Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ISLAM DAN BERBAGAI PERSPEKTIF


ASPEK KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN

Dosen pengampu :
Dr. Pirhat Abbas, M.Ag

Disusun oleh :
Ahmad Al Aqib
NIM : 80420012

PRODI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM


PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan
rahmat serta karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “ASPEK KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN”
Solawat dan salam kepada nabi junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.
Semoga kita diberi syafaatnya di akhirat nanti.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, untuk
itu penulis berharap agar pembaca memberi kritik serta saran demi kesempurnaan
makalah ini.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ........................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebersihan ............................................................... 6
B. Pentingnya menjaga kebersihan dan keindahan didalam
Islam ........................................................................................... 7
C. Dalil tentang kebersihan dan keindahan .................................... 10
D. Ruang Lingkup Kebersihan ........................................................ 11
E. Manfaat menjaga kebersihan ...................................................... 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 14
B. Saran ........................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lingkungan merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat besar
artinya bagi makhluk hidup. Lingkungan merupakan karunia Tuhan yang tidak
ternilai. Tanpa adanya lingkungan maka tidak akan ada kehidupan. Oleh karena
itu diperlukan upaya untuk melestarikan dan menjaga kebersihan lingkungan
sekitar dengan sebaikbaiknya.
Kebersihan merupakan sebagian dari iman, itulah slogan yang sering kita
dengar selama ini maka dari itu kita harus selalu menjaga kebersihan dimana
saja kita berada. Kebesihan juga penting bagi kesehatan kita, karena di dalam
tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
“Kebersihan pangkal kesehatan” sebuah pepatah yang sering kita dengar,
kebersihan sangatlah penting untuk selalu diperhatikan karena berhubungan
dengan kesehatan. Lingkungan yang bersih akan terhindar dari berbagai
macam penyakit seperti kuman, bakteri yang akan mengganggu aktivitas
sehari-hari.1
Agama islam menaruh perhatian amat tinggi pada kebersihan, baik itu
kebersihan jasmani (fisik) maupun rohani (jiwa). Adapun kebersihan jasmani
tersebut tidak dapat dipisahkan dengan kebersihan rohani. Oleh karena itu, jika
seorang muslim hendak beribadah kepada allah swt, wajib hukumnya untuk
membersihkan jasmani dan rohaninya terlebih dahulu.2
Menjaga kesehatan lingkungan sama halnya menciptakan lingkungan
yang bersih, rapih dan merupakan suatu kewajiban bagi setiap individu, selain
merupakan anugerah yang diberikan sang pencipta kepada hambanya,
kesehatan lingkungan harus tetap dijaga agar kita semua terhindar dari
penyakit.3

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kebersihan dan keindahan?
2. Mengapa pentingnya menjaga kebersihan dan keindahan menurut islam?
3. Apa saja dalil tentang wajib menjaga lingkungan yang bersih dan indah?
4. Apa saja ruang lingkup kebersihan dan keindahan?
5. Apa manfaat menjaga kebersihan?

1
Entjang,Ilmu kesehatan masyarakat, ( bandung : PT. Citra Aditya Bakti,2006 )
2
Riyanto,A, Metodologi Penelitian Kesehatan, ( Yogyakarta : Nuha Medika 2009 )
3
Slamet,Kesehatan Lingkungan , ( Jakarta , :PT.Rineka Cipta, 2009 )
4
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa pengertian kebersihan dan keindahan?
2. Untuk mengetahui mengapa pentingnya menjaga kebersihan dan keindahan
menurut islam?
3. Untuk mengetahui apa saja dalil tentang wajib menjaga lingkungan yang
bersih dan indah?
4. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup kebersihan dan keindahan?
5. Untuk mengetahui apa manfaat menjaga kebersihan?

