Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH RESENSI FIQIH IBADAH

Dosen Pengampu : Wismanto,S.Ag.,M.Pd.i

Disusun oleh :

AZIZAH TULFAUZIAH

NIM : 200803025

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH FAKULTAS STUDI ISLAM UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH RIAU 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada pemakalah untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah pemakalah
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul RESENSI FIQIH IBADAH ini Dengan tepat
waktu.Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Fiqih Ibadah di
kampus Universitas Muhammadiyah Riau. Selain itu, pemakalah juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Pemakalah mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak / ibu selaku dosen
mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni pemakalah. Pemakalah juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Pemakalah menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan pemakalah terima demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 08 September 2021

PEMAKALAH
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PEMBAHASAN

BAB II PENUTUP
BAB I

PEMBAHASAN

Resensi Buku Fiqih Ibadah Bab 1 – Bab 11

BAB 1 : CARA MEMAHAMI ILMU FIQIH

Berikut adalah riwayat singkat dan Nasehat ke empat Mazhab tersebut :

1. Menurut Imam Abu Hanifah ‫( رحمه هللا‬80-150 H)

Nama sebenarnya adalah An-Nu`man Bin Tsabit Bin Zutha.Ia berasal dari Persia.Abu Hanifah
seorang yang Takwa ,untuk membiayai hidupnya ia bekerja sendiri dan tidak mau menerima
pemberian para ulama. Berikut Nasehat imam Abu Hanifa ‫ رحمه هللا‬adalah :

1) Apabula hadits yang dijadikan rujukannya shohih,maka itulah mazhabku


2) Tidak halal seseorang untuk berpegang kepada perkataan kami selagi mereka tidak
mengetahui dari mana kami mengambil dalilnya.
3) Tidak halal bagi seseorang untuk menyampaikan fatwa dari kami sebelum ia mengetahui
dalil yang menjadi rujukan kami.
4) Jika aku mengucapkan satu perkataan yang bertentangan dengan kitabullah dan khabar
dari rasulullah‫ ﷺ‬maka tinggalkanlah pendapatku.

2. Menurut Imam Malik Bin Anas ‫( رحمه هللا‬93-179 H)

Nama lengkapnya adalah Malik Bin Anas Bin Amir al-Ashbahi dengan julukan Abu Abdillah.Ia
lahir pada tahun 93 H,Ia menyusun kitab al-Mutawaththa` dan dalam penusunannya ia
menghabiskwan waktu 40 tahun,selama waktu itu,ia menunjukkan kepada 70 ahli Fiqh
Madinah.Berikut Nasehat Imam Malik Bin Annas ‫ رحمه هللا‬:

1) Sesungguhnya aku hanyalah seorang manusia yang bisa salah dan bisa benar maka
perhatikanlah pendapatku
2) Tidak ada seorang pun sepeninggal Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬melainkan dari perkatannya ada
yang diambil da nada pula yang ditinggalkan kecuali Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬sendiri.
3) Ibnu wahhab berkata : Aku mendengar Imam Malik ditanya tentang menyela jari-jari
kaki ketika berwudhu`.beliau menjawab : “ Amalan itu tidak disyariatkan bagi kaum
muslimin”.
3. Imam Asy-Syafi`i ‫ ( رحمه هللا‬150 -204 H )
Berikut Nasehat Imam Asy-Syafi`I ‫ ﷺ‬dalam hal ini :
1) Tidak ada seorangpun melainkan ia harus bermazhab dengan sunnah rasulullah ‫ ﷺ‬dan
mengikutinya.
2) Apabila hadits itu shoheh maka itulah mazhabku
3) Apabila kalian mendapati didalam kitabku sesuatu yang vertentangan dengan sunnah
rasulullah ‫ ﷺ‬maka jadikanlah sunnah rasulullah ‫ ﷺ‬sebagai dasar pendapat kalian dan
tinggalkanlah pendapatku.
4) Setiap masalah yang shoheh dari rasululleh bagi ahlul naqli dan bertentangan dengan apa
yang aku katakana maka aku melaratnya dalam hidupku dan setelah aku mati.
5) Setiap hadits dari nabi ‫ ﷺ‬maka ia adalah pendapatku,walaupun kalian belumpernah
mendengarnya dariku.

