Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ISLAM SEBAGAI THE WAY OF LIFE


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kemanusiaan & Keimanan
Dosen : Drs. Somantri, M.Pd.I.

Disusun Oleh :
AJENG RIZKI PRATIWI
INTAN NATIJATUL MUNAWAROH
WAHYUDI

AKADEMI KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH CIREBON


Jl. Walet 21 Cirebon 45153 Telp 0231 201942
Email : akper_muh@yahoo.co.id – website : akpermuh.ac.id

TAHUN AJARAN 2020 – 2021


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Segala puji hanya milik Allah SWT, shalawat  serta  salam  selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat  limpahan rahmat-Nya, penulis
mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas  Mata Kuliah
Kemanusiaan dan Keimanan. Dalam penyusunan tugas atau materi ini tidak
sedikit hambatan yang penulis hadapi, namun penulis menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan
bimbingan orang tua serta Bapak Drs. Somantri, M.Pd.I.selaku dosen mata kuliah
Kemanusiaan dan Keimanan sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat
teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas wawasan
mengenai Islam sebagai The Way of Life yang penulis sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi dan berita. Makalah ini
penulis susun dengan berbagai rintangan baik itu yang datang dari diri penulis
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa
Akademi Keperawatan Muhammadiyah Cirebon. Penulis sadar bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu kepada dosen
pengampu, penulis memohon masukan dan saran demi perbaikan penyusunan
makalah penulis di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Cirebon, 10 Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 2
A. Pengertian Islam Sebagai The Way of Life ................................ 2
B. Sumber Ajaran Islam .................................................................. 2
C. Ruang Lingkup Ajaran Islam ..................................................... 7
D. Karakteristik Ajaran islam .......................................................... 8
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 11
A. Kesimpulan.................................................................................. 11
B. Saran............................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dewasa ini masih terdapat anggapan bahwa Islam menghambat
kemajuan. Beberapa kalangan bahkan mencurigai Islam sebagai faktor
penghambat pembangunan (an obstacle to economic growth). Pandangan ini
berasal dari sebagian pemikir Barat, juga diamini oleh sebagian Muslim.
Kesimpulan yang agak tergesa-gesa itu timbul karena adanya
kesalahpahaman terhadap Islam. Mereka beranggapan bahwa Islam merupakan
agama yang hanya berkaitan dengan masalah ritual saja. Padahal, Islam
merupakan suatu sistem yang komprehensif dan mencakup seluruh aspek
kehidupan (The Way of Life) termasuk masalah pembangunan ekonomi.
Industri perbankan dan keuangan sebagai salah satu motor penggerak roda
perekonomian pun diatur dalam Islam.
Manusia adalah khalifah di muka bumi. Islam memandang bahwa bumi
dengan segala isinya merupakan amanah Allah kepada sang khalifah, agar
dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan bersama. Untuk mencapai
tujuan suci ini, Allah memberikan petunjuk melalui para rasul-Nya, baik yang
meliputi akidah, akhlak, maupun syariah.

B. Rumusan Masalah
A. Apa Pengertian Islam Sebagai The Way Of Life ?
B. Sumber Ajaran islam
C. Ruang Lingkup Ajaran Islam
D. Bagaimana Karakteristik Ajaran Islam?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Islam Sebagai The Way Of Life


