Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KESEHATAN DALAM PANDANGAN ISLAM

OLEH:

NAMA: LISNAWATI

NIM : J1A122259

KELAS:E REGULER

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................................................i

Daftar Isi.........................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................................3

C. Tujuan Penulisan........................................................................................................3

D. Medote Penulisan.......................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

1. Kesehatan Perspektif Islam........................................................................................1

1.1 Defenisi Kesehatan Perspektif Islam....................................................................1

1.2 Pemeliharaan Kesehatan.......................................................................................5

2. Pola Hidup Sehat Perspektif Islam..............................................................................7

2.1 Kesehatan Jasmani dan Rohani.............................................................................7

2.2 Kebiasaan Rasulullah SAW.....................................................................................8

2.3 Makanan Sumber Kesehatan................................................................................10

2.4 Makanan Dalam Al-Quran Dan Hadist Yang Berfungsi Sebagai Obat.........................12

2.5 Kesehatan Lingkungan..............................................................................................13

3. Tantangan Dan Harapan Pola Hidup Sehat Perspektif Islam Dalam Menjamin Kesehatan...
..........................................................................................................................................14

BAB III PENUTUP

1. KESIMPULAN.................................................................................................................................17

2. SARAN...........................................................................................................................................17

Daftar Pustaka
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

MDGs atau Millenium Development Goals ( Tujuan Pembangunan Millenium) adalah & tujuan
yang telah disetujui oleh 191 negara anggota PBB (termasuk Indonesia). untuk dapat dicapai pada
tahun 2015 yang ditandatangani saat Deklarasi Millenium PBB. Deklarasi Millenium PBB menargetkan
para pemimpin dunia untuk dapat memberantas kemiskinan, kelaparan, penyakit buta huruf.
kerusakan lingkungan, serta diskriminasi terhadap wanita. Meningkatnya taraf kesehatan merupakan
pencapaian MDGs.

Masyarakat Indonesia sehat adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh
penduduknya hidup dalam lingkungan dan prilaku sehat. Prilaku masyarakat sehat Indonesia adalah
prilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mencegah resiko terjadinya penyakit,
melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
Upaya kesehatan masih kurang mengutamakan pendekatan pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan serta pencegahan penyakit, dan kurang didukung oleh sumber dana yang memadai.

Disadari bahwa keterbatasan dana pemerintah dan masyarakat merupakan ancaman yang
besar bagi kelangsungan program pemerintahan serta ancaman terhadap pencapaian derajat
kesehatan yang optimal. Dengan demikian diperlukan upaya preventif (pencegahan) lebih intensif
untuk kegiatan pemeliharaan diri dan peningkatan kesehatan serta pencegahan penyakit.

Oleh karena itu diperlukan perubahan pemahaman akan konsep sehat dan sakit yaitu sebuah
paradigma yang merupakan model pembagunan kesehatan yang didalam jangka panjang mampu
mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya
pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. Paradigma sehat ini pertama kali
disampaikan oleh Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. F.A. Moeloek pada Rapat Sidang DPR Komisi VI
pada tanggal 15 September 1998¹.

________________

1 Syafruddin dkk, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta, Trans Info Media, 2011,hal 30.
Masalah kesehatan masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa penyebab diantaranya
seperti faktor sosial ekonomi yang mana tingkat pendidikan dan penghasilan masyarakat sebagian
besar masih rendah atau gaya hidup dan prilaku masyarakat yaitu masih banyaknya kebiasaan
masyarakat yang merugikan kesehatan. Lingkungan masyarakat juga tidak bisa lepas dari perhatian
karena kurangnya peran serta masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan dan kurangnya rasa
tanggung jawab masyarakat dalam bidang kesehatan. Keadaan seperti jika terus menerus berulang
terjadi maka berdampak pada jauhnya harapan hidup sehat itu sendiri.

Indonesia adalah penganut Islam terbesar di Indonesia. Ada sekitar 85,2 % atau 199.959.285 jiwa
dari total 234.693.997 jiwa penduduk. Sehingga memang walau bukan Negara yang berasaskan Islam,
namun nilai-nilai Islam tidak bisa dilepaskan begitu saja dari Indonesia. Seorang Muslim meyakini
bahwa Islam adalah suatu agama yang membawa petunjuk demi kebahagiaan pribadi dan
masyarakat. Petunjuk kesehatan adalah sangat penting bagi seorang muslim, karena kesehatan itu
sendiri adalah seperti sebuah kendaraan ketika menjalani kehidupan. Tapi kenyataan nya, anjuran
anjuran yang diberikan Islam hanyalah sebatas pengakuan atau keyakinan, tidak sampai kepada
pengamalan dan perbuatan Masalah kesehatan sendiri. Al-quran dan juga hadis bahkan kehidupan
Rasulullah SAW telah mengajarkan banyak umat muslim untuk memelihara kesehatannya.

Rasulullah SAW tidak bisa dipungkin adalah pribadi manusia yang paling berpengaruh di dunia.
Dengan segala kesederhanaan beliau, Rasulullah SAW dapat mengemban tugas sebagai seorang
Rasul yaitu misi yang besar dari Tuhan. Dan semua itu beliau lakukan pastilah dengan memliki tubuh
yang sehat.

