Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH AGAMA

BERKUMUR DALAM KESEHATAN DAN AGAMA

Dosen Pengampu : Emini, S.Si.T, MA.Kes

Disusun Oleh:

Kelompok 12

Putri Aprilina Nasita ( P17125022027 )

Sefani Shobrina Ariyana ( P17125022035 )

Sheva Cipta Andini ( P17125022036 )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 1

JURUSAN KESEHATAN GIGI

TAHUN AJARAN 2022 - 2023


KATA PENGANTAR

Pertama-tama penyusun memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas


berkat rahmat-Nya lah penulisan makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama semester satu tahun


akademik 2022/2023. Sekaligus untuk menambah wawasan penulis, mengenai Kumur-kumur
Dalam Berwudhu Untuk Kesehatan Gigi yang nantinya dapat dijadikan sebagai pegangan
kita di masa mendatang.

Banyak kendala yang muncul dalam penyelesaian makalah ini. Namun karena
kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak, pada akhirnya makalah ini dapat terselesaikan
tepat waktu.

Penyusun menyadari terdapat beberapa materi yang belum penyusun sertakan


dalam makalah ini. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna perbaikan dalam penulisan selanjutnya di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat berguna bagi para pembaca khususnya
dan juga berguna bagi nusa dan bangsa umumnya.

Jakarta, 1 Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii

Daftar Isi........................................................................................................................... iii

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................. 2

1.3 Tujuan Masalah....................................................................................................... 2

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Berkumur Dalam Islam....................................................................... 3

2.2 Hubungan Bermur Dengan Kesehatan Gigi.......................................................... 4

2.3 Manfaat Berkumur Untuk Kesehatan Gigi............................................................ 5

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................................. 6

3.2 Saran....................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 7

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Allah swt. kepada umat
manusia melalui Nabi Muhammad saw. Islam pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang
bukan hanya mengenai satu segi, tetapi mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia.
Sumber dari ajaran-ajaran yang mengambil berbagai aspek itu adalah Alquran dan Hadis.
Hadis adalah sumber ajaran Islam setelah Alquran. Bagi umat Islam, hadis merupakan suatu
yang penting karena di dalamnya terungkap berbagai tradisi yang berkembang di masa
Rasulullah saw. Tradisi-tradisi yang hidup masa kenabian tersebut mengacu kepada pribadi
Rasulullah saw. sebagai utusan Allah swt. di dalamnya sarat berbagai ajaran Islam. Oleh
karena itu, keberlanjutannya terus berjalan dan berkembang sampai sekarang. Adanya
keberlanjutan tradisi itulah sehingga umat manusia zaman sekarang bisa memahami,
merekam, dan melaksanakan tuntutan ajaran Islam.

Hadis juga disebut sunnah, yaitu segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi
Muhammad saw. baik berupa perkataan, perbuatan, maupun taqrîr (ketetapan/sifat). Ketika
Nabi Muhammad saw hidup, ajaran-ajaran Allah tercermin dalam kehidupan beliau
sehari-hari. Sementara sesudah beliau wafat, ajaran-ajaran Allah tercermin dalam hadis yang
beliau tinggalkan. Islam sebagai agama yang paling lengkap, sangat memperhatikan masalah
kesehatan dengan perhatian yang sangat besar. Salah satu ajaran-ajaran Islam adalah anjuran
hidup bersih dan sehat. Islam menganjurkan agar kita memperhatikan kebersihan sebagai
salah satu cara untuk menjaga kesehatan. Dalam masalah kebersihan, Islam memiliki sikap
yang tidak dapat ditandingi oleh agama apapun. Islam memandang kebersihan sebagai ibadah
dan sekaligus cara untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Bahkan Islam mengkategorikan
kebersihan sebagai salah satu kewajiban setiap muslim. Sebagaimana firman Allah swt.
dalam Q.S. at-Taubah/ 2:108.

