Anda di halaman 1dari 7

Sambutan pada Orientasi Mahasiswa Baru Formadiksi UIN Suska Riau tahun 2022

Oleh: Yasrizal (Kepala Biro AAKK UIN Suska Riau)


Pekanbaru, 30 Jumadil Awwal 1444 H. / 24 Desember 2022 M.

Assalamu’alaikum wr. wb.


Yth……

Segala puji dan syukur mari kita unjukan ke hadirat Allah Swt. yang selalu
mencurahkan rahmat, nikmat dan karuniaNya kepada kita, sehingga kita dapat
berkumpul bersama-sama di tempat ini dengan keadaan sehat wal ‘afiat.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad
Saw. Sebagai uswatun hasanah, yang telah menuntun kita semua dari zaman
kegelapan menuju jalan terang benderang yang penuh rahmat ini.

William Arthur Ward seorang motivator di Amerika pernah berkata bahwa kunci
sukses itu mudah, belajar ketika orang lain tidur, bekerja ketika orang lain bermalas-
malasan dan bermimpi ketika orang lain hanya berharap.

Ananda yang bapak banggakan. Setiap orang memiliki motivasi tersendiri-sendiri,


antara satu orang dengan orang lainnya belum tentu memiliki motivasi yang sama.

Kalian menuntut ilmu di kampus ini pasti memiliki motivasi yang berbeda-beda. Ada
yang ingin kuliah karena benar-benar ingin bisa, ada juga yang mau kuliah untuk
mecari peringkat dan lain sebagainya.

Motivasi belajar itu tidak akan terbentuk bila kalian tidak memiliki keinginan, cita-cita
atau menyadari betapa pentingnya belajar bagi diri kita.

Ada beberapa tips, bagaimana cara untuk menumbuhkan motivasi belajar.


Pertama, pilihlah teman yang tepat
Bertemanlah dengan orang-orang berprestasi akan dapat menumbuhkan keinginan
belajar pada diri kalian. Namun beda jika kalian berteman dengan orang yang malas,
ketika kalian berteman dengan orang malas maka kemungkinan besar kalian akan
ikut bermalas-malasan.

Teman akan membawa pengaruh yang besar pada diri kalian, seperti pepatah
mengatakan bila kalian berteman dengan penjual minyak wangi, maka kalian akan
terkena harumnya minyak wangi. Namun, apabila kalian berteman dengan pandai
besi maka kalian akan terkena percikkan apinya, atau kalaupun tidak kalian akan
terkena asapnya.
HINDARI TEMAN YANG BISA MENJERUMUSKAN…TERMASUK TEMAN INTIM
YANG MEMBAHAYAKAN DAN MEMBAWA PETAKA

Kedua, belajar apa saja


Belajar merupakan kegiatan mencari tahu informasi. Belajar tidak hanya dilakukan di
bangku kuliah, belajar dapat dilakukan dimana saja. Belajar bukan berarti hanya
dengan membaca buku saja, namun belajar dapat dilakukan dengan melihat dan
melakukan.
IQRAK, BACALAH_BACALAH YANG TERSURAT, BACALAH YANG TERSIRAT
DAN BACALAH YANG TERSURUK

Kalian bisa berlatih menulis membuat karya ilmiah atau melakukan percobaan-
percobaan. Atau bila kalian senang dengan desain kalian bisa belajar membuat
desain sendiri dengan melihat tutorial saat kuliah dengan dosen, melihat dan
memperhatikan di internet dan lain sebagainya. GUNAKAN MEDIA INTERNET
SECARA POSITIF TIDAK UNTUK YANG NEGATIF

Ketiga, temukan motivator dan penyemangat


Temukan dan cari motivator dan penyemangat yang dapat membuat kalian
termotivasi untuk belajar dan belajar. Kadang kala, ada waktunya seseorang
membutuhkan penyemangat untuk menjalani hidup. Penyemangat ini dapat berasal
dari keluarga, saudara atau teman. INGAT ORANG TUA DAPAT JUGA SEBAGAI
PENYEMANGAT KITA

Keempat, bermimpilah
Buatlah target dalam hidup kalian, bermimpilah setinggi-tingginya. Orang yang
berhasil dan sukses dimulai dari bermimpi, INI YANG DIKATAKAN DENGAN VISI.
Dengan bermimpi dapat menumbuhkan rasa semangat dalam diri kalian untuk belajar
karena kalian memiliki tujuan yang harus dicapai. Mimpi yang paling dekat untuk
kalian saat ini adalah LULUS MENJADI SARJANA DENGAN HASIL YANG
DIHARGAI, LULUS TEPAT WAKTU YAITU MAKSIMAL 8 SEMESTER, HASILNYA
KUMLAUDE JANGAN ASAL LULUS.