Kemudian menjadi satu pertanyaan besar, bagaimana mungkin umat Islam banyak yang
mengalami sakit, sementara sumber ajaran Islam yaitu Al-Quran, Hadist sudah banyak memberikan
informasi tentang memelihara kesehatan dan Nabi Muhammad SAW sendiri telah mencontohkan
bagaimana menjalani kehidupan agar tetap sehat.

Kita yakini saat kesehatan adalah mahal harganya. Inilah yang mungkin bisa menjadi isu besar
dewasa ini, saat masyarakat Indonesia menginginkan hidup sehat. tentunya dapat menggali kembali
informasi-informasi yang Islam berikan tentang hidup sehat maupun pola hidup Nabi Muhammad
SAW yang telah contohkan.

____________________

2. www.wikipedia/Islam di Indonesia diakses pada Tanggal 21-1-2015

B. Rumusan Masalah:

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan ada beberapa masalah yang akan dihadapi
dibahas pada makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagimana Islam memandang kesehatan?
2. Bagaimana kesehatan perspektif Islam dapat menjadi jawaban menuju Indonesia Sayang?
3. Bagaimana harapan dan tantangan pola hidup sehat perspektif Islam dalam menjamin
kesehatan menuju Indonesia Schat?

C. Tujuan :

Adapun tujuan makalah ini disusun sebagai berikut:

1. Untuk memahami konsep Islam dalam memandang kesehatan


2. Agar mengetahui pola hidup sehat perspektif Islam
3. Untuk mengetahui Kesehatan perspektif Islam adalah sebuah jawaban menjamin
kesehatan : menuju Indonesia schat 2015

D. Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode library research (penelitian
kepustakaan), studi kepustakaan ini penulis gunakan untuk mendalami teori-teori dalam hal
lain yang ada dalam buku-buku serta tulisan-tulisan lainnya yang berkaitan dengan judul yang
dibahas dalam tulisan ini.
BAB II PEEMBAHASAN

1. Kesehatan Perspektif Islam

1.1 Definisi Kesehatan Perspektif Islam

Definisi Kesehatan Sehat adalah baik seluruh badan serta bagian-bagiannya. Kesehatan adalah
keadaan(hal) sehat.

Kesehatan berasal dari kata "sehat" yang ditransfer dari bahasa Arab, sahhah, artinya sehat,
tidak sakit, selamat. Pengertian yang baku dapat kita temukan pada rumusan WHO (World Health
Organization) sebagai berikut "Healt is a state of phisical, mental, and social well being not merely the
disease or infirmity" (sehat adalah keadaan fisik, mental, dan sosial yang baik tidak saja karena tidak
ada penyakit atau cacat).

Undang-Undang No 23/1992 juga memberikan pendapat mengenai kesehatan, yakni keadaan


yang sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial sehingga memberikan kemungkinan orang untuk hidup
secara produktif dan ekonomis.

MUI (Majelis Ulama Indonsis) mengemukakan bahwa kesehatan adalah ketahanan jasmani,
rohani, dan sosial yang dimiliki karena karunia dari Allah dan wajib untuk disyukuri, dengan
mengamalkan tuntutan-Nya dan memelihara serta mengembangkannya".

Definisi Perspektif Islam

Berdasarkan KBBI (versi online) perspektif adalah sudut pandang atau sudut pandang. sehingga jika
kata perspektif digabung dengan kata Islam, maka secara sederhana bisa diartikan perspektif Islam
adalah sudut bidang atau pandangan Islam.

_________________

3 www.kbbi.web.id/sehat di akses pada 21-1-2015

4 Kaelany, Islam dan aspek-aspek kemasyarakatan, Jakarta, Bumi Aksara, 1992, him. 135

5 www.indonesian-publichealth.com/ diakses pada 21-1-2015

6 www.kamusq.com/diakses pada 21-1-2015


Dari beberapa definisi tersebut maka yang dimaksud sehat disini dapat dikembangkan menjadi
sehat yang meliputi :

-Sehat dalam bidang Imu, artinya manusia tersebut mempunyai ilmu dan terhindar dari
kebodohan.

-Sehat dalam bidang ekonomi, artinya manusia tersebut mempunyai ekonomi yang cukup untuk
hidup sehingga terhidar dari kemiskinan.

-Sehat atau bebas dari penyakit-penyakit, baik penyakit jasmaniah, rohaniah dan psikologis.

