Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANDI WAJIB

Resume ini disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah Fiqih

Dosen Pengampu: Sri Andryani Hamid, S.H.I., M.Pd.I.

Disusun Oleh:

FELIN FADILA (12280121314)


KHOIRUNNISA DAMANIK (12280125748)

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
1444 H/ 2023 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
karunia dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.

Mandi adalah sebuah kegiatan yang sangat penting bagi kebersihan tubuh.
Selain itu, mandi juga merupakan sebuah budaya yang telah dianut oleh bangsa
Indonesia sejak dahulu kala. Namun, dalam beberapa kasus, mandi wajib menjadi
sebuah perdebatan dan kontroversi bagi masyarakat. Oleh karena itu, dalam
makalah ini kami akan membahas tentang mandi wajib dan pentingnya menjaga
kebersihan tubuh.

Makalah ini dibuat sebagai bagian dari tugas akademik untuk memenuhi
salah satu persyaratan mata kuliah yang kami ambil. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna dan pasti masih memiliki kekurangan di
beberapa bagian. Oleh karena itu, kami sangat terbuka untuk menerima kritik dan
saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam pembuatan makalah ini, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca
dan menjadi bahan referensi yang berguna untuk studi selanjutnya.

Pekanbaru, 28 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 1

1.3 Tujuan Masalah ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3

2.1 Manfaat Mandi Wajib Dalam Kehidupan Sehari-Hari ............................ 3

2.2 Sejarah Dan Asal-Usul Mandi Wajib Dalam Budaya Dan Agama Islam. 4

2.3 Dampak Mandi Wajib Pada Kesehatan Tubuh Dan Pikiran .................... 5

2.4 Pengaruh Mandi Wajib Dalam Aspek Spiritual Atau Keagamaan........... 6

2.5 Protokol Dan Tata Cara Mandi Wajib Yang Sesuai Dengan Ajaran
Agama Islam.......................................................................................... 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 10

3.1 Simpulan ............................................................................................. 10

3.2 Saran ................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Mandi adalah salah satu kegiatan yang sangat penting bagi kebersihan
tubuh dan merupakan bagian dari budaya yang telah dianut oleh bangsa Indonesia
sejak dahulu kala. Namun, dalam beberapa kasus, mandi wajib menjadi sebuah
perdebatan dan kontroversi bagi masyarakat.

Pada umumnya, mandi wajib dilakukan oleh umat muslim sebagai bagian
dari syarat-syarat agama mereka. Namun, tidak semua orang sepakat dengan
pentingnya melakukan mandi wajib. Beberapa orang bahkan merasa tidak perlu
melakukan mandi wajib jika dirinya tidak merasa kotor atau melakukan sesuatu
yang tidak sesuai dengan aturan agama.

Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang mandi wajib dan
pentingnya menjaga kebersihan tubuh. Kami akan membahas berbagai pandangan
dan argumen tentang mandi wajib, serta bagaimana mandi dapat membantu
menjaga kesehatan tubuh dan mencegah penyebaran penyakit.

Dengan mengetahui pentingnya mandi wajib dan menjaga kebersihan


tubuh, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga
kesehatan dan kebersihan tubuh, serta menghindari kontroversi dan perdebatan
yang tidak perlu mengenai mandi wajib.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa manfaat mandi wajib dalam kehidupan sehari-hari?
2. Bagaimana sejarah dan asal-usul mandi wajib dalam budaya dan agama
Islam?
3. Apakah mandi wajib berdampak pada kesehatan tubuh dan pikiran?
4. Apakah mandi wajib memiliki pengaruh dalam aspek spiritual atau
keagamaan?

1
5. Apa saja protokol dan tata cara mandi wajib yang sesuai dengan ajaran
agama Islam?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui manfaat mandi wajib dalam kehidupan sehari-hari.
2. Untuk mengetahui sejarah dan asal-usul mandi wajib dalam budaya dan
agama Islam.
3. Untuk mengetahui dampak mandi wajib pada kesehatan tubuh dan pikiran.
4. Untuk mengetahui pengaruh mandi wajib dalam aspek spiritual atau
keagamaan.
5. Untuk mengetahui protokol dan tata cara mandi wajib yang sesuai dengan
ajaran agama Islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Manfaat Mandi Wajib Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Mandi wajib merupakan praktik yang dilakukan oleh umat Muslim


sebagai bagian dari ritual suci yang harus dilakukan setelah terpapar atau
melakukan hal-hal tertentu. Selain sebagai bentuk ritual keagamaan, mandi wajib
juga memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan fisik dan psikologis
seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa manfaat mandi
wajib dalam kehidupan sehari-hari:

a) Menjaga kebersihan tubuh. Mandi wajib membantu menjaga kebersihan


tubuh dari kotoran atau bahan kimia tertentu yang menempel di kulit.
Dengan mandi wajib, bakteri dan kuman yang menempel di kulit dapat
dihilangkan sehingga mencegah terjadinya infeksi dan penyakit.
b) Menjaga kesehatan kulit. Mandi wajib dapat membantu menjaga
kesehatan kulit dengan membersihkan pori-pori yang terbuka. Selain itu,
mandi wajib juga membantu menghilangkan sel-sel kulit mati dan
membuat kulit menjadi lebih halus dan cerah.
c) Menenangkan pikiran dan tubuh. Mandi wajib juga dapat membantu
menenangkan pikiran dan tubuh. Air yang mengalir dalam mandi wajib
memberikan efek relaksasi yang dapat membantu mengurangi stres dan
kecemasan.
d) Menghilangkan bau tak sedap pada tubuh. Bau tak sedap pada tubuh
dapat dihilangkan dengan mandi wajib. Mandi wajib dapat membersihkan
tubuh dari bau keringat dan bau yang mungkin terjadi akibat terpapar
bahan kimia tertentu.
e) Meningkatkan rasa percaya diri. Mandi wajib juga dapat meningkatkan
rasa percaya diri seseorang. Dengan tubuh yang bersih dan wangi,
seseorang merasa lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain.

Dalam kesimpulannya, mandi wajib tidak hanya memiliki nilai keagamaan,


tetapi juga memberikan manfaat besar bagi kesehatan fisik dan psikologis

3
seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, mandi wajib merupakan
praktik yang sangat penting dan perlu dilakukan secara rutin.

2.2 Sejarah Dan Asal-Usul Mandi Wajib Dalam Budaya Dan Agama
Islam

Mandi wajib merupakan salah satu praktik keagamaan yang dilakukan


oleh umat Muslim. Praktik mandi wajib ini memiliki sejarah dan asal-usul yang
cukup panjang dalam budaya dan agama Islam. Berikut adalah pembahasan
mengenai sejarah dan asal-usul mandi wajib dalam budaya dan agama Islam:

Sejarah mandi wajib dalam Islam bermula pada masa Rasulullah SAW.
Ketika itu, Rasulullah menerima wahyu dari Allah SWT melalui malaikat Jibril
bahwa mandi wajib harus dilakukan oleh orang-orang yang terkena hadas besar
dan hadas kecil. Hadas besar meliputi kencing, buang air besar, haid, nifas, dan
bersentuhan dengan mayat, sedangkan hadas kecil meliputi hal-hal seperti bersin,
memegang kemaluan, dan tidur. Sejak saat itu, mandi wajib menjadi bagian dari
praktik keagamaan Islam.

Asal-usul mandi wajib dalam Islam berasal dari ajaran Nabi Ibrahim AS
yang diwariskan kepada anaknya, Nabi Ismail AS. Dalam agama Islam, mandi
wajib dikenal sebagai ghusl, yang berasal dari bahasa Arab yang artinya
"membersihkan" atau "menghilangkan". Pada awalnya, mandi wajib dilakukan
oleh umat Islam sebagai bentuk pembersihan spiritual dan mental setelah terpapar
atau melakukan hal-hal tertentu.

Mandi wajib dilakukan dengan cara yang sangat spesifik dan mengikuti
aturan-aturan tertentu. Mandi wajib harus dilakukan dengan mengalirkan air ke
seluruh tubuh, dimulai dari kepala hingga ujung kaki. Selain itu, dalam
pelaksanaan mandi wajib, ada beberapa bacaan doa yang harus diucapkan dan
urutan tertentu yang harus diikuti.

Dalam kesimpulannya, mandi wajib merupakan bagian integral dari


praktik keagamaan Islam dan memiliki sejarah dan asal-usul yang panjang dalam

4
budaya dan agama Islam. Mandi wajib juga memiliki tata cara pelaksanaan yang
spesifik dan mengikuti aturan-aturan tertentu. Oleh karena itu, sebagai umat Islam,
penting untuk memahami sejarah dan asal-usul mandi wajib agar dapat melakukan
praktik keagamaan ini dengan benar dan sesuai dengan ajaran agama.