Kebersihan adalah sesuatu yang disukai manusia. Semua bangsa, dan ragam rumpun
dan keyakinannya, mengajarkan kebersihan sebagai satu prinsip yang positif atau nilai yang
ingin mereka pertahankan. Kebersihan, dalam pandangan mereka, adalah memperhatikan
penampilan luar manusia maupun berbagai hal yang lain. Sedang Islam, dalam konteks
kebersihan memberikan perhatian pada aspek dalam dan luarnya. Karena itu Islam
menyerukan kebersihan dan kesucian fisik maupun nonfisik. Memperhatikan masalah
kebersihan adalah salah satu unsur penting dalam perilaku beradab. Islam menganggap
kebersihan sebagai suatu sistem peradaban dan ibadah. Karena itu, kebersihan menjadi

1
bagian dari kehidupan sehari-hari seorang muslim. Kebersihan pun juga sangat diperhatikan
oleh Nabi saw khususnya kebersihan gigi dan mulut, sebagaimana sabda Rasulullah saw: ٍ

Seperti dalam teks hadis tadi walaupun khusus sesudah minum susu. Karena mulut
merupakan tempat dimana keluarnya lafaz puji-pujian kepada Allah dan Rasulnya, tempat
membaca Alquran, membaca hadis dan lain sebagainya. Oleh karena itulah berkumur atau
membersihkan gigi sangatlah penting untuk dilakukan, dengan tujuan agar kebersihan gigi
dan mulut terjaga. Oleh sebab itu, seorang muslim tidak boleh menelantarkan/melalaikan
kebutuhan tubuhnya, agar terhindar dari berbagai penyakit.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian berkumur dalam islam
2. Hubungan berkumur dengan kesehatan gigi
3. Manfaat berkumur untuk kesehatan gigi

1.3 Tujuan Masalah


Tujuan yang dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian berkumur dalam islam
2. Mengetahui hubungan berkumur dengan kesehatan gigi
3. Bisa menjelaskan manfaat berkumur untuk kesehatan gigi

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Berkumur Dalam Islam


Asal kata berkumur dalam bahasa Arab adalah “madhmadh” yang artinya secara
bahasa adalah menggerak-gerakkan. Misalnya dikatakan, “madhmadh anna„âsi fî „ainihi”
artinya kedua matanya bergerak karena rasa kantuk, kemudian kata tersebut menjadi masyhur
dipakai untuk menamakan perbuatan seseorang yang memasukkan air ke dalam mulutnya
lalu menggerak-gerakkannya.

Adapun makna berkumur itu dalam pengertian syariat adalah seseorang memasukkan
air ke dalam mulutnya kemudian memutar-mutarnya dalam mulut lalu menyemprotkannya
keluar. Namun pendapat yang masyhur dari golongan Syafi'i tidak mensyaratkannya untuk
menggerak-gerakkan air dan tidak pula menyemprotkannya, akan tetapi ini adalah pandangan
yang cukup aneh. Barangkali yang mereka maksudkan bahwa air yang ada dalam mulut itu
tidak harus disemprotkan. Bahkan andaikata seseorang menelan air tersebut atau
membiarkannya hingga mengalir keluar dengan sendirinya, maka hal itu telah mencukupi
baginya.19 Membersihkan gigi dan mulut bisa juga dengan cara mengggosok gigi, karena
dengan menggosok gigi pastilah juga akan berkumur

Berkumur yaitu ketika wudhu diajarkan Allah melalui RasulNya Sholallahu alaihi wasallam.
Cara beliau melaksanakannya diriwayatkan melalui beberapa hadits dan riwayat. Dari Laqith
bin Shabirah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ْ‫ضْأتَ فَ َمضْ ِمض‬


َّ ‫ِإ َذا تَ َو‬

“Jika engkau ingin berwudhu, maka berkumur-kumur lah (madh-madha).” (HR. Abu Daud,
no. 144. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.)

Ibnul Qayyim menyebutkan, Ketika berkumur-kumur dan memasukkan air dalam hidung
(istinsyaq), terkadang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menggunakan satu cidukan tangan,
terkadang dengan dua kali cidukan dan terkadang pula dengan tiga kali cidukan. Namun
beliau menyambungkan (tidak memisah) antara kumur-kumur dan istinsyaq. Beliau
menggunakan separuh cidukan tangan untuk mulut dan separuhnya lagi untuk hidung.
Sebagaimana disebutkan dalam shahihain (Kitab yang berisi hadits hadits shahih karya Imam
Bukhari dan Muslim): dari ‘Abdullah bin Zaid bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam tamadh-madho (berkumur-kumur) dan istinsyaq (memasukkan air dalam hidung)
melalui air satu telapak tangan dan seperti ini dilakukan tiga kali. (Hadits Riwayat Bukhari
dan Muslim). Dalam lafazh yang lain disebutkan bahwa tamadh-madho (berkumur-kumur)
dan istinsyaq (memasukkan air dalam hidung) melalui tiga kali cidukan. Inilah riwayat yang
lebih shahih dalam masalah kumur-kumur dan istinsyaq. Tidak ada satu hadits shahih pun
yang menyatakan bahwa kumur-kumur dan istinsyaq dipisah. Kecuali ada riwayat dari

3
Tholhah bin Mushorrif dari ayahnya dari kakeknya yang mengatakan bahwa dia melihat Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam memisah antara kumur-kumur dan istinsyaq (Dikeluarkan oleh
Abu Daud. Namun terdapat seorang periwayat yang dho’if dan Mushorrif –ayah Tholhah- itu
majhul. Lihat catatan kaki Zaadul Ma’ad, hal. 192.). Disebut madh-madha, yang dimaksud
adalah memasukkan air dalam mulut sambil digerak-gerakkan (berarti berkumur-kumur).
Sedangkan istinsyaq adalah memasukkan air ke dalam hidung. Beberapa kesimpulan
mengenai berkumur-kumur dan memasukkan air dalam hidung dari Ibnul Qayyim sebagai
berikut.

1. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkumur-kumur dan memasukkan air


dalam hidung, kadang dengan satu cidukan, kadang dua dudukan, dan kadang tiga
cidukan.
2. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menyambungkan antara berkumur-kumur dan
memasukkan air dalam hidung (dengan satu cidukan, satu kali jalan). Beliau
mengambil sebagian cidukan untuk mulut dan sebagiannya lagi untuk hidungnya.
Yang sesuai petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah menyambungkan
antara keduanya. Tidak ada hadits shahih yang tegas yang menunjukkan bahwa antara
berkumur-kumur dan memasukkan air dalam hidung dipisah.
3. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menggunakan tangan kanan ketika
memasukkan air dalam hidung dan mengeluarkannya dengan tangan kiri. (Lihat Zaad
Al-Ma’ad, 1:185.)

Dari segi kesehatan, berkumur dengan air dapat meningkatkan PH saliva. Sebagaimana kita
tahu, PH saliva yang rendah (asam) dapat meningkatkan risiko karies gigi. Dengan berkumur
setelah makan, dapat secara instan mengurangi tingkat keasaman mulut dalam hal ini PH
akan meningkat. Asal kata berkumur dalam bahasa Arab adalah “madhmadh” yang artinya
secara bahasa adalah menggerak-gerakkan. Misalnya dikatakan, “madhmadh anna„âsi fî
„ainihi” artinya kedua matanya bergerak karena rasa kantuk, kemudian kata tersebut menjadi
masyhur dipakai untuk menamakan perbuatan seseorang yang memasukkan air ke dalam
mulutnya lalu menggerak-gerakkannya. Makna berkumur itu dalam pengertian syariat adalah
seseorang memasukkan air ke dalam mulutnya kemudian memutar-mutarnya dalam mulut
lalu menyemprotkannya keluar.

2.2 Hubungan Berkumur Dengan Kesehatan Gigi


Salah satu yang disyariatkan dalam berwudhu adalah sunnah untuk berkumur-kumur.
Berkumur-kumur disini bukanlah satu urutan yang dihadirkan tanpa makna di dalamnya,
melainkan agenda berkumur saat wudhu memberikan pengaruh pada kesehatan holistik
seseorang. Oleh karena itu sungguh tidaklah merugi siapa yang menjalankan amalan sunnah
ini ketika berwudhu. (Doa Ketika Hendak Berkumur Saat Wudhu). Disebutkan oleh Oan
Hasanuddin dalam karyanya Mukjizat Berwudhu bahwa mulut sebagai salah satu digestive
system (sistem pencernaan makanan) secara mekanik dan kimiawi, maka sudah tentu
meninggalkan sisa-sisa makanan yang akan diurai oleh mikroorganisme. Dengan berkumur

4
sudah barang tentu akan mengeluarkan sisa-sisa makanan yang terselip diantara gigi.
Sedangkan lidah yang letaknya berada dalam mulut, adalah salah satu dasar diagnosa dalam
ilmu akupuntur. Darinya dapat diketahui pertanda penyakit yang baru timbul dan patogen
yang masih dangkal. Dan sudah barang tentu lidah bisa menyebabkan seseorang selamat dan
juga celaka di dunia dan akhirat. Dengan demikian pensyariatan berkumur ketika berwudhu
dapat memberikan kesehatan holistik.

