Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KAJIAN AYAT DAN HADIS TENTANG BERSUCI DAN MACAM-MACAM NYA


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Tafsir ayat & hadist ahkam
Dosen Pengampu : Bapak. Arif Fikri,S.H.I.,M.Ag

Disusun oleh:

Sindi novita sari (2221020173)


Tengku gunawan pratama (2221020182)
Indra angga yudha (2221020108)
Deni paylani (2221020047)

PROGAM STUDI HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARI’AH
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. Atas segala karunia-
NYA yang dimana kita selalu diberikan nikmat, sehat sehingga kami bisa menyusun
makalah ini yang berjudul, “KAJIAN AYAT DAN HADIS TENTANG BERSUCI DAN
MACAM MACAM NYA” dapat kami selesaikan dengan baik. Kami sebagai penyusun
makalah ini senantiasa beharap kepada teman teman semua bisa menambah ilmu pengetahuan
yang luas.

Pada kesempatan kali ini kami ucapkan sangat amat banyak terimakasih kepada
pihak yang memberikan kami semangat serta motivasi sehingga kami dapat menyekesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Kepada dosen pembimbing kami, Bapak Arif Fikri
S.H.I.,M.Ag dan juga kepada teman teman semua yang telah membantu kami dari segala
hal apapun. Harapan kami makalah dapat menambah informasi dan ilmu yang bermanfaat
bagi kita semua. Tidak ada yang sempurna selain Allah SWT, maka dari itu kami memohon
kritik dan saran untuk membangunperbaikan makalah selanjutnya.

Demikian, jika ada salah kami mohon maaf dan kepada Allah kami mohon ampun.

Bandar Lampung, 24
September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDADULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 2
1. Pengertian Thaharah ............................................................................ 2
2. Macam Macam thaharah(bersuci) ........................................................ 3
3. Tata Cara thaharah(bersuci) ................................................................. 5
4. Penerapan Dan Hikmah thaharah(bersuci) ........................................... 6
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 10
A. Kesimpulan ......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 11

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakanng
Islam ialah agama yang memberi perhatian khusus mengenai kebersihan. Dalam
kajian ilmu fiqih bab pertama pembahasan ialah tentang bersuci atau thaharah. Thaharah
memiliki arti kebersihan lahir dan batin. 1 Umat Islam pada saat ingin berhadapan
ataupun menjalankan ibadah pada Allah wajib berada pada kondisi yang suci serta bersih
lahir ataupun batin1. Oleh karenanya kebersihan tersebut termasuk suatu hal yang penting
untuk kehidupan manusia. Individu yang selalu menjaga kebersihan pada hidupnya maka
dirinya bakal menjadi sehat serta di dalam dirinya akan mempunyai jiwa yang kuat. Islam
termasuk suatu agama yang menganjurkan mengenai tindakan menjaga kebersihan pada
lingkungan, keluarga serta diri sendiri. Perhatian Islam mengenai kebersihan itu tentu
mempunyai dasar yaitu: 1. budaya Arab pada masa lalu mengikuti serta mendekati
budaya kaum Badui, dimana masyarakat pada masa itu kurang memperhatikan
kebersihan lingkungan, keluarga serta diri sendiri. 2. pada masa lalu, agama yang dianut
oleh sebagian banyak masyarakat pada masa itu terutama di kawasan jazirah Arab serta
sekitarnya kurang menganjurkan serta memperhatikan mengenai kebersihan serta terdapat
berbagai orang yang beragama Yahudi tidak memiliki perhatian pada kebersihan
lingkungan serta rumah. 3. berbagai agama yang dominan di kawasan jazirah Arab serta
sekitarnya tidak memiliki perhatian pada persoalan kebersihan serta tidak pernah
menganjurkan2. Agama Islam termasuk salah satu agama yang sangat menekankan serta
menganjurkan aspek kebersihan pada lingkungan, jasmani, rumah, diri sendiri, jiwa raga
berbagi bentuk yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Thaharah?
2. Macam macam thaharah(bersuci)
3. Tata cara thaharah(bersuci)
4. Penerapan dan hikmah thaharah(bersuci)
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian thaharah ?
2. Untuk mengetahui apa saja macam macam thaharah ?
3. Untuk mengetahui bagaimana tata cara thaharah?
4. Untuk mengetahui bagaimana penerapan dan hikma thaharah?