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebersihan
Kebersihan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan bebas
dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Manusia perlu
menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat supaya tidak
menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri
maupun orang lain.4
Menurut KBBI Thaharah artinya suci, bersih, atau kesucian badan yang
diwajibkan bagi orang yang beribadat. Thaharah berasal dari kata ‫ طهازة‬tahārah
yang berarti kebersihan atau kemurnian. Melansir laman Muhammadiyah,
secara fiqih, thaharah artinya mensucikan diri dari najis dan hadats yang
menghalangi shalat dan ibadah-ibadah sejenisnya dengan air atau tanah, atau
batu.5
Thaharah adalah sistem kemurnian dalam Islam. Sistem ini didasarkan
pada dua premis: yang pertama adalah bahwa manusia menyimpang dari
keadaan yang sesuai untuk aktivitas ibadah sebagai akibat dari tindakan tubuh
tertentu, seperti buang air besar, hubungan seksual, atau menstruasi. Kedua,
ada zat-zat tertentu, seperti daging babi atau darah, yang sifatnya najis atau
memiliki efek mengotori ruang, orang, atau objek, sehingga tidak layak untuk
ibadah.6
Thaharah secara bahasa berarti kebersihan dari kotoran, baik jasmani
maupun akhlak. Secara teknis, itu berarti mengangkat keadaan hadas dan
menghilangkan kekotoran yang menghalangi shalat yang sah.
Kebersihan yaitu suatu usaha yang dilakukan untuk menghilangkan
kotoran pada tempat-tempat yang kotor. Kebersihan merupakan suatu tindakan
yang dilakukan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang ada di lingkungan
sekitar.7
Dalam al-Mu‟jam al-Wasith, kata thaharah yang berasal dari kata madar
bahasa arab Thahura-Thuhuran berarti suci atau bersih. Thaharah yang berarti
bersih (Nadlafah), suci (Nazahah), terbebas (Khulus) dari kotoran (Danas).
Menurut istilah, thaharah berarti membersihkan diri dari segala kotoran,
baik itu kotoran jasmani maupun kotoran rohani. Sebagaimana pengertian
menurut syara‟, yaitu menghilangkan hadas atau najis, atau perbuatan yang
dianggap dan berbentuk seperti menghilangkan hadats atau najis (tapi tidak

4
Destri Lestari Widodo, Filosofi Hidup Sehat,520
5
Sonny Keraf ,lingkungan Hidup, ( Jakarta;PT Kompas Media Nusantara ,2010 )
6
Siti Salamah ,Penanaman nilai nilai kebersihan lingkungan
7
Nursalam, Faktor Lingkungan dan Masyarakat , ( Jakarta , Bumi Aksara ,2010 )
6
berfungsi menghilangkan hadats atau najis) sebagaimana basuhan yang kedua
dan ketiga, mandi sunah, memperbarui wudlu, tayammum, dan lain-lainnya
yang kesemuanya tidak berfungsi menghilangkan hadats dan najis.

B. Pentingnya menjaga kebersihan dan keindahan didalam islam


Siapa di dunia yang tak kenal dengan kebersihan? Pasti setiap manusia
mendambakan hidup dengan kebersihan. Setiap kali melihat sesuatu, sering
kali yang kita nilai pertama adalah kebersihannya. Mengapa begitu? Karena
kebersihan adalah cermin dari kesehatan dan keindahan. Nyaman bukan bila
kita melihat alam, rumah, dan tempat-tempat lainnya bersih? Namun,
bagaimana dengan keseharian kita? Sudahkah kita menjaga kebersihan
itu?Kebersihan adalah hal yang mutlak untuk diri kita, karena kebersihan dapat
menjaga kesehatan dan keindahan. Islam mengajarkan agar umatnya selalu
menjaga kebersihan.8
Dengan demikian menjaga lingkungan merupakan suatu kewajiban bagi
setiap individu seorang muslim Kebersihan meliputi kebersihan badan, pakaian
dan kebersihan lingkungan .hal ini agat dapat menciptakan suatu lingkungan
yang bersih indah dan nyaman. Melaksanakan hidup bersih akan banyak
manfaat yang didapatkan, seperti halnya melaksanakan kegiatan apapun tidak
akan terganggu dengan badan yang sehat, tidak akan takut sakit, melaksanakan
kegiatan pada lingkungan yang bersih akan terasa nyaman dan tidak akan
khawatir dengan hewanhewan menakutkan.
Telah jelas di dalam hadits dikatakan bahwa nabi SAW bersabda :

‫ إنخ‬.....‫ «انطهىز شطس اإلٌمان‬:‫ قال زسىل هللا ملسو هيلع هللا ىلص‬:‫عه أبً مانك األشعسي قال‬