Setidaknya ada tiga unsur yang dikatakan sehat menurut Islam, yaitu kesehatan jasmani,
kesehatan rohani dan kesehatan sosial. Kesehatan jasmani berhubungan dengan keseimbangan
manusia dengan alam. Kesehatan rohani merupakan terjadinya keseimbangan dan hubungan yang
baik secara spiritual antara khalik atau pencipta yang diwujudkan dari aktivitas makhluk dalam
memenuhi semua perintah sang khalik. Kemudian kesehatan sosial merupakan psikologis. Dimana
ada keharmonisan antara sebuah individu dengan individu Jain maupun dengan sistem yang berlaku
pada sebuah tatanan masyarakat. Bila ketiga unsur ini terpenuhi maka akan tercipta sebuah fisik,
mental, maupun spiritual yang produktif dan sempurna untuk menjalankan aktivitas kemakhlukan.
Dengan demikian kesehatan yang dimaksud Islam adalah kesehatan fisik-biologis sekaligus
kesehatan mental-psikologis

1.2 Memelihara Kesehatan

Para Ulama sepakat bahwa ajaran Islam bertujuan untuk memelihara lima hal pokok. yaitu:
agama jiwa, akal, kehormatan, kesehatan. Al quran digambarkan sebagai "penyembuh dan kasih
sayang bagi mereka yang beriman" (QS 41:44). Seperti yang Al Quran tegaskan bahwa manusia
adalah ciptaaan terbaik dan dan wakil Allah dimuka Bumi (QS 6:15). Sehingga memang manusia
menjadi pemeran aktif di alam semesta ini, dan bukan menjad makhluk yang pasih. Dunia, dengan
kata lain, adalah tempat dimana manusia harus membuktikan kemampuan menjalankan tugas yang
dibebankan kepadanya.

Manusia terdiri dari raga dan jiwa dan oleh sebab itu manusia harus memelihara keduanya.
Meyakinkan bahwa raganya sehat dan kuat sehingga manusia secara aktif dapat berperan dalam
tugas-tugas spiritual untuk menyehatkan jiwanya. Karena itu Nabi Muhammad SAW mengatakan:
"orang yang kuat lebih disukai oleh Allah dari pada orang.

___________________

7 M. Quraish Shihab, Grounding Al Quran, Bandung. Mizan, 1994, hlm.286


"yang lemah". Hadist ini menekankan bahwa kaum muslimin harus memlihara kesehatan mereka
dengan baik dan selalu berusaha untuk tetap sehat. Sudah menjadi menjadi pengetahuan umum
bahwa untuk menjamin kesehatan, seseoarng harus memiliki menu yang seimbang, terdiri dari
makanan dan minuman yang bergizi menghindari segala sesuatu yang dapat merusak kesehatan
tubuh. Untuk mencapai hal ini, seseorang juga harus menjaga kebersihan diri mengambil
langkah-langkah untuk mempertahankan kesehatan mental.

Memelihara kesehatan secara konkritnya dilakukan dengan menghidari makanan dan


minuman yang telah dilarang oleh Islam "Hai manusia makanlah makanan yang halal lagi baik diatas
Bumi (QS 2:168), dan menyebutkan dengan jelas jenis-jenis makanan yang harus dihindari "Dia telah
melarang engkau memakan bangkai binatang, dan darah, dan daging babi, dan apa-apa yang
disembelih dengan ucapan selain Allah" (QS 16:155).

Bangkai diharamkan karena merupakan bangkai hewan mati yang belum disembelih. Satu
penyakit saja sebenarnya cukup untuk mengirim seekor hewan ke alam kematian. Dan setelah itu
benih penyakit tertinggal. Ketika seekor hewan mati, perubahan terjadi padanya. Pertama aliran darah
berhenti, kemudian mengering, kemudian otot menjadi kaku akibat pembentukan asam tertentu.
Setelah itu tidak kering lagi, bahkan bangkai menjadi lunak kemudian terjadi pembusukan yang
mengakibatkan adanya berbagai kuman penyakit, baik yang terdapat pada usus hewan maupun yang
hinggap pada tubuhnya melalui pencemaran udara.

Darah yang dilarang adalah darah yang tertumpah, jadi bukan yang bercampur dengan daging.
Darah juga merupakan tempat yang paling subur bagi pertumbuhan bibit penyakit. Maka kalau
darahnya diminum atau dimakan seseorang, artinya meminum sumber bibit-bibit penyakit.

Sementara itu telah terbukti darah itu sulit dicerna, sekalipun ia mengandung zat-zat yang bisa
dicerna. Lain lagi kalau darah itu lewat pada saluran pencernaan, maka ia pun terurai lalu membusuk
dan menimbulkan bahaya atas tubuh, bahkan bisa membawa maut".

___________________________

8 Abul Fadl Mohsin Ebrahim, Aborsi Kontrasepsi Dan Mengatasi Kemandulan,Bandung, Mizan, 1997,
halaman 29

9 Kaelany, Islam dan aspek-aspek kemasyarakatan, Jakarta. Bumi Aksara, 1992, hlm. 142
Larangan makan daging babi juga ditetapkan oleh orang Yahudi. Dalam Imamat 7-8, daging
babi digambarkan sebagai daging haram dan dilarang untuk dimakan.

Sejauh yang menyangkut minuman keras, orang Islam dilarang untuk meminumnya. sekalipun
dalam jumlah sedikit. Tidak diragukan lagi bahwa Al-Quran memberi kesaksian pada kenyataan
bahwa mungkin saja terdapat beberapa manfaat bagi manusia di dalamnya tetapi peringatan ini
mengatakan "Mereka bertanya kepadamu tentang minuman keras dan judi. Katakanlah: Pada duanya
terdapat dosa besar dan manfaat bagi manusia, tetapi dosanya lebih besar daripada manfaanya" (QS
2:219)

Kejelekan pengaruh alkohol atau minuman keras tidak dapat diremehkan. Kini akibat dari
minuman keras ini mengancam stabilitas masyarakat bahkan negara-negara industri maju. Termasuk
juga pengadaan alkohol tak bermerek di negara-negara tersebut. Al-Quran menceritakan tentang
kejahatan moral, sosial dan spiritual (QS 5:93-94).

Disamping kejahatan sosial yang ditimbulkan alkohol, kini ada fakta yang menunjukkan bahwa
alkohol mempuyai pengaruh serius bagi kesehatan. Sebagai contoh, hati dan ginjal manusia dapat
terpengaruh akibat konsumsi alkohol secara rutin dan dapat menyebabkan gagalnya fungsi sistem
ekskresi (pengeluaran). Sejarah mengatakan bahwa ketika perintah larangan minum alkohol
diturunkan kepada Nabi, kota Madinah menyaksikan penduduk menumpahkan segala persediaan
anggur mereka kedalam parit-parit jalan. Tidak ada keragu-raguan dalam diri seorang muslim, tidak
ada yang berfikir dua kali".

2. Pola Hidup Sehat Perspektif Islam

2.1 Kesehatan Jasmani dan Rohani

Tubuh manusia bisa diumpamakan seperti mesin. Seperti halnya mesin yang memiliki
komponen, maka agar mesin itu dapat selalu berjalan dengan mulus perlu diperhatikan beberapa hal,
antara lain perlu dipelihara dan dijaga kebersihannya, diberi waktu istirahat. dan digunakan dengan
hati-hati sesuai fungsinya. Demikian pula tubuh manusia, yang memiliki mekanisme sangat rumit, dan
salah satu segi pemeliharaan tubuh itu dengan

__________________

10 Abul Fadl Mohsin Ebrahim, Aborsi Kontrasepsi Dan Mengatasi Kemandulan.

Bandung, Mizan, 1997, hlm 31


makanan Dan tentu saja jika fungsi tersebut ada yang salah, misalnya tubuh tersebut terserang
penyakit maka manusia harus mengoreksi dirinya, tentu ada sesuatu yang salah dalam segi
perawatan dan pemeliharaannya.

Begitu banyak hasil penelitian para alhi menyatakan kesalahan dalam makanan dapat
mengganggu beberapa kerja tubuh, hingga akhirnya baik langsung maupun tidak langsung dalam
jangka waktu tertentu dapat me nimbulkan berbagai penyakit, seperti penyakit kronis pada jantung,
paru-paru, darah tinggi, diabetes, penyakit lambung dan usus, kegemukan,depresi, tumor dan
sebagainya.

Allah menyuruh manusia memakan apa saja di dunia ini yang diciptakan-Nya. sepanjang dalam
batas yang halal dan baik. Otot tulang, otak.paru-paru, hati, dan alat-alat buangan, semua dibangun
dari apa yang kita makan. Bila kita menghindari makanan- makanan yang tidak baik, maka akan
dihasilkan tulang yang kokoh, otot yang kuat, saluran- saluran yang bersih, dan jantung yang dapat
memompa darah dengan baik. Dan diperintahkan manusia untuk selalu memperhatikan makananya
(Maka seharusnya manusia memperhatikan makanannya. QS Abasa: 24). Mengapa demikian? Karena
manusia yang ingin sehat jasmani dan rohaninya, salah satu faktor penunjang adalah dari pola
makanan yang diterapkan

2.2. Kebiasaan Nabi SAW

Pertanyaan yang sangat menarik untuk dikemukakan adalah, mengapa Rasulullah SAW jarang
sakit?. Rasulullah jarang sakit karena beliau mampu mencegah hal-hal yang berpotensi mendatangkan
penyakit. Dengan kata lain, beliau lebih mengedepankan aspek pencegahan dari pada pengobatan.

Rasulullah SAW mengajarkan umatnya tentang pembersihan racun dari dalam tubuhnya
(detoksifikasi), baik dengan makanan yang berperan membersihkan racun berbahaya, dengan teknik
pengobatan bekam, maupun dengan ajaran agama seperti puasa.