Islam sebagai The Way of Life berarti islam adalah jalan hidup yang
diturunkan Allah SWT Dzat yang menciptakan manusia seluruh alam semesta,
dan seluruh kehidupan yang terdapat didalamnya. Allah yang menciptakan
manusia, menghidupkan, mematikan, dan memberikan seluruh sarana hidup
serta memberikan petunjuk untuk manusia agar bisa menjalani hidup di alam
semesta ini dengan sebaik baiknya.
Allah SWT memerintahkan agar kaum muslimin takut kepada Allah
SWT semata, yaitu takut dalam meninggalkan agama islam dan mengikuti
Nabi Muhammad saw. Islam mengatur seluruh aspek kehidupan sebagai agama
yang disempurnakan oleh Allah SWT. Islam mengatur hubungan seorang
manusia dengan sang pencipta, hubungan dengan dirinya sendiri dalam
berbagai peraturan tentang makanan, pakaian, moral, dan akhlak. Dan
hubungan dengan individu lain diantara anak manusia dengan berbagai
peraturan tentang muamalat ( jual beli, sewa, hutang, dll ) serta berbagai
peraturan yang mengatur tentang kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan
budaya masyarakat yang tertib.
B. Sumber Ajaran Islam
1. Al-Qur’an
Secara etimologis Al-Quran (Arab: al-Qur’an) berarti bacaan.
Sedangkan secara terminologis Al-Quran adalah kalamullah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad dengan perantaraan Malaikat Jibril
dengan menggunakan bahasa Arab, sebagai bukti atas kenabian/
kerasulannya, disampaikan secara mutawatir, dan membacanya bernilai
ibadah.
a) Cara Al-Qur’an diturunkan
 Malaikat memasukkan wahyu ke dalam hati Nabi Muhammad Saw
 Malaikat datang menyerupai seorang lelaki lalu membacakan wahyu
sehingga Nabi hafal

2
 Wahyu datang seperti gemerincing lonceng
 Malaikat datang dalam wujudnya yang asli
b) Hikmah Al-Qur’an turun berangsur-angsur
 Mudah dimengerti dan dilaksanakan
 Mudah dihafal
 Turunnya ayat sesuai dengan peristiwa yang terjadi akan lebih
mengesankan dan mudah dihayati
 Sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan para sahabat
c) Pembagian ayat-ayat Al-Qur’an
Ayat Makkiyah dengan ciri-ciri :
 Umumnya pendek-pendek
 Didahului kata ُ‫ياَاَيُّهَاالنَّاس‬
 Berisi keimanan, pahala dan ancaman, kisah-kisah umat terdahulu
dan akhlak
Ayat Madaniyah dengan ciri-ciri :
 Umumnya panjang
 Didahului kata ‫ياَاَيُّهَاالَّ ِذ ْينَ َأ َمنُوْ ا‬
 Berisi syariah, baik yang terkait dengan ibadah atau muamalah
d) Isi Al-Qur’an
 Prinsip-prinsip aqidah – syariah – akhlak.
 Janji dan ancaman.
 Sejarah nabi-nabi dan umat terdahulu.
 Berita tentang zaman yang akan datang.
 Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan.
 Sunnatullah.
e) Fungsi Al-Qur’an
 Yunus (10): 57: mau’izhah, syifa’, hudan, dan rahmat.
 Al-Maidah (5): 48: mushaddiq dan muhaimin.
 Al-Baqarah (2): 185: hudan, bayyinat, dan furqan.
 Al-Nahl (16): 89: tibyan, hudan, rahmat, dan busyra.