Kelima, istirahatlah yang cukup dan refreshing


Belajar secara terus menerus akan dapat membuat kita lama-kelamaan menjadi
jenuh dan bosan. Untuk menghilangkan rasa jenuh ini maka kita perlu beristirahat
yang cukup dan bila perlu pergi tadabbur alam untuk refreshing agar pikiran kita
segar. Banyak orang yang stres karena kurangnya refreshing dalam hidupnya.
Belajarlah secara rutinitas dan terus-menerus, BUAT MANAJEMEN WAKTU.

Keenam, poin 1 sd. 5 tidak akan berarti jika tidak melakukan upaya “Membangun
kecerdasan Spritual berupa sandaran vertikal kepada Allah Swt”.
 Perkuat akidah
 Permantap ibadah (jangan lupakan shalat 40)
 Berakhlakul karimah
 Berbakti kepada otang tua
 Tenggang rasa dan tebarkan kepekaan personal dan sosial

4 nasehat Rasulullah Saw. untuk para pemuda


1. Jeli Memilih Teman Dekat
Para pemuda harus pintar dalam memilih teman dekat, karena pemuda lebih mudah
terpengaruh oleh temannya dibandingkan yang lainnya. Sehingga kalian harus
memahami urgensi dalam memilih teman, jangan berteman kecuali dengan seorang
yang sholeh.
Allah Swt. berfirman dalam surat al Furqan ayat 27-29

ِ ‫ول يَٰ لَ ۡيتَيِن ٱخَّت َ ۡذ ُت َم َع ٱ َّلر ُس‬


‫ول َس ِبياٗل يَٰ َويۡلَىَت ٰ لَ ۡيتَيِن لَ ۡم َأخَّت ِ ۡذ‬ ُ ‫َوي َ ۡو َم ي َ َع ُّض ٱ َّلظا ِل ُ'م عَىَل ٰ يَدَ يۡ ِه ي َ ُق‬
‫فُاَل اًن َخ ِلياٗل ل َّ َقدۡ َأضَ لَّيِن َع ِن ٱ ِّذل ۡك ِر ب َ ۡعدَ ۡذ َجٓا َءيِن ۗ َواَك َن ٱ َّلش ۡي َطٰ ُن ِل َنسٰ ِن خ َُذواٗل‬
27. Dan (ingatlah) hari ‫( ِإۡل‬ketika itu) orang yang‫ ِإ‬zalim menggigit dua tangannya,
seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul".
28. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu
teman akrab(ku).
29. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu
telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.

Salah memilih teman itu bisa berbahaya. Karena besarnya pengaruh seorang teman
Nabi Muhammad Saw.  sampai  memberi perumpamaan kepada para pemuda
tentang teman yang baik dan teman yang buruk. Seperti disebutkan dalam hadits
Abu Musa al Asyari, dari Nabi, beliau bersabda:
“Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk laksana pembawa
minyak wangi dan pandai besi. Pembawa minyak wangi bisa jadi akan
memberimu wewangian atau kamu membeli wewangian darinya atau kamu
mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi bisa jadi akan
membakar bajumu atau kamu mendapatkan aroma tidak sedap darinya.” (HR.
Bukhari)
Imam Al Ghazali menyebut syarat syatat yang harus dimiliki seorang teman,
“Seyogyanya orang yang kamu pilih untuk menjadi teman memiliki 5 sifat
berikut: Seorang yang berakal, akhlaknya baik, tidak fasik, bukan pelaku
bid’ah dan tidak ambisi terhadap dunia.”