Artinya : Dari sahabat Abu Malik Al asy‟ari berkata, bahwa telah bersabda
Rasulullah SAW : kebersihan adalah sebagian/ cabang daripada iman.9

Kebersihan itu adalah sebagian dari iman”. Jadi tampak jelas bahwa kita
sebagai umat manusia dianjurkan untuk menjaga kebersihan lingkungan, tetapi
di zaman sekarang ini malah sebaliknya. Kebanyakan tidak bisa menjaga
lingkungan hidup sehingga akibatnya manusia itu sendiri yang menderita
berbagai macam penyakit. Padahal jika mereka sadari itu adalah akibat dari
ulah mereka sendiri.
Agama Islam adalah agama yang cinta pada kebersihan. Rasulullah SAW
sangat menganjurkan kepada umatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan.
Dengan menjaga kebersihan, tubuh kita akan sehat dan kuat. Dalam syariat

8
Nasar Dkk, Prinsip Dasar Kebersihan Lingkungan , ( Jakarta,2008 ) ,81.
9
Muslim Bin Hajjaj. Shohih Muslim,( Darus Salam, Cairo )
7
islam, ketika mengerjakan shalat diwajibkan bagi umat islam agar bersih dari
hadas dan najis, baik badan, pakaian, maupun tempat yang dipergunakan untuk
shalat
Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan
lingkungannya dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan
melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat
bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat
memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak hanya merusak keindahan
tetapi juga dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, dan sakit
merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan penderitaan.
Hadits Rasulullah SAW :
‫وعمتان مغبىن فٍهما كثٍس مه انىاس انصحت وانفساغ‬

Artinya : “Dua kenikmatan yang banyak manusia menjadi rugi (karena


tidak diperhatikan), yaitu kesehatan dan waktu luang”. (HR. Al Bukhari).10

Kita diperintahkan untuk bersih sebab islam ingin menjaga aspek


kesehatan terhadap diri manusia, sebagaimana yang disampaikan Imam asy-
syatibhi dalam Kitabnya Fi Ushul Al-Ahkam, bahwa tujuan kehadiran agama
Islam dalam rangka menjaga agama, jiwa, akal, jasmani, harta dan keturunan.
Oleh karena itu dalam melaksanakan tujuan kehadiran agama Islam tersebut,
kesehatan memegang peranan yang sangat urgen. Tanpa adanya kondisi
kesehatan seseorang, maka dengan sendirinya berbagai upaya untuk memenuhi
kewajiban pokok akan sulit dilaksanakan. Dengan kata lain dapat disimpulkan
bahwa kesehatan merupakan modal pokok dalam mencapai tujuan kehadiran
agama.
Akan tetapi, apabila kita amati. Kebersihan masih menjadi masalah yang
perlu kita perhatikan di negara kita ini.khusunya dilingkungan kita Hal ini
dapat kita lihat dari lingkungan sekitar yang masih jauh sekali dari kata
“bersih”. Sebab masih banyaknya sampah yang berserakan dimana-mana,
sehingga menimbulkan berbagai macam problema seperti banjir, bau tak sedap
dan lain seba-gainya. Tidak cukup apabila kita hanya perduli terhadap
kebersihan diri, Karena di samping itu, Islam juga sangat memperhatikan
kebersihan lingkungan tempat tinggal, karena sebagai agama yang menjadi
rahmat bagi sekalian alam, Islam tidak akan membiarkan manusia merusak
atau mengotori ling-kungan sekitarnya. Kebersihan lingku-ngan itu sendiri
akan sangat berpe-ngaruh terhadap keselamatan manusia yang ada di
sekitarnya, oleh sebab itu menjaga kebersihan lingku-ngan sama pentingnya
dengan menjaga keber-sihan diri.
10
Muhammad Bin Ismail Al Bukhori , Shohih Bukhori ,( Darus Salam, Cairo )
8
Kebersihan adalah salah satu bagian penting di dalam Islam, kebersihan
dan kesucian merupakan bagian dari kesempurnaan nikmat yang diberikan
Allah kepada hambaNya, karena bersih merupakan modal awal dari hidup
sehat, kesehatan merupakan nikmat yang tidak ternilai harganya. Allah
berfirman dalam hal ini :

‫س ُح ْىا ِب ُس ُء ْو ِس ُك ْم‬ َ ‫ق َوا ْم‬ ِ ‫ص ٰهى ِة فَا ْغ ِسهُ ْىا ُو ُج ْى َه ُك ْم َوا َ ٌْ ِد ٌَ ُك ْم اِنَى ْان َم َسا ِف‬ َّ ‫ٰ ٌٰٓاٌَُّ َها ا َّن ِرٌْهَ ٰا َمىُ ْٰٓىا اِذَا قُ ْمت ُ ْم اِنَى ان‬
‫سفَ ٍس ا َ ْو َج ۤا َء اَ َحدٌ ِّم ْى ُك ْم ِ ّمهَ ْانغ َۤا ِٕى ِط‬ َ ‫ط َّه ُس ْو ِۗا َوا ِْن ُك ْىت ُ ْم َّم ْسضٰ ٰٓ ى ا َ ْو َع ٰهى‬ َّ ‫َوا َ ْز ُجهَ ُك ْم اِنَى ْان َك ْع َبٍ ِۗ ِْه َوا ِْن ُك ْىت ُ ْم ُجىُبًا فَا‬
ِۗ
‫س ُح ْىا ِب ُى ُج ْى ِه ُك ْم َوا َ ٌْ ِد ٌْ ُك ْم ِّم ْى ُُۗ َما ٌ ُِس ٌْد ُ ه‬
‫ّٰللُ ِن ٍَجْ َع َم‬ َ ‫ص ِع ٍْدًا‬
َ ‫ط ٍِّبًا فَا ْم‬ َ ‫س ۤا َء فَهَ ْم ت َِجد ُْوا َم ۤا ًء فَت َ ٍَ َّم ُم ْىا‬ َ ِّ‫ا َ ْو ٰن َم ْست ُ ُم انى‬
َ‫ط ِ ّه َس ُك ْم َو ِنٍُتِ َّم وِ ْع َمتَ ُۗٗ َعهَ ٍْ ُك ْم نَ َعهَّ ُك ْم تَ ْش ُك ُس ْون‬ ٰ
َ ٍُ‫َعهَ ٍْ ُك ْم ِ ّم ْه َح َسجٍ َّون ِك ْه ٌ ُِّس ٌْد ُ ِن‬

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak


melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku
serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki.
Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah. Jika kamu sakit, dalam perjalanan,
kembali dari tempat buang air (kakus), atau menyentuh perempuan, lalu tidak
memperoleh air, bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah
wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menjadikan
bagimu sedikit pun kesulitan, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur. (QS:
AlMaidah:6).
Seperti sabda Nabi Shallallahu „Alaihi Wasallam, “Sesungguhnya Allah
Subhanahu Wa Ta‟ala itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha
Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Mahamulia yang menyukai kemuliaan,
Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-
tempatmu.”11
Demikian dapat di pahami bahwa pendidikan agama islam harus mampu
menciptakan manusia yang beriman, takwa, soleh, arif, cerdas sekaligus
mampu menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan alam di muka bumi. Bila
terjadi ketidak seimbangan hubungan antara manusia dengan lingkungan
disitulah terjadi permasalahan. Munculnya permasalahan lingkungan hidup
pada hakikatnya dimulai dari interaksi manusia dengan alam. Permasalahan
manusia dalam teori lingkungan dikatakan bahwa manusia terkadang bersikap
baik terhadap lingkungan terkadang sebaliknya, sehingga terjadi kerusakan
sumber daya alam. 12
Kebersihan dalam Islam mempunyai aspek ibadah dan aspek moral, dan
karena itu sering juga dipakai kata “Thaharah” yang artinya bersuci dan lepas
dari kotoran (Asy-S Zainudin)

