Anda di halaman 1dari 4

Jama’ah Solat Ju’mah Yang Di Rahmati Allah.

Sukur Alhamdulillah negara kita telah memiliki seorang pemimpin, begitu juga kita
selaku umat islam memiliki seorang rosul kekasih allah sebgai suri tauladan kita, semoga dapat
memberi semangat kepada kita, dalam meningkatkan kadar ketaqwaan kita. Karena taqwa
merupakan unsur penentu keberhasilan kehidupan di dunia maupun di akhirat.
Untuk itu marilah pada kesempatan ini kita bersama-sama berusaha menilai dan
menengok kondisi kehidupan ruh kita bersama. Sesungguhnya kondisi ruh ini sangat
berpengaruh pada kinerja lahiriah kita semua. Ini adalah hukum umum yang terjadi pada seluruh
manusia. Tidak peduli dia seorang menteri ataupun kuli, anggota dewan kehormatan maupun
petani dan pedagang. Sungguh ini sangat berpengaruh, semoga kita semua diberikan petunjuk
menuju jalan yang diridhai-Nya aimen.
Jama’ah Solat Ju’mah Yang Di Rahmati Allah.
Dalam salah satu wasiatnya sebagaimana Syikh Nawawi Al-Bantani dalam Nashaihul
Ibad, Sayyidul Auliya Syaikh Abdul Qadir al-Jailani pernah berpendapat bahwa tipe manusia
dapat dibagi dalam empat kelompok besar dalam menjalani kehidupan di dunia ini :

Klompok pertama yaitu


yaitu kelompok manusia yang tidak berlidah dan tidak berhati merekalah para
pendurhaka kepada Allah. Maka janganlah kita sampai tergolong seperti mereka, apalagi
berteman dengannya. Karena merekalah penghuni sah neraka.

Klompok yang kedua iyalah


yaitu golongan manusia yang memiliki lisan tetapi tidak berhati. Mereka berbicara
dengan manisnya hikmah namun tidak mengamalkannya. Bahkan mereka mengajak orang-orang
untuk menuju Allah swt. Tetapi mereka sendiri malah menjauhkan diri dari-Nya. Kepada mereka
Syaikh Abdul Qadir mewanti-wanti kepada kita semua jangan sampai terbujuk keindahan
rangakaian katanya, yang dapat membakarmu bahkan kebusukan hatinyapun dapat
membunuhmu.
Klompok yang ke tiga yaitu

yaitu kelompok ini memiliki hati tetapi tidak berlisan, merekalah orang mukmin yang
disembunyikan Allah swt dari orang lain, serta Allah jaga matanya dengan perasaan hina akan
dirinya sendiri. Kepada hatinya kelompok inilah Allah memberikan cahaya, sehingga mereka
mengerti dampak berkumpul terusmenerus dengan sesama manusia serta bahayanya banyak
bicara. Mereka inilah wali Allah swt yang senantiasa disembunyikan Allah dari khalayak ramai.
Jama’ah Solat Ju’mah Yang Di Rahmati Allah.
Dan klompok keempat adalah

yaitu orang-orang yang belajar dan mengajar serta beramal dengan ilmunya itulah orang-
orang yang mengerti kebesaran Allah. Oleh karena itulah Allah menitipkan dalam hati mereka
berbagai ilmu dan pengetahuan dan juga Allah lapangkan dadanya guna menerima titipan-titpan
pengetahuan tersebut. Maka kepada kelompok terakhir ini jangan sampai kita menjauhinya
apalagi menentangnya. Bahkan kalau perlu sering-seringlah mendekatinya agar mendapatkan
nasihat yang berguna bagi diri kita untuk menjadi insan kamilin.
Demikianlah empat macam golongan manusia hasil pengkelompokan Syiakh Abdul Qadi
al-Jailani. Tentunya pengelompokan ini merupakan hasil penelitian yang cermat dengan berbagai
pertimbangan lahir dan bathin. Mengingat beliau sebagai seoang sayyidul auliya yang
mengetahui dengan persis karakter manusia-manusia yang dicintai maupun dibenci Allah swt.
Selanjutnya Syaikh Abdul Qadir menutup nasihat dan hasil penelitiannya ini dengan
sebuah penekanan yang berbunyai:

Ketahuiah bahwa pokok-pokok ajaran zuhud adalah menjauhi berbagai hal-hal yang
dilarang serta diharamkan oleh Allah swt, baik yang besar maupun kecil. Serta menjalankan
berbagai kewajiban dan faraidah baik yang mudah maupun yang susah. Serta menyerahkan
urusan dunia kepada para ahlinya atau yang berekepentingan baik urusan kecil maupun urursan
besar.
Keterangan penutup ini seolah memberikan isyarat kepada kita semua bahwa zuhud
bukanlah sesuatu yang berat dan spesial yang hanya bisa dilakukan orang-orang tertentu. tetapi
zuhud adalah tingkah laku alamiah yang dapat dicapai dengan berlatih dan berlatih memulai dari
hal yang kecil. Zuhud tidak semata bersifat penghindaran, tetapi juga bersifat pelaksanaan.
Dengan melaksanakan berbagai kewajiban syariah sama artinya dengan melatih diri
membisakan zuhud.

Jama’ah Solat Ju’mah Yang Di Rahmati Allah.


Dari keterangan di atas marilah kita meraba diri kita sendiri, termasuk ke dalam
kelompok manakah diri ini. Janganlah kita menilai orang lain dengan mengelompokkan dalam
kelompok yang buruk. Karena menganggap orang lain lebih buruk dari diri kita adalah suatu
keburukan bagi diri sendiri.
Demikianlah khutbah jum’ah hari ini semoga Allah swt memposisikan kita dalam
kelompok orang-orang yang beruntung dan dicintai-Nya. Walaupun untuk menuju kesana kita
sangat mengandalkan petunjuk dari-Nya. Amin

Khutbah II

Anda mungkin juga menyukai