Anda di halaman 1dari 10

THAHARAH SESUAI SYARIAT ISLAM

Guru Pembimbing :

Ananda Thria Permana, S. Pd.

Linda Aprilia, S. Pd.

Disusun oleh Kelompok 3:


1. Alvis Dzakwan Widi Raditya (2)
2. Gendhis Wedyawati Almaajid (14)
3. Qawwamuddin Ahmad Nur Ghiffari (27)
4. M. Amru Khalid (20)
5. Nashifah Athalia Putri(25)
6. Widya Ernawana Hapsari (31)
Kelas 8B

YAYASAN MASJID KHADIJAH MALANG


MADRASAH TSANAWIYAH KHADIJAH
STATUS: TERAKREDITASI “A” NSM: 1212 3573 0010
Jl. Arjuno 19A Telp. (0341) 354 361 Malang 65119
Email: www.mtskhadijahmalang.sch.id
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Atas izin-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tidak lupa pula kami
kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.
Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh umatnya yang senantiasa
istiqomah hingga akhir zaman.

           Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok pada


kegiatan Pondok Ramadhan. Dimana didalamnya membahas tentang pengertian
thaharah, ketentuan thaharah, alat-alatbersuci, macam-macam hadas dan cara
mensucikannya, tata cara wudhu, mandi, dan tayamum yang benar.

            Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak, bagi
kamikhususnya dan bagi teman-teman mahasiswa pada umumnya. Kami sadar
bahwa makalah ini belum sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak yang membaca.

Malang, 31 Maret 2023

Penyusun,
1

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR...............................................................................................................1

DAFTAR ISI.............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
 1.1 Latar Belakang.......................................................................................................3
 1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................3
 1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................3
 1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4
 1.2.1 Pengertian Thaharah..........................................................................................4
 1.2.2 Ketentuan Tentang Thaharah............................................................................4
 1.2.3 Alat-alat Bersuci..................................................................................................5
 1.2.4 Macam-macam Hadas dan Cara Mensucikannya...........................................5
 1.2.5 Wudhu, Mandi, dan Tayamum..........................................................................5

BAB III PENUTUP..................................................................................................................7


 Kesimpulan...................................................................................................................7
 Saran..............................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...…8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Islam menganjurkan untuk selalu menjaga kebersihan badani selain rohani. Kebersihan
badani tercermin dengan bagaimana umat muslim selalu bersuci sebelummereka
melakukan ibadah menghadap Allah SWT. Pada hakikatnya tujuan bersuci adalahnagar
umat muslim terhindari dari kotoran atau debu yang menempel di badan sehingga secara
sadar atau tidak sengaja membatalkan rangkaian ibadah kita kepada Allah SWT. Namun,
yang terjadi sekarang adalah, banyak umat muslim hanya tahu saja bahwabersuci itu
sebatas membasuh badan dengan air tanpa mengamalkan rukun-rukun bersuci lainnya
sesuai syariat Islam. Bersuci atau istilah dalam istilah Islam yaitu “Thaharah” mempunyai
makna yang luas tidak hanya berwudhu saja. Pengertian thaharah adalah mensucikan diri,
pakaian, dan tempat sholat dari hadas dan najis menurut syariat islam. Bersuci dari hadas
dan najis adalah syarat syahnyaseorang muslim dalam mengerjakan ibadah tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebutsebenarnya banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil
dari fungsi thaharah. Taharah sebagai bukti bahwa Islam amat mementingkan kebersihan
dan kesucian

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang masalah tersebut, penyusun merumuskan beberapa permasalahan sebagai
berikut :
1.2.1 Jelaskan pengertian dari thaharah?
1.2.2 Jelaskan ketentuan tentang thaharah?
1.2.3 Jelaskan alat-alat untuk bersuci?
1.2.4 Jelaskan macam-macam hadast dan bagaimana cara mensucikannya?
1.2.5 Jelaskan dan praktekan tata cara wudhu, mandi junub dan tayamum?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini agar pemateri dan pembaca dapat memahami :
1.3.1 pengertian thaharah,
1.3.2 ketentuan thaharah,
1.3.3 alat-alat untuk bersuci,
1.3.4 Macam macam hadas dan cara mensucikannya,
1.3.5 cara mempraktekan cara wudhu, mandi, dan tayamum yang benar.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Agar para remaja sadar dan merubah kebiasaan sombong dalam dirinya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1.2.1 Pengertian Thaharah


thaharah berasal dari bahasa Arab yang berarti bersih atau suci dan ini sudah disarikan ke
dalam bahasa Indonesia. Pengertian thaharah secara bahasa adalah an-Nadafatu yang artinya
bersih atau suci. Sedangkan menurut istilah, thaharah adalah membersihkan diri, pakaian, dan
tempat dari najis dan hadas, sehingga seseorang diperbolehkan beribadah yang ditentukan
harus dalam keadaan suci. Bersuci dari hadas dapat dilakukan dengan berwudu, (untuk hadas
kecil), atau mandi (untuk hadas besar) dan tayamum bila dalam keadaan terpaksa. Bersuci
dari najis meliputi suci badan, pakaian, tempat, dan lingkungan yang menjadi tempat
beraktivitas bagi kita semua. Islam memberi perhatian yang sangat besar terhadap bersuci
(thahârah). Bersuci merupakan perintah agama yang bisa dikatakan selevel lebih tinggi dari
sekadar bersih-bersih. Sebab, tidak semua hal yang bersih itu suci

1.2.2 Ketentuan Thaharah


Ketentuan dalam thaharah adalah menggunakan air yang suci dan mensucikan, debu,dan
benda-benda padat yang diyakini tidak bernajis.
Alat yang digunakan dalam thaharah
1. Air, yang terbagi menjadi :
a. Air mutlak
Yaitu air yang suci lagi mensucikan terhadap lainnya. Misalnya air hujan,air salju, air sumur,
air laut, air sungai, air empang, air danau, atau air telaga.

b. Air musta’mal
Yaitu air yang telah dipakai untuk berwudhu atau mandi. Hukumnya air semacam ini tetap
bersuci lagi mensucikan.

c. Air suci tetapi tidak mensucikan.


Yaitu air yang suci tetapi tidak dapat digunakan untuk berthaharah. Air ini jika dilihat dari
zatnya sendiri adalah suci, semisal air kelapa.
d. Air yang bernajis
Yaitu air yang tercampur dengan barang najis sehingga merubah salahsatu diantara rasa,
warna atau baunya. Air semacam ini tidak dapatdipergunakan untuk thaharah, baik untuk
menghilangkan hadast maupunmenghilangkan najis.

2. Debu, yaitu debu atau tanah yang bersih , yang tidak bercampur dengan najis.Seperti debu
yang kita jumpai diatas almari, di dinding rumah, pada dindingbagian dalam bis, kereta api,
pesawat udara, pada mobil dan sebagainya.

3. Benda padat, yaitu benda-benda padat yang suci dari asalnya lagi pula tidakterkena najis
semisalbatu, batu merah, tanah kertas (padas), kayu kering,kertas resap atau tisue dan
sebagainya.

3
1.2.3 Alat Alat Untuk Bersuci
Alat thaharah adalah sesuatu yang biasa digunakan untuk bersuci.
Berdasarkanjenisnya, alat thaharah dibagi menjadi tiga, yaitu air, batu dan debu.
1. Air
Mengutip dari buku Fiqih Thaharah, air yang bisa digunakan untuk thaharahadalah air
suci yang menyucikan. Air ini disebut juga dengan air mutlak. Airmutlak adalah air murni
yang belum tercampuri oleh suatu najis. Berdasarkan ayatdan hadist, ada beberapa jenis air
mutlak yang bisa digunakan untuk bersuci, diantaranya air hujan, air laut, air sungai, air
sumur, air es, dan air embun.
2. Debu
Jika seorang Muslim hendak bersuci, namun ia tidak bisa menemukan air,maka
diperbolehkan baginya untuk thaharah menggunakan debu yang suci.Bersuci dengan
debu ini dalam Islam disebut juga dengan istilah tayamum.

3. Benda yang dapat menyerap kotoran


Selain air dan debu, alat thaharah selanjutnya adalah benda yang
dapatmenyerap kotoran. Benda yang dimaksud dalam hal ini di antaranya batu, tisu,kayu, dan
sejenisnya. Dalam Islam, benda ini dikhususkan untuk menghilangkannajis, seperti beristinja.