11
(HR. At-Tirmizi),560
12
Siti Salamah ,Penanaman nilai nilai kebersihan lingkungan.
9
Tempat Pendidikan atau Sekolah adalah tempat untuk mendidik anak didik
agar menjadi insan yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia. Dalam
hubungan dengan kesehatan lingkungan banyak sekolah atau tempat
pendidikan yang menghadapi berbagai masalah seperti : Sumber air bersih,
Sampah di buang di sembarang tempat, Saluran pembuangan tidak berfungsi,
Jumlah jamban yang sangat terbatas, Tempat buang air kecil tidak memenuhi
syarat, Ruangan yang kurang bersih, pengap penuh sesak dan kurang ventilasi.
Kebersihan lingkungan belajar amat erat kaitannya dengan kesehatan,
ketika siswa perduli dan tanggap akan kebersihan, maka kesehatannya pun
akan terjaga pula. Agama kita yaitu Islam sungguh luar biasa dalam
memberikan perhatian terhadap persoalan kesehatan. Karena kesehatan
merupakan salah satu unsur penunjang utama dalam melaksanakan berbagai
hal, baik itu belajar bekerja maupun dalam pelaksanaan aktivitas ibadah kepada
Allah Swt.

C. Dalil tentang kebersihan dan keindahan


Banyak hadis dan ayat dalam Al-Qur‟an yang membahas tentang
penyucian diri, membersihkan diri, dan hal senada yang diperintahkan oleh
Allah Subhanahu wata‟ala serta Rasul-Nya untuk kaum muslim.Bahkan hal itu
telah dipraktikkan belasan abad lalu, diajarkan oleh Rasulullah shalallahu
„alaihi wassalam.
Buktinya dengan adanya kewajiban berwudu dengan air bersih dan suci
sebelum melaksanakan salat setiap hari Maknanya, sedikitnya lima kali sehari
umat muslim harus melakukan pembersihan terhadap anggota tubuh yang
wajib dibasuh saat wudu. Ini pun belum termasuk salat sunah lainnya jika
dikerjakan.
Tentang berwudu dalilnya ada dalam Al Quran surat Al-Maidah ayat 6,
Allah SWT berfirman:

‫س ُح ْىا بِ ُس ُء ْو ِس ُك ْم‬ َ ‫ق َوا ْم‬ ِ ِ‫ص ٰهىةِ فَا ْغ ِسهُ ْىا ُو ُج ْى َه ُك ْم َواَ ٌْ ِدٌَ ُك ْم ِانَى ْان َم َساف‬ َّ ‫اٌَُّ َها انَّ ِرٌْهَ ٰا َمىُ ْٰٓىا اِذَا قُ ْمت ُ ْم اِنَى ان‬
‫سفَ ٍس ا َ ْو َج ۤا َء ا َ َحد ٌ ِّم ْى ُك ْم ِّمهَ ْانغ َۤا ِٕى ِط‬ َ ‫ط َّه ُس ْو ِۗا َوا ِْن ُك ْىت ُ ْم َّم ْسضٰ ٰٓ ى ا َ ْو َع ٰهى‬ َّ ‫َوا َ ْز ُجهَ ُك ْم اِنَى ْان َك ْعبٍَ ِۗ ِْه َوا ِْن ُك ْىت ُ ْم ُجىُبًا فَا‬
‫ّٰللُ ِنٍَجْ عَ َم‬‫س ُح ْىا بِ ُى ُج ْى ِه ُك ْم َوا َ ٌْ ِد ٌْ ُك ْم ِ ّم ْى ِۗ ُُۗ َما ٌ ُِس ٌْد ُ ه‬ َ ‫ام‬ ْ َ‫طٍِّبًا ف‬ َ ‫س ۤا َء فَهَ ْم ت َِجد ُْوا َم ۤا ًء فَتٍََ َّم ُم ْىا‬
َ ‫ص ِع ٍْدًا‬ َ ّ‫ا َ ْو ٰن َم ْست ُ ُم ان ِى‬
َ ٍُ‫َعهَ ٍْ ُك ْم ِ ّم ْه َح َسجٍ َّو ٰن ِك ْه ٌ ُِّس ٌْد ُ ِن‬
َ‫ط ِ ّه َس ُك ْم َو ِنٍُتِ َّم وِ ْع َمتَ ُۗٗ َعهَ ٍْ ُك ْم نَعَهَّ ُك ْم تَ ْش ُك ُس ْون‬

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak


melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku
serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki.
Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah. Jika kamu sakit, dalam perjalanan,
kembali dari tempat buang air (kakus), atau menyentuh perempuan, lalu tidak
memperoleh air, bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah

10
wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menjadikan
bagimu sedikit pun kesulitan, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur. (QS:
AlMaidah:6).13
Hadits selanjutnya menyebutkan bahwa Allah SWT menyukai tempat-
tempat yang bersih :
Artinya: dari Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam: Sesungguhnya
Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang
menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha
Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu.”
(HR. Tirmizi).

