Anda di halaman 1dari 7

CERAMAH INDIVIDU

“Manfaat Duduk Saat Makan dan Minum”

Sabrina Annisa

201910401011042

Kelompok G32

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2021
Pembukaan:

ُ‫ال َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬

‫صحْ بِ ِه أَجْ َم ِع ْينَ أَ َّما بَ ْع ُد‬


َ ‫ف ْاألَ ْنبِيَا ِء َو ْال ُمرْ َسلِ ْينَ َو َعلَى اَلِ ِه َو‬
ِ ‫صالَةُ َوال َّسالَ ُم َعلَى أَ ْش َر‬
َّ ‫ْال َح ْم ُد ِهللِ َربِّ ْال َعالَ ِم ْينَ َوال‬

Pertama-tama marilah kita panjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan kita Nikmat yang sebegitu luar biasa sehingga kita dapat menghadiri acara ini.

Marilah kita panjatkan Sholawat dan Salam kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kita semua

mendapatkan Syafaat di yaumil Akhir. Amiin Yaa Robbal 'Alamiin..

Pada kesempatan ini saya akan membawakan topik yang berjudul “Manfaat Duduk Saat

Makan dan Minum”

Isi Ceramah:

Saudara-saudaraku kaum muslimin Rahimakumullah

Seperti yang kita tahu Rasulullah sudah mengajarkan bagaimana adab makan dan minum

yang baik. Ad-ab makan dan minum yang baik seperti yang dijelaskan Rasulullah yaitu duduk

saat makan dan minum, membaca basmallah sebelum makan dan minum, menggunakan tangan

kanan saat makan dan minum, tidak meniup makanan dan minuman, serta membaca hamdallah

setelah selesai makan dan minum. Dalam ceramah kali ini kita akan membahas tentang

pentingnya duduk saat makan dan minum dalam kesehatan. Suatu Ketika Nabi SAW melihat

seorang laki-laki yang minum dengan berdiri kemudian Nabi bersabda yang diriwayatkan oleh

Qatadah dan Anas,

ِ ْ‫ َز َج َر َع ِن ال ُّشر‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ى‬


‫ب قَائِ ًما‬ َّ ِ‫أَ َّن النَّب‬

Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sungguh melarang dari minum sambil berdiri.”

(HR. Muslim no. 2024).


Abu Hurairah juga meriwayatkan bahwa Nabi bersabda:

ْ‫الَ يَ ْش َربَ َّن أَ َح ٌد ِم ْن ُك ْم قَائِ ًما فَ َم ْن نَ ِس َى فَ ْليَ ْستَقِئ‬

Artinya: “Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri.

Apabila dia lupa maka hendaknya dia muntahkan.” (HR. Muslim no. 2026)

Dalam kesehatan makan dan minum sambil berdiri dapat menyebabkan pengosongan

lambung lebih cepat daripada saat duduk. Jika lambung kosong dengan cepat maka kita akan

merasa lapar lebih cepat juga. Selain itu makan dengan duduk akan membuat kita makan dengan

tidak terburu-buru sehingga lebih dapat menikmati makanan, menurunkan nafsu makan, dan

mempercepat rasa kenyang. Hal tersebut menyebabkan kita makan tidak berlebihan sehingga

jumlah kalori yang kita makan lebih sedikit.

Hadits-hadits diatas jelas sekali melarang umat islam untuk makan sambal berdiri. Makan

dengan duduk adalah adab makan yang telah diajarkan Rasulullah. Cara duduk saat makan pun

juga telah dicontohkan Rasulullah. Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dari Abu

Juhaifah radhiyallahu’anhu, beliau berkata, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

‫اَل آ ُك ُل ُمتَّ ِكئًا‬


Artinya:“Aku tidak makan sambil duduk (muttaki) bersandar.”

Para ulama  berbeda pendapat tentang cara duduk muttaki. Ada yang

berpendapat muttaki adalah semua jenis duduk yang bisa membuat nyaman saat makan

bagaimanapun posisinya. Pendapat lain mengatakan muttaki yaitu duduk miring ke salah satu sisi
(kanan atau kiri). Ada yang mngatakan muttaki adalah duduk dengan bersandar pada tangan kiri

(yang tegak diatas) tanah.

Lalu duduk yang seperti apa yang dianjurkan Rasulullah? Imam Muslim meriwayatkan

hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu berkata,

‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ُم ْق ِعيًا يَأْ ُك ُل تَ ْمرًا‬ ُ ‫َرأَي‬


َّ ِ‫ْت النَّب‬
َ ‫ي‬
Artinya: “Aku melihat Nabi shallallahu’alaihi wasallam duduk iq’a saat makan

kurma.” (HR. Muslim No 3807)

Yang dimaksud dengan duduk iq’a yaitu menegakkan kedua telapak kaki lalu duduk

diatas kedua tumitnya. Hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori bahwa Rasulullah

bersabda, “Sesungguhnya aku makan dengan tidak duduk bersandar pada bantal ataupun tidak

meletakkan alas di bawah dubur, sebab cara seperti itu ialah duduknya para raja. Aku juga

makan dalam keadaan sederhana, tidak lahap tidak juga lambat.” Maka posisi duduk terbaik

ketika makan yaitu yang dianjurkan Rasulullah dengan duduk tegak di lantai dan tidak

membungkuk.

Duduk tegak adalah duduk pada tulang panggul. Sedangkan duduk yang tidak benar

dapat menyebabkan sacral sitting. Sacral sitting adalah duduk pada tulang sakral dimana sacral

sitting sendiri dapat menyebabkan susah menelan. Hal ini disebabkan karena otot untuk menelan

tidak hanya terdapat pada mulut dan tenggorokan tetapi juga terdapat pada leher depan dan leher

belakang. Otot untuk menelan pada leher depan menempel pada tulang hyoid sedangkan pada

leher belakang menempel pada kepala dan leher. Otot-otot leher belakang menempel pada dada

bagian belakang dan panggul. Posisi tulang hyoid bergantung pada keseimbangan otot yang

menempel pada tulang hyoid yang berarti posisinya bergantung pada tegangan otot leher
belakang & postur tubuh. Jika terjadi perubahan posisi tulang hyoid maka akan mempengaruhi

gerakan lidah yang berarti gerakan lidah juga dipengaruhi perubahan postur tubuh.

Dalam bidang kesehatan sendiri ternyata duduk tegak saat makan dan minum memiliki

manfaat sendiri. Sebuah penelitian dari Jepang yang meneliti tentang hubungan duduk yang tidak

benar dengan tekanan lidah. Tekanan lidah adalah tekanan volunter maksimum dari ujung hingga

tengah lidah menyentuh palatum durum. Gerakan ini terlibat dalam fase persiapan dan transit

oral saat menelan. Tekanan lidah yang menurun dihubungkan dengan gejala disfagia atau susah

menelan. Jika kemampuan menelan menurun maka akan berisiki tinggi untuk tersedak.

Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa orang-orang yang duduk tegak memiliki

tekanan lidah yang lebih tinggi daripada orang-orang yang duduk dengan posisi sacral sitting.

Jika tekanan lidah tinggi maka orang tersebut tidak kesusahan saat menelan makanan dan risiko

untuk tersedak lebih kecil daripada orang-orang yang duduk dengan posisi sacral sitting.

Rasulullah telah mengajarkan kita adab makan dan minum yang baik menurut islam,

salah satunya adalah duduk tegak saat makan dan minum. Ternyata hal ini memiliki manfaat

tersendiri di bidang kesehatan yaitu memudahkan kita dalam menelan makanan. Sehingga kita

tidak tersedak saat makan dan minum.

Penutup

Saudara saudaraku kaum muslimin Rahimakumullah

Demikianlah ceramah sederhana yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semo

ga apa yang saya sampaikan dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan kita senantiasa

diberikan rahmat yang berlimpah oleh Allah SWT.


Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan, yang benar datangnya dari Allah SWT Yang Maha

Benar, dan yang salah, khilaf, atau keliru itu datangnya dari saya pribadi sebagai manusia biasa y

ang tidak pernah luput dari salah, khilaf dan dosa.

Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an laa-ilaaha illaa Anta astaghfiruka wa-

atuubu ilaik.

Wassalamu‘alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.


Referensi :

Mutaqin, J.Z., (2017). Lansia dalam Al-Qur’an: Kajian Term. Semarang: Universitas Islam

Negri Walisongo

Bahrudin, M. (2014). Gangguan Mental Organik. Dalam: Neurologi Klinis. Malang: UMM Press

Holmes, Beck & Rowe (2016). Geriatrics Year in Review. Journal of Geriatrics Oncology. 7(5).

DOI: https://doi.org/10.1016/j.jgo.2016.06.002

Anda mungkin juga menyukai