3
3
2. Al-Sunnah/ Al-Hadis
Secara etimologis Sunnah : jalan, tradisi, UU, cara, dll. Hadis : baru,
dekat, kabar, dll. Sedangkan secara terminologis Sunnah/Hadis adalah
Segala sesuatu yang berasal (dinukil) dari nabi Muhammad, baik berupa
perkataan, perbuatan, maupun penetapan beliau.
a) Bagian-bagian Sunnah
 Sanad: persambungan pembawa dengan penerima hadis
 Matan: isi atau materi hadis
 Rawi : pembawa atau yang meriwayatkan hadis (sanad terakhir)
ِ ‫سلَّ َم ع‬
‫َن ال ُم ْت َع ِة عَا َم َخ ْيبَ ِر‬ َ ‫صلَّي هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫ نَ َهى َر‬:‫ض َي هللاُ تَ َعال َى َع ْنهُ قَا َل‬
َ ِ‫س ْو ُل هللا‬ ِ ‫عَنْ َعلِ ٍّي َر‬
- ‫سلِ ٌم‬ ْ ‫َر َواهُ ْالبُ َخا ِرى َو ُم‬
b) Macam-macam Sunnah
 Bentuk: Qauliyah, Fi’liyah, dan Taqririyah.
 Jumlah perawi: Mutawatir, Masyhur, dan ahad.
 Kualitas: Shahih, Hasan, Dla’if, dan Maudlu’ (palsu).
 Diterima/tidaknya: Maqbul dan Mardud.
 Orang yang berperan: Marfu’, Mauquf, dan Maqthu’.
 Pembagian lain: Mu’an’an, Munqathi’, dll
c) Fungsi Sunnah terhadap Al-Qur’an
Sumber hukum kedua (TA’KID)
Bayan (penjelas):
- memerinci (TAFSHIL)
- mengkhususkan (TAKHSHISH)
- membatasi(TAQYID)
Menetapkan hukum baru (TASYRI)
3.Ijtihad
Secara etimologis artinya bersungguh-sungguh
‫اِ ْجتَ َه َد – َيَ ْجتَ ِه ُد – اِ ْجتِ َها ٌد‬
Sedangkan secara Terminologis artinya mencurahkan segenap kemampuan
berfikir untuk mengeluarkan hukum syar’iy yang praktis (‘amaliy) dari
dalil-dalil al-Quran dan Sunnah. Mujtahid : orang yang melakukan ijtihad

4
a)Dasar Penggunaan Ijtihad
Al-Quran: Surat al-Nisa’ (4): 59.
Sunnah: hadis tentang diutusnya Muadz menjadi hakim di Yaman
Logika: nash-nash al-Quran dan Sunnah terbatas, sedang peristiwa
manusia tidak terbatas
b)Objek/Medan ijtihad
Masalah yang ditunjuk oleh nash yang zhanniy, bukan yang qath’iy
Masalah baru yang hukumnya belum dijelaskan oleh nash
Masalah baru yang hukumnya belum diijma’kan (disepakati)
Hukum yang ‘illatnya (alasan hukumnya) diketahui
c)Syarat-syarat Mujtahid
Menguasai dalil-dalil hukum dari al-Quran dan Sunnah
Menguasai bahasa Arab dengan ilmu-ilmunya
Mengetahui masalah-masalah yang sudah diijma’kan
Menguasai ilmu ushul fikih/metodologi hukum Islam
Mengetahui maqashidusy syari’ah (maksud-maksud ditetapkannya
hukum Islam)
Mengetahui asbabun nuzul dan asbabul wurud
Mengetahui IPTEK
d)Metode/Cara Berijtihad
1.Ijma’
Definisi: Kesepakatan ulama tentang suatu hukum sepeninggal Nabi
Muhammad Saw.
Ijma’ ada dua:
a. Ijma’ sharih: jelas pendapatnya/ mempraktikkannya.
b. Ijma’ sukuti: tidak jelas pendapatnya/diam.
Contoh ijma’: Kesepakatan para sahabat untuk mengangkat Abu
Bakar menjadi Khalifah sepeninggal Nabi Saw. dan kodifikasi
al-Quran

5
5
2.Qiyas
Definisi: Menyamakan hukum suatu masalah yang belum ada nashnya
dengan hukum suatu masalah yang sudah ada nashnya, karena adanya
persamaan ‘illat.
‘Illat: suatu sifat yang menjadi dasar untuk menetapkan hukum.
Rukun dan Macam Qiyas
Rukun Qiyas
-Ashal (pokok)
-Far’u (cabang)
-Hukum ashal
-‘Illat
-Hukum cabang
Macam Qiyas
-Qiyas aula
-Qiyas musawi
-Qiyas syibh
-Qiyas dalalah
3.Istihsan
Definisi: Meninggalkan qiyas jali / nyata (kulli / umum) untuk
menjalankan qiyas yang khafi/tidak nyata (istisna’ / pengecualian)
karena adanya dalil yang menurut logika membenarkannya.
4.Mashlahah Mursalah (Istishlah)
Definisi: Menetapkan hukum berdasarkan kemaslahatan.
Contoh:
Seperti: mengadakan LP, uang, ijazah, surat nikah, dll
Istishlah banyak digunakan oleh golongan Malikiyah
5.Istishhab
Definisi: Menetapkan hukum menurut keadaan yang terjadi
sebelumnya sampai ada dalil yang merubahnya
Contoh:
Seorang perempuan yang ditinggal suaminya pergi dan tidak ada
kabar tentang suaminya tersebut tetap sebagai isteri yang sah.