Secara jasmani akan memberikan kesehatan pada rongga mulut dari kotoran sisa-sisa
makanan dan minuman, serta sisa-sisa metabolisme. Kemudian secara rohani, karena salah
satu fungsi lidah untuk berkomunikasi, jangankan berkomunikasi dengan Allah, jika kita
berkomunikasi dengan sesama manusia pun kita akan merasa tidak percaya diri jika mulut
kita dalam keadaan tidak bersih. wudhu sebagai syarat untuk melakukan salat, dan salat
adalah sarana komunikasi seorang hamba terhadap Sang Pencipta, dan sepatutnya mulut kita
dalam keadaan bersih.

1. Perawatan mulut dan gigi secara rutin yang dapat kita lakukan dengan cara : Sikat
Gigi secara rutin 2-3 kali sehari, gerakan menyikat lembut selama 2-3 menit,
menggunakan bulu sikat yang medium/soft serta pemilihan pasta gigi yang
mengandung fluoride
2. Kumur sebanyak 3-4 kali setiap kali menyikat gigi/ sesudah makan, hindari berkumur
dengan bahan-bahan yang mengandung alkohol, untuk Obat kumur anti bakteri dapat
digunakan 2-4 kali setiap hari untuk mengatasi masalah pada gusi/ disesuaikan
kebutuhan
3. Kontrol 6 bulan sekali ke dokter gigi

2.3 Manfaat Berkumur Bagi Kesehatan Gigi


Berkumur dan ber-gargle bisa mengatasi bau mulut, menyegarkan napas, meringankan sakit
gigi, mencegah kerusakan gigi, mengurangi plak, mencegah sakit gusi dan gigi, Menjaga
keseimbangan mikroba di dalam rongga mulut Mengurangi plak/ sisa makanan yang
menempel setelah makan,secara instan mengurangi tingkat keasaman mulut, Berkumur dan
ber-gargle bisa dilakukan dengan menggunakan air putih, air garam, atau bahkan obat kumur
yang dijual bebas.Mengatasi bau mulut (halitosis)

5
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hadis juga disebut sunnah, yaitu segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad
saw. baik berupa perkataan, perbuatan, maupun taqrîr (ketetapan/sifat). Asal kata berkumur
dalam bahasa Arab adalah “madhmadh” yang artinya secara bahasa adalah
menggerak-gerakkan. Misalnya dikatakan, “madhmadh anna„âsi fî „ainihi” artinya kedua
matanya bergerak karena rasa kantuk, kemudian kata tersebut menjadi masyhur dipakai untuk
menamakan perbuatan seseorang yang memasukkan air ke dalam mulutnya lalu
menggerak-gerakkannya. Adapun makna berkumur itu dalam pengertian syariat adalah
seseorang memasukkan air ke dalam mulutnya kemudian memutar-mutarnya dalam mulut
lalu menyemprotkannya keluar. Namun pendapat yang masyhur dari golongan Syafi'i tidak
mensyaratkannya untuk menggerak-gerakkan air dan tidak pula menyemprotkannya, akan
tetapi ini adalah pandangan yang cukup aneh. Barangkali yang mereka maksudkan bahwa air
yang ada dalam mulut itu tidak harus disemprotkan. Bahkan andaikata seseorang menelan air
tersebut atau membiarkannya hingga mengalir keluar dengan sendirinya, maka hal itu telah
mencukupi baginya. Membersihkan gigi dan mulut bisa juga dengan cara mengggosok gigi,
karena dengan menggosok gigi pastilah juga akan berkumur. Berkumur yaitu ketika wudhu
diajarkan Allah melalui RasulNya Sholallahu alaihi wasallam.

3.2 Saran
1. Kita berkumur pada saat berwudhu itu wajib

2. Berkumur pada saat bulan puasa tidak dapat membatalkan puasa apabila tidak tertelan

6
DAFTAR PUSTAKA

https://jurnal.poltekeskupang.ac.id/index.php/infokes/article/view/466

Yûsuf al-Qardhâwî, Pengantar Studi Hadis, terj. Agus Suyadi Raharusun dan Dede
Rodi, (t.t: CV Pustaka Setia, 2007), h. 20.
Ali Mushtofa Yaqub, Kritik Hadis, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000), h. 35.

Ahmad Al-Basyuni, Syarah Hadis Cuplikan Dari Sunnah Nabi Muhammad Saw,
(Bandung: Trigenda Karya, 1994), h. 336.

Muzalifah, Hadis Tentang Siwak ; Studi Fiqh al-Hadîts, (Banjarmasin: IAIN Antasari,
2013), h. 1-2.

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro, 2000),


h. 162.

Anda mungkin juga menyukai