1
Departemen Agama, Tafsir al-Qur’an Tematik; Pelestarian Lingkungan Hidup, (Jakarta: Lajnah
Pentashihan Mushaf al-Qur’an, 2009), 244.
2
Yusuf al-Qardlawiy, Sunnah, Ilmu Pengetahuan serta Peradaban, (Yogyakarta: Tirta Wacana Yogya,
2001), 427-428

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Thaharah
Thaharah menurut bahasa artinya “bersih” Sedangkan menurut istilah
syara’ thaharah adalah bersih dari hadas dan najis. Selain itu thaharah dapat juga
diartikan mengerjakan pekerjaan yang membolehkan shalat, berupa wudhu,
mandi, tayamum dan menghilangkan najis 3
Thaharah secara umum. Dapat dilakukan dengan empat cara berikut.
1) Membersihkan lahir dari hadas, najis, dan kelebihan-kelebihan yang ada
dalam badan.
2) Membersihkan anggota badan dari dosa-dosa.
3) Membersihkan hati dari akhlak tercela.
4) Membersihkan hati dari selain Allah.
Cara yang harus dipakai dalam membersihkan kotoran hadas dan najis
tergantung kepada kuat dan lemahnya najis atau hadas pada tubuh seseorang.
Bila najis atau hadas itu tergolong ringan atau kecil maka cukup dengan
membersihkan dirinya dengan berwudhu. Tetapi jika hadas atau najis itu
tergolong besar atau berat maka ia harus membersihkannya dengan cara mandi
janabat, atau bahkan harus membersihkannya dengan tujuh kali dan satu di
antaranya dengan debu. Kebersihan dan kesucian merupakan kunci penting untuk
beribadah, karena kesucian atau kebersihan lahiriah merupakan wasilah (sarana)
untuk meraih kesucian batin.
Thaharoh (bersuci) memiliki kedudukan sangat penting bagi kehidupan
manusia. Mengapa demikian? Sebagian bersar ibadah dalam Islam
mensyariatkan dilaksanakan dalam keadaan suci. Perintah thaharoh (bersuci)
dijelaskan Allah SWT dalam Alquran, salah satu dalil dalam Alquran yang dapat
kamu ketahui sebagai berikut:4

. . . ‫المتطھر َ ین‬
ْ ‫إن هللا یحب التوابْ َ ین ویحب‬

Artinya:. . . Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat


dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (Qs. Al-Baqoroh [2]: 222).

3
H. Moch. Anwar, Fiqih Islam Tarjamah Matan Taqrib, (Bandung: PT Alma’arif,
1987), hal. 9
4
H. Moch. Anwar, Fiqih Islam Tarjamah Matan Taqrib, (Bandung: PT Alma’arif,
1987), hal. 10

2
Sudahkah kamu paham kandungan dalam potongan ayat tersebut? Ayat
tersebut menjelaskan Allah sangat mencintai dan menyukai kebersihan dan
menganjurkan untuk selalu menjaga kebersihan dan kesucian. Dengan kita
menjaga kesucian dan kebersihan badan seorang muslim akan terhindar dari
berbagai penyakit yang disebabkan oleh kotoran yang menempel di tubuh.
Keutamaan thaharoh (bersuci) juga dijelaskan dalam hadis berikut.

‫ِصم األش َع ِر ِي ِر ِث ْب َحا َماِل ٍك ال ِي َعن‬


ٍ ‫ قا َل ِن َعا‬:‫ھ َ َ َ َر ُسول ِهللا َر ِضي ُهللا َعنھ قا َل‬
‫ الط ُھو ُر َشط‬:‫إلی َم‬ ْ ِ ‫أب َ ْ ن ِ َما‬

Artinya: Dari Abu Malik al-Asy'ari berliau berkata, Rasulullah SAW


bersabda, “Bersuci adalah setengah dari iman . . .” (HR. Muslim). 5

2. Macam Macam Thaharah(Bersuci)


Kamu telah mengetahui pengertian bersuci. Selanjutnya kamu akan
mempelajari macam-macam kegiatan thaharoh (bersuci). Ada beberapa macam
thaharoh (bersuci) yaitu bersuci dari hadas dan bersuci dari najis.

a) Thaharah bersuci dari hadas


Secara istilah hadas yaitu keadaan tidak suci pada diri seorang muslim
yang menyebabkan ia tidak diperbolehkan beribadah. Hadas juga
terbagi menjadi dua macam, yaitu hadas besar dan hadas kecil.

1) Hadas kecil
Hadas kecil adalah keadaan tidak suci pada diri seorang muslim yang
dapat disucikan dengan berwudhu atau tayamum pada keadaan
tertentu. Dalam keadaan apa yang dapat membuat seseorang
mengalami hadas kecil? Seseorang dapat disebut berhadas kecil
apabila mengalami keadaan-keadaan berikut.6

a) Keluar sesuatu dari dua jalan/lubang yaitu qubul dan dubur seperti
buang air kecil, buang air besar dan buang angin
b) Hilang akal seperti mabuk, gila, pingsan, dan tidur
c) Bersentuhan kulit dengan lawan jenis yang bukan mahrom tanpa ada
batas yang menghalanginya
d) Menyentuh kemaluan (qubul atau dubur) dengan telapak tangan.

5
H. Moch. Anwar, Fiqih Islam Tarjamah Matan Taqrib, (Bandung: PT Alma’arif,
1987), hal. 10

6
Jamhari dan Tasimin, Op.Cit., hlm. 4

3
Menurut jumhur ulama, seseorang yang dalam keadaan berhadas kecil
harus segera bersuci. Saat seseorang yang mempunyi hadas kecil tidak
bo.eh melakukan ibadah-ibadah tertentu. Apa saja ibadah yang tidak
boleh dilakukan saat seseorang berhadas kecil? Ibadahibadah tersebut
yaitu

a) Memegang (menyentuh) mushaf Alquran dan membawanya


(kecuali yang disertai barang lain yang lebih banyak mengandung
huruf misalnya, tafsir atau terjemahan Alquran)
b) Melaksanakan sholat, baik sholat fardu maupun sunnah
c) Melaksanakan towafsaat sedang beribadah haji

2) Hadas Besar
Apa itu hadas besar? Hadas besar adalah keadaan tidak suci pada diri
seorang muslim yang dapat disucikan dengan mandi junub atau mandi
besar.7 Akan tetapi, jika tidak ada air atau sebab tertentu dapat diganti
tayamum. Keadaan yang dapat menyebabkan seseorang berhadas besar
sebagai berikut.

a) Keluar mani baik karena mimpi atau hal yang lain bagi laki-laki
b) Haid (menstruasi) bagi perempuan
c) Melahirkan (wiladah) yaitu darah yang keluar saat seorang
perempuan melahirkan
d) Nifas yaitu darah yang keluar setelah seorang perempuan
melahirkan
e) Melakukan hubungan suami istri
f) Meninggal dunia kecuali bagi orang yang syahid

b) Thaharah(bersuci) dari najis


Apa saja yang tergolong dalam najis? Najis secara bahasa artinya
kotor. Secara istilah adalah najis adalah kotoran yang menjadi sebab
terhalangnya seseorang untuk beribadah kepada Allah. Bersuci dari
najis yaitu bagaimana membersihkan sesuatu dari najis. Najis terbagi
menjadi tiga yaitu najis mukhoffafah, najis mutawasitoh, dan najis
mugholladzoh. 8

1. Najis Mukhoffafah

7
Muslim bin Hajjaj bin Muslim al-Qsyairy an- Nasisabury, Shahih Muslim, (Cet.I: Kairo,
Dar Ibnu al-Haitsam, 1422 H/2001 M), hal. 77
8
Tasman, Skripsi “Studi Tentang Tingkat Pemahaman Pengalaman Thoharoh Bagi Siswa
Kelas XI MAN Lampa Polman”, (Makassar: UIN Alauddin, 2010), hal. 22

4
Najis mukhoffafah adalah najis yang ringan, seperti air kencing bayi
laki-laki yang belum berumur dua tahun dan belum makan apapun
kecuali air susu ibu. Cara mensucikannya cukup dengan memercikkan
air pada benda atau tempat yang terkena najis tersebut.

2. Najis Mutawasitoh
Apa yang kamu ketahui tentang najis mutawasitoh? Najis mutawasitoh
yaitu najis sedang Najis ini dibagi dua macam yaitu najis mutawasitoh
hukmiyah dan najis mutawasitoh 'ainiyah.
Najis mutawasitoh hukmiyah adalah najis yang diyakini ada tapi tidak
nyata wujudnya. Cara mensucikannya adalah cukup dengan
mengalirkan air pada benda atau tempat yang terkena najis.
Najis mutawasitoh 'ainiyah adalah najis yang tampak wujudnya dan
bisa diketahui melalui bau maupun rasanya. Cara mensucikannya
dengan menghilangkan wujud, rasa, warna, dan baunya menggunakan
air suci.

3. Tata Cara Thaharah(Bersuci)


Pada subbab sebelumnya kamu telah mempelajari pengertian thaharah
dan macam-macamnya. Pada materi ini kamu akan belajar tata cara bersuci.
Bagaimana tatacara thaharah (bersuci) yang sesuai dengan syariat Islam?
Adapun tata cara thaharah (bersuci) sebagai berikut.9

1. Bersuci dengan Mandi Wajib


Rukun mandi wajib ada dua yaitu niat dan membasuh atau
meratakan air ke seluruh tubuh. Bagaimana cara melakukan mandi
besar dengan tepat? Mandi besar dilakukan dengan cara berikut.
a. Niat mandi untuk menghilangkan hadas besar. Niat dapat
dilafalkan atau dibaca dalam hati. Jika dilafalkan niat mandi
wajib sebagai berikut.

ِ َ‫ن ََویْتُ ْالغُسْلَ ل َِر ْف ِع ْال َحد‬


ِ ‫ث اْالَ ْك َب ِر فَ ْرضًا‬
‫هلل ت َ َعالَى‬

Artinya: “Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar


fardu karena Allah Ta'ala”

9
Imran Effendy, Shalat dalam Perspektif Fikih dan Tasawuf, (Pekanbaru: CV. Gema
Syukran Press, 2008), hlm. 30

5
b. Menghilangkan najis dari bada
c. Mengalirkan air ke seluruh anggota tubuh mulai dari ujung
rambut hingga ujung kak
Dalam melaksanakan mandi wajib terdapat sunnah agar mandi
wajib yang kita lakukan lebih sempurna. Adapun sunnah mandi
wajib sebagai berikut
a. Membaca basmallah dan ber-wudhu sebelum memulai mand
b. Mendahulukan anggota tubuh yang kanan daripada yang kiri
c. Menggosokkan anggota badan dengan sabun atau alat lain yang
dapat membersihkan tubuh
Selain mandi wajib terdapat mandi sunnah. Kita menjadi seorang
muslim disunnahkan mandi dalam beberapa keadaan. Mandi sunnah
dilakukan sebelum sholat Jum'at, sebelum sholat Idul Fitri dan Idul
Adha, sebelum sholat gerhana dan istisqo', sesudah sadar dari
pingsan atau sembuh dari gila dan memandikan jenasah serta mau
massuk kota Mekkah.
2. Bersuci dengan Ber-Wudh
Apa itu wudhu? Berapa kali kamu berwudhu dalam sehari? Kata
wudhu dalam bahasa arab berarti membersihkan.