6
6.‘Urf (adat)
Definisi: Kebiasaan yang baik, berupa perkataan atau perbuatan.
‘Urf ada dua macam:
‘Urf shahih, contohnya peringatan maulud Nabi Muhammad Saw.,
Isra’Mi’raj, dll.
‘Urf yang fasid (rusak), contohnya kebiasaan mabuk, labuhan, dll.
7.Syar’u man qablana
Definisi: Syariat ummat sebelum Nabi Muhammad Saw.
Prinsipnya boleh selama ada penjelasan al-Quran (nash.)
8.Saddudz Dzari’ah
Definisi: Mencegah sesuatu yang menjadi perantara kerusakan.
Contoh:
Dilarang belajar main kartu karena mengarah ke perjudian, dll.
9.Madzhab Shahabi
Definisi: Hukum yang ditetapkan oleh sahabat Nabi Muhammad Saw.

C. Ruang Lingkup Ajaran Islam


Ruang lingkup ajaran islam (Tuhan, Manusia, Penciptaan, Keselamatan
dan Alam semesta)
Secara garis besar ruang lingkup agama islam mencakup :
1. Hubungan manusia dengan penciptanya (Allah SWT)
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembahKu” (Qs.Az-Zariat :56)
Hubungan manusia dengan Allah disebut dengan pengabdian (ibadah).
Pengabdian manusia bukan untuk kepentingan Allah , Allah tidak berhajat
kepada siapapun, pengabdian itu bertujuan untuk mengembalikan manusia
kepada asal penciptaannya yaitu Fitrah (kesucian)-Nya agar kehidupan
manusia diridoi Allah SWT.
2. Hubungan manusia dengan manusia
“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa
dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan” (Qs. Al-
Maidah :2)

7
Agama islam memiliki konsep dasar mengenai kekeluargaan,
kemasyarakatan, kenegaraan, perekonomian dll. Konsep dasar tersebut
memberikan gambaran tentang ajaran yang berkenaan dengan hubungan
manusia dengan manusia atau disebut hubungan kemasyarakatan. Semua
konsep bertumpu pada satu nilai yaitu saling tolong menolong antar sesama
manusia.
3. Hubungan manusia dengan makhluk lain lingkungannya
“Tidaklah kamu perhatikan, sesungguhnya Allah telah menundukan untuk
(kepentingan)mu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan
menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin” (Qs.Luqman :20)
Seluruh benda-benda yang allah ciptakan yang ada di alam ini mengandung
manfaat bagi manusia. Alam raya ini wujud tidak terjadi begitu saja, akan
tetapi Allah ciptakan dengan sengaja dan dengan hak.

D. Karakteristik Ajaran Islam


a) Dalam Bidang Agama
Dalam bidang agama Islam mengakui adanya pluralisme. Pluralisme
adalah sebuah aturan Tuhan yang tidak akan berubah, sehingga juga tidak
mungkin dilawan atau diingkari. Dan Islam adalah agama yang kitab
sucinya dengan tegas mengakui hak agama lain, kecuali yang berdasarkan
paganisme dan syirik, untuk hidup dan menjalankan ajaran masing-masing
dengan penuh kesungguhan. Karakteristik ajaran Islam dalam bidang agama
tersebut disamping mengakui adanya pluralisme sebagai suatu kenyataan,
juga mengakui adanya universalisme, yakni mengakarkan kepercayaan
kepada Tuhan dan hari akhir, menyuru berbuat baik, dan mengajak kepada
keselamatan.
b) Dalam Bidang Ibadah
Secara harfiah ibadah bararti bukti manusia kepada Allah SWT, karena
didorong dan dibangkitkan oleh akidah tauhid. Ibadah yang dibahas dalam
bagian ini adalah ibadah dalam arti yang nomor dua, yaitu ibadah khusus.
Dalam yurisprudensi Islam telah ditetapkan bahwa dalam urusan ibadah
tidak boleh kreatifitas, karena yang mengcreate atau yang membentuk