4. Imam Ahmad Bin Hambal ‫ ( ﷺ‬164-241 H )

Berikut Nasehat Imam Ahmad bin Hambal ‫ ﷺ‬dalam hal ini :

1) Tidak halal bagi kita untuk taqlid buta kepada satu pendapat imam mazhab.Dan tidak
dibenarkan kita bermazhab kepadanya sampai kita mengetahui bahwa pendapatnya itu
bersandar kepada dalil yang shoheh baik dari Al-Qur`an maupun Sunnah.
2) Dianjurkan untuk meninggalkan pendapat imam mazhab jika ia bertentangan dengan dalil
al-Qur`an maupun sunnah nabi ‫ﷺ‬
3) Jika tidak menyandarkan pendapat kita kepada dalil yang shoheh,maka pendapat kita dan
pendapat para imam mesti sejalan,karena mereka orang yang lebih komit dalam
berpegang kepada sunnah.
4) Perbanyaklah membaca dalil yang berkaitan dengan satu masalah yang sedang
dibahas,agar semakin jelas dari mana mereka berfatwa dan kepada dalil mana mereka
menyandarkan pendapatnya.

BAB 2 : SUNNAH-SUNNAH YANG DIFITRAHKAN

Beberapa perkara sunnah yang difitrahkan kepada Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬dan menjadi sunnah pula
bagi kita setia umatnya.Berikut ini Sunnah-sunnah yang difitrahkan :

1. KHITAN

Islam mewajibkan khitan bagi ummatnya, baik laki-laki maupun perempuan karena ia di
syariatkan didalam islam.Hal ini dibuktikan dengan setiap orang yang akan masuk islam,mereka
diperintahkan untuk berkhitan.Dalilnya adalah Q.S An-Nahl ayat 123.

2. MENCUKUR BULU KEMALUAN

Bulu kemaluan juga mesti dirapikan,tidak mungkin dibiarkan begitu saja tanpa
merapikannya,membiarkannya panjang dan tidak beraturan akan menyebabkan ia tampak
sembrono,sebaliknya jika kita merapikannya maka akan memperindah keadaan disekitarnya.

3. SIWAK

Siwak dianjurkan dalam segala keadaan,sering melakukan siwak maka akan menjaga kerapian
dan keutuhan gigi,jika jarang bersiwak maka akan dapat merusak gigi.Terlebih lagi siwak
dianjurkan untuk dilakukan dalam setiap kesempatan beribadah Misalnya akan berwudhu,akan
sholat.

4. MEMENDEKKAN KUMIS

Dalil yang menunjukkan untuk memendekkan kumis , agar terlihat lebih rapi dan bagus adalah
hadist yang di waqafkan oleh Malik.

5. MEMOTONG KUKU DAN MENCABUT BULU KETIAK


Dalil yang dijadikan hujjah untuk menganjurkan kaum muslimin merapikan jari-jari tangannya
dengan memotong kuku adalah sabda Rasulullah ‫ﷺ‬.

6. MEMELIHARA JENGGOT

Wajib hukumnya memelihara jenggot dan merapikannya dengan tidak mencukurnya sampai
habis,karena mencukur jenggot sampai habis adalah perbuatan syaiton. menurut pendapat para
ulama salaf dari kalangan assabiqunal awwalin

7. TIDAK MENCABUT UBAN

Tidak mencabut uban adalah salah satu sunnah rasulullah ‫ ﷺ‬karena dipercaya akan dapat
menjadi cahaya baginya diakhirat kelak,terutama jika ia bersabar dengan kedaannya yang
.demikian.

8. MERAPIKAN RAMBUT DAN MENYISIRNYA

Rambut yang acak-acakan akan terlihat berantakan dan akan menjelekkan pemiliknya.Rasulullah
pernah menganjurkan para sahabat untuk menikahi gadis karena kecenderungan mereka untuk
rapi lebih tinggi,dan keinginan berhias kebih besar.

9. MEMAKAI WEWANGIAN YANG DIHALALKAN

Memakai wewangian yang tidak mengandung alcohol demi kemaslahatan juga dibenarkan dalam
islam,bahkan islam menganjurkan ummatnya memakai wewangian sebelum Sholat Jum`at.Bagi
wanita ada batasan memakai wewangian yaitu : Pertama, Tidak boleh memakai wewangian saat
iddah atau saat ada kematian anggota keluarga.yang kedua,tidak memakai wewangian saat keluar
rumah jika bukan dengan mahromnya.

