Disusun Kelompok 5:
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih
jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-
hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun Kelompok 5
2
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan...................................................................................
B. Saran .............................................................................................
3
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kebersihan dan kesucian adalah merupakan salah satu faktor yang sangat penting
dalam kehidupan dan dalam melaksanakan ibadah antara hubungan manusia dengan Allah.
Kebersihan dan kesucian menjadi syarat sahnya sebagian ibadah seperti sholat dan ibadah-
ibadah lainnya.
Bersih dan suci didalam Islam di maksudkan bersih lahir dan batin, demikian juga
sehat yang dikehendaki Islam adalah sehat lahir dan bain. Karena dengan bersih dan suci
yang berada dalam badan dan jiwa maka kita dapat berfikir dengan jernih sehingga dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk sehingga dapat menghantarkan
selamat dunia dan akhirat.
Maka dari itu untuk mengetahui lebih rinci dan jelasnya dari makalah yang akan
kita bahas tentang kebersihan mari kita bahas bersama-sama dalam pembahasan
selanjutnya.
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KEBERSIHAN
Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungannya dari
segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan keidupan yang
sehat dan nyaman.Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat
adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan.Sebaliknya kotor tidak saja
merusak keindahan tetapi juga dapatmenyebabkan timbulnya berbagai penyakit, dan sakit
merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan penderitaan.
Hadits Rasulullah SAW :
﴾ ﴿رواﻩ البخاري٠ُص َّحةُ َو ْالف ََراغ ِ ََّان َم ْغب ُْو ٌن فِ ْي ِھ َما َكثِي ٌْر ِمنَ الن
َّ اس ال ِ نِ ْع َمت
Artinya :
“Dua kenikmatan yang banyak manusia menjadi rugi (karena tidak diperhatikan), yaitu
kesehatan dan waktu luang”. (HR. Al-Bukhari)
Begitu pentingnya kebersihanmenurut islam, sehingga orang yang membersihkan
diri atau mengusahakan kebersihan akan dicintai oleh Allah SWT, sebagaimana firman
Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 222 yang berbunyi :
َ َا َِّن َﷲي ُِحبُّ الت َّ َّوابِيْنَ َوي ُِحبُّ ْال ُمت.......
ط ِھ ِريْنَ
Artinya :
“........Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang
menyucikan / membersihkan diri”. (Al-Baqarah : 222)
Di dalam kitab-kitab fikih (ajaran Hukum Islam), masalah yang berkaitan dengan
kebersihan disebut “Thaharah”.Secara etimologi berarti “kebersihan”.Kata Thaharah
tercantum di dalam Al-Qur’an di tempat yang jumlahnya lebih dari 30.Makna Thaharah
mencakup aspek bersih lahir dan bersih batin.Bersih lahir artinya terhindar (terlepas) dari
segala kotoran, hadas dan najis.Sedangkan bersih batin artinya terhindar dari sikap dan
sifat tercela.
Kebersihan sangat di perhatikan dalam islam baik secara fisik maupun jiwa, baik secara tampak maupun
tidak tampak, dan serta agar memelihara dan menjaga sekeliling kita dari kotar agar tetap bersih.
Hadist Rasulallah SAW menerangkan tentang betapa pentingnya kebersihan dan perlunya usaha
mewujudkan kebersihan, antara lain:
1. ظا َف ُة
َ َّان مِ نَُ الن
ُِ إاْل إي َم
Artinya :
5
“Kebersihan adalah Sebagian dari Iman”.( HR Muslim )
C. CAKUPAN KEBERSIHAN
Di dalam kitab Fiqh, masalah yang berkaitan dengan kebersihan disebut “ Thaharah
”. Ath-Thaharah secara entimologi berarti “ kebersihan ”. Kebersihan menurut syara’
mencakup kebersihan badan, pakaian, dan tempat. Kata Ath-Thaharah disebutkan dalam
al-Qur’an sebanyak lebih dari tiga puluh kali, diantaranya tercantum di dalam Qs. al-
Maidah ayat 6 yang artinya :“ Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi dia hendak
membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”
Makna ‘Thaharah” mencakup aspek bersih lahir dan batin. Bersih lahir artinya
terhindar dari segala kotoran, hadas dan najis. Sedangkan bersih batin artinya terhindar
dari sifat tercela.
Dalam agama Islam, ajaran tentang kebersihan menyangkut berbagai hal, antara
lain :
1. Kebersihan Lahiriyah
Dibedakan menjadi :
Kebersihan Badan
Kebersihan badan ini meliputi kulit, rambut, kuku, mulut, gigi, dan telinga. Agar
kulit menjadi bersih dan sehat maka kita bersihkan dengan cara mandi minimal 2
(dua) kali sehari. Rambut sebagai mahkota harus kita jaga dan rawat agar tetap
sehat dan rapi dengan cara dikeramas dan dipotong sesuai kebutuhan. Mulut yang
didalamnya juga terdapat gigi tidak boleh luput dari perhatian kita untuk selalu
dibersihkan dengan cara berkumur dan menggosok gigi.
