KELOMPOK 7
-MUHAMMAD SAKTI HIDAYAT (0701213092)
-MUHAMMAD RABBANI AKBAR (0701212121)
-MUAZ AL-AMIN (070121)
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat berangkaikan salam semoga Allah
Swt selalu melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Berkat rahmat dan hidayah-
Nya, kami dari kelompok 4 dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah’’ Bahasa Arab’’ dengan judul “Kesehatan
Masyarakat Dalam Islam II( ”)لص**حةالعامة يفاإلس**المteruntuk selaku dosen pengampu Bapak
HENDRA KURNIAWAN, M. Pd.I, semoga dosen pengampu dalam keadaan sehat selalu aamiin.
Dalam pengerjaan dan penyusunan pembuatan makalah ini, kami mengambil sumber dari
berbagai macam sumber.
Tentunya makalah ini dibuat jauh dari kata sempurna, baik dari gaya bahasanya, sistem
penulisan, maupun pembahasannya. Oleh karena itu pemakalah meminta maaf sebesar-besarnya
kepada pembaca jika terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Sekiranya dosen yang
terhormat dapat memberikan kritikan, saran, dan lainnya yang dapat membuat isi pembahasan
menjadi lebih sempurna lagi.
Pada akhirnya, kelak kami sebagai pemakalah harapkan makalah ini dapat memberi
manfaat utamanya bagi pemakalah maupun pembaca.
Kelompok 7
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan masih menjadi topik yang tak akan pernah habis dibahas, sebagaimana perubahan
perilaku kesehatan di masyarakat juga masih menjadi tantangan bagi semua pihak. Indonesia dengan
mayoritas penduduknya yang beragama Islam memiliki potensi yang luar biasa dalam berperan terhadap
perubahan perilaku kesehatan. Islam merupakan agama yang sangat menganjurkan manusia untuk hidup
bersih, sehat dan bersahabat dengan lingkungan.
Terdapat bannyak ayat dalam Al-Qur’an dan Hadits yang berisi pesan-pesan seputar kebersihan dan
kesehatan. Kesehatan dengan paradigmanya menjelaskan makna ajaran Islam begitupun sebaliknya,
sehingga tidak terjadi kesenjangan antara keagungan ajaran Islam dengan perilaku kesehatan didalam
kehidupan sehari-hari. Islam adalah agama yang sangat menganjurkan manusia untuk hidup bersih, sehat
dan bersahabat dengan lingkungan. Cukup banyak ayat ayat Alqur’an maupun Hadist Nabi yang berisi
berbagai pesan terkait dengan anjuran tersebut. Mulai dari anjuran membersihkan badan, bersuci,
memakan makanan yang halal dan baik sampai dengan larangan merusak alam dan lingkungan hidup 1.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Ilmu Kesehatan Masyarakat ?
2. Bagaimana Kita Sebagai Pelaku Utama Meng-Implementasikannya ?
3. Bagaimana Pendapat Nabi atau pun Sahabat-Sahabat Tentang Hal ini ?
4. Bagaimana Agar Tetap Menjaga Kesehatan Dan Mencegah Suatu Penyakit?
C. TUJUAN
1. Untuk Memahami Ilmu Kesehatan Masyarakat
2. Untuk Mengetahui Tindakan Yang Dilakukan Terhadap Masyarakat
3. Untuk Mengetahui Pendapat dari Nabi atau pun Sahabat-Sahabat Beliau
4. Untuk Mengetahui Cara Menjaga Kesehatan Dan Mencegah Suatu Penyakit
BAB II
1
TSSM Propinsi Jawa Timur, “Dakwah Sanitasi, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.”
PEMBAHASAN
Islam merupakan agama yang sangat sempurna, islam berbeda dengan agama yang datang
sebelumnya. Islam datang sebagai agama untuk kepentingan duniawi dan ukhrawi secara menyeluruh.