2. Perbaguslah Akhlakmu Terhadap Manusia


Wasiat nabi kepada para pemuda yang kedua adalah memperbagus akhlak
terhadap sesama manusia.
Diriwayatkan dari Muadz bin Jabal (beliau adalah sahabat nabi yang usianya masih
muda) ia berkata, “Wasiat terakhir yang disampaikan Rasulullah shalallahu alaihi
wassalam kepadaku adalah ketika aku meletakkan kaki di pelana dari kulit, beliau
bersabda, ‘Baguskanlah akhlakmu terhadap manusia wahai Muadz bin Jabal.”
(HR. Imam Malik dinyatakan dhoif oleh Albani)
Diriwayatkan  juga dari Abdullah bin Umar bahwasannya Muadz bin Jabal hendak
melakukan perjalanan, ia berkata, “Wahai Rasulullah nasihatilah aku.” Beliau
bersabda, “Sembahlah Allah dan jangan menyekutukanNya dengan sesuatu
apapun.” Muadz berkata, “Wahai Rasulullah tambahkanlah.”
Beliau bersabda, “apabila kamu meminta, maka baguskanlah sikapmu.”
Muadz berkata, “Wahai Rasulullah tambahkanlah.” Beliau bersabda,
“Istiqamahlah dan hendaknya kamu membaguskan akhlakmu.” (HR. Hakim
dinyatakan Hasan oleh Al Albani).

3. Nasihat Nabi Untuk Menjaga Lisan


Mengingat di fase-fase remaja syahwat mereka tengah menggelora dan
emosionalnya juga meningkat. Sehingga pemuda yang tidak memperhatikan
lisannya tidak memperhatikan nasehat Nabi Muhammad Saw., mereka akan
mengeluarkan perkataan yang tidak baik.
“Lidah adalah tolak ukur yang diremehkan oleh kebodohan dan diunggulkan
oleh akal” demikian kata Ali bin Abi Thalib kw.
Keselamatan ada pada menjaga lidahnya, sebab perkataan adalah penerjemah
ia akan mengungkapkan apa yang tersimpan di dalam sanubarinya serta
mengabarkan apa yang disimpan dalam hati.
Ali bin Abi Tholib juga berkata, “Lidah adalah tolak ukur yang diremehkan oleh
kebodohan dan diunggulkan oleh akal”
Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir, ia berkata, “Aku bertanya wahai Rasulullah
apa keselamatan itu? Beliau bersabda, ‘Jagalah lidahmu, hendaknya rumahmu
membuatmu lapang dan menangislah atas kesalahanmu.” (HR. Tirmidzi)
Sebagaimana Rasulullah mewasiatkan sejumlah amalan kepada pemuda
Muadz bin Jabal, beliau bersabda, “Maukah aku beritahukan kepadamu
penghimpun semua itu?”
Muadz menjawab, “Ya.”
Beliau memegang lidahnya dan bersabda, “Jagalah ini atas dirimu.”
Muadz berkata, “Wahai Nabi Allah, akankah kita dihukum atas apa yang kita
ucapkan?”
Beliau bersabda, “Celaka engkau wahai Muadz, tidakkah orang orang
ditelungkupkan wajah mereka ke neraka kecuali akibat dari lidah mereka?”
(HR. Ibnu Majah)

4. Menjaga Pandangan dari Perempuan yang Bukan Mahram


Hari ini fitnah begitu marak dan banyak para pemuda yang termakan oleh
syahwatnya terkhusus buat pemuda yang belum menikah. Itu semua dimulai karena
pandangan mata yang tidak terjaga.
Diriwayatkan dari buraidah dari ayahnya Nabi Saw. bersabda:
“Wahai Ali, Jangan melanjutkan pandangan tertuju pada perempuan yang
bukan mahrom..”
Ibnu Qayyim berkata, “Pandangan mata merupakan akar seluruh peristiwa yang
menimpa manusia. Sebab pandangan melahirkan lintasan, lintasan melahirkan
pikiran, pikiran melahirkan syahwat, kemudian syahwat melahirkan kemauan,
selanjutnya kemauan menguat dan menjadi tekad membaja lalu terjadilah
tindakan yang merupakan keniscayaan, kecuali bila ada penghalang yang
menghalanginya. Dalam hal ini ada ungkapan, “Kesabaran dalam menundukkan
pandangan lebih mudah daripada kesabaran menghadapi penderitaan yang
(muncul) sesudahnya.”
Seorang penyair bertutur:
Semua peristiwa bermula dari pandangan
Sebagian besar penghuni neraka mereka yang mengentengkan keburukan
Berapa banyak pandangan yang sampai ke dalam hati pemiliknya
Layaknya anak panah yang ada di antara busur dan talinya
Selama hamba punya mata yang bisa dikedipkannya
Ke mata orang lain selamanya ia mengusung bahaya
Menyenangkan bila sedikit membahayakan bila membesar
Maka enyahlah kegembiraan yang membawa pulang bahaya.
Sumber: kitab al Hadi An Nabawi Fi Tarbiyah Al Aulad Fi Dhou Al Quran Wa
Sunnah/karya: Dr Said bin Ali bin Wahf al-Qahthani/penerbit:  Zamzam

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai