Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MANDI

Dosen pengampu : H.Erwinto,S.Ag.,M.Kom.I

Disusun Oleh :
Adila Ramadhani 2341010001

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI


PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr.WbPuji syukur selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikanlimpahan Rahmat, Taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini.
Shalawat serta salam tak lupa kami curahkan kepada Nabi Muhammadd Saw yang telah
menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat
manusia.Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Fiqih dan juga untuk
khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga
bermanfaat.
Akhirul kalam, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan
saya agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran.Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, Aamiin.

Bandar Lampung,11 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2
A. Pengertian Mandi..........................................................................................................2
B. Perkara-perkara Yang Mewajibkan Mandi...................................................................2
C. Syarat-syarat Mandi......................................................................................................3
D. Rukun dan Sunnah Mandi............................................................................................3
E. Macam-macam Mandi..................................................................................................4
BAB III PENUTUP................................................................................................................6
A. Kesimpulan...................................................................................................................6
B. Saran.............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bersuci merupakan hal yang sangat erat kaitannya dan tidak dapat dipisahkan
dengan ibadah shalat dan haji. Tanpa bersuci orang yang berhadas tidak dapat
menunaikan ibadah tersebut. Banyak orang mukmin yang tidak tahu bahwa
sesungguhnya bersuci memiliki tata cara atau aturan yang harus dipenuhi. Jika tidak
dipenuhi, maka tidak akan sah bersucinya dan ibadahnya juga dianggap tidak sah.
Terkadang terdapat problem ketika orang tidak menemukan air, maka Islam
memudahkan orang tersebut untuk melakukan tayammum sebagai ganti mandinya
dan alat bersucinya dengan menggunakan debu.

Mandi dalam Islam bukan hanya sekadar membersihkan tubuh, tetapi juga sebagai
sarana untuk menyucikan diri dari hadas besar dan hadas kecil yang membuat seorang
Muslim tidak bisa melakukan ibadah tertentu seperti salat dan puasa. Terdapat dua
jenis mandi dalam Islam, yaitu mandi wajib dan mandi sunah.

Sebagai orang muslim wajib melaksanakan apa yang di ajarkan oleh Islam
yaitu tata cara kehidupan dalam sehari-hari. Islam adalah agama yang bersih yang
menghendaki setiap pengikutnya memiliki jasmani dan rohani yang bersih untuk
melaksanakan ibadah kepada Allah SWT. Pada saat orang muslim berhadas besar,
maka ia wajib mandi, selain tuntutan dari Allah SWT, mandi juga berguna bagi
kesehatan supaya tetap sehat jasmani dan rohaninya

B. Rumusan Masalah

1. Apa engertian dari mandi?


2. Apa saja perkara-perkara yang mewajibkanya (sebab adanya mandi )?
3. Apa saja syarat-syarat mandi bagi umat muslim?
4. Apa saja rukun dan sunnah mandi bagi umat musli?
5. Bagaimanakah tata cara mandi wajib dan sunnah?
6. apa sajakah macam-macam mandi dalam islam?

C. Tujuan

Untk mengetahui lebih dalam bagaimana tata cara bersuci yang baik menurut
ajaran Rasulullah SAW.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mandi

Mandi dalam Islam adalah aktivitas membersihkan diri dari hadas besar dan hadas
kecil yang membuat seorang muslim tidak bisa melakukan ibadah tertentu seperti
salat dan puasa. Terdapat dua jenis mandi dalam islam, yaitu mandi wajib dan mandi
sunah. Mandi wajib dikenal juga dengan sebutan mandi besar atau mandi junub, dan
harus dilakukan oleh seorang muslim yang berakal sehat untuk menyucikan diri dari
hadas besar. Mandi sunah dilakukan untuk tujuan terapeutik atau ritual keagamaan.
Setelah mandi atau menyucikan diri, seorang muslim dapat melakukan ibadah-ibadah
seperti salat dan puasa.
Mandi menurut arti bahasa adalah: mengalirkan air secara mutlak terhadap
sesuatu. Menurut arti syara’ adalah: sampainya air yang suci keseluruh badan dengan
cara tertentu.Sedangkan menurut ulama’ bermadzhab Sayafi’I mendefisikan mandi
yaitu: mengalirkan air keseluruh badan disertai dengan niat. Adapun ulama’
bermadzhab Maliki juga membuat suatu pengertian yaitu: sampainya air keseluruh
badan disertai dengan proses menggosok dengan niat diperbolehkannya untuk
melakukan sholat.
Adapun tujuan dari mandi itu sendiri yaitu selain kita melaksanakan suatu ‘ibadah
yang berupa bersuci dari hadats besar, tapi kita juga membersihkan tubuh kita dari
segala kotoran dan itu sangat dianjurkan oleh nabi. seperti dlm haditsnya:

‫الُّطُهوُر ِنْص ُف اِإل ْيَم اِن‬


Al-tuhuru nisfu al-iman
“Kesucian adalah sebagian dari iman”

B. Perkara-perkara Yang Mewajibkan Mandi

Saab-sebab wajib mandi ada enam, tiga di antaranya biasa terjadi pada lakilaki dan
perempuan, dan tiga lagi tertentu (khusus) pada perelnpuan saja :

1. Bersetubuh, baik keluar mani ataupun tidak


2. Keluar mani, baik keluarnya karena bermimpi ataupun sebab lain dengan
sengaja atau tidak, dan dengan perbuatan sendiri atau bukan.
3. Haid. Apabila seorang perempuan telah berhenti dari haid, ia wajib mandi
agar ia dapat beribadah seperti sedia kala. Dengan mandi itu badannya pun
menjadi segar dan sehat kembali.
4. Nifas. Yang dinamakan nifas ialah darah yang keluar dari kemaluan
perempuan sesudah melahirkan anak. Darah itu merupakan darah haid yang
berkumpul, tidak keluar sewaktu perempuan itu mengandung.
5. Melahirkan, baik anak yang dilahirkan itu cukup umur ataupun tidak,
seperti keguguran.
6. Meninggal. Orang Islam yang meninggal, fardu kifayah atas muslimin yang hidup
memandikannya, kecuali orang yang mati syahid.

C. Syarat-syarat Mandi

1. Islam.
2. Tamyiz (berakal sehat).
3. Mengetahui fardlu dalam mandi.
4. Air yang digunakan harus dengan air yang suci dan mensucikan (air tidak mutlak).
5. Tidak ada sesuatu yang menghalangi sampainya air ke seluruh kulit tubuh.
6. Tetap niatnya hingga akhir sempurnanya mandi.
7. Tidak ada sesuatu akibat yang dapat mengubah sifat air sampai ke kulit tubuh.
8. Mengalir airnya sampai ke seluruh tubuh.

D. Rukun dan Sunnah Mandi

Rukun mandi :

1. Niat (Niat): Sebelum memulai mandi, penting untuk memiliki niat melakukan
mandi wajib untuk bersuci. Niat bisa dilakukan dalam hati dan tidak perlu
diungkapkan secara lisan.

2. Membersihkan najis di seluruh tubuh (Membersihkan seluruh tubuh): Seluruh


tubuh harus dibersihkan secara menyeluruh selama mandi. Termasuk membasuh
rambut, wajah, leher, lengan, tangan, dada, perut, punggung, tungkai, dan kaki.
Penting untuk memastikan bahwa air mencapai seluruh bagian tubuh.

3. Mengguyur menggunakan udara (Menuangkan air): Air harus dituangkan ke


seluruh tubuh, memastikan bahwa air mencapai seluruh bagian dan
membersihkannya. Dianjurkan untuk menyiramkan air sebanyak tiga kali ke
seluruh tubuh, dimulai dari sisi kanan lalu dari sisi kiri.

Sunnah mandi :
Sunnah mandi ada banyak sekali, diantaranya adalah:
1. Membaca basmalah pada permulaan mandi.
2. Berwudhu sebelum mandi
3. Menggosok-gosok seluruh badan dengan tangan, Imam Malik berpendapat bahwa
menggosokkan tangan keseluruh badan hukumnya wajib
4. Mendahulukan yang kanan dari yang kiri
5. Meneliti lekukan seperti dua telinga atau meneliti bawah kuku, supaya tidak ada
sesuatupun yang menghalangi air masuk pada kuli
6. Mengulang tiga kali.
7. Menghadap kiblat
Hal-Hal yang Dimakruhkan ketika Mandi :
1. Berlebih- lebihan dalam menggunakan air. Rasulullah saw. mandi dengan air
sakamu sha' (sekitar 3,5 liter).
2. Mandi di tempat yang najis, karena bertanya-tanya akan terkena najisnya
3. Mandi dengan air sisa bersucinya wanita. Rasulullah saw. melarang mandi dengan
air sisa bersucinya wanita, seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
4. Mandi tanpa penutup, misalnya dengan tembok atau yang lainnya. Berdasarkan
dalil-dalil berikut. Maimunah ra berkata, “Aku persiapkan air untuk Rasulullah
saw. Dan menutupi beliau, kemudian beliau mandi.” (HR Bukhari).
Jika sekiranya mandi tanpa menggunakan penutup tidak dimakruhkan, pasti
Maimunah tidak menutupi Rasulullah saw.ketika sedang mandi. Rasulullah saw.
bersabda, “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla bersifat malu, dan menutup
(kesalahan hamba-Nya), menyukai sifat malu. Maka, jika salah seorang dari kalian
mandi, hendaklah menggunakan penutup.” (HR Abu Dawud).
5. Mandi dengan air yang tidak mengalir. Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah se
seorang di antara kalian mandi di air yang tidak mengalir, sedang dia junub.”
(HR Muslim).