2.3 Dampak Mandi Wajib Pada Kesehatan Tubuh Dan Pikiran

Mandi wajib merupakan salah satu praktik keagamaan yang dilakukan


oleh umat Muslim. Selain sebagai praktik keagamaan, mandi wajib juga memiliki
potensi untuk memberikan dampak positif pada kesehatan tubuh dan pikiran
seseorang. Berikut adalah pembahasan mengenai dampak mandi wajib pada
kesehatan tubuh dan pikiran:

a) Membersihkan Tubuh. Mandi wajib dilakukan dengan menggunakan air


yang mengalir ke seluruh tubuh, sehingga membantu membersihkan
kotoran dan bakteri yang menempel pada kulit. Hal ini dapat membantu
menjaga kesehatan tubuh dengan mengurangi risiko infeksi dan penyakit
kulit.
b) Meredakan Stres. Mandi wajib dapat membantu meredakan stres dan
kecemasan. Air yang mengalir selama mandi wajib dapat memberikan
efek relaksasi pada tubuh dan membantu mengurangi ketegangan otot.
Selain itu, mandi wajib juga dapat membantu membersihkan pikiran dan
membantu mengurangi kecemasan dan depresi.
c) Menjaga Keseimbangan Hormon. Mandi wajib juga dapat membantu
menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh. Ketika tubuh terkena stres
atau kecemasan, hormon kortisol akan diproduksi lebih banyak, yang
dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Mandi wajib dapat
membantu mengurangi kadar kortisol dalam tubuh, sehingga membantu
menjaga keseimbangan hormon.
d) Menjaga Kebersihan Kewanitaan. Mandi wajib juga dapat membantu
menjaga kebersihan kewanitaan. Bagi perempuan, mandi wajib setelah
haid dan nifas dapat membantu membersihkan area genital dan mencegah

5
infeksi. Selain itu, mandi wajib juga dapat membantu mengurangi bau
yang tidak sedap pada area genital.
e) Menjaga Kesehatan Pernapasan. Mandi wajib dengan menggunakan air
yang mengalir juga dapat membantu menjaga kesehatan pernapasan. Air
yang mengalir dapat membantu menghilangkan partikel debu dan alergen
yang dapat menyebabkan masalah pernapasan, seperti asma dan alergi.

Dalam kesimpulannya, mandi wajib dapat memberikan dampak positif


pada kesehatan tubuh dan pikiran seseorang. Praktik mandi wajib dapat membantu
membersihkan tubuh, meredakan stres, menjaga keseimbangan hormon, menjaga
kebersihan kewanitaan, dan menjaga kesehatan pernapasan. Oleh karena itu,
sebagai umat Muslim, penting untuk melakukan praktik mandi wajib dengan
benar dan teratur untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang maksimal.

2.4 Pengaruh Mandi Wajib Dalam Aspek Spiritual Atau Keagamaan

Mandi wajib merupakan salah satu praktik keagamaan yang dilakukan


oleh umat Muslim. Praktik mandi wajib memiliki pengaruh penting dalam aspek
spiritual atau keagamaan. Berikut adalah pembahasan mengenai pengaruh mandi
wajib dalam aspek spiritual atau keagamaan:

a) Menjaga Kesucian dan Kehormatan. Mandi wajib adalah praktik


keagamaan yang dilakukan sebagai upaya menjaga kesucian dan
kehormatan sebagai seorang Muslim. Mandi wajib dilakukan setelah
mengalami kondisi tertentu, seperti haid, nifas, atau berhubungan intim.
Dalam Islam, kesucian dan kehormatan sangat penting dan dianggap
sebagai bagian integral dari kehidupan spiritual.
b) Menjaga Keharuman Diri. Mandi wajib juga dapat membantu menjaga
keharuman diri seorang Muslim. Ketika melakukan mandi wajib, seorang
Muslim membersihkan dirinya dari najis dan kotoran. Hal ini memberikan
rasa segar dan membersihkan tubuh sehingga seseorang menjadi lebih siap
untuk melakukan ibadah.
c) Menjaga Kehadiran Diri dalam Ibadah. Mandi wajib juga dapat
membantu seorang Muslim dalam menjaga kehadirannya saat melakukan

6
ibadah. Ketika seseorang melakukan mandi wajib, ia membersihkan tubuh
dan pikirannya. Hal ini membantu seseorang untuk fokus dan lebih siap
saat melakukan ibadah, seperti sholat, puasa, atau membaca Al-Quran.
d) Menunjukkan Ketaatan dan Penghormatan. Mandi wajib juga
merupakan bentuk ketaatan dan penghormatan seorang Muslim terhadap
aturan-aturan agama. Dalam Islam, mandi wajib diwajibkan untuk
dilakukan dalam beberapa situasi tertentu. Dengan melakukan mandi wajib,
seorang Muslim menunjukkan ketaatan dan penghormatan terhadap aturan
agama.
e) Membersihkan Spiritual. Selain membersihkan tubuh, mandi wajib juga
dapat membantu membersihkan spiritual seseorang. Dalam Islam, mandi
wajib dianggap sebagai bentuk tazkiyah al-nafs, yaitu membersihkan jiwa
atau pikiran seseorang. Dalam konteks ini, mandi wajib membantu
membersihkan pikiran dan hati seorang Muslim dari dosa dan kesalahan
yang mungkin dilakukan.

