Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH AL-ISLAM

BOLEHKAH MAKAN DAN MINUM


BERDIRI

DISUSUN OLEH
EFFRIDO SIMAMORA
NIM: 190701125
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan dan
kesehatan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah agama
ini dengan judul “BOLEHKAH MAKAN DAN MINUM BERDIRI” tepat pada
waktu yang telah ditentukan. Makalah ini berisi tentang hasil observasi dan
pengamatan saya tentang kebiasaaan masyarakat yang dalam kesempatan sering
makan atau minum dalam keadaan berdiri. Dalam penulisan makalah ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua Orang tua, beserta kakak tercinta yang telah memberikan


dukungan baik moril maupun materil dalah makalah ini.
2. Dosen IL-ISLAM Universitas Muhammadiyah Riau, bapak
Dr.Baidarus Bayu, MM.,M.Ag
3. Sahabat dan teman-teman yang telah meluangkan waktu untuk
membantu menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini belum cukup sempurna maka dari itu
penulis masih mengharapkan kritik dan sarannya dari pembimbing dan pembaca
guna kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 21 Oktober 2019


Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Tujuan ............................................................................................................ 1

1.3Manfaat ........................................................................................................... 1

BAB II GAGASAN

2.1 Pembahasan .................................................................................................... 2

2.2 Kesimpulan ..................................................................................................... 4


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kita sering menemukan orang-orang yang makan atau minum ketika
sedang berdiri. Apalagi di situasi ketika pesta pasti banyak yang ketika
makan atau minum berdiri. Mungkin makan atau minum dalam keadaan
berdiri adalah salah satu kebiasaan yang ada di masyarakat. Apa ulama
dan hadist dalam persoalannya yang telah menjadi kebiasaan masyarakat
saat ini.

1.2 Tujuan

1. Untuk memberikan pengetahuan ke masyarakat apakah dalam islam


boleh kita makan atau minum dalam keadaan berdiri.
2. Mengetahui apa pendapat ulama dan hadist tentang makan dan minum
berdiri

1.3 Manfaat

1. Agar masyarakat tahu tentang dalil yang mengatakan apakah boleh


makan dan minum sambi berdiri.
BAB II

GAGASAN

2.1 Pembahasan

Dalam masalah makan dan minum berdiri, sebagian orang bersikap terlalu
keras. Namun setelah mengkaji dan melihat serta menimbang dalil
ternyata dapat disimpulkan bahwa minum dan makan sambil berdiri sah-
sah saja, artinya boleh. Karena dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah minum sambil berdiri dan
keadaan lain sambil duduk. Intinya, ada kelonggaran dalam hal ini. Tetapi
afdholnya dan lebih selamat adalah sambil duduk.

Saya awali pembahasan ini dengan melihat beberapa dalil yang


menyebutkan larangan makan dan minum sambil berdiri, setelah itu dalil
yang menyebutkan bolehnya. Lalu kita akan melihat bagaimana sikap para
ulama dalam memandang dalil-dalil tersebut.

Dalil Larangan

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

‫بَّقَائِ ًما‬ ُّ ‫َّزَ َج َرَّ َع ِنَّال‬-‫صلىَّهللاَّعليهَّوسلم‬-َّ‫أَنََّّالنبِى‬


ِ ‫ش ْر‬

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sungguh melarang dari minum sambil


(HR.Muslim no. 2024).

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu pula, ia berkata,

َ ‫َّأَنهَُّنَ َهىَّأ َ ْنَّيَ ْش َر‬-‫صلىَّهللاَّعليهَّوسلم‬-َّ‫ى‬


‫بَّالر ُجلَُّقَائِ ًما‬ ِّ ِ ِ‫َع ِنَّالنب‬

“Dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di mana beliau melarang


seseorang minum sambil berdiri.” Qotadah berkata bahwa mereka kala
itu bertanya (pada Anas), “Bagaimana dengan makan (sambil berdiri)?”
Anas menjawab, “Itu lebih parah dan lebih jelek.” (HR. Muslim no.
2024). Para ulama menjelaskan, dikatakan makan dengan berdiri lebih
jelek karena makan itu membutuhkan waktu yang lebih lama daripada
minum.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa


sallam bersabda,

“Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian minum sambil


berdiri. Apabila dia lupa maka hendaknya dia muntahkan.” (HR. Muslim
no. 2026)

Dalil Pembolehan

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu anhuma berkata,

“Aku memberi minum kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam


dari air zam-zam, lalu beliau minum sambil berdiri.” (HR. Bukhari no.
1637 dan Muslim no. 2027)

Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, ia berkata,

“Aku pernah melihat Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- minum


sambil berdiri, begitu pula pernah dalam keadaan duduk”. (HR. Tirmidzi
no. 1883 dan beliau mengatakan hadits ini hasan shahih).

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu pula, ia berkata,

Al Bajuri dalam Hasyiyah Asy Syamail,

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah minum sambil berdiri. Padahal


di sisi lain beliau melarangnya. Perbuatan minum sambil berdiri tadi
menunjukkan bolehnya. Jadi yang beliau lakukan bukanlah makruh dari
sisi beliau, bahkan bisa jadi wajib (untuk menjelaskan pada umat akan
bolehnya). Sehingga gugurlah pendapat sebagian orang yang menyatakan
disunnahkan minun air zam-zam sambil berdiri dalam rangka ittiba’
(mencontoh) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Dinukil dari I’anatuth
Tholibin, 3: 417)

2.2 Kesimpulan

Bahwa makan dan minum dalam keadaan berdiri sebenarnya boleh-boleh


saja. Intinya, masalah ini ada kelonggaran. Namun jika minum dan makan
sambil duduk, itu yang lebih baik. Jika minum sambil berdiri tidaklah
masalah, begitu pula makan sambil berdiri sah-sah saja.

Anda mungkin juga menyukai