Anda di halaman 1dari 47

IMPLEMENTASI ADAB MAKAN DAN MINUM DI KALANGAN SANTRI

PONDOK PESANTREN AULIA CENDIKIA


TALANG JAMBEH

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Penulisan Skripsi

Oleh
USI SYABANIA ATIKA
NIM. 1730202282

Program Studi Pendidikan Agama Islam

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2021 / 1442 H
IMPLEMENTASI ADAB MAKAN DAN MINUM DI KALANGAN
SANTRI PONDOK PESANTREN AULIA CENDIKIA TALANG
JAMBEH

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan zaman, banyak masyarakat yang

terpengaruh dengan budaya kebiasaan barat, dampak negatif dari fenomena

tersebut ialah mulai bergesernya adat istiadat budaya Timur yang ada. Hal ini

terlihat dari banyaknya hal yang tidak sesuai dengan adab dan aturan yang

telah di atur dalam agama Islam.1

Sebagaimana telah di jelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW :

‫ عن‬:‫ ناعبدالرمحن بن ثابت حسان بن عطية‬،‫ ناابوب مذلة‬،‫َح َّد َثنَاعُثْ ًمابن ايب شيبة‬

‫ عن ابن عمرقال الرسول اهلل عليه وسلم َم ْن تَ َشبَّهَ بَِق ْوٍم َف ُه َو ِمْن ُه ْم‬،‫ايب مثيب اجلرشي‬
Terjemahan:

Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah berkata,


telah menceritakan kepada kami Abu An Nadhr berkata, telah menceritakan
kepada kami Abdururuhman bin Tsabit berkata, telah menceritakan kepada
kami Hassan bin Athiyah dari Abu Munib Al Jurasyi dari Ibnu Umar ia
berkata,“ Rasulullah SAW bersabda, “ Barang siapa Bertasyabbuh dengan
suatu kaum, maka ia bagian dari mereka”. ( HR. Abu Dawud: 4031)2

Berdasarkan hadits tersebut, dijelaskan bahwa seorang muslim dilarang

menyerupai atau Bertasyabbuh dengan Non Islam, akhir-akhir ini cukup

1
Fahd Salim Bahammam, Panduan Praktis Muslim, ( Jakarta: PT. Indo Modern Guiede,
2015), hlm. 22.
2
Muhammad Mahyuddin Abdul Hamiid, Sunan Abu Daud, ( Lebanon: Maktaba Al- Asriyah,
1992), hlm. 721.

1
2

banyak kita lihat hal-hal yang sebetulnya belum disadari umat Islam Muslim

banyak mengikuti berbagai macam budaya Barat. Mereka menganggap budaya

1
2

barat sekarang adalah jauh lebih maju dan dipandang modern.3

Hukum Islam dalam hal ini Al-Qur’an dan Hadits senantiasa mengatur

segala aspek kehidupan manusia, dengan memberi petunjuk yang mana hal

yang baik untuk dilakukan dan mana yang tidak baik untuk dilakukan.

Dimulai dari bangun tidur sampai tidur lagi, semuanya telah di atur secara

rinci oleh Islam. Dalam agama Islam terdapat adab-adab yang telah ditetapkan

dalam kehidupan umat Islam.

Adab merupakan sebuah perilaku manusia yang telah menjadi kebiasaan

yang menunjukkan kesopanan dan paham akan setiap aturan. Adab juga

merupakan hal yang sangat penting dalam menumbuhkan rasa cinta manusia

terhadap sang pencipta maupun sesama manusia. Selain itu, adab juga penting

dalam mencegah manusia untuk melakukan perbuatan buruk yang akan

merugikan diri nya sendiri dan orang lain. Budi pekerti serta akhlak untuk

mendidik diri sendri agar menjadi orang yang bertanggung jawab.

Banyak hal yang dibahas di dalam kitab akhlak atau adab. Diawali dari

bangun tidur sampai tidur kembali, semua hal tersebut dibahas didalam kitab

tersebut. Seperti kebiasaan makan yang dianggap sepele bagi kebanyakkan

orang, namun jika tidak benar melakukannya berdampak negatif bagi

kesehatan dikemudian hari.

Aktivitas makan dan minum merupakan hal yang lazim dan biasa

dilakukan bagi setiap manusia, yang dilakukan terus menerus dalam

3
https://repository.uinsu.ac.id.skripsi.pdf. Pandangan Akademis Hukum Islam Kota Medan
Tentang Tasyabbuh. Diakses pada tanggal 02 Maret2021 pada pukul 10:38 WIB.
3

keseharian. Adab makan dan minum mengatur mengenai berbagai etika yang

dilakukan saat hendak melakukanya dan merupakan bagian ilmiah yang dapat

membawa manfaat bagi individu yang melakukannya. Rasulullah SAW telah

mewariskan bagaimana contoh Makan dan Minum untuk kebaikan umat nya.

Yang telah dijelaskan dalam hadits berikut :

‫صلى اهلل َعلَْي ِه‬ ِ


ِ ٍ َ‫ عن اَن‬،َ‫ عن قَتاَدة‬،‫اهشاَم‬ ِ
َ ‫ اَن النَّيِب‬،‫س‬ َ َ ْ َ ٌ َ‫ َح َّدثَن‬:‫ قَال‬،‫َح َّدثَنَابْ ُن ِإ ْبَراهْي َم‬

ً‫الر ُج َل قَاِئما‬
َّ ‫ب‬َ ‫َو َسلَّم َن َهي َأ ْن يَ ْشَر‬
Terjemahan :

Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah

menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada

kami Hisyam dari Qatadah dari Anas bahwa Rasulullah telah melarang

seorang laki-laki minum dalam keadaan berdiri.(HR. Abu Daud: 3229).4

Berdasarkan dari hadits diatas, dapat kita ambil contoh salah satu adab

dari makan dan minum adalah melarang untuk melakukan Makan dan Minum

secara berdiri, hal ini ditunjukkan saat Nabi SAW melarang minum dalam

keadaan berdiri terlebih lagi makan, di salah satu hadits yang berbunyi:5

ِ ٍ ِ
ْ ‫ َعن النَّيِب‬،‫ َع ْن َأنَس‬،‫ َح َّدثَناَ َسعْي ٌد َع ْن قَتاََد َة‬،‫اَألعلَي‬
ْ ‫ َح َّدثَناَ َعْب ُد‬، ‫َح َّدثَنَاحُمَ َّم ُدبْ ُن الْ ُمَثىَّن‬

‫ َد َاك اَش َُّرَأو‬:‫ قَال َقتادة فقال‬.‫الر ُج َل قاِِئ ًم‬


َّ ‫ب‬ ِ
َ ‫ َأنَّهُ َن َهي اَ ْن يَ ْشَر‬:‫صلي اهللُ َعلَْيه َو َسلَم‬
َ

‫َأوْ َأ ْخبَث‬

4
Muhammad Mahyuddin Abdul Hamiid, Op. Cit., hlm. 669.
5
Muhammad Fuad Abdul Baaqi, Shahih Muslim, ( Beirut: DAarul Fikr, 2009), hlm. 1600.
4

Terjemahan :

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah


menceritakan kepada kami Abdul A'la; Telah menceritakan kepada kami Sa'id
dari Qatadah dari Anas dari Nabi ‫ﷺ‬, bahwa beliau melarang seseorang
minum sambil berdiri. Qatadah berkata; 'Maka kami tanyakan, bagaimana
dengan makan? “ Anas menjawab, “Apalagi makan, itu lebih buruk, atau
lebih jelek.'.( HR. Muslim: 2024).6

Rasulullah SAW juga memperintahkan untuk memuntahkan minuman

dan makanan yang dilakukan secara berdiri. Jika dipandang dari pendekatan

moral, tata krama, dan etika makan dan minum sambil duduk dinilai sopan.