Dalam kesimpulannya, mandi wajib memiliki pengaruh penting dalam


aspek spiritual atau keagamaan seorang Muslim. Mandi wajib membantu menjaga
kesucian dan kehormatan, menjaga keharuman diri, menjaga kehadiran dalam
ibadah, menunjukkan ketaatan dan penghormatan terhadap aturan agama, serta
membantu membersihkan spiritual. Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim,
mandi wajib harus dilakukan dengan benar dan teratur sebagai bagian dari praktik
keagamaan yang penting.

2.5 Protokol Dan Tata Cara Mandi Wajib Yang Sesuai Dengan Ajaran
Agama Islam

Mandi wajib (mandi junub) adalah salah satu ibadah dalam agama Islam
yang dilakukan oleh umat Muslim setelah melakukan hubungan suami istri,
mimpi basah, atau keluarnya mani (madzi) atau air mani (mani) dari tubuh. Mandi
wajib juga dilakukan oleh orang yang baru memeluk agama Islam dan bagi
jenazah sebelum dikafani. Dalam menjalankan mandi wajib, umat Muslim

7
diharuskan untuk mengikuti protokol dan tata cara yang telah ditetapkan sesuai
dengan ajaran agama Islam.

Berikut ini adalah protokol dan tata cara mandi wajib yang sesuai dengan
ajaran agama Islam:

a) Niat mandi wajib. Sebelum mandi wajib, seorang Muslim harus membuat
niat dalam hatinya bahwa ia akan melakukan mandi wajib untuk
membersihkan diri dari hadas besar. Niat ini tidak perlu diucapkan dengan
kata-kata, tetapi cukup dalam hati.
b) Membasuh kedua telapak tangan. Setelah membaca niat, seorang Muslim
harus membaca bismillah dan kemudian membuka kancing pakaian atau
melepas pakaian yang menutupi auratnya. Setelah itu, ia harus
membiasakan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali dengan air.
c) Membasuh kemaluan. Setelah membiasakan kedua telapak tangan,
seorang Muslim harus membiasakan kemaluan dengan tangan kiri dan
membersihkannya dari kotoran atau najis yang mungkin terdapat di sana.
Setelah itu, ia harus membiasakan kemaluan dengan tangan kanannya dan
membersihkannya lagi.
d) Membasuh seluruh tubuh. Setelah membersihkan kemaluan, seorang
Muslim harus membiasakan seluruh tubuhnya dengan air. Hal ini
dilakukan dengan cara mengalirkan air pada seluruh bagian tubuh mulai
dari kepala hingga ujung kaki. Pastikan seluruh bagian tubuh terkena air
sehingga benar-benar bersih dari hadas besar.
e) Menggosok gigi dan membersihkan hidung. Setelah selesai membiasakan
seluruh tubuh, seorang Muslim harus menggosok gigi dengan sikat gigi
dan membersihkan hidung dengan cara menghirup air kemudian
membuangnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa mulut dan
hidung juga bersih dari hadas besar.
f) Membaca doa setelah mandi wajib. Setelah selesai melakukan mandi
wajib, seorang Muslim harus membaca doa untuk mengakhiri mandi wajib.
Doa ini dapat dibaca dengan suara keras atau dalam hati.

8
Dalam melakukan mandi wajib, seorang Muslim harus memperhatikan
beberapa hal. Pertama, menggunakan air bersih dan suci untuk membersihkan diri
dari hadas besar. Kedua, menjaga kebersihan lingkungan sekitar saat mandi wajib
sehingga tidak mengotori lingkungan sekitar. Ketiga, menjaga kehormatan dan
menjauhkan diri dari perilaku yang tidak senonoh selama mandi wajib.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa mandi wajib


merupakan salah satu ibadah dalam agama Islam yang dilakukan untuk
membersihkan diri dari hadas besar. Mandi wajib harus dilakukan dengan
protokol dan tata cara yang telah ditetapkan sesuai dengan ajaran agama Islam.
Protokol dan tata cara mandi wajib meliputi niat mandi wajib, membiasakan
kedua telapak tangan, membiasakan kemaluan, membiasakan seluruh tubuh,
menggosok gigi dan membersihkan hidung, serta membaca doa setelah mandi
wajib.

Penting bagi seorang Muslim untuk memahami dan mengikuti protokol


dan tata cara mandi wajib dengan benar. Selain untuk menjalankan ibadah dengan
baik, mandi wajib juga memiliki manfaat untuk menjaga kebersihan tubuh dan
lingkungan sekitar, serta memperkuat kesadaran spiritual dan menjaga
kehormatan diri.

Oleh karena itu, seorang Muslim harus selalu berusaha untuk


melaksanakan mandi wajib dengan benar dan konsisten sebagai bagian dari
kehidupan spiritualnya. Dengan demikian, dapat tercipta kebersihan, kesehatan,
dan ketenangan dalam diri seorang Muslim dalam menjalani kehidupan sehari-
hari.

3.2 Saran

Berdasarkan pembahasan di atas, ada beberapa saran yang dapat diberikan


terkait mandi wajib dalam agama Islam, antara lain:

Pertama, memperbanyak pemahaman mengenai mandi wajib. Sebagai


seorang Muslim, sangat penting untuk memperbanyak pemahaman mengenai
mandi wajib, termasuk protokol dan tata cara yang harus diikuti. Hal ini dapat

10
dilakukan dengan membaca dan mempelajari kitab suci Al-Qur'an, hadis, dan
literatur Islam lainnya.

Kedua, Menjaga kebersihan lingkungan saat mandi wajib. Selain menjaga


kebersihan tubuh, seorang Muslim juga harus menjaga kebersihan lingkungan saat
mandi wajib. Hal ini dapat dilakukan dengan memastikan bahwa tempat mandi
wajib selalu bersih dan rapi setelah digunakan.

Ketiga, memperhatikan kualitas air yang digunakan. Dalam melakukan


mandi wajib, seorang Muslim harus memperhatikan kualitas air yang digunakan.
Pastikan air yang digunakan bersih dan suci agar benar-benar dapat
membersihkan diri dari hadas besar.

Keempat, membiasakan mandi wajib sebagai bagian dari rutinitas sehari-


hari. Mandi wajib sebaiknya dilakukan secara rutin sebagai bagian dari kehidupan
sehari-hari, tidak hanya ketika terdapat hadas besar. Dengan melakukan mandi
wajib secara rutin, maka tubuh akan selalu bersih dan kesadaran spiritual akan
semakin kuat.

Kelima, mengajarkan protokol dan tata cara mandi wajib pada generasi
muda. Penting untuk mengajarkan protokol dan tata cara mandi wajib pada
generasi muda agar mereka dapat mempraktikkan ibadah ini dengan benar. Hal ini
dapat dilakukan dengan memasukkan mandi wajib sebagai salah satu pelajaran
agama di sekolah atau mengajarkan kepada anak-anak di rumah.

Dengan mengikuti saran-saran di atas, diharapkan seorang Muslim dapat


melaksanakan mandi wajib dengan benar dan konsisten sebagai bagian dari
kehidupan spiritualnya. Selain itu, dengan melakukan mandi wajib yang benar,
maka tubuh akan selalu bersih dan sehat, serta dapat menjaga kehormatan diri
sebagai seorang Muslim.

11
DAFTAR PUSTAKA

Al-Faifi Sulaiman, 2014. Ringkasan Fiqhi Sunnah Sayyid Sabiq, Jakarta Timur:
Beirut Publishing.

Al-Fanjari Syauqi Ahmad, 1999. Nilai Kesehatan dalam Syariat Islam Jakarta: PT.
Bumi Aksara.

Al-Fauzan Saleh, 2006. Fiqih Sehari-hari, Depok: Gema Insani.


Azzet Akhmad Muhaimin, 2013. Menjadi Guru Profesional, Jogjakarta,
Ar-Ruzz Media.

Az-Zuhaili Wahbah, 2013. Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid I, Terj. Abdul Hayyie
al-Kattani et al. Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid I, Jakarta : Gema Insani
Press.

Basrowi dan Suwandi, 2008. Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT Rineka


Cipta.

Danim Sudarwan, 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung : CV. Pustaka Setia.

Departemen Pendidikan Nasional, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:


PT. Gramedia Pustaka Utama.

Djamarah Syaiful Bahri, 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interkasi Edukatif
Suatu pendekatan teoritis Psikologis, Jakarta; PT Rineka Cipta.

12

Anda mungkin juga menyukai