Anda di halaman 1dari 1

Adakah Tuntunan

Membaca Istighfar
Setelah Menguap?

oleh Ahmad Anshori, Lc

— 23 September 2021 Waktu Baca: 3 menit

Menguap Istighfar

Orang tua kita dahulu mengajarkan,” nak..


kalau habis menguap, jangan lupa istighfar
ya..” Gayungpun bersambut, lalu muncul lah
presepsi bahwa beristighfar setelah menguap
itu termasuk sunnah atau ada perintahnya
dari Nabi. Anggapan ini tersebar luas di
masyarakat.

Apakah anggapan ini benar ?

Sebagai seorang mukmin tentu kita tak ingin


beramal hanya sekedar beralasan anggapan
atau praduga, tanpa dalil yang melandasi
amalan tersebut. Karena hukum asal dari
ibadah itu dilarang, sampai ada dalil yang
memperintahkan.

Tak ada salahnya bila kemudian kita


mempertanyakan,

” Apakah benar istighfar setelah menguap itu


sunnah?” Kemudian mencari jawaban dari
penjelasan para ulama rabbani.

Syaikh Muhammad Mukhtar Asy-Syinqithi


hafidzohullah pernah ditanya mengenai
permasalahan ini. Setelah beliau memuji Allah
dan bershalawat kepada RasulNya, beliau
menjawab,

” Tidak ada perintahnya beristighfar


(setelah menguap). Tak ada dzikir-dzikir
khusus yang berkaitan dengan menguap,
tidak pula diperintahkan untuk
beristi’adzah setelah menguap. Oleh
karena itu kita mencukupkan diri dengan
amalan-amalan yang ada dalilnya.

Diriwayatkan dari Nabi


shallallahu’alaihiwasallam bahwa beliau
memerintahkan seorang yang menguap
untuk menahannya.

Dan (perlu kita ketahui) bahwa amalan


sunnah itu ada beberapa macam:

– Ada dalam bentuk perkataan

– kemudian ada dalam bentuk perbuatan saja

– ada pula yang berupa perkataan dan


perbuatan sekaligus… ”

( Fatwa beliau dapat didengar di sini)

Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin


rahimahullah juga menfatwakan,

‫أما التثاؤب فإن الرسول عليه الص"ة والس"م‬


‫ فإذا تثاءب‬،‫ )التثاؤب من الشيطان‬:‫قال‬
‫ فإن عجز فليضع‬،‫ظم ما استطاع‬ ِ ‫أح ُدكم فل َي ْك‬
‫ إذا تثاءب أحدكم‬:‫يده على فيه( ولم يقل‬
‫ )التثاؤب من‬:‫ مع أنه قال‬،Y‫فليستعذ با‬
Y‫ فدل هذا على أن ا]ستعاذة با‬،(‫الشيطان‬
.‫بسن`ة‬
ُ ‫من الشيطان الرجيم عند التثاؤب ليست‬
” Adapun berkaitan dengan menguap,
Rasulullah ‘alaihis shalatu was salam
bersabda, ” Menguap itu dari setan, maka
bila salah seorang di antara kalian menguap,
hendaklah ia menahannya sedapat mungkin.
Bila ia tak mampu menahannya, maka
hendaknya ia menutup mulutnya dengan
tangannya.”

Nabi tidak mengatakan ,” Bila kalian menguap


maka beristi’adzahlah.” Padahal bersamaan
dengan itu beliau juga bersabda,” Menguap
itu dari setan.”

Ini dalil bahwa beristi’adzah setelah menguap


itu bukan termasuk sunnah (red. tuntunan
Nabi). ” ( Silsilah liqa al-baba al-maftuh, juz
22)

Meski fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih al-


‘Utsaimin di atas hanya menyinggung
permasalahan isti’adzah setelah menguap,
namun secara subtansi pernyataan beliau
tersebut juga ada kaitannya dengan masalah
yang sedang kita bicarakan, yaitu beristighfar
setelah menguap sama-sama tidak ada
tuntunannya dari Nabi
shallallahu’alaihiwasallan.

Sehingga bisa pula kita katakan, “Nabi


shallallahu’alaihiwasallam tidak bersabda ,”
Bila kalian menguap maka beristighfarlah.”

Akan tetapi Nabi bersabda, “…bila salah


seorang di antara kalian menguap, hendaklah
ia menahannya sedapat mungkin. Bila ia tak
mampu menahannya, maka hendaknya ia
menutup mulutnya dengan tangannya.”

Lalu Apa yang Disunnahkan Tatkala


Menguap ?
Dalam fatwa Syaikh Muhammad Mukhtar
Asy-Syinqithi di atas telah disinggung bahwa
amalan sunnah yang berkaitan dengan
menguap adalah amalan sunnah dalam
bentuk perbutan, bukan ucapan atau dzikir
tertentu.

Diantara amalan yang disunnahkan tatkala


seorang menguap adalah menahannya
semampu mungkin.