Rasulullah juga menerapkan puasa senin kamis. Saat berpuasa organ tubuh dapat bersitirahat.
Puasa berfungsi sebagai detoksifikasi untuk mengeluaran kotoran, toksin dari dalam tubuh dan
meremajakan sel-sel tubuh dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak dengan yang baru serta untuk
memperbaiki hormon, menjadi kulit sehat dan meningkatkan daya tahan tubuh karena manusia
mempunyai terapi alamiah.
Manusia mempunyai cadangan energi yang disebut glikogen. Cadangan energi tersebut dapat
bertahan selama 25 jam. Cadangan gizi inilah yang sewaktu-waktu akan dibakar menjadi energi, jika
tubuh tidak mendapat suplai pangan dari luar. Ketika berpuasa, cadangan energi yang tersimpan
dalam organ-organ tubuh dikeluarkan sehingga melegakan pernapasan organ-organ tubuh serta
sel-sel penyimpangannya. Peristiwa ini disebut peremajaan sel. Dengan meremajakan sel-sel tubuh,
akan bermanfaat untuk meningatkan kekebalan dan kesehatan tubuh serta kulit kita. Penelitian Allan
Cott, MD ahli kesehatan dari Amerika, bahwa mengatakan puasa menjadikan tubuh lebih baik secara
fisik dan mental".

Kebiasaan kita tidur pun berbeda dengan yang Rasulullah lakukan, Rasulullah selalu tidur lebih
awal dan bangun lebih awal. Rasulullah selalu mengajak umatnya agar selalu bangun subuh serta
melakukan shalat subuh di masjid berjamaah, kebiasaan ini pun efektif untuk selalu mendapat udara
segar yang mengandung oksigen. Karena orang yang suka menghirup udara pagi mempuyai paru-paru
yang lebih sehat.

Rasulullah tidur dengan memiringkan tubuh ke arah kanan. Kebiasaan ini juga memiliki banyak
manfaat diantaranya:

-Menjaga saluran pernafasan. Tidur dengan posisi telentang, mengakibatkan saluran nafas
terhalang oleh lidah, sehingga dapat mengakibatkan orang tidur dengan mendengkur. Sementara
yang tidur minng kekiri dapat memberatkan jantung, karena tidur dengan miring ke kiri
menyebabkan curah jantung yang berlebihan.

-Menjaga kesehatan paru-paru. Paru-paru kiri lebih kecil dari paru-paru kanan. Jika tidur miring ke
kanan, jantung akan miring ke kanan. Masalah ini tidak akan menjadi masalah karena paru-paru
kanan lebih besar. Lain halnya jika bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru-paru
kiri yang berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik.

Sering kali, tidur dilakukan secara tidak teratur. Kualitas tidur yang kurang optimal tersebut
menyebabkan sistem tidur menjadi tidak seimbang sehingga tubuh kehilangan energi lebih besar.
Study yang dilakukan di University of California, diketahui bahwa orang yang tidur selama tidur
delapan jam atau lebih memiliki tingkat mortalitas 50% lebih tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kulitas lamanya tidur tidak memberikan pengaruh positif pada tubuh

_____________

11 M. Nur Aini. Pola Hidup Sehat Rasulullah Sehari-hari. Yogyakarta. Real Books. 2013, hlm 50
seseorang, justru yang lebih penting adalah kualitas tidur menentukan kualits fisik, mental, dan
emosional seseoang.

Pengaturan tidur malam yang optimal dalam ajaran Islam dapat dipelajari dari QS Al-Dzariyat
15:18 “… Di dunia mereka tidur sangat sedikit di malam hari dan selalu meminta ampunan di pagi hari
sebelum fajar”.

Rasulullah SAW biasa tidur selepas isya, untuk kemudian bangun malam. Rasulullah tidur di
awal malam dan bangun pada pertengahan malam kedua. Rasul tidak pernah tidur melebihi
kebutuhan. Penelitian yang dilakukan di Jepang dan Amerika selama enam tahun dengan responden
berusia 30 sampai dengan 120 tahun menyimpulkan bahwa orang yang biasa tidur lebih dari 8 jam
sehari memiliki resiko kematian yang lebih cepat. Sangat berlawanan dengan mereka yang biasa tidur
6-7 jam sehari.

Dalah hal makanan Rasulullah bersabda "Hai anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang
lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya.
Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan,
sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan." (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibbah).

Nabi melarang makan lagi setelah kenyang. “Kami adalah kaum yang tidak makan sebelum
merasa lapar dan ketika kami makan kami tidak pernah kenyang” (HR. Bukhari dan Muslim). Selain itu,
Nabi tidak langsung tidur setelah makan.

Sedangkan cara minum Nabi adalah seperti yang dijelaskan dalam haditsnya“Jangan sekali-kali ada di
antara kalian yang minum sambil berdiri.Barang siapa lupa maka harus dimuntahkannya” (HR.
Muslim)

2.3. Makanan Sumber Kesehatan

Lebih jauh bila ditelusuri kata-kata akala (makan) dalam berbagai bentuknya didalam Al Quran,
maka dapat ditemukan-dalam konteks pembicaraan Tuhan tentang pemeliharaan dan nikmat-Nya
kepada manusia-makanan makanan daging (QS 16:5), ikan (QS 16:4) tumbuh-tumbuhan dan
buah-buahan disebutkan secara khusus. Sedangkan ayat-ayat yang berbicara tentang syariba (minum)
akan ditemukan bahwa bahwa susu (QS 16:66), madu(QS 16:69), dan air (QS 56:68) selanjutnya
disebutkan bahwa perintah makan, yang dalam Al-Quran disebut sebanyak 27 kali".