Kebersihan Pakaian
Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia yang mempunyai fungsi sebagai
penutup aurat dan pelindung tubuh dari panas dan dinginnya udara. Karena pakaian
itu selalu melekat pada tubuh kita maka kebersihan pakaian harus kita jaga baik
dari najis maupun kotoran lainnya dengan cara dicuci dengan air yang suci dan
mensucikan. Apalagi pakaian yang dipakai untuk beribadah kepada Allah SWT
harus suci dari najis.
2. Kebersihan Bathiniyah
Hati yang dipenuhi dengan niat dan pikiran yang buruk akan melahirkan sikap
dan perbuatan yang buruk. Untuk menjaga kebersihan hati, kita harus selalu mengingat
Allah SWT dan rajin berdo’a kepadaNya. Dengan demikian, kita tidak akan mudah
berpikir buruk apalagi melakukan perbuatan buruk. Kita selalu yakin, Allah Maha
Mengetahui segala perbuatan manusia, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.
6
Membersihkan kotoran yang melekat pada hati / jiwa kita akibat perbuatan kita
yang buruk seperti: ria, takabur, se’udzon, dengki, iri, sombong, dan lain-lain. Cara
yang dapat dilakukan untuk menghilangkan sifat-sifat tersebut, yaitu:
a. Bertaubat dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT.
b. Membaca istighfar.
c. Menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya
yang buruk.
d. Berusaha mengganti dengan perbuatan-perbuatan yang baik dan terpuji.
e. Minta maaf kepada yang bersangkutan jika mempunyai salah sekecil apapun
kepada orang tersebut.
D. PENGERTIAN KESUCIAN
Tak hanya kebersihan, islam mengajarkan pula tentang kesucian. Bersih dan suci
adalah dua hal yang tidak dapat di pisahkan. Keduannya sangat erat berhubungan dengan
kesehatan , meskipun arti katanya tak persis sama. Bersih merupakan kata sifat yang
menunjukkan keadaan bebas dari kotoran.
Suci atau Thaharah menurut bahasa ialah bersih dan bersuci dari segala kotoran,
baik yang nyata seperti najis, maupun yang tidak nyata seperti aib. Menurut istilah
para fuqaha’ berarti membersihkan diri dari hadas dan najis, seperti mandi berwudlu dan
bertayammum. Taharah terbagi menjadi dua bagian yaitu lahir dan batin. Taharah lahir
adalah taharah / suci dari najis dan hadas yang dapat hilang dicuci dengan air mutlak (suci
menyucikan) dengan wudu, mandi, dan tayamun. Taharah batin adalah membersihkan jiwa
dari pengaruh-pengaruh dosa dan maksiat, seperti dengki, iri, penipu, sombong, ujub, dan
ria.Urusan bersuci meliputi beberapa perkara sebagai berikut :
a. Alat bersuci seperti air, tanah, dan sebagainya.
b. Kaifiat (cara) bersuci.
c. Macam dan jenis-jenis najis yang perlu disucikan.
d. Benda yang wajib disucikan.
e. Sebab-sebab atau keadaan yang menyebabkan wajib bersuci.
7
meminta maaf kepada semua orang yang disakitinya. Sebab Allah akan menerima
taubat hamba-Nya secara langsung jika berhubungan dengan dosa-dosa yang menjadi
hak Allah.
3. Wudhu
Wudhu menurut bahasa berarti bersih. Menurut istilah syara’ berarti membasuh
anggota badan tertentu dengan air suci yang menyucikan (air mutlak) dengan tujuan
menghilangkan hadas kecil sesuai syarat dan rukunnya.
A. Syarat Wudhu
Wudu seseorang dianggap sah apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
➢ Beragama Islam
8
➢ Sudah mumayiz
➢ Tidak berhadas besar dan kecil
➢ Memakai air suci lagi mensucikan
➢ Tidak ada sesuatu yang menghalangi samp[ainya air ke anggota wudhu, seperti
cat, getah dsb.
B. Rukun Wudhu
Rukun-rukun wudhu adalah sebagai berikut :
➢ Niat berwudhu di dalam hati bersamaan ketika membasuh muka.
➢ Membasuh seluruh muka
➢ Membasuh kedua tangan sampai siku
➢ Mengusap atau menyapu sebagian kepala
➢ Membasuh kedua kaki sampai mata kaki, dan
➢ Tertib (berurutan dari pertama sampai terakhir)
C. Sunah Wudhu
Untuk menambah pahala dan menyempurnakan wudhu, perlu diperhatikan hal-hal
yang disunahkan dalam melakukan wudhu, antara lain sebagai berikut :
➢ Membaca dua kalimah syahadat ketika hendak berwudhu
➢ Membaca ta’awuz dan basmalah
➢ Berkumur-kumur bagi seseorang yang sedang tidak berpuasa
➢ Membasuh dan membersihkan lubang hidung
➢ Menyapu seluruh kepala
➢ Membasuh sela-sela jari tangan dan kaki
➢ Mendahulukan anggota wudhu yang kanan dari yang kiri
➢ Membasuh anggota wudhu tiga kali
➢ Mengusap kedua telinga bagian luar dan dalam
➢ Membaca do’a sesudah wudhu
9
➢ Mendahulukan anggota badan yang kanan dari yang kiri, dan
➢ Menggosok badan dengan tangan.
5. Tayamum
Tayamum secara bahasa adalah berwudhu dengan debu,(pasir, tanah) yang suci karena
tidak ada air atau adanya halangan memakai air. Tayamum menurut istilah adalah
menyapakan tanah atau debu yang suci ke muka dan kedua tangan sampai siku dengan
memenuhi syarat dan rukunnya sebagai pengganti dari wudhu atau mandi wajib karena
tidak adanya air atau dilarang menggunakan air disebabkan sakit.
A. Syarat Tayamum
Syarat tayamum adalah sebagai berikut :
➢ Ada sebab yang membolehkan mengganti wudu atau mandi wajib dengan
tayamum.
➢ Sudah masuk waktu salat
➢ Sudah berusaha mencari air tetapi tidak menemukan
➢ Menghilangkan najis yang melekat di tubuh
➢ Menggunakan tanah atau debu yang suci.
B. Rukun Tayamum
➢ Niat
➢ Mengusap debu ke muka
➢ Mengusap debu ke dua tangan sampai siku
➢ Tertib
C. Sunah Tayamum
Dalam melaksanakan tayamum, seseorang hendaknya memperhatikan sunah
sunah tayamum sebagai berikut :
➢ Membaca dua kalimah syahadat ketika hendak bertayamum
➢ Membaca ta’awuz dan basmalah
➢ Menepiskan debu yang ada di telapak tangan
➢ Merenggangkan jari-jari tangan
➢ Menghadap kiblat
➢ Mendahulukan anggota tubuh yang kanan dari yang kiri
➢ Membaca do’a (seperti do’a sesudah wudu)
BAB III
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebersihan merupakan suatu yang amat fitri bagimakhluk hidum, utamanya makhluk
bernyawa. Dalam ajaran Islam kebersihan saja belum cukup, tetapi harus disertai kesucian,
Dalam kebrsihan yang ada kalanya menggunakan istilah thaharah atau tazkiyah semuanya
berkaitan dengan kebersihan dan kecusian, baik hissiyah maupun ma’nawwiyah, bahkan
digunakan lafal fitrah. Konsep kebersihan yang amat jami (konprehensif) dalam Islam, belum
dimaknasi secara kontekstual dalam rangkan membangun kebersihan dalam raga dan jiwanya.
Maka dalam upaya membangun keseimbangan ini agaknya konseptualisasikebersihan dan
kesucian harus digalakkan. Adalah naïf jika hanya sebelah antara kebersihan dan kesucian. Ini
barangkali yang mengakibatkan mengaapa orang Islam sering bersuci tetapi tidak bersih atau
yang lain non-Muslim mereka tak suci tetapi bersih.
Selain itu bersuci merupakan persyaratan dari beberapa macam ibadah, karena itu bersuci
memperoleh tempat yang utama dalam ajaran Islam. Berbagai aturan dan hukum ditetapkan oleh
syara dengan maksud antara lain agar manusia menjadi suci dan bersih baik lahir maupun batin.
Kesucian dan kebersihan lahir dan batin merupakan pangkal keindahan dan kesehatan. Oleh
karena itu hubungan kesucian dan kebersihan dengan keindahan dan kesehatan erat sekali. Pokok
dari ajaran islam tentang pengaturan hidup bersih, suci dan sehat bertujuan agar setiap muslim
dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai khalifah di muka bumi.
Kebersihan dan kesucian lahir dan batin merupakan hal yang utama dan terpuji dalam ajaran
Islam, karena dengan kesucian dan kebersihan dapat meningkatkan derajat harkat dan martabat
manusia di hadirat Allah SWT
B. Saran
Kajian tentang pola hidup sehat dalam al-Qur’an memang bukan suatu hal yang asing lagi, akan
tetapi mencari bagaimana pola hidup sehat dalam al-Qur’an tidak dapat dilakukan hanya dengan
melihat teksnya saja tapi juga dapat dilakukan dengan bantuan berbagai hadits ataupun disiplin
ilmu yang dibutuhkan.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://sandrapitaloka.blogspot.co.id/2013/03/kebersihan-menurut-ajaran-islam.html
http://pustakamediasyariah.blogspot.co.id/2015/05/makalah-hadis-kebersihan.html#.V90fhvkrLIU
https://syukrillah.wordpress.com/2014/05/27/hadis-kebersihan-adalah-sebagian-dari-iman/
http://ancaoktaria15.blogspot.co.id/2015/02/10-hadis-tentang-kebersihan.html
https://islamitusimple.wordpress.com/2011/09/03/bersih-dan-suci-dalam-islam/
http://asmisiangka.blogspot.co.id/2013/05/makalah-tentang-thaharah.html
http://ariffadholi.blogspot.co.id/2012/05/ketentuan-thaharah-bersuci.html
http://putriaaul.blogspot.co.id/2013/01/makalah-agama-islam-hadist-kebersihan.html
12