Hal ini karena telah dijelaskan dalam sebuah


hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya
Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

“Menguap adalah dari setan, maka jika salah


seorang di antara kalian menguap, hendaklah
ia menahannya sedapat mungkin.” (HR
Muslim)

Dalam hadits lain disebutkan,

‫ُب فَ ِإذَا‬َ ‫اس َو َي ْك َرهُ الت`ثَاؤ‬َ َ‫ب ا ْل ُعط‬e ‫ح‬ ِ ‫`َ ُي‬Y‫إِ `ن ا‬
‫س ِم َع ُه‬ َ ٍ ‫سلِم‬ْ ‫ل ُم‬j ‫ َع َلى ُك‬k‫`َ فَ َحق‬Y‫س فَ َح ِم َد ا‬ َ َ‫َعط‬
ِ َ‫ُب فَ ِإن` َما ُه َو ِم ْن ال̀ش ْيط‬
‫ان‬ ُ ‫مت َ ُه َوأ َ `ما الت`ثَاؤ‬j ‫ش‬َ ‫أ َ ْن ُي‬
‫ح َك ِمن ْ ُه‬ِ ‫ض‬ َ ‫ال َها‬ َ ‫ع فَ ِإذَا َق‬ ْ ‫فَ ْليَ ُر `دهُ َما‬
َ ‫استَطَا‬
‫ال̀ش ْيطَا ُن‬

“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan


membenci menguap. Oleh karena itu bila
salah seorang dari kalian bersin lantas dia
memuji Allah, maka wajib atas setiap muslim
yang mendengarnya untuk mentasymitnya
(mengucapkan “yarhamukallah”). Adapun
menguap, maka dia dari setan. Maka bila
seorang menguap hendaklah dia menahan
semampunya. Bila seorang menguap sampai
keluar ucapan ‘haaah’, setan akan
menertawainya.” (HR. Al-Bukhari no. 6223
dan Muslim no. 2994)

Kemudian bila tak mampu menahannya, maka


tutuplah mulut dengan tangan. Karena
Rasulullah shallallahua’alaihiwasallam pernah
bersabda,

ِ ‫س ْك ِب َي ِد ِه َع َلى ِف‬
‫يه فَ ِإ `ن‬ ِ ‫ب أ َ َح ُد ُك ْم فَ ْل ُي ْم‬
َ ‫إِذَا تَثَا َو‬
‫خل‬ ُ ‫ال̀شيْطَا َن يَ ْد‬

“Apabila salah seorang diantara kalian


menguap maka hendaklah menutup mulut
dengan tangannya karena syeitan akan
masuk (ke dalam mulut yang terbuka). ” (HR.
Muslim no.2995 (57) dan Abu Dawud
no.5026)

Semoga Allah memberi taufiq kepada kita


semua.

…..

Derman, Sumbermulyo, 17 Agustus 2014

Penulis: Ahmad Anshori

Muroja’ah: Ustadz Said Yai, MA

Artikel Muslim.Or.Id

Tags: ADAB MENGUAP

Ahmad Anshori, Lc
Alumni PP. Hamalatul Qur'an Yogyakarta.
Alumni Mahasiswa Fakultas Syari'ah
Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia

Artikel Terkait

Hukum Pernikahan Beda Agama


OLEH MUHAMMAD NUR FAQIH, S.AG

" 5 NOVEMBER 2023 $0

Kapan Kita Ditekankan untuk


Membaca Basmalah?
OLEH MUHAMMAD IDRIS, LC.

" 20 SEPTEMBER 2023 $1

Penjelasan Doa yang Dibaca


ketika Salat Jenazah
OLEH M. SAIFUDIN HAKIM

" 17 SEPTEMBER 2023 $0

Komentar 7

Afdhel Syareef " 9 tahun yang lalu

Sewaktu berdzikir kemudian terasa buang angin,


apakah dzikir harus dihentikan ?

# Balas

Muhammad Abduh Tuasikal " 9 tahun yang lalu

Baiknya mengulangi wudhu.

# Balas

Yulian Purnama " 9 tahun yang lalu

Sebaiknya kita ikut tuntunan Rasulullah,


tuntunan Rasulullah lah yang paling baik.

# Balas

Muhammad Abduh Tuasikal " 9 tahun yang lalu

Sudah terjawab dlm tulisan di atas.

# Balas

Ahmad Anshori " 9 tahun yang lalu

Jawaban lebih jelasnya ada di tulisan ini :


http://www.ittibaussunnah.com/bertahmid-
setelah-sendawa-bertaawudz-setelah-
menguap-sunnahkah/

# Balas

Ahmad Anshori " 9 tahun yang lalu

Penjelasan lebih jelasnya silahkan baca di sini:


http://www.ittibaussunnah.com/bertahmid-
setelah-sendawa-bertaawudz-setelah-
menguap-sunnahkah/

# Balas

Yanti " 2 tahun yang lalu

Ustad, apakah orang yang berdzikir disepanjang


perjalanan misal dimobil dsb atau dipasar pasar
juga harus selalu dalam keadaan suci?

# Balas

Tinggalkan Balasan
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas
yang wajib ditandai *

Komentar *

Nama *

Email *

Situs Web

KIRIM KOMENTAR

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-


Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412


Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia,
55284.

Media Partner

YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa


Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

% & ' 

Tentang Kami / Donasi / Pasang Iklan /


Kontak

© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan


Sunnah
×

Anda mungkin juga menyukai