Apabila berbicara tentang makanan yang dimakan, maka akan selalu menekankan salah satu
dari dua sifat halal (boleh) dan thayyib (baik). Bahkan ditemukan empat ayat yang menggabungkan
kedua sifat-sifat tersebut, yaitu QS 5: 88, 2:168, 8:09,dan 16:114.
Rangkaian kedua sifat ini menunjukkan bahwa yang diperintahkan untuk dimakan adalah
memenuhi kedua syarat tersebut. Perintah lain yang ditemukan di dalam Al Quran berkaitan dengan
perintah makan adalah Maka makanlah ia sebagai makanan yang sedap lagi baik akibatnya (QS 4:4).
Ayat ini menunjukkan bahwa makanan yang diajarkan adalah yang sedap juga mempunyai akibat yang
baik terhadap yang memakannya. Di samping itu, ditekankannya juga bahwa, makan dan minumlah
tetapi jangan berlebih-lebihan (QS 7:31). Bahkan ditemukan celaan kepada orang yang makan seperti
binatang (QS 47:12), dan bahwa yang tersiksa kelak di hari Kemudian akan makan dengan memenuhi
perutnya (QS 37:66). Ayat-ayat diatas memberikan petunjuk-petunjuk untuk meperhatikan dan memilih
makanan yang baik, tidak seperti binatang, dan tidak pula sebagaimana halnya orang yang tersiksa
yang makan dengan memenuhi perut mereka.

Secara khusus Al-Qur'an berbicara tentang makanan bayi yaitu air susu ibu (ASI) adalah
makanan utama bayi, maka dari itu ayah diperintahkan untuk memberi penghargaan kepada ibu yang
menyusui (QS 65:6). Hal ini antara lain untuk menjaga kondisi kesehatan ibu yang menolak menyusui
anaknya (QS 65:6), sebagaimana dijelaskan bahwa waktu menyusui yang sempurna adalah dua tahun
penuh, 24 bulan (QS 2:233). ), atau 30 bulan dikurangi masa kehamilan (QS 46 :15).

Perut adalah rumah penyakit, sedang berpantang adalah pangkal segala obat. Karena itu
Rasulullah SAW seeperti diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Ibnu Hibba, menegaskan bahwa "Putra
Adam tidak memenuhi suatu tempat yang lebih jelek daripada perut. Cukuplah bagi putra-putri adam
beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka manusia
dapat mengisi perutnya dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga
untuk pernafasan.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Nabi menegaskan bahwa perbandingan
makanan seorang muslim dan kafir adalah satu berbanding tujuh 12 M.

______________

Quraish Shihab, Grounding Al Quran, Bandung, Mizan, 1994, hlm.289

Sebagaimana ditekankannya pula bahwa "Sumber segala penyakit adalah memasukkan makanan dia
atas makanan."

Makanan yang paling Rasulullah adalah daging susu, dan madu, walaupun hal tersebut jarang sekali
beliau dapati. Sedangkan gandum semacamnya, beliau anjuran untuk ditumbuk dan tidak diayak, agar
kulit arinya tetap

Sayur mayur juga merupakan makanan yang dianjurkan oleh Nabi, beliau bersabda: “Berikan kurma
kepada wanita yang akan melahirkan.”. Kurna di sini tentu saja hanya sebuah contoh. Hal ini terlihat
dari fakta bahwa ia sambil menunjuk ke suatu jenis sayuran. berkata “Berilah ibu hamil (sayur-sayuran
ini) untuk dimakan, karena dengan begitu, anak-anak mereka akan sehat. Dan karena itulah tidak
sedikit para pemuka agama awal yang menolak makan kecuali ada sayuran di depan mereka.
makanan dapat menolak banyak penyakit, oleh karena itu ja lebih baik dari pada obat, karena
bagaimanapun tidak ada obat yang tidak mengandung penyakit (efek samping).

Sebagaimana diuraikan sebelum ini, halal-nya makanan merupakan persyaratan mutlak yang
digarisbawahi selalu oleh Al Quran. Menarik pula untuk diperhatikan bahwa ketika Al-Quran berbicara
tentang jenis makanan yang diharamkan, dijelaskan sebab larangan tersebut, yaitu dia adalah fisq (QS
5:3 6:121, 6:145).

2.4 Makanan Dalam Al Quran Dan Hadits Yang Berfungsi Sebagai Obat

Demi buah ara dan zaitun, demi Gunung Thursina (At-Tin 1-2). Buah ara mengandung gula dalam
jumlah tinggi. Seperti buah ini juga mengandung garam utama, yang terpenting adalah kalsium, fosfor,
zat besi, dan sejumlah vitamin, seperti vitamin A dan B. Buah ara mengandung vitamin C, selain itu
buah ara juga mengandung vitamin K yang ikut berperan. dalam proses pembekuan darah berfungsi
menghentikan pendarahan. Kemudian buah zaitun memiliki banyak fungsi untuk kesehatan karena
mengandung banyak vitamin. Minyak zaitun melindungi tubuh dari yang buruk".