BAB 3 : NAJIS DAN CARA MEMBERSIHKANNYA

1. Pengertian Najis

Secara bahasa Najis adalah ; “ lawan dari suci dan bersih ”.Sedangkan secara istilah Najis adalah
“setiap sesuatu yang oleh orang-orang bertabiat lurus dianggap kotor dan mereka menjaga diri
darinya,dan apabila mengenai pakaiann,mereka akan mencucinya,seperti tinja dan air kencing
2. Macam-Macam Najis

Najis bisa dikelompokkan menjadi dua macam,yaitu :

- Najasah Dzatiyah atau Najis `Aniyah (Najis secara Dzatnya).Maksudnya adalah sesuatu
menjadi najis disebabkan dzatnya.Contohnya adalah Tinja.Air seni,Babi,Anjing,darah
yang mengalir ketika hewan disembelih ,bangkai dan kulitnya.Hukumnya adalah semua
benda-benda ini tidak mungkin untuk disucikan ,karena dzatnya najis ,kecuali bangkai
hewan yang sudah mati.
- Najasah hukmiyah (Najis secara Hukum) Maksudnya adalah sesuatu itu pada asalnya
suci lantas terkena najis,kemudian dihukumi sebagai benda atau barang najis.
Contohnya : pakaian yang terkena air seni.Hukumnya : masih mungkin dan bisa
disucikan.

3. TINGKATAN NAJIS DAN CARA MENSUCIKANNYA

Para ulama membagi menjadi 3 Tingkatan najis yaitu :

A, Najis Mughalazah (Najis Berat).Contohnya Kenajisan Anjing.Cara mensucikannya dengan


mencuci sebanyak tujuh kali,dan salah satunya dengan debu/tanah.

B, Najis Muthawassitah (Najis Pertengahan).Contohnya air kencing dan tinja manusia.Cara


menyucikannya dengan mencucinya dengan air sebanyak banyaknya sampai hilang najis
tersebut.

C, Najis Mukhaffafah (Najis Ringan).Contohnya Air kencing bayi laki-laki yang suplai
makanannya hanya dari ASI.Cara Menyucikannya adalah dengan dibasahi air sampai basah ,dan
tidak perlu dikucek atau diperas.

4. CONTOH-CONTOH BENDA BERNAJIS

Adapun benda-benda yang dinyatakan najis berdasarkan dalil dalil-dalil yang ada,Adalah : Air
Kencing Dan Tinja Manusia,Madzi dan Wadi,Kotoran Hewan yang dagingnya tidak boleh
dimakan,Darah Haid,Air liur Anjing,Bangkai
5. CARA MENYUCIKAN NAJIS.

Cara Menyucikan kulit bangkai adalah dengan disamak,dengan diobati menggunakan bahan
bahan tertentu hingga menjadi lentur dan hilang bau busuknya.Cara Menyucikannya bejana bila
dijilat anjing yaitu dengan cara dicuci sebanyak tujuh kali,dan cucian yang pertama
menggunakan tanah atau debu.dan masih banyak contoh cara menyuciknnya,Cara menyucikan
pakaian yang terkena darah haid,yaitu dengan digaruk dan dihilangkan dzatnya.Cara menyucikan
ujung pakaian wanita , wanita ada ketentuan pakaian yaitu turun sejengkal dari pertengahan betis
dan apabila telapak kakinya kelihatan maka boleh menurunkan pakaiannya sejengkal,dan tidak
boleh melebihinya.Dan seterusnya.

6. ASAL SEGALA SESUATU HUKUMNYA MUBAH DAN SUCI

Asal segala sesuatu adalah suci dan mubah seperti tanah,pakaian,alas tidur,dan semisalnya,dan
tetap pada kesuciannya.Ada beberapa kesimpulan hukum:

 Apabila seorang muslim ragu tentang sesuatu najis atau tidak,maka hukumnya kembali
kepada sifat asalnya suci.
 Jika ia meyakini kesuciannya timbul keraguan,maka hendaknya ia tetap mantap pada
kesuciannya.
 Jika ia yakin bahwa dirinya berhadats,kemudian ia ragu apakah ia telah bersuci atau
belum,maka diambil kemantapan bahwa ia tetap dalam keadaan berhadats.
 Apabila seorang ragu tentang jumlah rakaat sholat,maka hendaknya mengambil sesuatu
yang ai yakini yaitu berpegang pada jumlah minimal.

BAB 4 : BERWUDHU`,KHUF DAN TAYAMMUM

A. BERWUDHU`

Secara syar`I Wudhu` dapat diartikan dengan menggunakan air yang suci lagi mensucikan untuk
mencuci anggota-anggota tertentu dari tubuh kita yang sudah diterangkan dan disyariatkan allah
sebagai anggota wudhu`.Berwudhu` hukumnya adalah Wajib bagi siapa saja yang hendak
melaksanakan sholat.Dalilnya Q.S Al-Maidah ayat 6.
Tata cara Berwudhu` : Niat,Tasmiyah,Mencuci kedua telapak tangan,Berkumur-kumur dan
menghirup air ke hidung,Membasuh muka dan Menyela jenggot,Membasuh kedua telapak
tangan sampai siku,Mengusap kepala dan telinga,Membasuh kedua Kaki hingga Mata
kaki.,Tertib,Dan Berdoa.

Syarat-Syarat Berwudhu`: Niat,Mengucap Basmalah,Muawalah atau berurutan ( tidak


diselingi pekerjaan lain)

Sunnah-Sunnah Berwudhu` : Bersiwak,Mencuci kedua telapak tangan sebanyak tiga


kali,Berkumur-kumur,mendahulukan anggota tubuh,menggosok anggota tubuh,tertib,Berdoa
setelah berwudhu`.

Hal-Hal yang membatalkan Wudhu` : Segala sesuatu yang keluar dari kemaluan dan
dubur,tidur pulas,hiangnya kesadaran akal,memegang kemaluan tanpa alas,makan daging unta.

B. MENGUSAP KHUF

Mengusap adalah tangan yang dalam keadaan basah bergerak dalam menyentuh sesuatu,Khuf
adalah alas kaki dan kulit yang menutupi mata kaki.Hukum mengusap Khuf adalah Boleh.Syarat
bolehnya mengusap Khuf adalah sebelum mengenakan khuf dalam keadaan suci terlebih
dahulu.Waktu atau Waktu mengusap Khuf adalah bagi orang yang mukim ,jangka waktu
mengusap khuf adalah sehari semalam,sedangkan untuk musafir selama tiga hari tiga malam.

Bagian yang diusap adalah bagian punggung khuf ,jadi cukup bagian atas khuf yang dibasahi
lalu khuf diusap tidak perlu dialirkan.Caranya yaitu dengan mencuci kaki.Hal yang membatalkan
Khuf adalah berakhirnya waktu mengusap Khuf,Terkena Junub,dan Melepas Sepatu.

C. TAYAMMUM

Pengertian Tayammum adalah menyengaja.sedangkn secara terminology tayammum adalah


membasuh wajah dan kedua telapak tangan dengan menggunkan ash-sha`id yang suci sebagai
pengganti bersuci dengan air yaitu ketika terhalangi memakai air.Dalilnya yaitu Q.S Al-Maidah
Ayat 6.
Sebab – sebab memperbolehkan tayammum yaitu : Tidak menemukan Air,Tidak mampu
menggunakan air dikarenakan Sakit.Debu yang diperbolehkan dipakai untuk tayammum adalah
Menggunakan Sho`id yang suci.Shoi`d yaitu debu.

Tata cara Bertayammum yaitu : pendapat pertama mengatakan bahwa tayammum dengan cara
satu pukulan tangan untuk mengusap wajah dan telapak tangan.Pendapat kedua yaitu dengan
cara satu tepukan untuk wajah dan satu teoukan untuk tangan.Yang membatalkan Tayammum
adalah apa apa yang dapa membatalkan wudhu`.

BAB 5 : BERSUCI UNTUK SHOLAT

A. ADAB BUANG HAJAT

Buang hajat merupakan rutinitas amaliyah yang sering dilakukan semua orang.Adab adab
membuang hajat adalah sebagai berikut :

- Berdoa sebelum Masuk WC


- Berdoa ketika akan keluar WC
- Anjuran mendahulukan kaki kiri saat masuk WC dan kaki kanan untuk keluar dari WC.
- Anjuran buang hajat ditempat tertutup
- Anjuran menjaga aurat agar tidak terlihat
- Dan seterusnya

B. MANDI WAJIB

Hal-hal yang mewajibkan untuk mandi wajib :

- Keluarnya sperma
- Jimak sekalipun tidak mengeluarkan mani
- Berhentinya haid
- Mandi sebelum sholat jum`at

Rukun Mandi Wajib : Niat,Menyiram air keseluruh tubuh.


Tata cara mandi wajib : Rasulullah akan mandi wajib ,beliau mencuci kedua tangannya
sebelum memasukkan kedalam bejana,setelah itu mencuci kemaluannya,Berwudhu sebagaimana
Wudhu` untuk shalat,Menyela-nyela rambut dengan air.Setelah itu beliau menyiram tiga kali
siraman diatas kepala beliau.

Mandi – mandi yang disunnahkan : Mandi ketika akan jima,Mandi setelah siuman,Mandi
setelah menguburkan orang Musyrik,Mandi setelah memandikan Mayit,Mandi untuk ihram
Umroh Atau Haji.

BAB 6 : SHALAT FARDHU ( SIFAT SHOLAT NABI ‫) ﷺ‬

A. PERSIAPAN SHOLAT

Persiapan sholat adalah sebagai berikut : Menghadap Kiblat,berdiri,Menghadap Sutrah,Niat.

B. GERAKAN GERAKAN SHOLAT

Gerakan sholat adalah Takbir,Membaca Al-Fathihah,Membaca Surat Dalam


Sholat,Ruku`,I`tidal,Sujud,Duduk antara dua sujud,Tasyahut akhir,Salam.

C. KETENTUAN-KETENTUAN SHOLAT BERJAMAAH


 hukum sholat berjamaah untuk sholat 5 waktu bagi laki laki adalah fardhu`ain
 wajib berjalan menuju masjid dengan tenang,tidak bolej tergesa-gesa atau bahkan berlari-
lari.
 Imam meluruskan shaf dengan membaca “ Luruskan Shaf kalian karena sesungguihnya
meluruskan shaf termasuk kesempurnaan dalam sholat berjamaah
 Tidak ada sholat sunnah setelah iqomah
 Makmum wajib mengikuti imam
 Makmum masbuk langsung mengikuti gerakan imam
 Imam menghadap makmum setelah salam
 Jika imam batal didalam sholatnya

BAB 7 : SHOLAT SUNNAH

A. KEUTAMAAN SHOLAT SUNNAH (TATHOWWU`)


Keutamaan sholat sunnah disebutkan dalam sabda nabi Muhammad ‫ ﷺ‬: amalan yang pertama
kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah sholatnya.Jika sempurna maka allah
berfirman : lihatlah apakah dia memiliki sholat sunnah,lengkapilah sesuatu yang kurang
sempiurna dari shalat wajibnya ,kemudian zakat,setelah itu semua amal dihitung sesuai
kadarnya.

B. ANJURAN MELAKSANKAN SHOLAT SUNNAH (TATHOWWU`)

Anjuran melaksanakan sholat sunnah yaitu dirumah supaya setiap rumah yang dilaksanakan
sholat didalamnya memiliki cahaya.

C. KLASIFIKASI SHOLAT SUNNAH (TATHOWWU`)

secara umum sholat sunnah tathowwu` terbagi menjadi dua macam yaitu sholat sunnah
tathowwu` muqoyyadah (sholat sunnah yang terikat dengan sholat fardhu) dan Sholat sunnah
tathowwu` Mutlaqoh ( tidak terikat denga sholat fardhu)

D. SHOLAT SUNNAH WITIR

Sholat witir hukumnya muakkadah,waktu pelaksanaan sholat witir adalah terbentang sepanjang
waktu antara isya dan sebelum shubuh.Jumlah rakaat dalam sholat witir adalah satu
rakaat,terkadang rasulullah sholat witir 3 rakaat,terkadang lima,intinya yang berbilangan
ganjil.Do`a Qunut dibaca ketika setelah bangkit dari ruku` dan membaca do`a i`tidal.

E. SHOLAT QIYAMULLAIL

Adalah sholat sunnahyang sangat dianjurkan.Jumlah rokaat sholat malam adalah empat rokaat
sebaik baiknya.Sholat malam dianjurkan untuk dilaksanakan pada waktu sepertiga malam akhir.

F. SHOLAT AWWABIN

Sholat awwabin adalah sholat dhuha.Sholat sunnah dhuha minimal dikerjakan 2 rakaat dan
paling banyak 8 rakaat.

G. SHOLAT THAHUR ( SESUDAH BERWUDHU`)


H. SHOLAT ISTIKHOROH
Sholat istikhoroh dianjurkan untuk setiap orang yang akan melakukan urusan yang sangat
penting,sedangkan ia memiliki pilihan yang menyebabkan ia ragu dalam memilih pilihannya
tersebut untuk memilih pilihan yang terbvaik diantara pilihan yang baik.

I. SHOLAT ISTISQA`

Sholat istisqo` dilakukan untuk meminta kepada pemilik seluruh alam ini yaknin allah,agara
berkenan menurunkan keberkahan berupa hujan yang membasahi bumi sehingga tanah yang
tandus bisa kembali subur.