Tidak terbatas jalur hubungan antara hamba dengan Tuhannya (horisontal) saja tetapi Islam juga
mengatur hubungan secara vertikal. Islam sangat memperhatikan kondisi kesehatan sehingga dalam Al
Quran dan Hadits ditemui banyak referensi tentang sehat. Misalnya Hadits Bukhari yang diriwayatkan
oleh Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda. “Dua nikmat yang sering tidak diperhatikan oleh kebanyakan
manusia yaitu kesehatan dan waktu luang.”
Kosa kata “sehat wal afiat” dalam Bahasa Indonesia mengacu pada kondisi ragawi dan bagian-
bagiannya yang terbebas dari virus penyakit. Sehat Wal Afiat ini dapat diartikan sebagai kesehatan pada
segi fisik, segi mental maupun kesehatan masyarakat.
Sesuai dengan Sunnah Nabi inilah maka umat Islam diajarkan untuk senantiasa mensyukuri nikmat
kesehatan yang diberikan oleh Allah SWT. Bahkan bisa dikatakan Kesehatan adalah nikmat Allah SWT
yang terbesar yang harus diterima manusia dengan rasa syukur. Bentuk syukur terhadap nikmat Allah
karena telah diberi nikmat kesehatan adalah senantiasa menjaga kesehatan. Firman Allah dalam Al
Quran, “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;
Berdasarkan Hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Jabir dari Nabi SAW bersabda: Setiap penyakit pasti
ada obatnya, apabila obatnya itu digunakan untuk mengobatinya, maka dapat memperoleh kesembuhan
atas izin Allah SWT (HR. Muslim). Bahkan Allah SWT tidak akan menurunkan penyakit kecuali juga
menurunkan obatnya, sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA dari Nabi SAW
bersabda: Allah SWT tidak menurunkan sakit, kecuali juga menurunkan obatnya (HR Bukhari).2
Dalam konteks masyarakat muslim modern, masalah kesehatan telah menjadi urusan publik maka
terkait dengan kebijakan negara. Upaya mewujudkan perilaku sehat warga masyarakat dalam perspektif
2
https://annaceria.wordpress.com/2011/10/07/kesehatan-masyarakat-dalam-perspektif-islam/
kebijakan kesehatan antara lain: kebijakan penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab
dan penyakit; kebijakan peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status sosial
ekonomi masyarakat; kebijakan peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi
dasar yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan mutu lingkungan
hidup; Kebijakan dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat melalui upaya peningkatan
pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan terutama untuk ibu dan anak; dan
kebijakan peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat. Beberapa bahasan kesehatan
masyarakat dakam perspektif islam akan dibahas dibagian selanjutnya.
Allah menyeru orang-orang beriman supaya membersihkan (menyucikan) diri mereka, yang sesuai
dengan fitrah jiwa mereka dan sunnah alam.Dalam (QS. Al Baqarah [2]:222)
ْ َْض َواَل تَ ْق َربُوْ ه َُّن َح ٰتّى ي ۤ
طهُرْ نَ ۚ فَاِ َذا ِ ۙ ْض ۗ قُلْ هُ َو اَ ًذ ۙى فَا ْعت َِزلُوا النِّ َسا َء فِى ْال َم ِحي ِ َك َع ِن ْال َم ِحي Iَ َويَ ْسـَٔلُوْ ن
َْث اَ َم َر ُك ُم هّٰللا ُ ۗ اِ َّن هّٰللا َ يُ ِحبُّ التَّ َّوابِ ْينَ َويُ ِحبُّ ْال ُمتَطَه ِِّر ْين
ُ تَطَهَّرْ نَ فَْأتُوْ ه َُّن ِم ْن َحي
Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu
hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka,
sebelum mereka suci . Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang
diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan
menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”3
Pola hidup artinya kebiasaan seseorang dalam hidupnya dan berlangsung dalam waktu panjang.
Dalam pola hidup seseorang aka yang berkaitan dengan pola makan, minum, tidur, kebersihan, pergaulan,
dll. Islam mengajarkan agar setiap mukmin memilih pola hidup sederhana dalam segala hal, termasuk
juga dalam masalah ibadah. Dalam Islam tidak dibenarkan mencampakkan urusan dunia untuk
kepentingan akhirat atau sebaliknya, karena dalam persepsi Islam ada korelasi kuat antara kehidupan
dunia dan kehidupan akhirat, sejauhmana manusia berbuat baik di dunia ini niscaya akan bahagia di hari
kiamat dengan mendapatkan pahala dari Allah, karenanya ada korelasi hukum dalam kehidupan antara
dunia dan akhirat, bagi siapa yang sesat di dunia ini niscaya akan sesat di akhiratnya. Firman Allah: 4
سبِ ْياًل َ َو َمنْ َكانَ فِى ٰ َه ِذ ِٓۦه َأ ْع َم ٰى فَ ُه َو فِى ٱَأْل ِخ َر ِة َأ ْع َم ٰى َوَأ
َ ض ُّل
“Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta
(pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar).”
3
https://tafsirweb.com/857-surat-al-baqarah-ayat-222.html
4
QS. Al Isra’, 72
Pola hidup yang baik apabila seseorang sehat secara fisik dan jiwanya, dengan memilih sifat ridho
dan qonaah. Pola hidup yang baik ini akan diperoleh manusia kalau bisa mengambil jalan sedang dalam
hal apapun, termasuk dalam pola makan, minum, beraktifitas, dalam pergaulan. Setidaknya ada tiga pola
menurut M. Haisyam Al-Khayyat agar manusia mempeoleh kesehatan mental 5 :
Kebersihan terdiri dari kebersihan personal dan juga kebersihan lingkungan. Kebersihan personal
meliputi kebersihan badan, tangan, gigi, kuku, dan rambut. Di bawah ini adalah beberapa ayat Al qur’an
dan Hadist yang menyatakan pentingnya kebersihan personal.
Demikian juga kebersihan lingkungan, jalan, rumah, tata kota, saluran irigasi, sumur serta tebing-
tebingnya. Umat Islam sangat berhati-hati dalam menjaga lingkungan terdekat mereka agar tetap bersih.
Satu contoh tentang itu disebutkan dalam surah al-Hajj. Allah memerintahkan Nabi Ibrahim a.s. untuk
memelihara Ka’bah agar tetap bersih untuk orang-orang beriman yang berdo’a di sekitar tempat itu,
(Q.S Al-Hajj [22]: 26).
Sebagaimana dikehendaki ayat tersebut, kebersihan lingkungan tempat suci yang sejenis (mushala,
masjid, majelis taklim, Ed.) harus dipelihara, terutama sekali bagi orang-orang beriman lainnya yang
hendak menunaikan ibadah untuk mendapatkan ridha Allah. 7
5
Mohammad Haisam Al Khayyat (( الصحة فقهWorld Health Organitation Midle East Office, Omman,1984.
6
QS.Al-Hajj,26
7
https://annaceria.wordpress.com/2011/10/07/kesehatan-masyarakat-dalam-perspektif-islam/
Mencegah penyakit lebih diprioritaskan daripada mengobatinya, hampir sebagian besar zat asing
(bahan-bahan kimia) masuk kedalam tubuh melalui makanan. Apa yang sabdakan oleh Rasulullah dalam
sebuah hadisnya yang berbunyi sebagai berikut: “Sumber daripada penyakit adalah perut, perut adalah
gudang penyakit dan berpuasa itu adalah obat (HR Muslim)
Kebiasaan kurang sehat kurang olah raga, tidur larut malam kebersihan diri yang buruk, yang
merupakan sebab terjangkitnya seseorang dengan beberapa penyakit, oleh karenanya Rasulullah dalam
sebuah hadisnya menyebutkan bahwa “Apabila salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya, jangan
mencelupkan tangannya ketempat wuduknya, sehingga mencuci tangannya sebanyak tiga kali, karena
salah seorang diantara kalian tidak tahu dimana tangannya bermalam (HR. Sunan Nasa’I) 8
Semakin banyaknya penaykit non infeksi yang muncul dalam masyarakat adalah bukti rendahnya
perhatian terhadap pola hidup yang sehat. Berharganya petunjuk Rasulullah dalam hadis tersebut diatas
memberikan sebuah pelajaran hidup sehat kepada kita terhadap hal – hal yang perlu kita lakukan antara
lain:
1) Cuci tangan sebelum makan dengan air mengalir dan sabun atau Antiseptik
Tangan adalah organ tubuh yang paling sering terkontaminasi bakteri melalui sentuhan atau
pegangan, satu contoh yang sangat sederhana, Ketika kita memegang uang yang tak pernah kita duga
darimana asalnya, apakah dari pedagang buah,penjual buah,penagis sampah atau dari pedagang pasar?
Oleh karena mencuci tangan dengan air yang mengalir menjadi langkah pertama dalam pola hidup dan
makan sehat.
Seperti apa yang telah disampaikan dalam hadisnya yang bersumber dari Aisyah , Rasulullah
bersabda yang artinya: Jika salah seorang diantara kalian menyantap makanan , hendaknya dia membaca ‘
BISMILLAH’ , Jika ia lupa membacanya maka hendaknya dia mengucapkan ‘’bismillahi fi awwalihi wa
akhirihih (dengan menyebut nama Allah pada permulaan dan akhirnya ) “ ( HR. Abu dawud, AT-
Tirmidzi, dan ibnu majah). Memohon perlindungan saat makan adalah sangat penting, karena Allah yang
member kesehatan, kekuatan fisik dan penyembuh penyakit.
8
Jurnal Sagacious Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2016 hal.69
Pada dasarnya , makan dengan tangan kanan adalah sebagai bentuk penghargaan untuk manusia,
mengingat tangan kiri adalah tangan yang sering di gunakan untuk urusan “ belakang” Rasulullah
bersabda yang artinya, “Apabila seseorang dari kalian makan, hendaknya ia makan dengan tangan
kanannya, karena sesungguhnya setan itu makan dengan tangan kirinya dan ia minum dengan tangan
kirinya (HR,Muslim, Abu Dawud dan Ibnu majah).”
Makanan panas yang masuk secara paksa dapat merusak makosa mulut serta saluran pencernaan
dibawahnya, jika hal ini dibiasakan dalam jangka waktu yang lama, dapat menyebabkan kerusakan indera
pengecap, kerusakan permanen mukosa rongga mulut, serta permasalahan pada gigi, untuk itu untuk
mendinginkan makanan Rasulullah saw melarang meniupnya. Secara medis,meniup makanan dapat
menyebabkan semakin bertambahnya sifat asam dari makanan, hal tersebut akhirnya dapat menyebabkan
peningkatan derajatkeasaman darah, mengkonsumsi makanan yang bersifat asam menimbulkan rasa lelah,
rasa mengantuk, sampai pada sulit untuk berkonsentrasi dan kebingungan.
Mulailah dengan mengonsumsi makanan berserat, seperti buah dan sayur, untuk menyiapkan sistem
pencernaan terhadap makanan yang lebih berat, ada baiknya tidak mengkonsumsi air teh setelah makan,
karena itu akan mengendapkan zat besi yang didapat dari makanan , sehingga tidak bisa di serap oleh
tubuh.10
9
Abi Isa Moammad bin Isa bin Surah (Ibid) Darul Hadits. Pg 317.
10
Jurnal Sagacious Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2016 hal.71
Sehat secara mental adalah pondasi penting untuk menciptakan kepribadian normal. Penyakit mental
dibeberapa negara maju menjadi masalah yang mengancam eksistensi masyarakatnya. Kemajuan sains
dan tekhnologi oleh manusia seringkali tidak berimbang dengan kemajuan kondisi kejiwaanya. Berikut
langkah-langkah meraih kesehatan mental menurut Sayyid Subhi. 11
Dalam kehidupan manusia seringkali dirundu berbagai cobaan dan ujian. Dari hal tersebut Allah SWT
menghendaki untuk mensucikan diri, agar mampu mengemban kesulitan, rela terhadap takdir, sabar
menerima cobaan, dan bersyukur ketika lapang. Karena kehendak Allah juga, jiwa manusia senantiasa
merasakan suka dan duka, baik dan buruk. Adapun tujuan dari semua cobaan yang terjadi, agar jiwa
manusia menjadi bersih dan suci. Ujian Allah tidak pernah pilih kasih pada orang tertentu, negara
tertentu, atau agama tertentu pula, akan tetapi hal tersebut tidak bisa dihindari oleh manusia pada
umumnya.
Para nabi dan rasul telah menerima menjalani berbagai cobaan dan rintangan, dan hal ini menjadi
bagian yang tak terpisah dari hidupnya. Sebagai contoh Nabi Ibrahim dilontarkan kedalam api yang
membara, Nabi Yusuf dikhianati oleh saudara-saudaranya sendiri dan harus terpenjara bertahun-tahun,
Nabi Isa mendapatkan tekanan dan penyiksaan dari orang-orang Yahudi, sedangkan Nabi Mohammad
SAW disiksa, dan dibohongi oleh orang-orang Musyrik, tekanan itu justru muncul dari keluarga
terdekatnya seperti Abu Lahab paman rasul sendiri. Semua ujian tidak membuat Rasulullah berhenti
berjuang, justru beliau lewati dengan meminta pertolongan Allah, agar dalam setiap kesulitan datang
pertolongan. Karena pertolongan Allah Agama Islam tegak diatas bumi. Kemenangan hanya dimiliki oleh
hamba-hamba Allah yang sabar menghadapi ujuan.
Alqur'an mengajarkan manusia agar meletakkan jiwanya pada posisi yang benar, sehingga tidak
menyimpang dari krakter dan dari nilai-nilai yang dimilikinya. Sebagai contoh berdusta dan sombong
adalah sifat yang berlawanan dengan krakter jiwa itu sendiri, dan menjaga kesederhanaan dalam hal
apapun sebagai krakter utamanya yang harus dipelihara oleh manusia agar terhindar dari segala jenis
ganguan atau penyakit kejiwaan.
11
Sayyid Subhi (( النفسية وصحته االنسانMaktabah Usrah, Kairo, 2003, pg. 40-43.
Manusia memerlukan banyak belajar supaya dirinya berkeyakinan bahwa, pada setiap kebaiaan
bersumber dari niat baik yang kuat , karenanya jiwa manusia harus didorong agar membiasakan berbuat
baik, karena kalau tidak demikian akan terdorong pada hal yang negative dan dosa. Allah menjelaskan
pentingnya menjaga ketaatan dan menjauhi kemaksiatan:
Psikologi modern telah mencapai fase kematanganya setelah munculnya aliran kemanusiaan
(Humanistic Aproach) yang mengakui unsur keimanan sebagai satu-satunya jalan dan tujuan yang
mengantarkan jiwa pada keselamatan dan ketenangan. Dan hal sulit diwujudkan tanpa adanya adanya
korelasi kuat antara manusia dan penciptanya. Firman Allah :
هّٰللا هّٰللا
ُ ۗ الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا َوتَ ْط َم ِٕىنُّ قُلُ ْوبُ ُه ْم بِ ِذ ْك ِر ِ ۗ اَاَل بِ ِذ ْك ِر ِ تَ ْط َم ِٕىنُّ ا ْلقُلُ ْو
ب
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. 12
12
QS: Ar Ra’du, 28.