Selain itu buah anggur juga termasuk buah yang diistimewakan oleh Allah SWT. Al- Quran dalam
surat (QS An nahl :67) menyebutkan anggur adalah buah yang berasal dari kebesaran Allah. Dalam
tinjauan kedokteran antara lain manfaat anggur seperti melembutkan

________________

13 Minyak zaitun dapat menyebuhkan penyakit kuning, memecahkan batu ginjal, meningkatkan
produksi air empede, dan penyakit gula. Dikutip dalam buku Abdul Basith, Pola Makan Rasulullah,
Almahira, Gunung Jati, 2006 hlm 137

usus, sehingga di anjurkan bagi orang yang kesulitan buang air besar. Dapat melancarkan kencing,
meringankan kandungan asam urik dalam darah. Asam urik adalah zat yang cukup berbahaya bagi
kesehatan, karena dapat melakukan penetrasi dalam persendian yang dapat menimbulkan rasa sakit
yang luar biasa, seperti encok.

Kemudian pisang dijelaskan dalam QS al-Waqiah 27-29, yang disebutkan “dan pohon pisang
yang bersusun-susun buahnya". Bagi orang India pisang itu makanan para filosof. Hal ini karena para
ilmuwan India dan para filsofnya biasa menjadikan pisang sebagai makanan utama, karena sangat
membantu dalam proses berpikir dan refleksi. Berikutnya adalah jahe, Allah berfirman “dan di sana
mereka diberi segelas minuman yang dicampur jahe (QS Al-Insan (76):17). Dari Abu Sa’id al-Khudri,
katanya, “Raja Romawi memberikan kepada Allah sekarung jahe sebagai hadiah. Kemudian dia
memberikan potongan kepada setiap orang. Dan dia juga memberi saya satu memotong.
Menjaga kesehatan selain melalui pola makan, Islam juga menganjurkan menjaga kebersihan yang
dirumuskan dalam bentuk-bentuk perintah yaitu Bersuci dari Hadast:

- Mandi Janabah (QS 5:6) adalah mandi dengan maksud membuang hadas besar, yaitu
memercikkan air ke seluruh tubuh. Mandi itu wajib bagi laki-laki dan perempuan seperti karena
bersetubuh, keluar mani, haid, nifas, melahirkan.

- Wudu yaitu untuk menghilangkan hadas (QS 5:6)

- Istinjak (orang yang disiksa di lembaga pemasyarakatan karena tidak diejek (HR Tirmidzi).

Hal ini diperintahkan oleh Allah karena Allah mencintai orang-orang yang membersihkan diri.
Jika Allah mencintai hambanya maka dengan kata lain Allah akan menjaga dan melindungi hamba
yang Allah cintai. Dengan sendirinya maka Allah tentu akan memberikan kesehatan bagi hamba yang
Allah cintai.

2.5 Kesehatan Lingkungan

Sanitasi lingkungan merupakan unsur mendasar menjaga kesehatan. Yang dimaksud sanitasi
lingkungan adalah menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari penyakit.

_______________

Hal 14 Kaelany, islam dan Aspek kemasyarakatan. Bumi Aksara, Jakarta 1992 him 139

demikian yang dimaksud "bersih" adalah kebersihan jasmani, pakaian, dan kebiasaan seseorang,
kebersihan jalan, rumah, saluran air kebersihan makanan dan minuman.

Dalam sejarah manusia, tidak pernah ada agama agama atau hukum buatan manusia yang
menggunakan kesehatan lingkungan seperti ini, sebagai ajaran vital seperti Islam dalam beberapa
ayat Alquran, kita dapat melihat bahwa surat pertama yang diturunkan adalah a panggilan untuk
pengetahuan, sedangkan yang kedua adalah panggilan kebersihan. Huruf pertama yang diturunkan
adalah huruf “Iqra” yang berarti “bacalah”, sedangkan huruf kedua adalah QS. Al-Mudatsir : “dan
bersihkan pakaianmu”.

Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah kita hidup di lingkungan bersih. Bersih adalah
bagian dari iman. Artinya, bersih harus selalu bersanding dengan ilmu dan menjadi denyut jantung
amal (aktivis). Kebersihan dalam terminologi agama adalah thaharah, membersihkan segala bentuk
kotoran, najis, dan hadas yang menempel pada tubuh bahkan hati agar diri tetap berada pada maqam
yang qarib dengan Al-Khaliq, Sang Mahasuci yang mencintai kebersihan. QS Al-Baqarah 222
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang bertobat dan orang-orang bersih"

Thaharah mesti dimaknai sebagai upaya maksimal membentuk pola fikir dan pola hidup bersih
dan sehat. Islam sebagai agama yang suci menginginkan umatnya menerapkan pola hidup yang
bersih dan sehat. Tubuh bersih, pakaian, dan lingkungan bersih. Sinyalemen ini termaktub dalam QS.
Al-Mudatsir 1-5, "Wahai orang-orang yang berselimut, bangun, dan berilah peringatan, agungkanlah
Rabb-mu, bersihkan pakaianmu dan tinggalkanlah perbuatan dosa".