8
suatu ibadah dalam Islam dinilai sebagai bid’ah yang dikutuk Nabi sebagai
kesesatan.
c) Dalam Bidang Akidah
Karakteristik Islam yang dapat diketahui melalui dalam bidang akidah
ini adalah bahwa akidah Islam bersifat murni baik dalam isinya maupun
prosesnya. Yang diyakini dan diakui sebagai Tuhan yang wajib disebah
hanya Allah. Dalam prosesnya, keyakinan tersebut harus langsung tidak
boleh ada perantara.
d) Dalam Bidang Ilmu dan Kebudayaan
Karakteristik ajaran Islam dalam bidang ilmu dan kebudayaan bersikap
terbuka, akomodatif, tetapi jiga selektif. Akomodati dalam menerima
berbagai masukan dari luar, tapi bersamaan dengan itu Islam juga selektif,
yakni tidak begitu saja menerima semua jenis ilmu dan kebudayaan,
melainkan ilmu dan kebudayaan yang sejalan dengan Islam.
e) Dalam Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan islam memandang bahwa pendidikan adalah
hak setiap orang laki-laki atau perempuan, dan berlangsung sepanjang
hayat.
f) Dalam Bidang Sosial
Karakteristik ajaran Islam dibidang sosial ini termasuk yang paling
menonjol karena seluruh bidang ajaran Islam sebagaimana disebutkan diatas
pada akhirnya ditujukan untuk kesejahteraan manusia.Namun, khusus dalam
bidang sosial ini menjunjung tinggi tolong menolong, saling menasehati
tentang hak dan kesabaran, kesetiakawanan, kesamaan derajat, tenggang
rasa, dan kebersamaan.
g) Dalam Bidang Ekonomi
Karakteristik ajaran Islam selanjutnya dapat dipahami dari kosepsinya
dalam bidang kehidupan.Urusan dunia di kejar dalam rangka mengejar
kehidupan akhirat dan kehidupan akhir dicapai dengan dunia.Orang yang
baik adalah orang yang meraih keduanya secara seimbang, karena dunia
adalah alat menuju akhirat, dan jangan dibalik yakni akhirat dikorbankan
untuk urusan dunia.