a. Ketentuan Ber-wudh
Apa saja ketentuan ber-wudhu? Ketentuan ber-wudhu meliputi
syarat-syarat wudhu, rukun wudhu, sunnah-sunnah wudhu dan hal –hal yang
membatalkan wudhu. Ketentuan-ketentuan tersebut harusdiperhatikan agar
wudhu kita menjadi sah.
Syarat-syarat ber-wudhu diantaranya menggunakan air yang suci dan
mensucikan, membasuh semua anggota wudhu, orang yang ber-wudhu
hendaknya memahami rukun dan ketentuan wudhu dengan baik dan lain
sebagainya.
Apa saja sunnah-sunnah wudhu yang yang kamu ketahui? Sunnah-
sunnah wudhu terdapat tiga bagian yaitu sunnah sebelum ber-wudhu, sunnah
saat ber-wudhu dan sunnah setelah ber-wudhu.

1) Sunnah sebelum ber-wudhu yaitu membaca basmallah,


mencuci telapak tangan sampai pergelangan, berkumurkumur
serta istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung) dan istinsyar
(mengeluarkan air dari hidung)
2) Sunnah saat ber-wudhu yaitu menyapu kedua telinga,
menyela-nyela jenggot yang tebal, menyela-nyela jari tangan

6
dan jari kaki, mengusap dan membasuh anggota wudhu
sebanyak tiga kali, mendahulukan anggota wudhu bagian kanan,
tidak menyela rukun wudhu dengan pekerjaan lain serta
melebihkan batas anggota yang dibasuh atau diusap
3) Sunnah setelah ber-wudhu yaitu berdoa dan melaksanakan
sholat sunnah wudhu (sholat syukrul wudhu) Ketika seseorang
ber-wudhu menjadi batal karena keadaan tertentu. Perkara yang
membatalkan wudhu sebagaimana perkara yang menyebabkan
seseorang berhadas kecil yang telah dijelaskan didepan.

b. Tata cara berwudh


Bagaimana tata cara ber-wudhu yang biasanya kamu lakukan? Perhatikan
penjelasan tentang tata cara ber-wudhu berikut dan bandingkan tata cara ber-
wudhu yang biasa kamu lakukan.
1) Niat ber-wudhu untuk menghilangkan hadas kecil. Niat dapat dilafalkan
atau dibaca dalam hati. Jika dilafalkan niat mandi wajib sebagai berikut
2) Mencuci kedua telapak tangan sampai pergelangan dan membaca
basmallah. Ketika mencuci telapak tangan diimulai dari tangan kanan
serta menyela-nyela jari tangan.
3) Berkumur-kumur
4) Membersihkan hidung dengan cara istinsyaq (memasukkan air ke dalam
hidung) dan istinsyar(mengeluarkan air dari hidung)
5) Membasuh muka
6) Membasuh kedua tangan sampai siku
7) Mengusap sebagian kepala atau seluruh kepala
8) Mengusap kedua telinga
9) Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
10) Berdoa setelah wudhu.

c. Tayamum
Apa yang kamu ketahui tentang tayamum? Tayamum merupakan bersuci
dengan debu atau tanah untuk menghilangkan hadas kecil sebagai pengganti
wudhu dan mandi besar. Tayamum dilakukan dengan menyentuhkan dua telapak
tangan ke tanah atau debu yang suci untuk menyapu muka dan kedua tangan.

