Sabrina Annisa
201910401011042
Kelompok G32
FAKULTAS KEDOKTERAN
2021
Pembukaan:
Pertama-tama marilah kita panjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan kita Nikmat yang sebegitu luar biasa sehingga kita dapat menghadiri acara ini.
Marilah kita panjatkan Sholawat dan Salam kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kita semua
Pada kesempatan ini saya akan membawakan topik yang berjudul “Manfaat Duduk Saat
Isi Ceramah:
Seperti yang kita tahu Rasulullah sudah mengajarkan bagaimana adab makan dan minum
yang baik. Ad-ab makan dan minum yang baik seperti yang dijelaskan Rasulullah yaitu duduk
saat makan dan minum, membaca basmallah sebelum makan dan minum, menggunakan tangan
kanan saat makan dan minum, tidak meniup makanan dan minuman, serta membaca hamdallah
setelah selesai makan dan minum. Dalam ceramah kali ini kita akan membahas tentang
pentingnya duduk saat makan dan minum dalam kesehatan. Suatu Ketika Nabi SAW melihat
seorang laki-laki yang minum dengan berdiri kemudian Nabi bersabda yang diriwayatkan oleh
Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sungguh melarang dari minum sambil berdiri.”
Artinya: “Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri.
Apabila dia lupa maka hendaknya dia muntahkan.” (HR. Muslim no. 2026)
Dalam kesehatan makan dan minum sambil berdiri dapat menyebabkan pengosongan
lambung lebih cepat daripada saat duduk. Jika lambung kosong dengan cepat maka kita akan
merasa lapar lebih cepat juga. Selain itu makan dengan duduk akan membuat kita makan dengan
tidak terburu-buru sehingga lebih dapat menikmati makanan, menurunkan nafsu makan, dan
mempercepat rasa kenyang. Hal tersebut menyebabkan kita makan tidak berlebihan sehingga
Hadits-hadits diatas jelas sekali melarang umat islam untuk makan sambal berdiri. Makan
dengan duduk adalah adab makan yang telah diajarkan Rasulullah. Cara duduk saat makan pun
juga telah dicontohkan Rasulullah. Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dari Abu
berpendapat muttaki adalah semua jenis duduk yang bisa membuat nyaman saat makan
bagaimanapun posisinya. Pendapat lain mengatakan muttaki yaitu duduk miring ke salah satu sisi
(kanan atau kiri). Ada yang mngatakan muttaki adalah duduk dengan bersandar pada tangan kiri
Lalu duduk yang seperti apa yang dianjurkan Rasulullah? Imam Muslim meriwayatkan
Yang dimaksud dengan duduk iq’a yaitu menegakkan kedua telapak kaki lalu duduk
diatas kedua tumitnya. Hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori bahwa Rasulullah
bersabda, “Sesungguhnya aku makan dengan tidak duduk bersandar pada bantal ataupun tidak
meletakkan alas di bawah dubur, sebab cara seperti itu ialah duduknya para raja. Aku juga
makan dalam keadaan sederhana, tidak lahap tidak juga lambat.” Maka posisi duduk terbaik
ketika makan yaitu yang dianjurkan Rasulullah dengan duduk tegak di lantai dan tidak
membungkuk.
Duduk tegak adalah duduk pada tulang panggul. Sedangkan duduk yang tidak benar
dapat menyebabkan sacral sitting. Sacral sitting adalah duduk pada tulang sakral dimana sacral
sitting sendiri dapat menyebabkan susah menelan. Hal ini disebabkan karena otot untuk menelan
tidak hanya terdapat pada mulut dan tenggorokan tetapi juga terdapat pada leher depan dan leher
belakang. Otot untuk menelan pada leher depan menempel pada tulang hyoid sedangkan pada
leher belakang menempel pada kepala dan leher. Otot-otot leher belakang menempel pada dada
bagian belakang dan panggul. Posisi tulang hyoid bergantung pada keseimbangan otot yang
menempel pada tulang hyoid yang berarti posisinya bergantung pada tegangan otot leher
belakang & postur tubuh. Jika terjadi perubahan posisi tulang hyoid maka akan mempengaruhi
gerakan lidah yang berarti gerakan lidah juga dipengaruhi perubahan postur tubuh.
Dalam bidang kesehatan sendiri ternyata duduk tegak saat makan dan minum memiliki
manfaat sendiri. Sebuah penelitian dari Jepang yang meneliti tentang hubungan duduk yang tidak
benar dengan tekanan lidah. Tekanan lidah adalah tekanan volunter maksimum dari ujung hingga
tengah lidah menyentuh palatum durum. Gerakan ini terlibat dalam fase persiapan dan transit
oral saat menelan. Tekanan lidah yang menurun dihubungkan dengan gejala disfagia atau susah
menelan. Jika kemampuan menelan menurun maka akan berisiki tinggi untuk tersedak.
Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa orang-orang yang duduk tegak memiliki
tekanan lidah yang lebih tinggi daripada orang-orang yang duduk dengan posisi sacral sitting.
Jika tekanan lidah tinggi maka orang tersebut tidak kesusahan saat menelan makanan dan risiko
untuk tersedak lebih kecil daripada orang-orang yang duduk dengan posisi sacral sitting.
Rasulullah telah mengajarkan kita adab makan dan minum yang baik menurut islam,
salah satunya adalah duduk tegak saat makan dan minum. Ternyata hal ini memiliki manfaat
tersendiri di bidang kesehatan yaitu memudahkan kita dalam menelan makanan. Sehingga kita
Penutup
Demikianlah ceramah sederhana yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semo
ga apa yang saya sampaikan dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan kita senantiasa
Benar, dan yang salah, khilaf, atau keliru itu datangnya dari saya pribadi sebagai manusia biasa y
atuubu ilaik.
Mutaqin, J.Z., (2017). Lansia dalam Al-Qur’an: Kajian Term. Semarang: Universitas Islam
Negri Walisongo
Bahrudin, M. (2014). Gangguan Mental Organik. Dalam: Neurologi Klinis. Malang: UMM Press
Holmes, Beck & Rowe (2016). Geriatrics Year in Review. Journal of Geriatrics Oncology. 7(5).
DOI: https://doi.org/10.1016/j.jgo.2016.06.002