Anda di halaman 1dari 4

THAHARAH DAN PROBLEMATIKA

Disusun Oleh :

1. Khoirunnisa Fithry H.
2. Imelda Cahya Aprilia
3. Dwi Endah Ayu Fitriana

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia


Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
Jurusan Kebidanan
Prodi D3 Kebidanan Sutomo
2019 / 2020
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hukum islam adalah hukum yang bersumber dan menjadi bagian dari agama
islam. Dengan adanya hukum, perilaku kehidupan kaum muslimin secara keseluruhan
dapat diatur dengan terstruktur. Oleh karena itu, kaum muslimin dalam menjalani
kehidupan sehari-hari tidak akan pernah lepas dari hukum islam. Salah satunya yaitu
dalam konteks bersuci (taharah). Taharah atau mensucikan badan dari najis hukumnya
wajib karena menjadi suatu keharusan. Misalnya dalam melakukan suatu ibadah
kepada Allah SWT, kaum muslimin harus bersih dari segala najis, sedangkan manusia
itu sendiri tidak pernah lepas dari yang namanya najis (kotoran).
Apabila kaum muslimin tidak bersuci terlebih dahulu ketika akan melakukan
suatu ibadah, maka segala ibadah yang dilakukan akan sia-sia bahkan mendapat dosa
dari Allah SWT. Meskipun bersuci terlihat sederhana dalam praktiknya, namun
menjadi kesalahan apabila bersuci tidak memakai tata cara yang baik dan benar
menurut syariat islam.
Usaha-usaha menjaga kebersihan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan diri
sendiri, rumah dan tempat ibadah. Dan yang paling penting ialah menjaga kebersihan
badan dan pakaian. Maka umat islam wajib menjaga kebersihan diri dan pakaian.
Maka dari itu, dalam makalah kali ini akan membahas tentang bagaimana cara
bersuci dengan baik dan benar yang sesuai dengan syariat islam. Serta menjelaskan
beberapa hal yang menjadikan kaum muslimin diharuskan untuk melakukan bersuci
(taharah).

1.2 Tujuan
a. Menjelaskan pengertian taharah.
b. Menjelaskan hukum taharah .
c. Menjelaskan alat-alat yang digunakan taharah.
d. Menjelaskan barang-barang yang dikategorikan najis.
e. Menjelaskan tata cara membersihkan najis.
f. Menjelaskan macam-macam taharah.

1.3 Manfaat

Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa tentang Taharah dimulai dari


hukum taharah, alat-alat yang digunakan untuk taharah, barang-barang yang
dikategorikan najis, cara membersihkan najis dan macam-macam taharah.
BAB II

ISI
2.1 Pengertian Tharahah
Kata Thaharah berasal dari bahasa arab ‫ار‬44َ‫ اَلطَه‬yang secara bahasa artinya
kebersihan / bersuci. Bersuci itu dibagi dua yaitu: bersuci lahir dan batin.
2.2 Hukum Thaharah
Bersuci hukumnya wajib,berdasarkan firman dan sunnahh Nabi Muhammad
SAW. Adapun firman Allah ialah surat al-Baqarah ayat 222:
َ‫ِإ َّن هَّللا َ يُ ِحبُّ التَّوَّابِينَ َويُ ِحبُّ ْال ُمتَطَه ِِّرين‬
Artinya : “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai
orang-orang yang mensucikan diri.”

2.3 Alat Bersuci


1. Air mutlaq = air yang suci dan dapat untuk bersuci seperti wudhu,mandi dan yang
lain.
a. Air hujan
b. Air salju dan air es
c. Air laut
d. Air Zamzam
2. Air Musta’mal = air sisa yanga mengenai badan manusia karena telah digunakan
untuk wudhu atau mandi.
3. Air yang bercampur dengan barang yang suci
4. Air sisa yang diminum oleh hewan

2.4 Barang-barang yang najis


 Tinja Manusia (kotoran manusia)
 Kencing Manusia
 Darah Haid
 Kotoran Binatang yang Tidak Dimakan Dagingnya
 Anjing, Liurnya, dan Sisa Minumannya.
 Bangkai

2.5 Klasifikasi najis


1. Najis Mughollazoh (Najis berat).
2. Najis Mukhofafah (Najis ringan).
3. Najis mutawwasitah (Najis sedang).

2.5 Macam – Macam Taharah


 Wudhu : cara untuk bersuci dari hadast kecil.
 Tayammum : cara bersuci tidak menggunakan air,misal menggunakan debu.
 Mandi : cara bersuci untuk menghilangkan hadast besar.
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Bersuci merupakan persyaratan dari beberapa macam ibadah, karena itu bersuci
memperoleh tempat yang utama dalam ajaran Islam. Berbagai aturan dan hukum
ditetapkan oleh syara dengan maksud antara lain agar manusia menjadi suci dan bersih
baik lahir maupun batin.
Kesucian dan kebersihan lahir dan batin merupakan pangkal keindahan dan
kesehatan. Oleh karena itu hubungan kesucian dan kebersihan dengan keindahan dan
kesehatan erat sekali. Pokok dari ajaran Islam tentang pengaturan hidup bersih, suci
dan sehat bertujuan agar setiap muslim dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya
sebagai khalifah di muka bumi.
Kebersihan dan kesucian lahir dan batin merupakan hal yang utama dan terpuji
dalam ajaran Islam, karena dengan kesucian an kebersihan dapat meningkatkan derajat
harkat dan martabat manusia di hadirat Allah SWT.

3.2 Saran
Semoga kita dapat mengambil hikmah dari apa yang telah kita bahas bersama,
tentang thaharah. Agar senantiasa kita semua menjadi insan yang selalu menjaga dan
mengutamakan kebersihan. Karena kebersihan adalah bagian dari iman.

Anda mungkin juga menyukai