9
h) Dalam Bidang Kesehatan
Ajaran Islam tentang kesehatan berpedoman pada prinsip pencegahan
lebih diutamakan dari pada penyembuhan. Berkenaan dengan konteks
kesehatan ini ditemukan sekian banyak petunjuk kitab suci dan sunnah Nabi
SAW, yang pada dasarnya mengarah kepada pencegahan.
i) Dalam Bidang Politik
Dalam al-Qur’an surat an-Nisa ayat 156 terdapat menaati ulil amri yang
terjemahaannya termasuk penguasa dalam bidang politik, pemerintah, dan
Negara. Dalam hal ini Islam tidak mengajarkan ketaatan buta terhadab
pemimpin.Jika pemimpin tersebut berpegang teguh pada tuntutan Allah dan
Rasul-Nya, maka wajib di taati, sebaliknya.
j) Dalam Bidang Pekerjaan
Karakteristik ajaran Islam lebih lanjut dapat diihat dari ajarannya
mengenai kerja, Islam memandang bahwa kerja sebagai ibadah kepada
Allah SWT. Atas dasar ini maka kerja yang dikehendaki Islam adalah kerja
yang bermutu, terarah pada pengabdian terhadap Allah SWT, dan kerja
yang bermanfaat bagi orang lain.
Untuk menghasilkan pruduk pekerjaan yang bermutu, Islam memandang
kerja yang dilakukan adalah kerja professional, yaitu kerja yang didukung
ilmu pengetahuan, keahlian, pengalaman, kesungguhan, dan seterusnya.
k) Islam Sebagai Disiplin Ilmu
Selain ajaran yang berkenaan dengan berbagai bidang kehidupan
dengan ciri-ciri yang khas tersebut, Islam juga telah tampil sebagai sebuah
disiplin ilmu, yaitu ilmu ke Islaman. Menurut peraturan Menteri Agama
Republik Indonesia tahun 1985, bahwa yang termasuk disiplin ilmu ke
Islaman adalah al-Qu’an/Tafsir, Hadits/Ilmu hadits, Ilmu kalam, Filsafat,
Tasawuf, Hukum Islam/Fiqh, Sejarah Kebudayaan Islam, dan pendidikan
Islam.
Dari beberapa mengenai karakteristik ajaran Islam yang secara dominan
ditandai oleh pendekatan normative, historis, dan filosofis tersebut dilihat
bahwa ajaran Islam memiliki ciri-ciri yang secara keseluruhan amat ideal.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Agama Islam merupakan agama yang mengatur seluruh sistem
kehidupan (The Way of Life). Aturan agama Islam diberikan oleh Allah SWT
kepada manusia melalui petunjuk rasul-Nya berupa akidah, akhlak dan syariah.
Satu petunjuk ini di berikan supaya manusia dapat menjalankan tugas
kekhalifahan dengan sebaik baiknya. Tugas kekhalifahan dalam menjaga
segala ciptaan-Nya termasuk di dalamnya menjaga bumi beserta isinya
Agama Islam mempunyai ajaran yang menjamin keselamatan dunia
akhirat, Bahkan eksistensinya diperadaban manusia sebagai rahmatan lil
‘alamin. Hal ini termanifestasi dalam berbagai bidang kehidupan baik sosial,
politik, ekonomi, budaya, pendidikan dan sebagainya. Dalam islam, prinsip
utama dalama kehidupan umat manusia adalan allah SWT merupakan Zat
Yang Maha Esa. Ia adalah satu satunya Tuhan dan Pencipta seluruh alam
semesta, sekaligus pemilik, penguasa serta pemelihara tunggal hidup dan
kehidupan seluruh mahluk yang tiada bandingan dan tandingan baik didunia
maupun di akhirat. Dia adalah Subbuhun dan Quddusun, yakni bebas dari
segala kekurangan, kesalahan, kelemahan, dan berbagai ke pincangan lainnya
serta suci dan bersih dalam segala hal.

B. Saran
Setelah mengetahui tentang islam sebagai The Way of Life, alangkah
baiknya kita lebih menghargai, memperjuangkan, serta menjaga agama islam.
Selain itu kita harus selalu menerapkan toleransi antar sesama umat beragama.
Hindari perselisihan dan perbedaan pendapat yang mengarah kepada
perpecahan, dan jika terjadi perbedaan pendapat di antara orang-orang beriman,
maka Allah menuntun umat Islam untuk mengembalikannya kepada Allah dan
Rasul-Nya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abduh, Syekh Muhammad. 1976. Risalah tauhid.jakarta:Bulan bintang.

-Syaifulloh,M,dkk.Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan


Tinggi.Surabaya:Grasindo.

- Pendidikan Agama Islam;1-9;MKDU4221/3 SKS/Ali Nurdin, Syaiful Mikdar,


Wawan Suharmawan—Ed.1 – Cet..2 Jakarta: Universitas Terbuka, 2008

- Hamka.1976.Sejarah Umat Islam.Jakarta:Bulan Bintang.

- Barus. J.V,et.al.(ed)2001.Ensiklopedia Islam Untuk Pelajar..Jakarta:Ichtiar Baru


Van Hoeve

Https://www.google.com

Https://www.ensiklopediislam.com

12

Anda mungkin juga menyukai