7
4. Penerapan Dan Hikmah Thaharah(Bersuci)
Pada subbab sebelumnya kamu telah mempelajari materi tentang
thaharoh atau bersuci. Maka kamu harus menerapkan perilaku terpuji tersebut
dalam kehidupan sehari-hari. Menjaga kebersihan merupakan cara hidup
sehat yang di ajarkan dalam Islam dan agar kita dapat terhindar dari penyakit.
Oleh karena itu kita sebagai umat Islam hendaknya menerapkan
perilaku thaharoh atau bersuci. Apa saja contoh perilaku thaharoh atau
bersuci yang biasa kamu terapkan? Ada banyak contoh penerapan perilaku
thaharoh atau bersuci dengan menjaga kebersihan. Contoh tersebut sebagai
berikut.
a) Menjaga kebersihan diri sendiri seperti mandi dua kali sehari, mencuci
tangan setelah keluar dari rumah, mencuci baju yang sudah kotor
b) Menjaga kebesihan lingkungan, seperti membuang sampah pada
tempatnya.
c) Menjaga kebersihan rumah atau pondok dengan menyapu, mengepel, serta
membersihkan kamar
d) Menjaga kebesihan sekolah, dengan melaksanakan tugas piket, tidak
membuang bungkus makanan di laci kelas, kerja bakti.
Betapa pentingnya thaharoh atau bersuci dalam kehidupan kita 10 baik.
Apa saja hikmah thaharoh atau bersuci yang kamu rasakan? Ada banyak
hikmah thaharoh atau bersuci dalam keseharian, sebagai berikut.
1) Menyempurnakan iman, karena Rasulullah menegaskan bahwa kebersihan
sebagai dari iman.
2) Mendorong diri untuk semakit dekat dan taat kepada Allah Swt.
3) Menambah kekusyukan dalam menjalankkan ibadah
4) Terhindar dari beberapa macam penyakit karena kurangnya kebersihan
5) Menumbuhkan kita menjalani hidup dengan lebih nyaman

10
Bukhori Umar, Op.Cit., hlm. 196

8
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Pada apersepsi telah dijelaskan bahwa thaharah (bersuci) merupakan syarat
sahnya sholat. Bukan hanya itu, bersuci juga menjadi syarat sebelum melaksanakan
ibadah lain yang disyariatkan oleh Allah SWT. Bersuci meliputi kesucian lahir dan
batin artinya suci, badan, dan batin. Bersuci mengajarkan kepada umat Islam untuk
menjaga kebersihan badan dan hati.
Thaharah menurut bahasa artinya “bersih” Sedangkan menurut istilah syara’
thaharah adalah bersih dari hadas dan najis. Selain itu thaharah dapat juga diartikan
mengerjakan pekerjaan yang membolehkan shalat, berupa wudhu, mandi, tayamum
dan menghilangkan najis.
Syarat wajib melakukan thaharah yang paing utama yaitu adalah beragama
isam dan sudah aktif baligh. Sarana yang dgunakan untuk melakukan thaharah adalah
air suci,tanah,debu, serta benda benda lain yang di perbolehkan. Air digunakan untuk
mandi dan berwudhu, debu dan tanah digunakan untuk tayamum jika tidak di
temukan air, sedangkan benda lain seperti batu, kertas, tissue, dapat digunakan untuk
melakukan istinja.
Thaharah memiliki fungsi utama yaitu membiasakan hidup bersih dan sehat
sebagaimana yang di perintahkan oleh agama. Thaharah juga merupakan saran untuk
berkomunikasi dengan allah swt. Manfaat thaharah dalam kehidupan sehari hari yaitu
membersikan badan. Pakaian dan tempat dari hadas dan najis ketika hendak
melaksanakan suatu ibadah.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar Untuk Tarbiyah
Komponen MKDK, Bandung: Pustaka Setia, 2005.Aibak, Kutbuddin., Fiqih
Tradisi Menyibak Keragamaan dalam Keberagamaan, Yogyakarta: Teras,
2012.
Al-Habsi, Muhammad Bagir., Fiqih Praktis Menurut Al-Qur’an As-Sunnah dan
Pendapat Para Ulama, Bandung: Mizan, 1999.
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Radar Jaya Offset, 2001.
Abdul Kadir Ahmad, Mas'an, Ahmad Hidayat. Buku Guru Fikih untuk MTs Kelas
VII. Jakarta: Kementrian Agama. 2014.
Buku Siswa Fikih untuk MTs Kelas VII. Jakarta: Kementrian Agama. 2014.
H. Zaini Dahlan & KH. Ahmad Bahauddin Nursalim. Qur'an Karim dan Terjemahan
Artinya.Yogyakarta: UII Pres. 2020.
Muhammad Asnawi. Fasholatan. Kudus: Menara.
Taufik Abdillah Syukur. Pembelajaran Fikih. Tangerang: Patju Kreasi. 2020.

10

Anda mungkin juga menyukai