J. SUJUD SAHWI DAN SUJUD TILAWAH

Sujud Sahwi adalah sujud yang dilakukan karena lupa rjumlah rakaat yang keberapa atau salah
satu rukun sholat yang tertinggal.Sujud Tilawah adalah sujud untuk dzat menciptakannya dan
yang membelah pendengaran dan penglihatannya dengan daya dan kekuatannya.

BAB 8 : ASY-SHIYAM ( RAMADHAN)

A. HUKUM SHIYAM ( PUASA RAMADHAN)

Shiyam adalah salah satu dari rukun islam yang diwajibkan diantara sekian banyak syariat yang
difardhukan,karena shiyam ialah merupaka salah satu rukun islam,maka jika meninggalkannya
dapat menyebabkan tidak sempurnanya atau bahkan batalnya keislaman seseorang.hukum
melaksanakan shiyam adalah Wajib.

B. KEKHUSUSAN DAN KEISTIMEWAAN BULAN RAMADHAN


 Pada bulan ramadhan Al-Qur`an diturunkan sebagai petunjuk ubagi seluruh umat
manusia dan erisi tentang keterangan keterangan petunjuk pembeda antara yang hak dan
yang bathil.
 Pada bulan ramadhan disunnahkan sholat tarawih,yakin sholat malam pada bulan
ramadhan untuk mengikuti jejak para nabi,para sahabat,dan para khulafaurrasyidin,
 Pada bulan ini terdapat malam lailatul qadr yaitu malam yang lebih baik dari pada seribu
bulan atau sama dengan 83 tahun 4 bulan.
C. KEUTAMAAN ORANG YANG BERPUASA

Keutamaan orang yang berpuasa adalah Puasa itu perisai yang menjaga diri dari api neraka,bau
mulut orang yang berpuasa adalahnhaum di sisi allah,pahala berpuasa allah yang membalas
sesukanya,dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum dari kasturi.Orang yang erpuasa
mendapat dua kegembiraan.Masuk surge dari pintu khusus.Allah ampuni dosa dosanya yang
telah lalu.

D. PENETAPAN BULAN RAMADHAN

Penetapan bulan ramadhan bisa dengan salah satu dari dua hal : Wajibnya berpuasa jika sydah
melihat hilal,dan jika tidak dapat melihatnya , maka genapkan bulan Sya`ban menjadi 30 hari
sehingga ramadhan berjumlah 29 hari pada tahun itu,Kewajiban berpegang dengan hasil ru`yah
setiap Negara,jika mereka telah melihat hilal dinegerinya sendiri.

E. ORANG YANG DIWAJIBKAN BERPUASA

Telah disepakati ulama bahwa orang yang wajib berpuasa adalah : baligh,muslim,berakal
sehat,berbadan sehat,muqim,ditambah suci dari haid dan nifas bagi wanita muslim yang baligh.

F. RUKUN PUASA

Rukun puasa adalah Niat,Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa sejak terbitnya
fajar hingga tenggelamnya matahari.

G. YANG MEMBATALKAN PUASA

Ada empat perkara yang membatalkan puasa yaitu : Makan dan minum dengan sengaja,muntah
dengan sengaja,Haid dan Nifas,Jima`.

H. ADAB BERPUASA

Dianjurkan makan sahur,Tidak melakukan perbuatan yang sia sia,Menyegerakan


berbuka,Berbuka seadanya,Berdo`a Sebelum berbuka.

I. HAL YANG DIPERBOLEHKAN DALAM BERPUASA


Mandi agar dingin dan segar,Berkumur-kumur dan beristinsyaq,Berbekam,Mencumbu istri
selagi masih mampu menahan nafsu,memasuki waktu subuh dalam junub,Siwak arau menggosok
gigi, dan memakai wewangian.

J. PUASANYA ORANG YANG SAKIT

Ada beberapa hal yang perlu diketahui jika seorang muslim berada dalam keadaan sakit ,
diantaranya adalah

 seseorang yang sakit,tetapi sakitnya belum tahu atau tidak terlalu membahayakan jika ia
tetap berpuasa maka yang terbaik baginya adaah tetap berpuasa.
 Seseorang yang sakit tetapi sakitnya itu membahayakan ia jika tetap berpuasa ,maka
sebaiknya ia membatalkan puasanya.

