang lain daripada diri sendiri. Sebagai dokter yang
baik, hendaknya selalu mengutamakan orang-orang lemah agar bisa hidup dengan layak
hidup sehat sembuh dari penyakitnya. Melayani mereka dengan sepenuhnya dan tidak
memungut biaya yang membertakan mereka adalah suatu amal yang luar biasa.

Ramah, artinya, cinta dan kasih sayang (mahabbah warohmah). Kalau motivasi awal
sebagai seorang dokter adalah beribadah kepada Allah, cara memandang pasien akan didasari
dengan mahabbah dan rohmah, masalah materi akan mengikuti dengan sendirinya. Allah
berfirman,”Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri
dari sekelilingmu.”(Q.S.Al-Imran:159). Rasulullah pun bersabda, “senyummu pada wajah
saudaramu adalah sedekah”. Sebagai seorang dokter muslim sudah seharusnyalah kita
menyebarkan kedamaian dan keindahan islam.

Ihsan, artinya, mengerjakan sesuatu secara profesioanal. Sebagai realisasi komitmen


hidupnya, seorang muslim yang diberikan amanah sebagai seorang dokter akan memandang
apa yang dilakukan dengan profesinya sebagai seorang dokter adalah suatu ibadah yang dia
persembahkan kepada Allah SWT. Oleh Karena itu, kinerja yang dihasilkan selalu
diupayakan berkualitas tiinggi dan professional.

Demikianlah berbagai contoh akhlakulkarimah yang sudah seharusnya dipegang oleh seorang
dokter muslim. Sehingga dalam menjalani praktek kedokteran seorang dokter muslim tidak
lupa akan visi nya mensyiarkan agama islam dan menyebarkan kedamaian bagi seluruh umat
dengan cahaya islam.

Kiranya cukup sekian materi yang saya sampaikan. Saya ucapkan terimaksih telah mengikuti
materi saya dengan antusias. Kurang lebihnya saya mohon maaf apabila terjadi salah-salah
kata dan ada kata yang tidak berkenan di hati teman-teman sekalian. Saya mohon maaf.

Billahitaufik wal hidayah. ..wassalamu’alaikum wr. wb

Anda mungkin juga menyukai