E. Macam-macam Mandi

1. Mandi Wajib / Mandi Junub

a. Mandi yang dilakukan setelah bersetubuh (melakukan hubungan suami istri).


b. Setelah Haid/Menstruasi (Wanita).
c. Setelah Melahirkan/Nifas (Wanita).
d. Meninggal Dunia.
Tata cara mandi wajib/mandi junub menurut rasulallah saw:
Berikut ini adalah beberapa cara yang baik menurut rasulallah yang telah
diriwayatkan oleh Bukhari dan juga Muslim. Berikut adalah beberapa
tahapannya:
1. Bersihkan tangan terlebih dahulu sebelum nantinya digunakan untuk mandi
atau dimasukkan ke dalam tempat penampungan air.
2. Gunakan tangan kiri untuk membersihkan kemaluan dari sisa-sisa kotoran
yang masih menempel.
3. Setelah selesai membersihkan kemaluan, maka bersihkan tangan dengan
sabun hingga bersih.
4. Kemudian, berwudhu dengan tata cara yang benar sesuai dengan aturan serta
rukunnya, seperti halnya saat kita akan menunaikan sholat.
5. Membasuh kepala sebanyak tiga kali.
6. Keramas mulai dari kepala bagian kanan kemudian ke arah kiri dan
membersihkannya sampai ke bagian sela-sela rambut supaya benar-benar
bersih.
7. Bilas dengan air bersih mulai dari badan sebelah kanan kemudian ke arah
sebelah kiri.

2. Mandi Sunat/Sunnah :

a. Mandi untuk Shalat Jum'at.


b. Mandi untuk Shalat hari raya.
c. Sadar dari kehilangan kesadaran akibat pingsan, gila, dll
d. Muallaf (baru memeluk/masuk agama islam).
e. Setelah memandikan mayit/mayat/jenazah.
f. Saat hendak Ihram, sa'aku, thawaf, dan lain sebagainya.
Berikut adalah tata cara mandi sunnah:
1. Membaca niat mandi sunnah.
2. Membersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali.
3. Membersihkan kotoran yang menempel di sekitar tempat yang kotor, seperti
kemaluan, dengan tangan kiri.
4. Mencuci tangan dengan sabun setelah membersihkan kotoran di kemaluan.
5. Berwudhu sesuai dengan tata cara wudhu yang dianjurkan Rasulullah Saw..
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam makalah ini, telah dijelaskan secara lugas mengenai syarat-syarat, rukun-
rukun, dan tata cara mandi wajib dan mandi sunnah dalam Islam. Mandi wajib
dilakukan dalam beberapa kondisi tertentu, seperti keluarnya air mani, haid, dan nifas,
sedangkan mandi sunnah dianjurkan untuk membersihkan diri dan meningkatkan
kebersihan. Dalam Islam, mandi wajib dan mandi sunnah sangat penting untuk
menjaga kebersihan dan kesucian diri. Oleh karena itu, umat Muslim harus
memahami syarat-syarat, rukun-rukun, dan tata cara mandi wajib dan mandi sunnah
dengan baik. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

B. Saran

Kita sebagai umat islam dan khususnya sebagai calon pendidik, haruslah mulai
banyak belajar dalam mengkaji tentang masalah fiqih ibadah terutama masalah
Thaharah ( bersuci ). Hal ini sebagai upaya perbaikan pendidikan pada anak didik
kita, agar supaya mereka mampu melakukan tata cara bersuci yang baik menurut
ajaran Baginda Rasulullah
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.uin-suska.ac.id/8957/4/BAB%20III.pdf

https://www.studocu.com/id/u/49602976?sid=01697035605

Anda mungkin juga menyukai