D. Ruang Lingkup Kebersihan


Menurut ilmu pengetahuan ilmu kesehatan, untuk menjaga diri dan
menolak sesuatu penyakit terlebih dahulu mesti diikhtiarkan kebersihan
secukupnya dalam segala hal. Bukan hanya kebersihan badan atau lebih tegas
kebersihan kulit saja yang diajarkan Islam, tetapi Islam menunjukkan
kebersihan dan kesucian dalam lima bagian:14
1. Kebersihan dan kesucian rumah dan lingkungan
2. Kebersihan dan kesucian badan
3. Kebersihan dan kesucian pakaian
4. Kebersihan dan kesucian makanan
5. Kebersihan dan kesucian ruh dan hati.
Memlihara kebersihan, keindahan dan kesehatan jasmani termasuk hal-hal
yang mendapat perhatian besar dari Islam. Seseorang tidak dianggap
mempunyai kelebihan dan kehormatan, kecuali apabila ia memperhatikan dan
memelihara kebersihan, keindahan.

E. Manfaat menjaga kebersihan


Islam adalah agama yang menjunjung tinggi hidup bersih dan
sehat.Rasulullah telah mengajarkan kepada umatnya tentang cara menjaga
kebersihan, mulai dari diri sendiri hingga lingkungan masyarakat.Tidak hanya
sekadar untuk kehindahan dan manfaat kesehatan, terdapat beberapa
keutamaan menjaga kebersihan yang bisa Muslimin dapatkan.Dalam Islam,
kebersihan merupakan sebagian dari Iman. Karena dasar inilah, setiap
Muslimin diwajibkan untuk selalu menjaga kebersihan, baik kebersihan diri
sendiri maupun lingkungan.Selain itu, menerapkan wudhu sebelum

13
(QS Al Maidah : 6).
14
Nasar Dkk, Prinsip Dasar Kebersihan Lingkungan , ( Jakarta,2008 ) ,186
11
mengerjakan shalat juga mejadi bukti bahwa Islam sangat peduli terhadap
kebersihannya.
Berikut ini adalah berbagai keutamaan menjaga kebersihan dalam
Islam yang perlu kamu ketahui:15
1. Menaati perintah Allah SWT
Allah SWT tidak menyukai sesuatu yang kotor ataupun najis. Dengan
menjaga kebersihan, berarti termasuk dengan menaati perintah Allah SWT.
Diriwayatkan dari Sa‟ad bin Abi Waqas dari bapaknya, dari Rasulullah
Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci,
Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Mahamulia yang
menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu
bersihkanlah tempat-tempatmu.” (HR. Tirmizi).
2. Mengamalkan sunnah Rasul
Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam merupakan teladan bagi umat
Islam. Maka itu sudah selayaknya kita mengikuti apa-apa yang dilakukan
oleh Nabi Muhammad Shallallahu „alaihi wa sallam, termasuk dalam hal
menjaga kebersihan.
Dalam banyak hadist shahih disebutkan bahwa Rasul adalah tipe orang
yang menyukai kebersihan. Beliau gemar bersiwak atau menggosok gigi
untuk menjaga kesehatan mulutnya. Diriwayatkan Abu Hurairah R.A,
Rasulullah SAW bersabda,
“Jika aku tidak menjadikan berat umatku, maka sungguh aku
perintahkan bersiwak (menggosok gigi) setiap hendak shalat.” (HR
Bukhari).
3. Dicintai Allah SWT
Muslimin yang senatiasa menjaga kebersihan maka kesehatannya juga
akan lebih terjaga. Dalam hadist dijelasakan bahwa Allah SWT menyukai
Muslimin yang sehat dan kuat daripada yang lemah.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu „anhu, Rasulullah Shallallahu „alaihi wa
sallam bersabda,
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa Jalla
daripada Mukmin yang lemah, dan pada keduanya ada kebaikan.
Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu
dan mintalah pertolongan kepada Allâh (dalam segala urusanmu) serta
janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa
musibah, janganlah engkau berkata, Seandainya aku berbuat demikian, tentu
tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan Allah,