K. JUMLAH FIDYAH YANG DIBAYARKAN

Pada dasarnya fidyah yang dibayarkan adalah memberi makan seorang miskin dengan makanan
yang menyenangkan.

L. HARI-HARI YANG DIHARMKAN BERPUASA

Hari-hari yang diharamkan berpuasa adalah dua hari raya,idul fitri dan idul adha.Yang kedua
yaitu pada hari tasyriq yaitu ppada tanggal 11,12,dan 13 zulhijjah.Larangan berpuasa pada hari
Jum`at,Mengkhususkan puasa pada hari sabtu.Puasa yaumusy syakh ( Hari yang meragukan).

BAB 9 : PUASA SUNNAH

A. PUASA SUNNAH ENAM HARI DIBULAN SYAWAL.

Keutamaannya adalah sama seperti berpuasa selama setahun.

B. PUASA HARI AROFAH


Keutamaanya adalah akan dihapuskan dosa-dosa pada tahun sebelumnya dan dosa-dosa yang
akan datang.Yang dimaksud disisni adalah dosa-dosa kecil karena dosa-dosa besar hanya dapat
dihapuskan dengan cara bertaubat.

C. PUASA ASYURO ATAU PUASA TASU`A DI BULAN MUHARRAM.

Keutamaannya : akan dihapus dosa dosa kecil ditahun sebelumnya.

D. PUASA SYA`BAN

Keutamaannya ; amal amal hamba diangkat dan diperlihatkan kepada allah.

E. PUASA TIGA HARI SETIAP BULAN.

Yaitu tanggal 13,14 dan 15 setiap bulan qomariyah.

F. PUASA SENIN KAMIS


G. PUASA DAWUD

Yaitu puasa sehari dan tidak puasa sehari.

BAB 10 : PEMBAHASAN SEPUTAR ZAKAT

A. MAKNA ZAKAT

Zakat adalah mengeluarkan sebagian kecil dari harta (rezeki) yang telah allah anugerahkan
kepada kita semua yakni sebesar 2,5 Kg beras untkuk takaran zakat fitrah atau jiwa dan 2,5%
dari jumlah harta kekayaan yang dimiliki setiapm kaum muslimin dengan syarat harta tersebut
telah sampai satu tahun dan nishab setara 85 gram emas.

B. PEMBAGIAN ZAKAT

Pembahasan dalam masalah ini adalah tentang zakat mal (harta) dan zakat Fitrah (jiwa).

C. KEDUDUKAN ZAKAT DALAM ISLAM


Zakat adalah salah satu dari lima rukun islam . Zakat memiliki kedudukan yang tersendiri dalam
islam,Zakat termasuk yang menopang kesempurnaan keislaman seseorang , artinya jika zakat
diabaikan maka dikhawatirkan seseorang mengalami kekufuran atau mungkin keluar dari
keislamannya.

D. PERINTAH UNUK BERZAKAT

Perintah zakat itu sendiri datang dari Allah sang pencipta,Barang siapa yang tidak mau
membayar zakat maka allah juga pasti akan mengancamnya dengan ancaman yang amat berat.

E. TAKARAN ATAU TIMBANGAN BESARNYA ZAKAT

1.Zakat Mal,Zakat Mal dikeluarkan dengan dua syarat yaitu telah sampai nisabnya,dan telah
sampai satu tahun.

2.Zakat Fitrah,Zakat Fitrah dikeluarkan pada bula Ramadhan Satu sha` makanan,Satu sha`
Kurma,Dan Satu sha` gandum,keju bahkan kismis

F. WAKTU MENGELUARKAN ZAKAT

A.Zakat Mal,Zakat mall dihitung sejak usahanya dimulai dan baru nia diwajibkan membayar
zakat ketika sudah sampai usianya 1 tahun masa usahanya.

B.Zakat Fitrah.Zakat fitrah adalah pada akhir bulan puasa ramadhan tepatnya tiga hari sebelum
hari raya idul fitri.

G. ORANG YANG WAJIB MEMBAYAR ZAKAT

Zakat diwajibkan untuk setiap kaum muslimin yang sudah merdeka dan telah memiliki harta
benda yang sudah memenuhi nisabnya dan telah melewati satu tahun (haul),kecuali pada
tanaman yang dikeluarkan zakatnya ketika setiap kali panen dan juga dengan syarat bila telah
memenuhi syaratnya.

H. ORANG YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT


Orang yang berhak menerima zakat adalah Fakir,Miskin,amil zakat,Mu`allaf,Hamba
sahaya,Gharimin,Fiisabiilillah,Ibnu sabil.

