MANDI WAJIB
Disusun oleh:
Kelompok V
FAKULTAS SYARIAH
MALANG
2019/2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang maha kuasa, yang karena izin dan karunia Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MANDI WAJIB” ini. Solawat
dan salam semoga tercurah limpahkan kepada Rasulullah saw, beserta keluarga, para
sahabat dan seluruh umatnya sampai akhir zaman.
Makalah ini dibuat guna memenuhi salah satu tugas presentasi mata kuliah
“FIQIH IBADAH”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa saja hal-
hal yang di haruskan mandi ?, tata cara mandi besar yang sesuai sunnah Rasulullah
saw.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik
pada teknik penulisan maupun materi. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini. Kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.
Demikian makalah ini kami susun, semoga makalah ini bisa menambah
keilmuan dan bermanfaat bagi kita semua serta menjadi tambahan referensi bagi
penyusunan makalah dengan tema yang senada diwaktu yang akan datang Aamiin
yaa robbal alamin.
Kata pengantar....................................................................................
Daftar isi.............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang.............................................................................
b. Rumusan masalah.........................................................................
c. Tujuan...........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
a. Kesimpulan...................................................................................
b. Saran.............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bersuci merupakan hal yang sangat erat kaitannya dan tidak dapat
dipisahkan dengan ibadah sholat, haji dan ibadah ibadah yang berhubungan
langsung dengan Allah, misalnya : tanpa bersuci orang yang berhadast tidak
dapat menunaikan ibadah seperti Sholat. Banyak orang mungkin tidak tahu
bahwa sesungguh nya bersuci memiliki tata cara atau aturan yang harus
dipenuhi. Kalau tidak dipenuhi, tidak akan sah bersuci nya dan secara
otomatis ibadah yang dikerjakan juga tidak sah.
Terkadang ada masalah ketika orang itu tidak menemukan air, maka
Islam mempermudahkan orang tersebut untuk melakukan tayamum sebagai
ganti dari mandi, yang mana alat bersucinya menggunakan debu, untuk lebih
jelas nya kami akan menjelaskan nya lebih lanjut dalam makalah ini.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian dari mandi besar ?
b. Apa yang menyebabkan seseorang mandi besar ?
c. Tata cara mandi besar ?
d. sunnah-sunnah mandi besar ?
C. TUJUAN
a. Agar mengetahui tata cara mandi wajib yang benar.
b. Agar mengetahui apa saja yang harus dilakukan ketika mandi
besar.
c. Agar Ibadah yang kita kerjakan tidak sia-sia.
d. Agar mengetahui sunnah-sunnah mandi besar.
BAB II
PEMBAHASAN
Dengan mandi, hal ini juga berarti kita memenuhi perintah syara, Nabi
Muhammad Saw. bersabda,
Rukun mandi wajib yaitu, meratakan air keseluruh tubuh sesuai dengan
kemampuan dan tidak sampai menimbulkan kesukaran.
Dengan mandi tersebut, maka semua hal yang sebelum mandi dilarang akan
menjadi halal, disamping juga akan mendapatkan pahala karena dia
melakukan tujuan untuk ibadah kepada Allah swt.
Para ulama mengatakan bahwa mandi jinabat telah dilakukan orang sejak
zaman jahiliiah. Hal itu merupakan sisa-sisa agama Ibrahim As.
1. Keluarnya mani dari jalan nya, baik bagi pria maupun wanita; baik keluar
ketika terjaga atau ketika dalam keadaan tidur. Jika keluar pada saat terjaga,
maka dipersyaratkan dengan adanya rasa nikmat ketika proses keluarnya. Jika
keluar tanpa adanya rasa nikmat, maka tidak menjadi penyebab wajibnya
mandi. Seperti keluarnya mani karena suatu penyakit atau tidak ada daya
tahan2.
Jika keluar mani dikala sedang tidur, yang sering dinamakan dengan ihtilam
(mimpi basah), maka mutlak wajib baginya untuk mandi. Hal ini sering tidak
diketahui karena tidak adanya rasa nikmat. Maka, jika seseorang ketika
bangun tidur menemukan bekas mani, wajib bagi nya untuk mandi. Jika
seseorang mimpi basah, tetapi tidak keluar mani dan tidak menemukan bekas
nya, maka tidak wajib baginya untuk mandi.
“ jika (suami) telah duduk diantara empat anggota tubuh (istrinya), kemudian
dua kemaluan saling bersentuhan, maka telah wajib mandi.(Al-Bukhari dan
Muslim)
Kewajiban mandi bagi suami yang menyetubuhi dan istri yang disetubuhi
dengan masuknya kemaluan, sekalipun tidak sampai orgasme maka di
wajibkan untuk mandi besar bagi suami dan istri.
2
Shalih bin fauzan Al- fauzan ,Ringkasan fiqih lengkap, PT Darul falah, Jakarta:2005, Hal;53.
Ulama Maliki dan Hambali mewajibkan mandi kepada orang kafir
yang memeluk islam. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad saw.yang
diriwayatkan oleh Qais bin Ashim yang mengatakan bahwa dia telah
memeluk Islam, lalu Rasullullah saw. memerintahkan nya supaya mandi
dengan air dan bidara.
Ulama Hanafi dan ulama Syafii berpendapat bahwa mereka hanya
disunahkan mandi apabila mereka tidak berjunub. Jika mereka hanya
mengambil wudhu, maka sudah cukup. Alasan mereka ialah dari Nabi
Shallahu alaihi wa sallam bahwa beliau memerintahkan kepada setiap orang
yang masuk Islam untuk mandi. Maka, perintah beliau untuk mandi dibawa
kepada hukum mustahabb sebagai konsekuensi penggabungan beberapa dalil
Wallahu A’lam.
Ulama sepakat bahwa kedua hal ini juga menjadi sebab wajibnya mandi.
Hukum mandi sebab berhenti Haid adalah firman Allah SWT,
Adapun kelahiran bayi dalam keadaan kering (tidak ada darah yang
keluar), menurut pendapat yang mu’tamad dikalangan ulama maliki, pendapat
yang terpilih dalam mazhab Hanafi dan pendapat yang Ashah di kalangan
ulama syafi’I, hal itu tetap menyebabkan wajib mandi, karena adanya
kelahiran bayi. Meskipun menurut Imam Syafi’i yang keluar itu adalah hanya
segumpal darah atau daging, karena pada hakikatnya ia adalah mani yang
telah terbentuk, selain itu, biasanya proses kelahiran selalu disertai keluarnya
cairan.
C. TATA CARA MANDI BESAR
Cara mandi yang sempurna dapat diketahui dengan memperhatikan panduan As-
sunnah. Diantaranya adalah yang diriwayatkan oleh Aisyah radiyallahu anhu.
“ Apabila Rasullullah saw. mandi junub, maka beliau memulainya dengan membasuh
kedua tangan nya kemudian menuangkan air ketangan kirinya. Lalu beliau membasuh
kemaluan nya dan diikuti dengan berwudhu. Kemudian dia memasukkan jari-jarinya
kebagian pangkal rambutnya. Setelah itu beliau menuangkan air ke atas kepalanya
sebanyak tiga tuanggan. Setelah itu, beliau meratakan air keseluruh tubuhnya dan
akhirnya beliau membasuh kedua belah kakinya.