Anda di halaman 1dari 7

ESSAY

“ADAB MAKAN DAN MINUM MENURUT AJARAN ISLAM


DAN PANDANGAN ILMU KEDOKTERAN”

Nama : Dian Pratama Perbata

Nim : 016.06.0002

Kelas : B

Dosen : Munawir Sazali Nasruddin, S.H.I,


M.H.I

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR

MATARAM

2020/2021
ADAB MAKAN DAN MINUM MENURUT AJARAN ISLAM DAN
PANDANGAN ILMU KEDOKTERAN

Munawir Sazali Nasruddin, S.H.I, M.H.I

Islam mengenal adab dalam kehidupan sehari-hari. Adab yang


dicontohkan oleh Rasul hendaknya diaplikasikan dalam kehidupan sebagai
perwujudan menjalankan sunah dan menunjukkan jati diri seorang muslim. Salah
satu bentuk adab dalam Islam adalah adab makan dan minum. Berikut ini kami
jabarkan sedikit tentang adab makan dan minum beserta dalilnya agar kita semua
dapat merealisasikannya

Adab makan dan minum menurut ajaran Islam yang dikaitkan dengan ilmu
kedokteran:

1. Makan dan minum yang halal


Sebagai seorang Muslim, kita diwajibkan untuk makan dan minum
hanya yang halal saja. Allah telah menjelaskannya dalam QS.Al-Baqarah ayat
168 yang artinya “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari
apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”
2. Membaca basmallah sebelum memulai makan dan mengakhirinya dengan
hamdalah
Menyebut nama Allah sebelum makan akan mencegah setan dari ikut
berpartisipasi menikmati makanan tersebut. Apabila kita baru teringat kalau
belum mengucapkan bismillah sesudah kita memulai makan, maka hendaknya
kita mengucapkan bacaan yang Nabi ajarkan sebagaimana dalam hadits
berikut ini, dari Aisyah radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Jika salah satu kalian hendak makan, maka hendaklah
menyebut nama Allah. Jika dia lupa untuk menyebut nama Allah di awal
makan, maka hendaklah mengucapkan bismillahi awalahu wa akhirahu.”
(HR Abu Dawud no. 3767 dan dishahihkan oleh al-Albani).
3. Makan dan minum menggunakan tangan kanan
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Jika salah seorang diantara kalian hendak makan maka
hendaknya makan dengan menggunakan tangan kanan, dan apabila hendak
minum maka hendaknya minum juga dengan tangan kanan. Sesungguhnya
syaitan itu makan dengan tangan kiri dan juga minum dengan menggunakan
tangan kirinya.” (HR Muslim no. 2020).
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah mengatakan:
“makan dan minum dengan tangan kiri ketika ada udzur hukumnya tidak
mengapa, adapun jika tanpa udzur maka haram. Karena
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam melarangnya, beliau bersabda:
“sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya”
Pada kondisi yang sama, telah dicuci baik sendok maupun tangan,
tangan memiliki kebersihan yang lebih terjamin. Karena tangan mengandung
enzim RNAase yang disekresikan oleh tangan kita. Enzim ini berfungsi untuk
kekebalan tubuh kita dan proteksi terhadap bakteri. Enzim ini selalu
disekresikan. Ketika tangan kamu kotor, enzim ini sedang mengikat bakteri
sehingga aktifitas bakteri itu tidak dapat maksimal. Namun jika sangat kotor
maka persentase bakteri akan jauh lebih besar sehingga bakteri akan
menaklukan pengaruh dari RNAase. Saat tangan kamu dicuci, bakteri terkikis
sehingga persentase enzim menjadi lebih banyak. Saat kamu makan, enzim ini
terus mengikat bakteri dan masuk ke dalam tubuh kamu. Enzim tersebut
membunuh bakteri selama proses pencernaan.
4. Segera makan begitu dihidangkan
Makanlah makanan yang telah dihidangkan dengan segera. Jangan
membiarkan makanan begitu saja. Bahkan meskipun telah terdengar adzan,
sebaiknya dahulukan makan terlebih dahulu. Setelah selesai makan, barulah
tunaikan sholat. Dari Anas Nabi Saw. bersabda, “Jika makan malam sudah
disajikan dan Iqamah shalat dikumandangkan, maka dahulukanlah makan
malam.” (HR. Bukhari dan Muslim). Rasulullah juga saw bersabda, “Apabila
makan malam telah dihidangkan dan shalat telah ditegakkan, maka mulailah
dengan makan malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi shalat) sampai
makanmu selesai” (Muttafaqun ‘alaih)
5. Memakan makanan yang berada di dekat kita
Umar bin Abi Salamah meriwayatkan, “Suatu hari aku makan bersama
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan aku mengambil daging yang berada di
pinggir nampan, lantas Nabi bersabda, “Makanlah makanan yang berada di
dekatmu.” (HR. Muslim, No. 2022)
6. Tidak meniup makanan atau minuman
Jangan menyantap makanan dan minuman dalam keadaan masih
sangat panas ataupun sangat dingin karena hal ini membahayakan tubuh.
Mendinginkan makanan hingga layak disantap akan mendatangkan berkah
berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,“Sesungguhnya
yang demikian itu dapat mendatangkan berkah yang lebih besar.” (HR.