Sedangkan dari segi kesehatan makan dan minum sambil duduk dinilai lebih

sehat.

Dalam dunia medis larangan makan dan minum secara berdiri memiliki

manfaat yang baik bagi kesehatan terkhusus dalam sistem pencernaan

manusia, antara lain yaitu kebiasaan minum dengan posisi duduk akan

membantu ginjal agar tetap sehat. hal ini karena dalam ketika duduk air yang

diminum akan disaring terlebih dahulu oleh sfringer. Sehingga ginjal akan

lebih ringan ketika bekerja. Selain itu, Dr. Ana Budi Rahayu, Sps

menjelaskan bahwa salah satu penyebab Refflux adalah terbiasanya makan dan

minum sambil berdiri. Hal tersebut menyebabkan asam lambung naik ke

kerongkongan dan mengiritasi kerongkongan.7

6
Imam An Nawawi, Riyadhus Salihin, (Jakarta: Pustaka Al- Kautsar, 2015), hlm. 492.
7
Syafri Muhammad Noor. Lc, Makan Minum Sambil Berdiri Haramkah?, (Jakarta: Lentera
Islam, 2019), hlm. 22-23.
5

Ibnu Qayyim menjelaskan, ada beberapa dampak buruk dari minum

sambil berdiri. Selain tidak dapat memberikan kebugaran pada tubuh secara

baik, air yang masuk juga akan lebih cepat turun ke organ bagian bawah. Hal

tersebut disebabkan karena air yang dikonsumsi tersebut tidak tertampung di

dalam maiddah ( lambung), yang nantinya akan dipompa oleh jantung untuk

disalurkan ke seluruh organ tubuh. Ini berarti, air tidak akan tersebar ke

organ-organ tubuh yang lain.8

Dr. Abdurrazzaq al-Kailani menjelaskan bahwa Makan dan minum


sambil duduk itu lebih sehat, lebih aman, dan lebih baik. Karena yang
diminum atau dimakan akan berjalan ke dinding usus secara lembut dan
pelan. Sedangkan minum sambil berdiri bisa berdampak dengan jatuhnya
cairan ke dasar usus dan membentur dengan keras. Apabila hal tersebut terjadi
terus menerus dalam kurun waktu yang cukup lama niscaya akan berdampak
dengan terbuka dan jatuhnya usus dan akan mengakibatkan gagal
berfungsinya sistem pencernaan. 9
Mayoritas manusia sadar akan pentingnya adab makan dan minum yang

akan berdampak baik bagi kesehatan manusia yang menyadari hal tersebut,

akan tetapi pada kenyataanya banyak manusia yang terkesan mengabaikan

dan tidak melatihnya dalam kehidupan sehari-hari walaupun mereka telah

mengetahui akibat yang bakal terjadi pada kesehatan jika makan dan minum

tetap berdiri tanpa mempedulikan adab yang ada. Hal tersebut tidak hanya

terbiasa di kehidupan masyarakat luas, tetapi tidak jarang terjadi di dalam

kehidupan santri di pesantren.

8
Abdul Syukur al-Azizi, Islam itu Ilmiah,( Yogyakarta: Laksana, 2018), hlm. 402.
9
Ibid., hlm. 403-404.
6

Di dunia Pesantren penerapan adab kepada santri dalam aktivitas

keseharian merupakan hal yang mutlak harus dipatuhi. Gus Mus10 sendiri

memberikan definisi mengenai makna santri yaitu “ santri merupakan murid

kiai yang dibina dan dididik dengan kasih sayang untuk menjadi mukmin

yang kuat (yang tidak runtuh imannya oleh pergaulan, kepentingan, dan

perbedaan)”. Maka dari itu, tidak heran apabila pesantren mengatur

sedemikian rupa semua aktivitas santri. Peraturan-peraturan yang

diberlakukan lengkap dengan sanksinya, semua santri wajib mematuhi semua

aturan tersebut. Disetiap aturan yang ditetapkan memiliki sanksi terhadap

pelanggarnya dan ini diterapkan disetiap pondok pesantren yang ada. Didalam

lingkungan pesantren, kehidupan santri tidak terlepas dari pengawasan ustad-u

stadzah yang ada di pondok pesantren tersebut, hal ini yang membuat santri

dinilai lebih bisa menerapkan aturan yang sudah ditetapkan oleh pihak pesantr

en.

Pesantren Aulia Cendikia talang jambeh adalah salah satu pesantren yang

berada di sumatera selatan, misi Ponpes Aulia Cendikia adalah menempa

kader ulama yang cemerlang dan sekaligus hafal al-Qur’an beserta ulum Al-

Qur’an yang kedepannya diharapkan bisa berkiprah dalam kehidupan

bermasyarakat.11 Pondok pesantren aulia cendikia mengajarkan dan

10
Gus mus panggilan dari seorang kiai yang bernama lengkap KH. Mustofa Bisri yang
merupakan seorang kiai pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, leteh, rembang dan menjadi
Rais Syuriah PBNU. Selain itu beliau juga seorang penyair dan penulis kolom yang sangat terkenal
dikalangan sastrawan.https://id.wikipedia.org/wiki/Mustofa_Bisri diakses pada tanggal 23 Februari
2022 pukul 20:27 WIB.
11
http://www.auliacendikia.com/about. di akses pada tanggal 23 februari 2021 pukul. 21:23
WIB.
7

menerapkan berbagai macam adab kepada santrinya, baik kepada santri yang

berdiam di asrama maupun santri yang pulang pergi (PP) hal inilah yang

diharapkan dapat dicontoh oleh masyarakat luas, baik yand berada di sekitar

pondok pesantren ataupun masyarakat tempat santi tinggal nanti. Salah satu

adab yang diterapkan di pondok ini adalah adab makan dan minum yang

banyak dilandaskan pada ajaran agama islam berdasarkan Al- Qur’an Terkhus

us hadits. Semua santri dibekali berbagai pemahaman mengenenai adab

makan dan minum baik melalui materi didalam kelas maupun saat holaqoh di

Asrama yang disampaikan oleh ustad dan ustadzah pengasuh pondok. tidak

jarang ustad dan ustadzah menegur dan menasehati santri yang tidak

menerapkan adab tersebut. Selayaknya pesantren lain, Ponpes Aulia cendikia

juga memiliki jadwal makan yaitu 3 kali dalam sehari, Pagi pukul 06.00

WIB, Siang selepas sholat Zuhur dan Malam selepas Sholat Maghrib. Selain

itu, Ponpes Aulia juga menyediakan dapur umum sebagai tempat santri

mengambil makanan dan makan bersama, di pesantren aulia cendikia juga

menyediakan dapur umum untuk santri mengambil makanan akan tetapi santri

tidak makan di dalam dapur umum tersebut, melainkan santri dibebaskan

untuk mencari tempat makan, seperti di samping kolam ikan, lapangan futsal,

di tangga, warung/kantin, dan ada juga yang membawa ke dalam asramanya

masing-masing. Mereka makan bersama-sama dengan teman-teman

sekamarnya, mereka makan sembari bersenda gurau dan bercerita antar

sesama santri yang lain, seperti pesantren yang lain santri Ponpes Aulia

Cendikia juga melakukan Makan- minum secara bersama akan tetapi tempat
8

yang digunakan saat jam makan bukan di satu ruangan khusus sehingga ustad-

ustadzah yang ada tidak dapat memantau aktivitas makan-minum santri secara

menyeluruh12 Hal tersebut dinilai merupakan salah satu faktor penyebab santri

tidak menerapkan adab makan dan minum dengan sempurna.

Beberapa waktu lalu peneliti melakukan magang di pondok pesantren

Aulia Cendikia,dari apa yang telah diamati, Selain jam makan, santri juga

banyak melakukan aktivitas makan dan minum saat jam istirahat madrasah.

Waktu yang diberikan untuk jam istrahat madrasah yaitu, pada jam istirahat

banyak santri yang mengunjungi kantin untuk berbelanja makanan ringan baik

itu ciki-ciki, gorengan, mie, minuman dingin dan lain sebagainya. Mereka me

nerapkan sistem mengantri untuk mendapat giliran belanja dikantin itu.

Sebagian santri yang sudah mendapat giliran berbelanja memilih untuk duduk

menunggu teman-teman nya yang belum mendapat giliran sembari memakan

atau meminum jajanan mereka, sebagian yang lain memilih menunggu dengan

berdiri sembari memakan jajanan mereka. Selain jam istirahat, jam kosong

atau saat guru belum datang atau bahkan saat guru tidak ada dikelas juga

dijadikan kesempatan untuk santri berbelanja makanan ringan di kantin

samping kelas mereka, dengan santai makan dan minum sambil berjalan

sembari bersenda gurau dengan temannya yang lain, bahkan tidak jarang

sejumlah santri makan atau minum sambil berlari menuju kelas mereka

apabila saat ada guru yang tiba-tiba memasuki kelas mereka. Setelah diteliti le

12
Wawancara dengan ustadMuhammad Tanzili, S.Th.I selaku guru Al-Qur’an Hadits dan
pengasuh di pondok pesantren Aulia cendikia talang jambeh, tanggal 20 September 2020 pukul 15:30
WIB.
9

bih lanjut, ternyata kegiatan ini dilakukan secara terus menerus oleh santri, da

n semakin hari semakin banyak santri yang melakukan pelanggaran tersebut.13

Seperti yang telah dipaparkan diatas, salah satu adab makan minum yang

sering dilanggar oleh santri adalah larangan makan dan minum berdiri, masih

banyak santri yang melakukan makan minum secara berdiri baik secara sadar

maupun tidak sadar. Hal tersebut sangat disayangkan dan dikhawatirkan akan

mengganggu kesehatan santri apabila dilakukan secara terus-menerus.

Perlu adanya perhatian ekstra serta tindakan khusus agar santri tidak

melakukan kebiasaan makan minum berdiri tersebut, serta mencari apa saja

kendala-kendala yang menyebabkan santri tidak dapat mengamalkan salah

satu adab makan tersebut. Selain itu, dalam penerapan adab makan dan

minum peran guru dinilai penting sebagai sarana dalam menyampaikan

pemahaman dan memberikan penjelasan mengenai Adab tersebut secara jelas

dan tegas. Oleh karena itu, dalam aplikasinya guru agama diharuskan untuk

mampu menyesuaikan pendidikan agama tidak hanya sebatas membuat

peserta didik paham mengenai materi yang diberikannya, tetapi juga mampu

membuat peserta didik bisa mengimplementasikan materi atau ilmu yang telah

mereka dapatkan kedalam kehidupan sehari-harinya. Sebagaimana dengan

yang dikatakan oleh Syaiful Bahri Djamarah bahwasannya guru sangat

menetukan kualitas karakter kader bangsa, untuk itu tugas guru sangat berat.

Tugas guru bukan hanya mengajar, tetapi mendidik agar anak menjadi

13
Hasil observasi selama melaksankan magang 3 dari hari rabu-sabtu pada tanggal 26 juli -20
September 2020 dari jam 12:00-17:10 WIB.
10

manusia dewasa dan mandiri yang bertanggung jawab atas perbuatannya.14

Selain itu karakter pendidik juga dengan dibantu dan didukung oleh para

ustad, penjaga kantin dan warga dalam lingkungan pondok tersebut.

Berlandaskan dari studi pendahuluan yang sudah peneliti lakukan di

Pondok Pesantren Aulia Cendiki Talang Jambeh, peneliti menemukan bahwa

pemahaman santri mengenai Adab Makan dan minum sudah baik. Hal

tersebut dapat dilihat dari keterampilan santri dalam memaparkan penjelasan

tentang adab makan dan minum, menyebutkan dalil hadits dan mampu

memaparkan hikmah dari adab makan dan minum. Akan tetapi, dalam

kesehariannya masih banyak santri yang belum menerapkan atau

mengimplementasikan materi pemebelajaran mengenai adab makan dan

minum tersebut. Hal ini dilihat dari masih banyak nya santri yang tidak

menerapkan adab makan dan minum dengan baik, seperti melakukan makan

minum sambil berdiri bahkan sembari bersenda gurau dengan temannya yang

lain.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan salah satu

Pengasuh Pondok Pesantren Aulia Cendikia pada hari Senin, 28 November

2020 dengan hasil sebagai berikut:15

Adab makan minum telah banyak di pelajari dan di pahami oleh banyak
santri, jika ditanya pun santri mampu menjelaskan mengenai adab
tersebut, mereka juga dengan lantang menyebutkan haditsnya seperti
hadits tentanglarangan makan dan minum berdiri, tetapi pada
14
Akmal Hawi dan Mardeli, Hubungan Antara Kompetensi Kepribadian Guru Agama Dengan
Pendidikan Karakter Tanggung Jawab Siswa Kelas IX Di SMP Islam Az-Zahra 2 Palembang, Jurnal
PAI Raden Fatah Vol. 1 No. 2(2019). hlm. 129.
15
Wawancara Dengan Ustadz Muhammad Tanzili, S.Th.I. Selaku Guru Al-Qur’an Hadits di
Pondok Pesantren Aulia Cendikia Talang Jambeh pada tanggal 28 November 2020.
11

penerapannya mereka belum mampu menerapkan adab tersebut. Apalagi


saat jam istirahat, dikantin banyak sekali ditemui santri yang makan
sambil berdiri, bercerita, tertawa dan sebagainya. Pihak pondok pun tidak
segan untuk memberikan punishment berupa cubit, jewer, push-up, Scot-
jump, lompat kodok, dan menulis bacaan Istighfar terhadap santri yang
melanggar di hadapannya.

Selain melakukan wawancara dengan salah satu ustad Pengasuh Pondok

Pesantren Aulia Cendikia, peneliti juga melakukan wawancara dengan Kepala

Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Aulia Cendikia, pada hari Rabu, 10

Maret 2021 dengan Hasil sebagai berikut:16

Masalah adab makan dan minum berdiri sudah sering kita sampaikan
kepada santri bahkan setiap guru atau ustad dan ustadzah yang melihat
santri makan dan minum sambil berdiri langsung diberikan peringatan
dan hukuman di tempat. Menegur setiap santri yang makan dan minum
berdiri dan ada peraturan setiap santri yang ketahuan makan dan minum
berdiri maka akan masuk mahkamah17 dan untuk hukuman tergantung
dengan yang diberikan oleh mahkamah.

Dari dua hasil wawancara tersebut, Seharusnya seorang santri yang

berada di pondok pesantren yang sudah mendapatkan pengawasan hampir 24

jam dan sanksi yang telah diberikan oleh dari ustad dan ustdzah yang ada

sudah dapat menerapkan adab-adab yang ada di dalam pondok pesantren

terkhusus adab makan yang dilakukan berulang-ulang setiap harinya. akan

tetapi pada kenyataanya masih ada santri yang tidak menerapkan adab

tersebut. Mengingat santri akan membawa kebiasaan tersebut ke dalam

kehidupan masyarakat luar dan dapat menjadi contoh yang baik di lingkungan

masyarakat tersebut.