I. ANCAMAN ALLAH BAGI ORANG YANG TIDAK MAU MEMBAYAR ZAKAT


DAN YANG MENCEGAHNYA

1. Untuk Pedagang yang tidak ingin membayar zakat maka allah akan setrika ia dengan
setrika panas yang dipanaskan dineraka
2. Peternak unta yang tidak ingin membayar zakat maka ia akan diazab dengan diinjak injak
unta gemuk dimana satu hari disana setara dengan lima puluh ribu tahun didunia.
3. Peternak sapi yang tidak ingin mebayar zakat maka ia akan ditanduk kambing-
kambingnya yang panjang tanduknya
J. JENIS HARTA YANG DIZAKATKAN

Allah mewajibkan adanya zakat dari sebagian harta yang berasal dari buah
buahan,emas,perak,tanaman,binatang ternak dan rikaz atau barang temuan.

K. SASARAN PEMBAGIAN ZAKAT

Mengenai sasaran orang yang berhak menerima zakat baik zakat Mall dan zakat fitrah mereka
adalah Orang-orang fakir,orang-orang miskin,Pengurus-pengurus zakat,para muallaf yang
dibujuk hatinya,untuk memerdekakakn budak,orang-orang yang verhutang untuk jalan allah dan
orang yang sedang dalam perjalanan.

BAB 11 : HAJI DAN UMROH

A. BAB HAJI
1) Keutamaan Haji dan Umroh

Diantara keutamaan haji dan umroh adalah menghapus segala dosa hingga bersih seperti
bersihnya seorang bayi yang baru lahir dari Rahim ibunya.
2) Hukum Ibadah Haji

Para ulama telah sepakat bahwa hukum ibadah Haji dan Umroh adalah Wajib bagi yang mampu.
Untuk kaum laki-laki maupun kaum perempuan.

3) Miqat haji

Miqat haji ada dua yaitu : Miqat zamani dan Miqat Makani.

B. TATA CARA PELAKSANAAN HAJI

1) Rukun Haji

Rukun haji adalah Niat ikhlas Karena Allah ta`ala,Wuquf diarafah,Mabit Di


Muzdalifah,Melakukan Tawaf ifadah,Melakukan sa`I antara safa dan marwa.

2) Sunnah Haji Dan Umroh

Sunnah – sunnah yang dilakukan ketika haji dan umroh adalah Mandi ketika akan memulai
ihram,Memakai wewangian sebelum berihram,Memakai Kain panjang dan selendang Putih
untuk berihram,Sholat Wadhi` `aqiq bagi jamaah yang lewat disana,MEngeraskan suara saat
membaca Talbiyah,Membaca Tahmid,Tasbih dan Takbir sebelum memulai
ihram,Menghadapkan wajah kearah kiblat meski berada didiatas meja.

3) Kewajiban – kewajiban Haji

Kewajiban dari haji adalah memaluai berihram dari miqat,Mabit di Mina pada malam hari
tasyriq,Melontar Jumroh,Melaksanakan Tawaf wada`,Mencukur atau mengunting rambut.

4) Yang Membatalkan Ibadah Haji

Yang membatalkan Ibadah haji adalah Jima`,Meninggalkan salah satu rukun haji.

C. BAB UMROH

1) Rukun Umroh
Rukun – rukun Umroh adalah Niat,Tawaf dan Sa`I,Mencukur dan memendekkan Rambut,

2) Wajib Umroh

Penduduk Madimah wajb berihram dari Dzul Hulaifah penduduk syam dari Juhfah,Penduduk
Najed dari Qarn,yaman dari Yalamlam.

3) Menunaikan Umroh sebelum haji

Hukumnya diperbolehkan.,karena Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬pernah melaksanakan Umrah Sebelum


Haji.

BAB II
PENUTUP

Kesimpulan

Setelah diteliti bahwa buku ini memiliki 11 bab.Buku ini adalah lanjutan dari buku tulisan
pertama penulis yang berjudul kitabuttauhid Esa-kanlah Aku.yang pertama kali dilakukan oleh
rasulullah adalah menanamkan nilai-nilai tauhid yang lurus kepada ummat manusia,dan ini
merupakan kewajiban daei umat manusia.

Bila pendidikan tauhid sudah berhasil maka barulah ditanamkan pendidikan ubudiyah (ibadah)
dan inilah yang sudah dikupas dalam buku fiqih ibadah.

Anda mungkin juga menyukai