1.2.4 Macam-macam Hadas dan Cara Mensucikannya


 Para ulama sepakat untuk membagi hadats menjadi dua, yaitu hadats kecil dan hadats besar.
Masing-masing terjadi bila terjadi hal-hal tertentu, yang nanti akan dijelaskan dalam bab-bab
berikutnya.
1. Hadats kecil
         adalah kondisi hukum dimana seseorang sedang tidak dalam keadaan berwudhu'. Entah
memang karena asalnya belum berwudhu' atau pun sudah berwudhu' tetapi sudah batal
lantaran melakukan hal-hal tertentu.
         a. Hal-hal yang bisa mengakibatkan hadats kecil adalah ada beberapa hal,diantaranya
adalah keluarnya sesuatu lewat lubang kemaluan, tidur, hilang akal, menyentuh kemaluan,
dan menyentuh kulit lawan jenis.
2. Hadats besar
        adalah kondisi hukum dimana seseorang sedang dalam keadaan janabah. Dan janabah
itu adalah status hukum yang tidak berbentuk fisik. Maka janabah tidak identik dengan kotor.
        a. Hal-hal yang bisa mengakibatkan hadats besar antara lain adalah keluar mani,
bertemunya dua kemaluan, meninggal dunia, mendapat haidh, nifas dan melahirkan bayi

1.2.5 Wudhu, Mandi Janabah, dan Tayamum


Tata cara mengangkat hadats atau mensucikan diri dari hadats ada tiga macam, yaitu:
A. Wudhu
Pengertian wudhu
1) Bahasa
Kata wudhu' dalam bahasa Arab berasal dari kata al-wadha'ah .Kataini bermakna al-
hasan ‫حال‬AAA‫( نس‬yaitu kebaikan, dan juga sekaligus bermaknaan-andzafah ‫اظنال‬AAA‫ ةف‬yaitu
kebersihan.
4

2) Istilah
Sedangkan kata wadhuu' bermakna air yang digunakan untukberwudhu'. Wudhu'
adalah sebuah ibadah ritual untuk mensucikan diridari hadats kecil dengan menggunakan
media air. Yaitu dengan caramembasuh atau mengusap beberapa bagian anggota tubuh
menggunakanair sambil berniat di dalam hati dan dilakukan sebagai sebuah ritual khasatau
peribadatan. Bukan sekedar bertujuan untuk membersihkan secarafisik atas kotoran
melainkan sebuah pola ibadah yang telah ditetapkan tataaturannya lewat wahyu dari langit
dari Allah
Tata cara berwudhuSW
A) Membaca niat
B) Membasuh telapak tangan 3 kali hingga ke sela-sela ari
C) Berkumur 3 kali
D) Membersihkan lubang hidung 3 kali, dengan cara menghirup air ke dalam hidung
kemudian mengeluarkannya lagi
E) Membasuh muka dari ujung untuk kepala tumbuhnya rambut hingga bawah dagu
F) Membasuh kedua tangan hingga siku sebanyak 3 kali
G) Mengusap kepala 3 kali
H) Mengusap kedua telinga secara bersamaan sebanyak 3 kali
I) Mencuci kaki sampai mata kaki ataupun betis sebanyak 3 kali, diikuti dengan jari-jari
kaki disela-selai dengan jari tangan
J) Membaca doa setelah wudhu sebagai penyempurna.
Hindari tangan menyentuh area kemaluan. Jika tak sengaja menyentuh area kemaluan, maka
Anda diwajibkan untuk kembali mengambil air wudhu
T10:20
B. Mandi Janabah
Pengertian Mandi Janabah
Mandi wajib adalah kegiatan membersihkan seluruh tubuh untuk menyucikan diri dari
hadas besar. Menurut Saiyid Mahadhir dalam bukunya, para Ulama lebih sering menyebut
istilah mandi wajib dengan istilah ghusl janabah (‫ )غسل الجنابة‬atau mandi janabah. Secara
bahasa, Ibnu Faris pengarang Kamus Maqayis Al-Lughah menjelaskan bahwa janabahitu
sendiri berarti jauh, lawan dari kata dekat. Disebut jauh karena seseorang yang sedang
berstatus janabah dia sedang dalam posisi jauh (tidak bisa melakukan) ritual ibadah, semisal
sholat, membaca Al-Quran dan berdiam diri di masjid.
Tata cara Mandi Janabah
1.Membaca niat mandi wajib "Nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbari minal nifas.
2. fardhal lillahi ta'ala"Cuci kedua telapak tangan sebanyak tiga kali.
3. Bersihkan kemaluan dan bagian tubuh lain, seperti dubur, pusar, sela-sela kaki, dan
ketiak menggunakan tangan kiri.
4. Cuci kedua tangan kembali (boleh dengan bilasan air saja maupun dengan sabun).
5. Berwudhu dengan membaca niat: nawaiitu wudhua liraf'il hadatsil fardhon lillahi ta'ala.
6. Basahkan kepala dan usap rambut menggunakan jari-jari yang masih basah setelah
dicelupkan ke dalam air.
5

7. Siram kepala sebanyak tiga kali.


8. Siram seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki bagian kanan dan kiri.
9. Setelah melakukan 8 langkah mandi wajib tersebut, kamu bisa lakukan kegiatan
membersihkan diri saat mandi seperti biasanya.