Ahmad)
7. Tidak makan dan minum sambil berdiri
”Jangan kalian minum sambil berdiri. Apabila kalian lupa, maka
hendaknya ia muntahkan.” (HR. Muslim). Manfaat minum sambil duduk
menurut pandangan ilmu kedokteran yakni menyehatkan ginjal, tidak
dehidrasi, terhindar dari penyakit asam lambung, menyehatkan pencernaan,
menenangkan syaraf dan member efek segar bagi tubuh.
8. Minum dengan 3 tegukan
"Janganlah kalian minum seperti minumnya hewan. Tetapi minumlah
kalian dengan dua atau tiga kali, dan jika kalian minum sebutlah nama Allah
(membaca basmallah), kemudian pujilah Dia (membaca hamdalah), ketika
kalian mengangkatkan (selesai minum)." (HR. At-Tirmidzi). Minum tiga kali
tegukan seraya mengambil nafas di luar gelas.Rasulullah saw minum
sebanyak tiga kali, menyebut nama Allah di awalnya dan memuji Allah di
akhirnya. (HR.Ibnu As-Sunni dalam ‘Amalul Yaumi wallailah (472))
9. Makan dengan tiga jari
Berkenaan dengan hadits ini Ibnu Utsaimin mengatakan, “Dianjurkan
untuk makan dengan tiga jari, yaitu jari tengah, jari telunjuk, dan jempol,
karena hal tersebut menunjukkan tidak rakus dan ketawadhu’an. Akan tetapi
hal ini berlaku untuk makanan yang bisa dimakan dengan menggunakan tiga
jari. Adapun makanan yang tidak bisa dimakan dengan menggunakan tiga jari,
maka diperbolehkan untuk menggunakan lebih dari tiga jari, misalnya nasi.
Namun, makanan yang bisa dimakan dengan menggunakan tiga jari maka
hendaknya kita hanya menggunakan tiga jari saja, karena hal itu merupakan
sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Syarah Riyadhus shalihin Juz
VII hal 243)
Dengan menggunakan tiga jari (jempol, telunjuk, dan jari tengah),
makanan yang masuk ke mulut lebih seimbang jumlahnya dengan jumlah
enzim, sehingga enzim amilase dan lisozim yang diproduksi kelenjar saliva
mencerna makanan dengan maksimal. sehingga makanan menjadi lembut dan
mudah dicerna.
10. Anjuran makan dari pinggir piring
Diriwayatkan dari Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi
bersabda, “Jika kalian makan, maka janganlah makan dari bagian tengah
piring, akan tetapi hendaknya makan dari pinggir piring. Karena keberkahan
makanan itu turun dibagian tengah makanan” (HR Abu Dawud no. 3772,
Ahmad, 2435, Ibnu Majah, 3277 dan Tirmidzi, 1805.
11. Cuci tangan sebelum makan dan sesudah makan
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang tidur dalam
keadaan tangannya masih bau daging kambing dan belum dicuci, lalu terjadi
sesuatu, maka janganlah dia menyalahkan kecuali dirinya sendiri” (HR.
Ahmad, no. 7515, Abu Dawud, 3852 dan lain-lain, hadits ini dishahihkan oleh
al-Albani).
Tangan kita perlu dicuci dengan benar yaitu menggunakan air bersih
yang mengalir dan sabun, terutama sebelum makan atau memegang makanan,
membuat atau menyiapkan makanan, menyuapi bayi dan lain lain. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa praktek cuci tangan pakai sabun (CTPS) dapat
mencegah infeksi kulit dan mata, serta menurunkan hampir separuh kasus
diare dan sekitar seperempat kasus ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas).
12. Menjilati jari dan sisa makanan
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Jika salah satu di antara kalian makan, maka janganlah
dia bersihkan tangannya sehingga dia jilati atau dia minta orang lain untuk
menjilatinya” (HR. Bukhari no. 5456 dan Muslim no. 2031). Dengan
menjilati atau menghisap jari maka dapat merangsang proses keluarnya air
liur dan enzyme (sejenis alat percerna makanan) lebih banyak, sehingga
pencernaan lebih sempurna
13. Mengambil makanan yang jatuh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam kepada umatnya “Apabila
terjatuh makanan salah seorang dari kalian, maka ambillah lalu bersihkan
kotoran yang ada padanya kemudian makanlah dan jangan membiarkannya
bagi setan” (HR. Muslim no. 2033). Dalam hadits ini, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasalam menyebutkan salah satu adab makan dan minum yaitu apabila
ada makanan yang terjatuh, dianjurkan bagi kita untuk mengambilnya bila
tidak terdapat kotoran padanya, dan bila padanya ada kotoran maka hendaklah
kita membersihkannya bila memungkinkan.
14. Tidak mencela makanan

15. Berdoa setelah makan

Berdoa tak hanya dilakukan sebelum makan, tapi juga sesudah makan.
Rasul telah mengajarkan kita untuk berdoa sesudah makan, sebagaimana
sabdanya, “alhamdulillaahi hamdan katsiiran thayyiban mubaarakan fiihi
ghaira makfiyyin walaa muwadda’in walaa mustaghnan ‘anhu rabbanaa”

Yang artinya “Segala puji bagi Allah dengan puja-puji yang banyak dan
penuh berkah, meski bukanlah puja-puji yang memadai dan mencukupi dan
meski tidak dibutuhkan oleh Rabb kita” (HR. Bukhari).

Anda mungkin juga menyukai