16
Wawancara Dengan Ustadz M. Ahmadi S.Pd. I. Selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah dii
Pondok Pesantren Aulia Cendikia Talang Jambeh pada tanggal 10 Maret 2021.
17
Mahkamah merupakan bagian yang mengurus berbagai pelanggaran yang dilakukan santri
Pondok Pesantren Aulia Cendikia.
12

Penerepan adab makan dan minum tersebut diharapkan dapat

dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari guna membuat tubuh agar lebih

sehat dan membendung dari segala hal yang akan menganggu kesehatan. Hal

ini membutuhkan kesadaran setiap orang agar dapat saling mengingatkan

antar sesama. Selain itu pihak pesantren dapat memasang pamflet guna

mengingatkan santri secara tertulis yang berisikan himbauan, hadits, atau

mahfuzot mengenai adab makan yang ditempelkan di tempat-tempat yang

biasa santri lalui, seperti kantin, koridor madrasah, dan lain-lain, selain itu

pihak pesantren mungkin bisa menambahkan fasilitas tempat duduk di area

sekitar pesantren terkhusus di kantin agar santri dapat duduk jika sedang

berbelanja atau menunggu temannya berbelanja makanan ringan.

Dari kejadian-kejadian di atas maka peneliti tertarik untuk mengetahui

lebih dalam mengenai pengimplementasian adab makan dan minum di

kalangan santri yang seharusnya santri dinilai mampu menerapkan etika

tersebut dalam kehidupan keseharian mereka di pesantren. Jika permasalahan

ini tidak segera dipecahkan melalui penelitian akan dikhawatirkan kebiasaan

tersebut akan terus-menerus terjadi di kehidupan santri di pesantren dan akan

terbawa-bawa hingga dewasa, maka peneliti tertarik untuk mencoba dan

melakukan analisis, peneliti meniatkan untuk dijadikan sebuah penelitian

sebagai tempatnya yakni berdasarkan dengan jenjang pendidikan formal,

akhirnya peneliti terdorong untuk meneliti di jenjang pendidikan kelas IX

MTs Pondok Aulia Cendikia Talang Jambeh. Dengan judul Penelitian


13

“Implementasi Adab Makan dan Minum di kalangan Santri Pondok

Pesantren Aulia Cendiki Talang Jambeh”.

B. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah yang didapatkan yaitu:

1. Masih banyaknya santri yang belum menerapkan adab makan dan minum

pada kehidupan sehari-hari di Pondok Pesantren Aulia Cendikia Talang

Jambeh.

2. Keresahan Ustad-ustadzah terhadap Pelanggaran terhadap adab makan dan

minum yang terjadi secara terus menerus

3. Kurangnya fasilitas yang disediakan pihak kantin dan pihak Pondok

Pesantren Aulia Cendikia Aulia

4. Masih belum adanya kesadaran santri terhadap pentingnya adab makan dan

minum.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan indentifikasi masalah yang telah

ditemukan, untuk memfokuskan penelitian ini perlu dilakukan ruang lingkup

penelitian sehingga tidak mencakup semua pembahasan yang tidak dapat

dijangkau, yaitu Pengimplementasian Adab Makan dan Minum (Larangan

makan minum berdiri) di Pondok Pesantren Aulia Cendikia Kelas IX dalam

kehidupan sehari-hari.

D. Rumusan Masalah
14

Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah yang akan

dibahas adalah:

1. Bagaimana Pengimplementasian adab makan dan minum dikalangan santri

di Pondok Pesantren Aulia Cendikia Talang Jambeh?

2. Apa faktor pendukung dan penghambat pengamalan adab makan dan

minum dikalangan santri Pondok Pesantren Aulia Cendikia?

3. Apa saja upaya guru agar santri dapat mengamalkan Adab makan dan

Minum dalam kehidupan sehari-hari?

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang sudah dikemukakan, maka tujuan

dan manfaat penelitian ini adalah:

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan guru dalam

mengimplementasikan adab makan dan minum dikalangan santri

b. Untuk mengetahui pelaksanaan adab makan dan minum yang sudah

berlangsung di kalangan santri Pondok Pesantren Aulia Cendikia

Talang Jambeh.

2. Manfaat Penelitian

a. Memberikan contoh yang baik dalam penerapan adab makan dan

minum dalam kehidupan sehari-hari.

b. Menambah pengetahuan mengenai Adab Makan dan Minum khusunya

bagi peneliti dan untuk menambah khasanah pustaka bagi UIN Raden

Fatah Palembang.
15

F. Tinjauan Kepustakaan

Sesuai dengan adanya penelitian tentang implementasi adab makan dan

minum di Pondok Pesantren Aulia Cendikia Talang Jambeh, maka sebagai

rujukan pada observasi ini peneliti akan menyebutkan beberapa tinjauan

kepustakaan yang telah disusun sebelumnya guna untuk membantu peneleti

dalam penelitian kali ini. Adapun hasil tinjauan kepustakaan yang dilakukan

sebagai berikut:

Pada penelitian ini digunakan tiga penelitian terdahulu yang sangat

bermanfaat sebagai rujukan ilmiah, yaitu:

1. Randi Fidayanto, yang berjudul Makan dan Minum Berdiri dalam Hadits

Al-Kutubussittah dan Implementasinya pada santri kelas XII Ma’had

Minhaj Shahabah Bogor Penelitian ini berfokus pada sikap makan dan

minum yang diatur dalam hadits al-Kutubusittah dan mengetahui sejauh

mana implementasi hadits-hadits makan dan minum berdiri pada santri

kelas XII Ma’had Minhaj Shahabah Bogor serta bagaimana interaksi

pemahaman santri dengan implementasi hadits-hadits makan dan

minumsambil berdiri.18

2. Jurnal “Etika makan dan minum dalam pandangan sayriah” dari Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

Penelitian kedua yaitu jurnal dari UIN Alauddin yang membahas Terkait

adab saat makan dan minum yang sesuai syariah Islam dalam konteks Al-

18
Randi Fidayanto, Makan Dan Minum Berdiri Dalam Hadits Al- Khutubussittah Dan
Implementasinya Pada Santri Kelas IX Ma’had Minhaj Shahabah Bogor Tahun, (Surakarta:
UMS, 2016). Hlm. 11.
16

Qur’an dan Hadits, beserta dampak yang timbul jika mengikuti syariah

atau dilakukan tidak sesuai dengan syariah, dan secara mendalam

mengkaji konsep syariah dalam Al-Qur’an dan Hadits makan dan

minum.19

3. Karso dengan judul jurnal Keteladanan Guru dalam proses pendidikan di

sekolah Jurnal ini membahas pentingnya keteladanan seorang guru yang

dapat dijadikan tauladan dan dicontoh oleh peserta didik dalam proses

pembelajaran dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka.20

4. Penelitian oleh Lathifatul Izzah dan M. Hanip yang berjudul “

Implementasi pendidikan akhlak dalam pembentukan akhlak keseharian

santri gunung jati gesing kismantoro wonogiri jawa tengah”.

Menjelaskan dalam hasil penelitian bahwa dalam megimplementasikan

pendidikan akhlak santri dalam kesehariannya terdapat beberapa metode

yang dianggap cukup efektif dalam pendidikan akhlak keseharian santri

dalam pendidikan akhlak adalah melalui Pembiasaan, Keteladanan,

Kedisiplinan, Reward dan Punishment. Faktor yang mendukung

pembentukan akhlak santri adalah kegiatan pembelajaran yanga agamis,

fasilitas memadai, semangat ustad/ustadzah dan semangat atau antusias

santri itu sendiri, lingkungan nyaman dan jauh dari keramaian, adanya

tata tertib santri yang wajib ditaati. Adapun faktor penghambat yaitu

adanya pelanggaran santri dan pengaruh dari luar pondok pesantren.


19
Al Daulah.( 2016). Etika Makan Dan Minum Dalam Pandangan Syariah. Fakultas Syariah
Dan Hukum Universitas Islam Negeri ( UIN) Alauddin Makassar. Vol. 5 No. 1. Hlm. 39.
20
Karso, Keteladanan Guru Dalam Proses Pendidikan Di Sekolah, ( Palembang: Tesis
Universitas PGRI Palembang, 2019), hlm. 382.
17

5. Penelitian oleh Muflihaini yang berjudul Implementasi Pendidikan Akhlak

dalam Membentuk Kepribadian Muslim siswa di Madrasah Aliyah PP.

Hidayatullah Tanjung Morawa. Menjelaskan hasil penelitiannya

mengenai implementasi program pendidikan Akhlak di MAS PP.

Hidayatullah dalam membentuk kepribadian siswa, dari hasil penelitian

bahwa program pendidikan akhlak tersebut sudah baik, dapat dilihat dari

perilaku siswa setelah melaksankan program pendidikan akhlak. Selain

itu, dijelaskan juga faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam

program pendidikan akhlak tersebut. Adapun faktor pendorongnya yaitu

anarallain motivasi, sarana dan prasarana, peran kepala sekolah. Dan

faktor penghambatnya adalah kesadaran.

6. Penelitian oleh Muhammad Iqbal yang berjudul Model Pendidikan Akhlak

Santri di Pesantren dalam Meningkatkan Akhlak Siswa di Kabupaten

Bireuen. Menjelaskan dalam hasil penelitiannya bahwa keberhasilan

dalam membina akhlak santri sangat berhubungan dengan penggunaan

metode pembinaan yang diterapkan di lembaga pendidikan dayah.

Metode ini berupa metode penelusuran motivasi, nasihat, keteladanan,

praktek dan pembiasaan, bimbingan dan pendampingan, koordinasi

dengan wali, koordinasi dengan stakeholder, reward dan punishment, dan

yang terakhir yaitu input keberhasilan pembinaan akhlak. Selain itu

peneliti juga menjelaskan keunggulan pendidikan akhlak santri di

pesantren yang dapat di berlakukan di sekolah diantaranya, kejelasan

sumber nilai-nilai akhlaq yang ingin di kembangkan berupa kitab-kitab


18

standar, kedisiplinan pelaksanaan dan praktek akhlak, keteladanan dari

para ustadz/ustadzah dan yang terakhir pengawasan yang terus menerus

selama 24 jam sehari.

7. Penelitian oleh Jazuli yang berjudul Peningkatan Prestasi Belajar PAI

Materi Adab Makan dan Minum dengan metode Jigsaw Learning pada

siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Banyubiru kabupaten semarang.

Menjelaskan bahwa metode jigsaw learning dinilai dapat meningkatkan

prestasi belajar PAI materi Adab Makan dan Minum pada siswa kelas

VIII. Hal ini karena Metode Jigsaw dinilai lebih efesien dalam membantu

menyampaikan materi tersebut sehingga anak didik lebih mudah

memahami dan mempraktekan adab tersebut dalam kehidupan sehari-

hari.

G. Kerangka Teori

1. Implementasi

Secara umum istilah implementasi dalam kamus besar bahasa

indonesia mengacu pada pelaksanan. Istilah “implementas” biasanya

dikaitkan dengan aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.

Salah satu upaya yang diterapkan dalam sistem adalah mencapai.

Kebijakan tersebut ditetapkan karena jika konsep tersebut tidak

diimplementasikan maka tidak akan pernah tercapai.21

Dalam kamus Webster bahwa to implement (Mengimplementasikan)

berarti provide the means for carringout (Menyediakan sarana untuk

21
https://repository.uin-suska.ac.id diakses pada 26Januari 2021 pukul 16:05 WIB.
19

melaksanakan suatu hal). Pengertian tersebut bermakna untuk

mengimplementasikan sesuatu harus diikuti dengan sarana yang

mendukung yang akan menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu

itu.22

Secara Sederhana Implementasi merupakan penerapan. Menurut

Browne dan wildavsky, Implementasi adalah perluasan aktivitas yang

saling menyesuaikan. Schubert mengemukakan bahwa Implementation is

engineering systems.23

Dari berbagai definisi diatas menunjukkan bahwa kata “Implementasi”

berkaitan dengan tindakan, aktivitas dan prosedur atau mekanisme suatu

sistem. Kata mekanisme berarti implementasi bukan hanya sekedar

aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang sudah direncanakan dan dilaksanakan

secara cermat berdasarkan acuan normatif untuk mencapai tujuan

kegiatan. Dari pengertian di atas, implementasi dapat diartikan sebagai

penerapan suatu aktivitas untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran.24

Menurut Mulyadi, Implementasi mengacu pada tindakan untuk


mencapai tujuan yang ditetapkan dalam keputusan yang dibuat dan
dirumuskan. Tindakan ini bertujuan untuk mengubah keputusan ini
menjadi model operasi dan berupaya mencapai perubahan baik besar
maupun kecil dari keputusan yang ada. Implementasi pada dasarnya

22
Loc. Cit
23
Arianda Firdianti, Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa, ( Yogyakarta: CV.GrePublishing, 2018). hlm.19.
24
Ibid., hlm. 19.
20

mrupakan upaya memahami apa yang seharusnya terjadi setelah


program terleksana.25
Dalam proses pengimplementasi, terdapat beberapa tahapan yakni:26
a. Proses pengesahan peraturan ketetapan
b. Pelaksanaan keputusan oleh lembaga.
c. Kesediaan kelompok tujuan
d. Hasil dalam keputusan
e. Dampak dari upaya perbaikan yang dilakukan atas kebijakan
tersebut.
Proses persiapan dalam proses pengimplementasi juga memiliki
beberapa hal penting, yakni:27
a. Mempersiapkan sumber daya, unit dan metode
b. Penerjemahan kebijakan menjadi rencana dan arahan yang dapat
diterima, dipahami dan dilaksanakan dengan baik
c. Memberikan layanan secara teratur.

2. Adab Makan dan Minum

a. Pengertian Adab Makan dan Minum

1) Pengertian Adab

Kata Adab dalam bahasa Arab berarti husnu al-akhlak dan

fi’li al- makarim yang berarti budi pekerti baik dan perilaku yang

terpuji. Adab juga bermakna sopan santun dan melatih atau

mendidik jiwa serta memperbaiki akhlak.28 Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI, 2008) menyebutkan kata ‘adab’ berarti

kehalusan dan kebaikan budi pekerti, kesopanan, atau akhlak.29

2) Pengertian Makan dan Minum

Secara bahasa, makan adalah memasukkan sesuatu kedalam

mulut, dan makanan ialah segala sesuatu yang boleh dimakan.


25
Mulyadi Deddy, Study Kebijakan Publik, ( Bandung: Alfabeta, 2015). hlm. 12.
26
Ibid., hlm. 13.
27
Ibid.,hlm. 13.
28
Masykur, Berguru Adab Kepada Imam Malik, ( Sukabumi: CV. Jejak, 2018), hlm. 20.
29
Ibid., hlm. 21.
21

Dalam bahasa arab, makanan berasal dari kata at-ta’am dan

jamaknya al- atimah yang artinya makan-makanan. Sedangkan

dalam Ensiklopedia Hukum Islam, makanan ialah segala sesuatu

yang bisa dimakan oleh manusia dan bisa menghilangkan lapar.30

Secara etimologis, minum adalah meneguk cairan dengan

mulut, dan minuman adalah sesuatu yang boleh diminum. Dalam

bahasa arab minuman berasal dari kata al-asyribah dan

jamaknya al- syarb yang artinya minuman-minuman. Dalam

ensiklopedia Hukum Islam diartikan dengan jenis air yang dapat

diminum.31

Maka dapat disimpulkan, Adab Makan dan Minum merupakan

tata cara yang dilakukan saat sebelum, sedang dan setelah makan

dan minum sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW.

b. Adab Makan dan Minum

Adab makan yang harus diperhatikan , yakni :32

1) Mencuci kedua tangan, agar tangan bersih dari kotoran.


2) Membaca doa atau membaca “Bismillah” terlebih dahulu.
3) Makan menggunakan tangan kanan.
4) Memulai makan dari yang terdekat.
5) Tidak mencela makanan apabila tidak menyukainya.
6) Mengambil makanan mulai dari tepi baki atau piring, bukan dari
tengah.

30
https://eprintis.walisong.ac.id diakses pada 28 Desember 2020 pukul: 16:59 WIB.
31
https://repository.uin-suska.ac.id diakses pada 28 Desember 2020 pukul 17:16 WIB.
32
http://eprints.uny.ac.id/53800/1/SKRIPSI_Widya.pdf. Diakses pada tanggal 03-03-2021,
pukul 14: 33 WIB.
22

7) Makan dengan tangan, dengan menggunakan tiga jari.


8) Duduk ketika hendak makan.
9) Membersihkan sisa makanan yang menempel di jari.
10) Tidak bertumpun saat makan (dengan menempelkan salah satu
sisi lambung).
11) Memunguti makanan yang jatuh.
12) Makan secukupnya dan tidak berlebian.
13) Membaca doa, ketika selesai makan.
14) Ketika minum bernafas (di luar gelas) sebanyak tiga kali.
15) Tidak bernafas atau meniup ke dalam tempat minum atau gelas.
16) Tidak menggunakan wadah berbahan dasar emas atau perak.
17) Saat makan dan minum bersama, jangan melakukan hal-hal yang
membuat orang lain merasa mual atau mengurangi nafsu makan
orang tersebut.
c. Hadits Larangan Makan dan Minum Berdiri

1) HR. Abu Dawud : 3229

ِ
ِ ٍ َ‫ عن اَن‬،َ‫ عن قَتاَدة‬،‫اهشاَم‬ ِ
َ ‫ اَن النَّيِب‬،‫س‬
‫صلى‬ َ َ ْ َ ٌ َ‫ َح َّدثَن‬:‫ قَال‬،‫َح َّدثَنَابْ ُن ِإ ْبَراهْي َم‬

‫الر ُج ُل قاَِئ ًما‬


َّ ‫ب‬ ِ
َ ‫اهلل َعلَْيه َو َسلَ َم َن َهي َأ ْن يَ ْشَر‬.

Terjemahan :

Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah

menceritakan kepada kami Hisyam dari Qatadah dari Anas bahwa


23

Rasulullah telah melarang seorang laki-laki minum dalam keadaan

berdiri.(HR. Abu Daud: 3229).33

2) HR. Muslim: 2024

ٍ َ‫ َع ْن َأن‬،‫ َح َّدثَناَ َسعِْي ٌد َع ْن قَتاََد َة‬،‫اَألعلَي‬


،‫س‬ ْ ‫ َح َّدثَناَ َعْب ُد‬، ‫َح َّدثَنَاحُمَ َّم ُدبْ ُن الْ ُمَثىَّن‬

َ َ‫ ق‬.‫الر ُج َل قاِِئ ًم‬


‫ال‬ َّ ‫ب‬ ِ
َ ْ ‫َع ِن النَّيِب‬
َ ‫ َأنَّهُ َن َهي اَ ْن يَ ْشَر‬:‫صلي اهللُ َعلَْيه َو َسلَم‬
‫ث‬
ُ َ‫َأخب‬
ْ ‫َأشُّر َْأو‬
َ ‫ َد َاك‬:‫ال‬
َ ‫قَتاَ َدةُ َف َق‬.

Terjemahan :

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al


Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Abdul A'la; Telah
menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah dari Anas dari Nabi
‫ﷺ‬, bahwa beliau melarang seseorang minum sambil berdiri.
Qatadah berkata; 'Maka kami tanyakan, bagaimana dengan
makan? ' Anas menjawab, 'Apalagi makan, itu lebih buruk, atau
lebih jelek.'. ( HR. Muslim: 2024).34

3) HR. Ibnu Majah No. 342435

‫ َحدَّثنَاَ َسعِْي ٌد َع ْن‬:‫ال‬


َ َ‫ ق‬،‫املفض ِل‬
ّ ‫بن‬ ُ َ‫ َح َّدثَن‬:‫ال‬
ُ ‫ابشر‬ َ َ‫ ق‬،‫َح َّدثَنَامُحَْي ٌدبن مسعد َة‬

ً‫اهلل َعلَ ِيه َو َسلَّم هَن ي َع ِن الش ُّْر ِب قَاِئما‬


ِ ‫ول‬ ٍ َ‫ َع ْن اَن‬،ُ‫َقتَ َدة‬
ُ ‫ أن َر ُس‬،‫س‬

ً‫ا‬ Terjemahan:

Telah menceritakan kepada kami Humaid bin Mas’udah telah

menceritakan kepada kami Bisyr bin Al Mufadlal telah menecritakan

33
Muhammad Mahyuddin Abdul Hamiid, Sunan Abu Daud, hlm. 669.
34
Imam An Nawawi, Riyadhus Salihin, hlm. 492.
35
Abu Abdillah Masyhuur bin Hasan Al Salmaan, Sunan Ibn Majjah, hlm. 573.
24

kepada kami Sa’id dari Qatadah dari Anas bin Malik, bahwa

Rasulullah SAW melarang minum sambil berdiri. (HR. Ibnu Majah :

3424).

H. Metodelogi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Metodelogi berasal dari kata Yunani “metegodologia” yang berarti

“prosedur”. Metodologi sendiri mengacu pada kepemilikan umum atau

menyeluruh ( general logic) dan ide teoritis (theoretic perspectives) suatu

penelitian.36 Secara umum Metode Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah

yang terencana, terstruktur, sistematis dan mempunyai tujuan tertentu

dalam praktis maupun teoritis.37

Mengenai metode penelitian kualitatif, Creswell mendefinisikannya

sebagai metode atau pencarian untuk mengeksplorasi dan memahami

fenomena central. Untuk memahami gejala sentral ini, peneliti

mewawancarai satu atau lebih peserta studi dengan mengajukan

pertanyaan yang umum dan agak luas. Informasi yang disampaikan oleh

partisipan kemudian dikumpulkan.

2. Jenis Penelitian

Jenis pada penelitian ini menggunakan jenis deskriptif. Jenis penelitian

deskriptif adalah cara untuk menggambarkan objek yang diteliti dengan

keadaan yang sebenarnya.38

36
Conny R. Semiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Jakarta: Grasindo, 2010), hlm. 1.
37
Ibid., hlm. 5.
38
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan,(Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm. 157.
25

3. Jenis dan Sumber Data

a. Sumber Data Primer

Sumber data utama adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

oleh peneliti langsung dari sumber data. Data premier disebut juga data

asli atau data terbaru. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus

mengumpulkannya langsung. Teknik digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data primer yaitu observasi, wawancara dan angket.39

Data ini diperoleh dari narasumber, yaitu obyek penelitian atau orang

yang dapat memberikan informasi dan data, yang diperoleh melalui

wawancara narasumber.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber Sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data.40 Peneliti menggunakan data sekunder

ini untuk meningkatkan dan melengkapi informasi yang dikumpulkan

melalui wawancara. Sumber data sekunder yang digunakan peneliti

adalah data-data efektif siswa dan buku pendukung lainnya.

4. Informan Penelitian

Penelitian ini menggunakan sebagai informan penelitian, adalah teknik

Sampling. Dalam menentukan jumlah santri yang akan diteliti. Informan

yang menjadi subjek penelitian adalah pengurus pondok pesantren,

antaralain Ustad-ustadzah pengasuh, pihak kantin, dan pengurus pondok


39
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015), hlm. 67.
40
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D,
( Bandung: Alfabeta, 2017),hlm. 225.
26

lainnya. Dan objek penelitian adalah santri kelas IX Pondok Pesantren

Aulia Cendikia tersebut. Dalam penelitian ini peneliti meneliti jadwal

dalam 2 waktu, yaitu pertama saat jam makan dan saat jam Istirahat

madrasah. Karena melihat aktivitas makan yang banyak dilakukan santri.

Jumlah santri yang dijadikan fokus penelitian pada kelas IX pada pondok

pesantren aulia cendikia adalah 59 santri. Dalam memilih koresponden

penelitian, peneliti menggunakan metode Purposive Sampling.

Maksudnya adalah mencari sampel yang sudah dipertimbangkan dan akan

mewakili semua populasi.

5. Teknik Pengumpulan Data

Pada bagian ini dikemukakan bahwa, dalam penelitian kualitatif

teknik pengumpulan data yang utama adalah Observasi Participant.

a. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya

jawab lisan satu arah, artinya pertanyaan berasal dari pewawancara dan

jawabannya diberikan oleh narasumber. Berbeda dengan dialog, kedua

belah pihak memiliki posisi yang berbeda dan senantiasa dipertanyakan

selama dialog berlangsung. Sebaliknya, dalam proses dialog, posisi

para pihak dapat berubah dan bertukar fungsi setiap saat.41

b. Observasi

41
Abdurahmat Fathoni, Metodologi Penelitian & Tekhnik Penyusunan Skripsi, (PT. RINEKA
CIPTA: Jakarta, 2006), hlm. 105.
27

Marshall menyatakan bahwa “through observation, researchers

understand the behavior and the meaning if these behaviors”. Melalui

observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku

tersebut.42 Peneliti melakukan observasi untuk melihat serta mencatat

secara sistematis mengenai implementasi adab makan dan minum

dalam keseharian santri Pondok pesantren Aulia Cendikia Talang

Jambeh.

c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan

data yang digunakan untuk menelusuri data historis dalam metode

penelitian sosial. Sebagian atau yang ada berupa letter, catatan harian,

kenang-kenangan dan laporan.43 Cara ini dilakukan untuk memperoleh

data mengenai sarana prasarana yang tersedia di Pondok Pesantren

Aulia Cendiki Talang Jambeh.

d. Triangulasi Data

Triangulasi teknis artinya peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data yang berbeda untuk memperoleh data dari sumber

yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara

mendalam dan dokumentasi untuk secara bersamaan mencatat sumber

data yang sama.44

6. Teknik Analisis Data


42
Sugiyono, Op Cit., hlm. 310.
43
Elvinaro Ardianto, Metodologi Peneltian Untuk Public Relation Kuantitatif Dan Kualitatif,
(Simbiosa Rekatama Medika: Bandung, 2016), hlm. 167.
44
Sugiyono, Op. Cit., hlm. 330.
28

Dalam penelitian kualitatif, berbagai teknik pengumpulan data

diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik

pengumpulan data (Triangulasi) digunakan untuk memperoleh data dari

berbagai sumber dan berlanjut hingga data jenuh. Bogdan menyatakan

bahwa “ Data analysis is the process of systematically searching and

organizing your accumulated interview transcripts, fieldnotes, and other

materials to increase your own understanding of them and enable you to

shiw your findings to others” Analisis data adalah proses mencari dan

mengatur secara sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan, dan

materi lain 1untuk meningkatkan pemahaman mengenai suatu hal dan

memungkinkan untuk menunjukkan suatu temuan baru yang dapat

dinformasikan kepada orang lain.45 Model Miles dan Huberman

merupakan teknik analisis data yang dapat digunakan dalam penelitian ini.

Teknik tersebut dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan pengumpulan data penelitian kualitatif,

dilaksanakan melalui observation, documentation and interviews.46

b. Reduksi Data

45
Ibid.,hlm. 333-334.
46
Syarnubi, “ Guru yang Bermoral Dalam Konteks Sosial Budaya Ekonomi Hukum Dan
Agama”, Jurnal PAI Raden Fatah, No.1 (2019), hlm.23.
29

Mereduksi data berarti merangkum, memilih poin-poin utama,

memfokuskan pada hal-hal penting, menemukan tema dan pola dan

menghilangkan yang tidak perlu. Oleh karena itu, data yang direduksi

akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan memudahkan

peneliti untuk melakukan pengumpulan dan pencarian data lebih lanjut

(bila diperlukan).47

c. Penyajian Data

Setelah data direduksi, selanjutnya menampilkan data. Dalam

penelitian kualitatif, data dapat direpresentasikan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.48

d. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan bagian akhir yang dilakukan dalam

menafsirkan. Setelah merealisasikan berbagai proses dalam peneltian,

diharapkan pengamat mendapatkan benang merah dari hasil penelitian

yang sebelumnya belum pernah ada atau denngan kata lain

memperoleh penemuan yang baru sehingga penemuan tersebut dapat

menjadi jelas melalui penjelasan suatu objek yang sebelumnya masih

tidak begitu jelas. Kesimpulan dapat berbentuk korelasi interaktif, dan

teori.49

I. Sistematika Pembahasan

47
Hengki wijaya, Analisis Data Kualitatif Ilmu Pendidikan Teologi, (Sulawesi: Sekolah
Tinggi Theology Jaffray, 2018), hlm. 56.
48
Ibid., hlm. 57-58.
49
Syarnubi., Op.Cit., hlm. 142.
30

Sistematika pembahasan dalam skripsi terbagi menjadi tiga bagian yaitu

bagian awal, utama, dan akhir. Bagian awal terdiri dari halaman judul,

halaman persetujuan, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, dan

abstrak. Adapun pada bagian utama terdiri dari:

BAB Pertama, Pendahuluan, membahas mengenai latar belakang masalah,

identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan

BAB Kedua, Landasan Teori, membahas mengenai pengertian

implementasi, adab makan dan minum berdiri, hadits mengenai larangan

makan dan minum berdiri, peranan guru di Pondok Pesantren Aulia Cendikia,

dan tinjauan kepustakaan.

BAB Ketiga, Metodologi Penelitian, membahas tentang pendekatan

penelitian, jenis penelitian, sumber data, informan, teknik pengumpulan data,

dan teknik analaisis data

BAB Keempat, Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi tentang hasil

penelitian yang membahas tentang latar belakang implementasi larangan adab

makan dan minum, peranan guru, serta faktor-faktor yang mempengaruhi

proses pengimplementasian Hadits larangan makan dan minum berdiri di

Pondok Pesantren Aulia Cendikia Talang Jambeh

BAB Kelima, Penutup, berisikan kesimpulan dan saran-saran


31
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Abu Masyhuur bin Hasan Al Salmaan. ( 1994). Sunan Ibn Majjah.
Riyadh: Maktabah Al-Ma’riif.

Fuad, Muhammad Abdul Baaqi. ( 2009). Shahih Muslim. Beirut: Daarul Fikr.

Mahyuddin , Muhammad Hamiid,. ( 1992). Sunan Abu Daud, Lebanon: Maktaba Al-
Asriyah,.

Al Daulah.( 2016). Etika Makan Dan Minum Dalam Pandangan Syariah.


Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negeri ( UIN) Alauddin
Makassar. Vol. 5 No. 1

An-Nawawi, Imam. ( 2015). Riyadhus Shalihin. Jakarta: Pustaka Al- Kautsar.

Ardianto, Elvinaro. ( 2016).Metodologi Peneltian Untuk Public Relation


Kuantitatif Dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Medika.

Deddy, Mulyadi. (2015). Study Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.

Fathoni,Abdurahmat. ( 2006). Metodologi Penelitian & Tekhnik Penyusunan


Skripsi. PT. RINEKA CIPTA: Jakarta.

Fidayanto, Randi. ( 2017) . Makan Dan Minum Berdiri Dalam Hadits Al-
Khutubussittah Dan Implementasinya Pada Santri Kelas IX Ma’had Minhaj
Shahabah Bogor Tahun 2016. Surakarta: UMS.

Firdianti,Arianda. ( 2018). Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Dalam


Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Yogyakarta: CV.GRE PUBLISHING.

Hawi, Akmal dan Mardeli. ( 2019). Hubungan Antara Kompetensi Kepribadian


Guru Agama Dengan Pendidikan Karakter Tanggung Jawab Siswa Kelas
IX Di SMP Islam Az-Zahra 2 Palembang, Jurnal PAI Raden Fatah Vol.
1 No. 2

Karso. ( 2019). Keteladanan Guru Dalam Proses Pendidikan Di Sekolah.


Palembang: Tesis Universitas PGRI Palembang.

Masykur. ( 2018). Berguru Adab Kepada Imam Malik. Sukabumi: CV. Jejak.

Muhammad Noor, Syarif. (2019) Makan Minum Sambil Berdiri Haramkah?.


Jakarta: Lentera Islam.

32
33

R. Semiawan,Conny. ( 2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.

Salim, Fahd Bahammam. ( 2015). Panduan Praktis Muslim, Jakarta: PT. Indo
modern guiede.

Siyoto, Sandu dan Ali Sodik. ( 2015). Dasar Metode Penelitian. Yogyakarta:
Literasi Media Publishing.

Sugiyono. ( 2017). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, Dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukardi. ( 2013). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sulhan, Najib. ( 2016). Guru Yang Berhati Guru. Jakarta: Zikrul Hakim.

Syarnubi. ( 2019). Guru Yang Bermoral Dalam Konteks Sosial Budaya Ekonomi
Hukum Dan Agama. Jurnal PAI Raden Fatah, No.1.

Syukur al-Aziz, Abdul. (2018) Islam Itu Ilmiah. Yogyakarta: Laksana.

Wawancara Dengan Muhammad Tanzili, S.Th.I. Selaku Guru Al-Qur’an Hadits Di


Pondok Pesantren Aulia Cendikia Talang Jambeh 28 November 2020

Wawancara Dengan M. Ahmadi S.Pd. I. Selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah dii


Pondok Pesantren Aulia Cendikia Talang Jambeh 10 Maret 2021.

Wijaya, Hengki. ( 2018). Analisis Data Kualitatif Ilmu Pendidikan Teologi.


Sulawesi: Sekolah Tinggi Theology Jaffray.

https://id.wikipedia.org/wiki/Mustofa_Bisri

http://www.auliacendikia.com/about.

https://repository.uinsu.ac.id.skripsi.pdf. Pandangan Akademis Hukum Islam Kota


Medan Tentang Tasyabbuh

https://eprintis.walisong.ac.id

https://repository.uin-suska.ac.id

http://eprints.uny.ac.id/53800/1/SKRIPSI_Widya.pdf.
34
35
36
37

Komen kami di atas Membaca latar belakang, identifikasi,


Rumusan Masalah dan Batasan masalah belum
nyambung apa yang ingin anda teliti, masih sumir dan
belum jelas 4. Pada latar belakang masalah belum ada
grandtour dan minitournya serta desain dan dassolennya.
5. Apa yang anda lihat dan dengar coba diceritakan di
latar belakang baru anda bisa mengidentifikasi
masalahnya, setelah itu dibuat pokok masalahnya dan
turunkan ke rumusan masalah baru anda bisa
Assalamu'alaikum menentukan judul penelitian, sepertinya proposal ini
warahmatullahi wabarakatuh, masih blm tersistematika 5. Adab makan dan minum itu
maaf pak ini Usi ingin merupakan matei pada Quran Hadis atau gimana, kalau
menyerahkan hasil revisi proposal itu merupakan materi jangan spt itu membuat
beserta Catatan Dosen propososalnya cukup analisis saja atau jika adab ru
pembimbing 2 dan SK merupakan salah satu nilai2 pendidikan karakter kenap[a
pembimbing nya agar proposal nggak membahasi tentang Nilai2 Pendidikan Karakter
saya bisa bapak koreksi kembali, dalam Taradisi Pondok Pesantren, nanti dibatasi dengan
terimakasih sebelumnya pak lingkup ada termasuk didalamnya makan dan minum cara
Wassalamu'alaikum pesantren Belum ada perubahan yang signifikan, coba
2021-01-31
2 warahmatullahi wabarakatuh apa maksud komen bapak tuuuuu
11:58:05

Assalamu'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Maaf pak mengganggu
Kok lama sekali perbaikannya sampai 2 bulan yaaaa, blm
waktunya, saya Usi syabania
banyak juga diperbaiki tuuu, coba dilihat hadisnya saran
Atika dari prodi pendidikan
saya jangan ngamil di hadis google, banyak yang salah,
agama Islam 2017 Mahasiswi
coba peke maktabah samilah atau mautsu'ah saja agar
2021-03-28 bimbingan bapak, saya ingin
hadisnya pas....
menyerahkan hasil revisi
3 05:08:36 proposal yang sudah bapak Coba dijelaskan bener adab makan dan minum itu di
koreksi Ponpes tersebut....

2021/03/28
38
39

1. Tolong jabarkan apa saja fenomena yang ada


saat anda melakukan observasi ( dikabarkan
secara rinci, kapan dan dimana letakkan di
footnote)

2. Berikan teori penguat pada latarbelakang


( Menurut ahli siapa atau buku apa)

3. Jarak antar paragraf pada cover

4. Perhatikan penulisan setiap kata


2 2 februari 2021

3 02 maret 2021 1. Cari sumber yang valid

2. Masukkan langkah-langkah implementasi dari teori


yang anda ambil

3. Perbaiki daftar pustaka

4. Pada tinjauan pustaka,masukkan tema atau topik


yang sesuai dengan penelitian yang ingin dilakukan

4 08 maret 2021 1. Jelaskan secara umum adab makan dan minum

2. Beri penjelasan bahwa sehat itu seperti apa?

3. Perhatikan dan lihat pedoman penulisan kutipan lebih


dari 5 baris 1 spasi

4. Masukkan sumber pada footnote 7

5. Jelaskan hukuman yang diberikan kepada santri yang


melanggar adab tersebut

6. Tambahkan identifikasi masalah

7. Masukkan hadits yang berhubungan dengan larangan


makan minum berdiri
40

5 31 maret 2021 Acc, Lanjut kepembimbing 1


41
42
43
44

Anda mungkin juga menyukai