15
Ibnu Abdullah , Fiqih Toharoh, Panduan Praktis Bersuci ,2008
12
dan Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya
akan membuka (pintu) perbuatan syaitan.” (HR. Muslim).
4. Mendapat ampunan dari Allah SWT
Muslimin yang menjaga kebersihan ketika hendak sholat jumat,
termasuk mandi, memakai wewangian dan baju yang bagus maka dijanjikan
akan diampuni dosa-dosanya
Dari Salman al-Farisi, Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,
“Tidaklah seseorang mandi dan bersuci semampunya pada hari
Jum‟at, memakai minyak rambut atau memakai minyak wangi di rumahnya
kemudian keluar lalu dia tidak memisahkan antara dua orang (dalam shaff)
kemudian mengerjakan shalat dan selanjutnya dia diam (tidak berbicara)
jika khatib berkhutbah, melainkan akan diberikan ampunan kepadanya (atas
kesalahan yang terjadi) antara Jum‟atnya itu dengan Jum‟at yang berikut-
nya.” (HR. Al-Bukhari).

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebagai ummat islam khususnya haruslah menaati ketentuan yang sudah
Allah berikan. Agar keberlangsungan kehidupan dapat teratur dan terjaga.
Mulai dari hal besar hingga hal kecil diatur di dalam Islam, mulai dari
mengelola Negara hingga mengelola keluarga, mulai dari menjaga kebersihan
lingkungan hingga kebersihan diri, kesemua hal tersebut tidak luput dari ajaran
islam yang bersumber dari Alquran dan Hadits. Sehingga kita sebagai muslim
tinggal melaksanakan ketentuan yang ada.
Akan tetapi ketidaktahuan dan ketikperdulianlah yang menjadikan
hadirnya berbagai problematika. Ketika kita sudah tidak memperdulikan
hukum Allah, maka secara otomatis kita akan lebih menuruti nafsu serta
bujukan setan, sehingga keteraturan yang seharusnya terjaga pun ternodai.
Dari Abu Malik, Al Harits bin Al Asy‟ari radhiyallahu „anhu, ia berkata,
telah bersabda Rasulullah SAW : „Suci itu sebagian dari iman. (Muslim).
Salah satunya terkait tentang kebersihan. Kebersihan adalah salah satu
bagian penting di dalam Islam, kebersihan dan kesucian merupakan bagian dari
kesempurnaan nikmat yang dibe¬rikan Allah kepada hambaNya, karena bersih
merupakan modal awal dari hidup sehat, kesehatan merupakan nikmat yang
tidak ternilai harganya. Allah berfirman dalam hal ini, “Allah tidak ingin
menjadikan kamu susah tetapi Dia ingin menyucikan kamu dan me¬nyem-
purnakan nikmatNya kepadamu semo¬ga kamu bersyukur” (QS: Al-Maidah:6)
Bahkan Rasulullah SAW mengait¬kan kebersihan itu dengan keimanan
seseorang. Rasulullah Saw bersabda; Suci itu bagian dari iman (HR. Muslim).
Dalam hadits tersebut sangat jelas dikatakan bahwa kebersihan dan kesucian
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keimanan, oleh sebab itu
orang yang tidak menjaga kebersihan dan kesucian sama dengan telah
mengabaikan sebagian dari nilai keimanan, sehingga dia belum terma¬suk
orang yang betul-betul beriman secara keseluruhan.

B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya,
untuk itu penulis berharap agar pembaca memberi kritik serta saran demi
kesempurnaan makalah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Entjang,Ilmu kesehatan masyarakat, ( bandung : PT. Citra Aditya Bakti,2006)

Riyanto,A, Metodologi Penelitian Kesehatan, ( Yogyakarta : Nuha Medika 2009 )

Slamet,Kesehatan Lingkungan , ( Jakarta , :PT.Rineka Cipta, 2009 )

Koentjaraningrat. 1982. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta:

Djambatan.

Koentjaraningrat. 1994. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Destri Lestari Widodo, Filosofi Hidup Sehat,

Sonny Keraf ,lingkungan Hidup, ( Jakarta;PT Kompas Media Nusantara

,2010)

Nursalam, Faktor Lingkungan dan Masyarakat , ( Jakarta ,Bumi Aksara

,2010)

15

Anda mungkin juga menyukai