C. Tayammum.

Pengertian Tayamum
Secara bahasa tayammum itu maknanya adalah bermaksud. Sedangkan secara
syar’i maknanya adalah bermaksud kepada tanah atau penggunaan tanah untuk bersuci
dari hadats kecil maupun hadats besar. Ritual ini hanya boleh dikerjakan tatkala tidak ada
air sebagai media untuk berwudhu’ atau mandi janabah, berfungsi sebagai mensucikan
diri dari hadats kecil dan juga hadats besar

Tata cara Tayamum


A) Membaca niat,
B) Menepuk-nepuk kedua tapak tangan ke atas tanah,
C) Mengusapkan ke wajah lalu,
D) Mengusap kedua tangan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengertian Thaharah adalah tindakan membersihkan atau menyucikan diri dari


macam macam hadast yang bisa membatalkan wudhu. Thaharah atau Bersuci
beberapa macam-macamnya adalah wudlu, mandi janabah, dan tayamum
Wudlu merupakan sebuah rangkaian ibadah bersuci untuk menghilangkan hadas
kecil. Wudlu merupakan syarat sah sholat, yangartinya seseorang dinilai tidak sah
shalatnya jika dia melakukan tanpa berwudlu. Yang didalamnya ada ketentuan atau
syarat-syarat serta rukundan hal-hal yang merusak wudlu.
Mandi Janabah adalah aktivitas mengalirkan air pada seluruh tubuh dengan niat
tertentu.
Sedangkan tayamum adalah mengusapkan tanah ke muka dankedua tangan
sampai siku dengan beberapa syarat. Tayamum adalah pengganti wudlu atau mandi,
sebagai rukhsah (keringanan) untuk orang yang tidak dapat memakai air karena
beberapa halangan (uzur), yaitu Uzur karena sakit, karena dalam perjalanan dan
karena tidak ada air.

3.2 Saran
 Dalam kehidupan sehari-hari tentu umat muslim tidak terlepas darithaharah atau
bersuci yang didalamnya terdapat macam-macamnyaseperti wudlu, mandi dan
tayamum, untuk itu aplikasikan ilmu sesuaidengan syariat islam, dan tentunya
menyempurnakan ibadah kitaterhadap Allah swt.2.

 Dalam kehidupan tidaklah semuanya sefaham, dalam ilmu fiqh punmengenal


beberapa mazhab yang terkenal seperti Mazhab Hanafi,Mazhab Maliki, Mazhab
Syafi‟I dan Mazhab Hanbali. Hal ini menyebabkan beberapa perbedaan didalam
mazhabnya termasuk perbedaan dalam fiqh ibadah, namun semua itu kembali pada
dirisetiap individu umat muslim mana yang dipilihnya, karena setiapmazhab sama-
sama bersumber pada Al-Qur‟an dan Hadist, dandibantu pula dengan Ijma‟ dan
Qiyas.

DAFTAR PUSTAKA
Rahman, Ricky. 2020. Makalah Kel. 1 Fiqh Thaharah (1). Diakses pada 30 Maret 2023, dari:
https://www.studocu.com/id/document/universitas-mulawarman/analisis-
kuantitatif-untuk-manajemen/makalah-kel-1-fiqh-thaharah-1/23784527
Koesno, Dhita. 2021. Pengertian Thaharah, Cara & Hikmah Berthaharah Menurut Agama
Islam. Diakses pada 30 Maret 2023, dari :
https://tirto.id/pengertian-thaharah-cara-hikmah-berthaharah-menurut-agama-
islam-gaCy
Indonesia, CNN. 2022. Niat dan Tata Cara Mandi Wajib Setelah Masa Nifas. Diakses pada
30 Maret 2023, dari:
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220523151956-289-800144/niat-
dan-tata-cara-mandi-wajib-setelah-masa-nifas
Ayu, Luthafia. 2022. Apa Itu Nifas? Ini Ciri-ciri, Durasi, dan Perawatannya. Diakses pada 30
Maret 2023, dari:
https://www.kompas.com/tren/read/2022/02/09/110000365/apa-itu-nifas-ini-
ciri-ciri-durasi-dan-perawatannya?page=all
Harbani, Rahma. 2022. Tata Cara Wudhu dari Awal Sampai Akhir, Gimana yang Benar?.
Diakses pada 30 Maret 2023, dari:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5893050/tata-cara-wudhu-dari-awal-
sampai-akhir-gimana-yang-benar

Anda mungkin juga menyukai