Nim : 2130203069
Kelas : Htn C
Pengertian Mandi
Secara bahasa Al-ghusl mendhammahkan huruf ghin yang berarti perbuatan manusia dalam
bentuk menyiramkan air pada tubuhnya,menggosok-gosok tubuhnya,dan seterusnya. Sementara al-ghisl
dengan mengkasrahkan huruf ghin adalah nama bagi sesuatu yang digunakan untuk mencuci,seperti
sabun,dan sejenisnya. Al-ghasl dengan memfathahkan huruf ghin adalah istilah yang digunakan untuk
air. Jika dikatakan ghuls maka yang dimaksud mandi adalah yaitu menyiramkan air pada sekujur
tubuh,mrnggosok-gosoknya dan seterusnya. Jika disebutkan ghils maka maksudnya adalah sabun dan
sejenisnya yang digunakan untuk mencuci. Sementara jika disebutkan ghals maka maknanya air yang
digunakan untuk mandi.
Menurut istilah,mandi adalah mengalirkan air yang thahur pada seluruh tubuh dengan cara tertentu.
Ulama syafi’I mendefenisikannya dengan mengalirkan air ke seluruh badan dengan niat.Ulama maliki
mendefenisikannya al-ghaslu dengan menyampaikan air serta menggosok-gosokkannya keseluruh badan
dengan niat supaya boleh melakukan sholat.
Firman Allah SWT dalam Q.S al-maidah ayat 6 yang sebagian artinya:
Cara mandi yang sempurna dapat diketahui dengan memperhatikan panduan As-sunnah.Diantaranya
adalah yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a, yang artinya:
Para ulama mewajibkan seseorang melakukan perkara-perkara berikut ini ketika dia mandi wajib.
4. Menggosok,muwaalaat,dan tertib
Para fuqaha sepakat bahwa tertib bukan merupakan kewajiban dalam mandi.
Ulama maliki berpendapat bahwa menggosok adalah wajib,meskipun hanya menggunakan
sobekan kain.begitu juga dengan muwaalaat sekiranya ia ingat dan mampu,seperti halnya dalam
wudu’.
Ulama lain selain ulama mazhab maliki tidak mewajibkan menggosok dan muwaalaat.
Muwaalaat adalah fardhu sama seperti dalam berwudu’.oleh karena itu,apabila seseorang
membuat jarak yang lama dan sengaja ketika mandi,maka mandinya batal. Jika jaraknya tidak
lama,maka dia boleh meneruskan mandinya dengan niat.
Pengertian Tayamum
Tayamum menurut etimologi bahasa arab,artinya adalah bermaksud seperti dalam firman Allah SWT
dalam Q.S Al-baqarah ayat 267 yang artinya:
Sedangkan menurut terminologi para ulama islam,tayamum itu adalah mengusap wajah dan kedua
tangan dengan debu yang suci dengan cara tertentu.
Rukun Tayamum
3. Perintah adalah fardhu menurut ulama syafi’I dan hambali selain hadits agung
Tayamum untuk hadits atau najis utama dalam tubuh,tidak diharuskan secara tertib.
Menurut ulama hanafi dan maliki,yang dianjurkan untuk tertib dalam bertayamum adalah ketika
menggosok kedua anggota badan tayamum (yaitu wajah dan kedua tangan). Tapi hukumnya
sunnah,bukan wajib.
4. Al-Muwaalaat (terus/terputus)
Menurut ulama hambali dan maliki,muwaalaat adalah fardhu adalah tayamum.
Ulama maliki mensyaratkan adanya kesinambungan antara tayamum dan sholat atau lainnya.
Menurut ulama syafi’I dan hanafi,muwaalaat dalam tayamum sama dengan wudhu,yaitu
sunnah.
5. Debu suci
Menurut ulama maliki debu suci adalah salah satu kefarduan dalam tayamum.
Menurut ulama hanfi dan maliki tayamum dengan menggunakan batu atau batu besar yang
tidak berdebu diprbolehkan.
Ulama syafi’I menambahkan bertayamum dengan pasir berdebu juga diperbolehkan.
Mazhab syafi’I dan hambali tidak memperbolehkan bertayamum dengan minyak
bumi,belerang,bahan bakar kapur dan sejenisnya.
Menurut ulama syafi’I tayamum juga tidak diperbolehkan dengan menggunakan debu yang
telah digunakan untuk menggosok anggota badan atau menggunakan debu dari barang
rampasan dan sejenisnya seperti tanah masjid.
Ulama syafi,I berpendapat bahwa menyeka debu pada anggota bdan yang akan diusap pada saat
bertayamum adalah rukun pertama dari lima rukun tayamum.
1. Apabila tidak mendapati air,atau terdapat air tetapi tidak cukup dipergunakan untuk bersuci.
2. Apabila seseorang mendapati luka ditubuhnya atau sedang sakit dikhawatirkan,jika terkena air
akan semakin memperparah penyakit atau memperlambat kesembuhan sakitnya berdaarkan
pada kebiasaan atau saran dari dokter.
3. Ketika air sangat dingin,dan kemungkinan besar akan berbahaya bila digunakan dan ia tidak bias
memanaskan air tersebut,meskipun meminta bantuan kepada orang lain atau tidak mampu
untuk masuk ke kamar mandi.
4. Ketika air berada didekatnya,tetapi dia mengkhawatirkan keselamatan diri,kehormatan dan
hartanya,takut ditinggal oleh teman-temannya (dalam perjalanan) lokasi air terhalang dengan
adanya musuh yang ditakutinya,baik berupa manusia ataupun yang lain,dipenjara air tidak dapat
diambil karena tidak adanya ketersediaan alat seperti tali dan timba.
5. Jika ia membutuhkan air, baik pada masa sekarang maupun yang akan dating,seperti untuk
minum dirinya sendiri atau untuk minum orang lain,bahkan hanya untuk keperluan minum
seekor anjing .
6. Pada saat seseorang bisa menggunakan air,tetapi khawatir jika waktu shalat habis apabila wudu
atau mandi terlebih dahulu,maka ia diperbolehkan tayamum dan sholat dengan tanpa ada
kewajiban untuk mengulangi sholat.
Para ulama akhirnya sepakat bahwa tayamum boleh dengan dua kali menepuk ke debu,dimana
tepukan yang kedua itu disapukan keatas tangan hingga siku. Cara mengusapnya adalah dengan
mengusapkan tangan kiri keatas tangan kanan,dimulai dari atas telapak tangan hingga ke pergelangan
tangan. Kemudian mengusapkan tangan kanan keatas tangan kiri dengan cara yang sama. Jika dibuat
dengan cara yang lain,yaitu dengan cara mengusap keseluruhan,maka itu dianggap juga sah.
Para fuqaha sepakat mengatakan jika seseorang bertayamum dengan tepukan ke debu yang
melebihi dua kali,maka tayamumnya tetap sah. Karena,cara itu termasuk menyampaikan debu ketempat
fardhu.