Meskipun kitab ayat-ayat ini diperlihatkan kepada Nabi SAW, namun secara otomatis
ditunjukkan kepada umatnya. Watsiyabaka fathahir (bersihkan pakaianmu, bersihkan tubuhmu,
bersihkan lingkunganmu).

3. Tantangan Dan Harapan Pola Hidup Sehat Perspektif Islam Dalam Menjamin

Kesehatan Walaupun Indonesia adalah negara dengan berpenduduk Muslim yang besar, dalam
artian Negara yang mayoritas Islam, tapi tidak menjamin seluruh umat Islam Indonesia mengetahui
dan memahami seluruh aspek yang Islam ajarkan Islam adalah agama yang kompleks, seluruh aspek
dalam menjalani hidup dan kehidupan di dunia ini memiliki aturannya sendiri.

Tidak terlepas juga dengan kesehatan. Kesehatan perspektif Islam sendiri lebih mengarah
kepada sikap muslim untuk menjaga kesehatan (preventif). Tapi kenyataanya pola makan lingkungan
dan himbauan untuk menjaga kesehatan lebih kepada sebatas teori bagi umat Islam sendiri. Sebatas
mengetahui teori saja tentu tidak akan jadi jaminan dan solusi sebelum teori itu benar-benar telah
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.

Sehingga menjadi tantangan sendiri bagi umat Islam untuk dapat melaksanakan perintah
agamanya. Barangkali juga ada sebagian umat Islam yang belum mengetahui cara Islam menjaga
kesehatan, inipun menjadi problem. Bagaimana yang sudah tau dapat melaksanakannya dan yang
tidak tau dapat mengetahuinya.

Kemudian menumbuhkan kesadaran itu yang sulit, Rasulullah SAW telah praktikan bagaimana
beliau menjaga kesehatannya. Kita sadari tantangan dalam kehidupan yang serba instan serta
kehidupan yang penuh dengan kesibukan menjadi kan seseorang lupa atau bahkan mengabaikan
yang sudah Rasul ajarkan. Inilah akhirnya yang membuat seseorang tidak melakukan anjuran
kesehatan perspektif Islam itu sendiri.

Jika Indonesia menginginkan jaminan kesehatan maka tidak bisa serta merta seperti membalik
telapak tangan, kalau hanya pengobatan yang kita handalkan.Oleh karena nya sikap yang bijak itu
adalah bagaimana pencegahan penyakit itu dapat seseorang lakukan. Inilah yang menjadi seberkas
harapan bahwa dengan menjalankan pola hidup sehat Islam maka dapat mencegah seseorang
terkena penyakit dan dengan begitu kesehatan masyarakat Indonesia meningkat.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sehat adalah baik seluruh badan serta bagian-bagiannya. Kesehatan adalah keadaan(hal) schat.

Kesehatan berasal dari kata "sehat" yang ditransfer dari bahasa Arab, sahhah, artinya sehat, tidak sakit,
selamat. Pengertian yang baku dapat kita temukan pada rumusan WHO (World Health Organization)
sebagai berikut "Healt is a state of phisical, mental, and social well being not merely the disease or
infirmity" (sehat adalah keadaan fisik, mental, dan sosial yang baik tidak saja karena tidak ada
penyakit atau cacat).

Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap manusia mendambakan kehidupan yang sehat. Untuk
mewujudkan hal tersebut, tentu ada rujukan-rujukan yang dapat kita aplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari yaitu kehidupan yang telah diajarkan oleh Islam.

Kesehatan dapat di dapat dari apa yang kita makan, ditekankannya juga bahwa makan dan
minumlah tetapi jangan berlebihan (QS 7:31).

Kemudian dalam puasa juga dapat dilakukan sebagai penjaga kesehatan. Penelitian Allan Cott,
MD ahli kesehatan dari Amerika, bahwa mengatakan puasa menjadikan tubuh lebih baik secara fisik
dan mental.

B.SARAN

Akhirnya saran penulis adalah bagaimana seseorang muslim dapat sadar dan menjalankan
anjuran hidup sehat perspektif Islam. Denganbegitu maka seseorang telah melakukan sikap menjaga
kesehatan yaitu tindakan preventif, kerena memang mencegah itu lebih baik dari pada mengobati.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Basith, Pola Makan Rasulullah, Almahira, Jakarta 2006 Aini, Nur, Pola Hidup Sehat Rasulullah
Sehari-hari,Real Books, Yogyakarta 2013 Kaelany, Islam dan aspek-aspek kemasyarakatan, Bumi
Aksara, Jakarta, 1992 Mohsin Ebrahim, Abul Fadl, Aborsi Kontrasepsi Dan Mengatasi Kemandulan,
Mizan.

Bandung 1997

Shihab, M.Quraisy. Grounding Al Quran.. Mizan, Bandung 1994

Syafruddin dkk. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Trans Info Media, Jakarta, 2011

Situs web:

www.indonesian-publichealth.com/

www.kamusq.com/

www.kbbi.web.id/schat

www.wikipedia/Islam di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai