Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ISLAM DAN BERBAGAI PERSPEKTIF

ASPEK KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN

Dosen pengampu

Dr. Pirhat Abbas, M.Ag

Disusun oleh

AHMAD SIMA HANIP RAHMAN

NIM : 804220001

PRODI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM


PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lingkungan merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat besar artinya
bagi makhluk hidup. Lingkungan merupakan karunia Tuhan yang tidak ternilai.
Tanpa adanya lingkungan maka tidak akan ada kehidupan. Oleh karena itu diperlukan
upaya untuk melestarikan dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan sebaik-
baiknya.

Kebersihan merupakan sebagian dari iman, itulah slogan yang sering kita
dengar selama ini maka dari itu kita harus selalu menjaga kebersihan dimana saja kita
berada. Kebesihan juga penting bagi kesehatan kita, karena di dalam tubuh yang sehat
terdapat jiwa yang kuat.

“Kebersihan pangkal kesehatan” sebuah pepatah yang sering kita dengar,


kebersihan sangatlah penting untuk selalu diperhatikan karena berhubungan dengan
kesehatan. Lingkungan yang bersih akan terhindar dari berbagai macam penyakit
seperti kuman, bakteri yang akan mengganggu aktivitas sehari-hari. 1

Agama islam menaruh perhatian amat tinggi pada kebersihan, baik itu
kebersihan jasmani (fisik) maupun rohani (jiwa). Adapun kebersihan jasmani
tersebut tidak dapat dipisahkan dengan kebersihan rohani. Oleh karena itu, jika
seorang muslim hendak beribadah kepada allah swt, wajib hukumnya untuk
membersihkan jasmani dan rohaninya terlebih dahulu.2

Menjaga kesehatan lingkungan sama halnya menciptakan lingkungan yang


bersih, rapih dan merupakan suatu kewajiban bagi setiap individu, selain merupakan
anugerah yang diberikan sang pencipta kepada hambanya, kesehatan lingkungan
harus tetap dijaga agar kita semua terhindar dari penyakit. 3

1 Entjang,Ilmu kesehatan masyarakat, ( bandung : PT. Citra Aditya Bakti,2006 )


2 Riyanto,A, Metodologi Penelitian Kesehatan, ( Yogyakarta : Nuha Medika 2009 )
3 Slamet,Kesehatan Lingkungan , ( Jakarta , :PT.Rineka Cipta, 2009 )
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di
dalam makalah tentang kebersihan dan keindahan ini adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian kebersihan dan keindahan?


2. Mengapa pentingnya menjaga kebersihan dan keindahan menurut islam?
3. Apa saja dalil tentang wajib menjaga lingkungan yang bersih dan indah?
4. Apa saja ruang lingkup kebersihan dan keindahan?
5. Apa manfaat menjaga kebersihan?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Lembaga Sosial ini adalah
sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan dan keindahan dan akibat


yang ditimbulkan jika tidak menjaga kebersihan lingkungan.
2. Untuk menimbulkan dan meningkatkan kesadaran orang islam agar dapat
menjaga kebersihan lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Kebersihan
Kebersihan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan bebas dari
kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Manusia perlu menjaga
kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat supaya tidak menyebarkan
kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. 4

Menurut KBBI Thaharah artinya suci, bersih, atau kesucian badan yang
diwajibkan bagi orang yang beribadat. Thaharah berasal dari kata ٌ ‫ارة‬ َ tahārah yang
َ ‫ط َه‬
berarti kebersihan atau kemurnian. Melansir laman Muhammadiyah, secara fiqih,
thaharah artinya mensucikan diri dari najis dan hadats yang menghalangi shalat dan
ibadah-ibadah sejenisnya dengan air atau tanah, atau batu. 5

Thaharah adalah sistem kemurnian dalam Islam. Sistem ini didasarkan pada dua
premis: yang pertama adalah bahwa manusia menyimpang dari keadaan yang sesuai
untuk aktivitas ibadah sebagai akibat dari tindakan tubuh tertentu, seperti buang air
besar, hubungan seksual, atau menstruasi. Kedua, ada zat-zat tertentu, seperti daging
babi atau darah, yang sifatnya najis atau memiliki efek mengotori ruang, orang, atau
objek, sehingga tidak layak untuk ibadah. 6

Thaharah secara bahasa berarti kebersihan dari kotoran, baik jasmani maupun
akhlak. Secara teknis, itu berarti mengangkat keadaan hadas dan menghilangkan
kekotoran yang menghalangi shalat yang sah.

Kebersihan yaitu suatu usaha yang dilakukan untuk menghilangkan kotoran


pada tempat-tempat yang kotor. Kebersihan merupakan suatu tindakan yang
dilakukan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang ada di lingkungan sekitar 7

Dalam al-Mu’jam al-Wasith, kata thaharah yang berasal dari kata madar bahasa
arab Thahura-Thuhuran berarti suci atau bersih. Thaharah yang berarti bersih
(Nadlafah), suci (Nazahah), terbebas (Khulus) dari kotoran (Danas).

4 Destri Lestari Widodo, Filosofi Hidup Sehat,520


5 Sonny Keraf ,lingkungan Hidup, ( Jakarta;PT Kompas Media Nusantara ,2010 )
6 Siti Salamah ,Penanaman nilai nilai kebersihan lingkungan
7 Nursalam, Faktor Lingkungan dan Masyarakat , ( Jakarta , Bumi Aksara ,2010 )
Menurut istilah, thaharah berarti membersihkan diri dari segala kotoran, baik itu
kotoran jasmani maupun kotoran rohani. Sebagaimana pengertian menurut syara’,
yaitu menghilangkan hadas atau najis, atau perbuatan yang dianggap dan berbentuk
seperti menghilangkan hadats atau najis (tapi tidak berfungsi menghilangkan hadats
atau najis) sebagaimana basuhan yang kedua dan ketiga, mandi sunah, memperbarui
wudlu, tayammum, dan lain-lainnya yang kesemuanya tidak berfungsi
menghilangkan hadats dan najis.

2. Pentingnya menjaga kebersihan dan keindahan didalam islam


Siapa di dunia yang tak kenal dengan kebersihan? Pasti setiap manusia
mendambakan hidup dengan kebersihan. Setiap kali melihat sesuatu, sering kali yang
kita nilai pertama adalah kebersihannya. Mengapa begitu? Karena kebersihan adalah
cermin dari kesehatan dan keindahan. Nyaman bukan bila kita melihat alam, rumah,
dan tempat-tempat lainnya bersih? Namun, bagaimana dengan keseharian kita?
Sudahkah kita menjaga kebersihan itu?Kebersihan adalah hal yang mutlak untuk diri
kita, karena kebersihan dapat menjaga kesehatan dan keindahan. Islam mengajarkan
agar umatnya selalu menjaga kebersihan 8

Dengan demikian menjaga lingkungan merupakan suatu kewajiban bagi setiap


individu seorang muslim Kebersihan meliputi kebersihan badan, pakaian dan
kebersihan lingkungan .hal ini agat dapat menciptakan suatu lingkungan yang bersih
indah dan nyaman. Melaksanakan hidup bersih akan banyak manfaat yang
didapatkan, seperti halnya melaksanakan kegiatan apapun tidak akan terganggu
dengan badan yang sehat, tidak akan takut sakit, melaksanakan kegiatan pada
lingkungan yang bersih akan terasa nyaman dan tidak akan khawatir dengan hewan-
hewan menakutkan.

Telah jelas di dalam hadits dikatakan bahwa nabi SAW bersabda :

‫ إلخ‬.....‫ «الطهور شطر اإليمان‬:‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫عن أبي مالك األشعري قال‬

Artinya : Dari sahabat Abu Malik Al asy’ari berkata, bahwa telah bersabda
Rasulullah SAW : kebersihan adalah sebagian/ cabang daripada iman. 9

“Kebersihan itu adalah sebagian dari iman”. Jadi tampak jelas bahwa kita
sebagai umat manusia dianjurkan untuk menjaga kebersihan lingkungan, tetapi di

8 Nasar Dkk, Prinsip Dasar Kebersihan Lingkungan , ( Jakarta,2008 ) ,81.


9 Muslim Bin Hajjaj. Shohih Muslim,( Darus Salam, Cairo )
zaman sekarang ini malah sebaliknya. Kebanyakan tidak bisa menjaga lingkungan
hidup sehingga akibatnya manusia itu sendiri yang menderita berbagai macam
penyakit. Padahal jika mereka sadari itu adalah akibat dari ulah mereka sendiri.

Agama Islam adalah agama yang cinta pada kebersihan. Rasulullah SAW
sangat menganjurkan kepada umatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan. Dengan
menjaga kebersihan, tubuh kita akan sehat dan kuat. Dalam syariat islam, ketika
mengerjakan shalat diwajibkan bagi umat islam agar bersih dari hadas dan najis, baik
badan, pakaian, maupun tempat yang dipergunakan untuk shalat

Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungannya


dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan
kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya
kesehatan, dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan.
Sebaliknya, kotor tidak hanya merusak keindahan tetapi juga dapat menyebabkan
timbulnya berbagai penyakit, dan sakit merupakan salah satu faktor yang
mengakibatkan penderitaan.

Hadits Rasulullah SAW :


10
﴾‫ ﴿رواﻩ البخاري‬٠ُ‫صحَّةُ َوا ْلفَ َراغ‬ ِ َّ‫َان َم ْغبُ ْو ٌن فِ ْي ِه َما َكثِي ٌْرمِ نَ الن‬
َّ ‫اس ال‬ ِ ‫نِ ْع َمت‬

Artinya : “Dua kenikmatan yang banyak manusia menjadi rugi (karena tidak
diperhatikan), yaitu kesehatan dan waktu luang”. (HR. Al Bukhari)

Kita diperintahkan untuk bersih sebab islam ingin menjaga aspek kesehatan
terhadap diri manusia, sebagaimana yang disampaikan Imam asy-syatibhi dalam
Kitabnya Fi Ushul Al-Ahkam, bahwa tujuan kehadiran agama Islam dalam rangka
menjaga agama, jiwa, akal, jasmani, harta dan keturunan. Oleh karena itu dalam
melaksanakan tujuan kehadiran agama Islam tersebut, kesehatan memegang peranan
yang sangat urgen. Tanpa adanya kondisi kesehatan seseorang, maka dengan
sendirinya berbagai upaya untuk memenuhi kewajiban pokok akan sulit dilaksanakan.
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa kesehatan merupakan modal pokok dalam
mencapai tujuan kehadiran agama

Akan tetapi, apabila kita amati. Kebersihan masih menjadi masalah yang perlu
kita perhatikan di negara kita ini.khusunya dilingkungan kita Hal ini dapat kita lihat
dari lingkungan sekitar yang masih jauh sekali dari kata “bersih”. Sebab masih

10 Muhammad Bin Ismail Al Bukhori , Shohih Bukhori ,( Darus Salam, Cairo )


banyaknya sampah yang berserakan dimana-mana, sehingga menimbulkan berbagai
macam problema seperti banjir, bau tak sedap dan lain seba-gainya. Tidak cukup
apabila kita hanya perduli terhadap kebersihan diri, Karena di samping itu, Islam juga
sangat memperhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal, karena sebagai agama
yang menjadi rahmat bagi sekalian alam, Islam tidak akan membiarkan manusia
merusak atau mengotori ling-kungan sekitarnya. Kebersihan lingku-ngan itu sendiri
akan sangat berpe-ngaruh terhadap keselamatan manusia yang ada di sekitarnya, oleh
sebab itu menjaga kebersihan lingku-ngan sama pentingnya dengan menjaga
keber-sihan diri.

Kebersihan adalah salah satu bagian penting di dalam Islam, kebersihan dan
kesucian merupakan bagian dari kesempurnaan nikmat yang diberikan Allah kepada
hambaNya, karena bersih merupakan modal awal dari hidup sehat, kesehatan
merupakan nikmat yang tidak ternilai harganya. Allah berfirman dalam hal ini,

} َ‫علَ ۡيكُمۡ لَعَلَّكُمۡ ت َۡشك ُُرون‬ َ ُ‫علَ ۡيكُم ِم ۡن ح ََر ࣲج َولَ ٰـكِن يُ ِري ُد ِلي‬
َ ‫ط ِه َركُمۡ َو ِليُتِ َّم ن ِۡع َمتَهُۥ‬ َ ‫ٱَّلل ِلي َۡجعَ َل‬
ُ َّ ‫ َما يُ ِري ُد‬...........ۚ
[Surat Al-Ma’idah: 6]

“Allah tidak ingin menjadikan kamu susah tetapi Dia ingin menyucikan kamu
dan me-nyem-purnakan nikmatNya kepadamu semo­ga kamu bersyukur” (QS: Al-
Maidah:6)

seperti sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Sesungguhnya Allah


Subhanahu Wa Ta’ala itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih
yang menyukai kebersihan, Dia Mahamulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha
Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu.” 11

Demikian dapat di pahami bahwa pendidikan agama islam harus mampu


menciptakan manusia yang beriman, takwa, soleh, arif, cerdas sekaligus mampu
menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan alam di muka bumi. Bila terjadi
ketidak seimbangan hubungan antara manusia dengan lingkungan disitulah terjadi
permasalahan. Munculnya permasalahan lingkungan hidup pada hakikatnya dimulai
dari interaksi manusia dengan alam. Permasalahan manusia dalam teori lingkungan

11
(HR. At-Tirmizi),560
dikatakan bahwa manusia terkadang bersikap baik terhadap lingkungan terkadang
sebaliknya, sehingga terjadi kerusakan sumber daya alam 12.

Kebersihan dalam Islam mempunyai aspek ibadah dan aspek moral, dan
karena itu sering juga dipakai kata “Thaharah” yang artinya bersuci dan lepas dari
kotoran (Asy-S Zainudin)

Tempat Pendidikan atau Sekolah adalah tempat untuk mendidik anak didik
agar menjadi insan yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia. Dalam hubungan
dengan kesehatan lingkungan banyak sekolah atau tempat pendidikan yang
menghadapi berbagai masalah seperti : Sumber air bersih, Sampah di buang di
sembarang tempat, Saluran pembuangan tidak berfungsi, Jumlah jamban yang sangat
terbatas, Tempat buang air kecil tidak memenuhi syarat, Ruangan yang kurang bersih,
pengap penuh sesak dan kurang ventilasi.

Kebersihan lingkungan belajar amat erat kaitannya dengan kesehatan, ketika


siswa perduli dan tanggap akan kebersihan, maka kesehatannya pun akan terjaga
pula. Agama kita yaitu Islam sungguh luar biasa dalam memberikan perhatian
terhadap persoalan kesehatan. Karena kesehatan merupakan salah satu unsur
penunjang utama dalam melaksanakan berbagai hal, baik itu belajar bekerja maupun
dalam pelaksanaan aktivitas ibadah kepada Allah Swt.

3. Dalil tentang kebersihan dan keindahan

Banyak hadis dan ayat dalam Al-Qur’an yang membahas tentang penyucian
diri, membersihkan diri, dan hal senada yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu
wata’ala serta Rasul-Nya untuk kaum muslim.Bahkan hal itu telah dipraktikkan
belasan abad lalu, diajarkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam.

Buktinya dengan adanya kewajiban berwudu dengan air bersih dan suci
sebelum melaksanakan salat setiap hari Maknanya, sedikitnya lima kali sehari umat
muslim harus melakukan pembersihan terhadap anggota tubuh yang wajib dibasuh
saat wudu. Ini pun belum termasuk salat sunah lainnya jika dikerjakan.

12 Siti Salamah ,Penanaman nilai nilai kebersihan lingkungan


Tentang berwudu dalilnya ada dalam Al Quran surat Al-Maidah ayat 6, Allah
SWT berfirman:

‫سكُ ْم َوأَ ْر ُجلَكُ ْم إِلَى‬


ِ ‫سحُوا بِ ُر ُءو‬
َ ‫ام‬ ِ ‫سلُوا ُوجُوهَكُ ْم َوأَ ْي ِديَكُ ْم إِلَى ا ْل َم َراف‬
ْ ‫ِق َو‬ ِ ‫يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آ َمنُوا إِذَا قُ ْمت ُ ْم إِلَى الص َََّل ِة فَا ْغ‬
‫سا َء‬ ْ ‫سفَ ٍر أَ ْو جَا َء أَ َح ٌد مِ ْنكُ ْم مِ نَ ا ْلغَائِطِ أَ ْو ََل َم‬
َ ِ‫ست ُ ُم الن‬ َ ‫علَ ٰى‬ َ ‫طه َُّروا ۚ َوإِنْ كُ ْنت ُ ْم َم ْرض َٰى أَ ْو‬ َّ ‫ا ْل َك ْعبَي ِْن ۚ َوإِنْ كُ ْنت ُ ْم ُجنُبًا فَا‬
ْ‫ج َو ٰلَ ِكن‬
ٍ ‫علَ ْيكُ ْم مِ نْ ح ََر‬ َّ ‫سحُوا بِ ُوجُو ِهكُ ْم َوأَ ْيدِيكُ ْم مِ ْنهُ ۚ َما يُ ِري ُد‬
َ ‫َّللاُ ِليَجْ عَ َل‬ َ ‫ام‬ ْ َ‫طيِبًا ف‬َ ‫صعِيدًا‬ َ ‫فَلَ ْم ت َِجدُوا َما ًء فَتَيَ َّم ُموا‬
َ‫شك ُُرون‬ْ َ‫علَ ْيكُ ْم لَعَلَّكُ ْم ت‬ َ ُ‫يُ ِري ُد ِلي‬
َ ُ‫ط ِه َركُ ْم َو ِليُتِ َّم نِ ْع َمتَه‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan


shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub
maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat
buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka
bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu
dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak
membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu
bersyukur.” 13

Kemudian ada pula kewajiban mandi wajib untuk membersihkan hadas besar
contohnya setelah berhubungan suami istri, setelah haid dan melahirkan bagi wanita,
dan bagi pria jika mengalami junub.

Jika belum mandi wajib, maka belum diperbolehkan melaksanakan salat,


kecuali dalam beberapa kasus pengecualian seperti sedang mengalami penyakit berat,
atau saat tidak tersedia air.

Hadits selanjutnya menyebutkan bahwa Allah SWT menyukai tempat-tempat yang


bersih,

‫ فَنَظِ ِّفُوا أَ ْفنِيَتَكُ ْم‬, َ‫ َج َوادٌ يُحِ بُّ ْالجُود‬, ‫ ك َِري ٌم يُحِ بُّ ْالك ََر َم‬, َ‫ظافَة‬
َ َّ‫يف يُحِ بُّ الن‬
ٌ ِ‫ نَظ‬, ‫ِّب‬ َّ ‫طيِِّبٌ يُحِ بُّ ال‬
َ ِ‫طي‬ َ ‫َّللا‬
َ َّ َّ‫إِن‬

13 (QS Al Maidah : 6).


Artinya: dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: Sesungguhnya Allah
SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai
kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang
menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu.” (HR. Tirmizi).

4. Rang Lingkup Kebersihan

Menurut ilmu pengetahuan ilmu kesehatan, untuk menjaga diri dan menolak sesuatu
penyakit terlebih dahulu mesti diikhtiarkan kebersihan secukupnya dalam segala hal.
Bukan hanya kebersihan badan atau lebih tegas kebersihan kulit saja yang diajarkan
Islam, tetapi Islam menunjukkan kebersihan dan kesucian dalam lima bagian: 14

1. Kebersihan dan kesucian rumah dan lingkungan


2. Kebersihan dan kesucian badan
3. Kebersihan dan kesucian pakaian
4. Kebersihan dan kesucian makanan
5. Kebersihan dan kesucian ruh dan hati.

Memlihara kebersihan, keindahan dan kesehatan jasmani termasuk hal-hal


yang mendapat perhatian besar dari Islam. Seseorang tidak dianggap mempunyai
kelebihan dan kehormatan, kecuali apabila ia memperhatikan dan memelihara
kebersihan, keindahan dan

5 .Manfaat menjaga kebersihan

Islam adalah agama yang menjunjung tinggi hidup bersih dan sehat.Rasulullah
telah mengajarkan kepada umatnya tentang cara menjaga kebersihan, mulai dari diri
sendiri hingga lingkungan masyarakat.Tidak hanya sekadar untuk kehindahan dan
manfaat kesehatan, terdapat beberapa keutamaan menjaga kebersihan yang bisa
Muslimin dapatkan.Dalam Islam, kebersihan merupakan sebagian dari Iman. Karena

14 Nasar Dkk, Prinsip Dasar Kebersihan Lingkungan , ( Jakarta,2008 ) ,186


dasar inilah, setiap Muslimin diwajibkan untuk selalu menjaga kebersihan, baik
kebersihan diri sendiri maupun lingkungan.Selain itu, menerapkan wudhu sebelum
mengerjakan shalat juga mejadi bukti bahwa Islam sangat peduli terhadap
kebersihannya.

Berikut ini adalah berbagai keutamaan menjaga kebersihan dalam Islam yang
perlu kamu ketahui15:

A. Menaati perintah Allah SWT

Allah SWT tidak menyukai sesuatu yang kotor ataupun najis. Dengan menjaga
kebersihan, berarti termasuk dengan menaati perintah Allah SWT.

Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqas dari bapaknya, dari Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha
Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Mahamulia yang menyukai kemuliaan, Dia
Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu.”
(HR. Tirmizi).

B. Mengamalkan sunnah Rasul

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan teladan bagi umat Islam.


Maka itu sudah selayaknya kita mengikuti apa-apa yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, termasuk dalam hal menjaga kebersihan.

Dalam banyak hadist shahih disebutkan bahwa Rasul adalah tipe orang yang
menyukai kebersihan. Beliau gemar bersiwak atau menggosok gigi untuk menjaga
kesehatan mulutnya. Diriwayatkan Abu Hurairah R.A, Rasulullah SAW bersabda,

15 Ibnu Abdullah , Fiqih Toharoh, Panduan Praktis Bersuci ,2008


“Jika aku tidak menjadikan berat umatku, maka sungguh aku perintahkan bersiwak
(menggosok gigi) setiap hendak shalat.” (HR Bukhari).

C.Dicintai Allah SWT

Muslimin yang senatiasa menjaga kebersihan maka kesehatannya juga akan lebih
terjaga. Dalam hadist dijelasakan bahwa Allah SWT menyukai Muslimin yang sehat
dan kuat daripada yang lemah.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam


bersabda,

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa Jalla daripada
Mukmin yang lemah, dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah
untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada
Allâh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah.
Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, Seandainya aku berbuat
demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan
Allah, dan Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya
akan membuka (pintu) perbuatan syaitan.” (HR. Muslim).

D.Mendapat ampunan dari Allah SWT

Muslimin yang menjaga kebersihan ketika hendak sholat jumat, termasuk


mandi, memakai wewangian dan baju yang bagus maka dijanjikan akan diampuni
dosa-dosanya

Dari Salman al-Farisi, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidaklah seseorang mandi dan bersuci semampunya pada hari Jum’at, memakai
minyak rambut atau memakai minyak wangi di rumahnya kemudian keluar lalu dia
tidak memisahkan antara dua orang (dalam shaff) kemudian mengerjakan shalat dan
selanjutnya dia diam (tidak berbicara) jika khatib berkhutbah, melainkan akan
diberikan ampunan kepadanya (atas kesalahan yang terjadi) antara Jum’atnya itu
dengan Jum’at yang berikut-nya.” (HR. Al-Bukhari).

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Sebagai ummat islam khususnya haruslah menaati ketentuan yang sudah


Allah berikan. Agar keberlangsungan kehidupan dapat teratur dan terjaga. Mulai dari
hal besar hingga hal kecil diatur di dalam Islam, mulai dari mengelola Negara hingga
mengelola keluarga, mulai dari menjaga kebersihan lingkungan hingga kebersihan
diri, kesemua hal tersebut tidak luput dari ajaran islam yang bersumber dari Alquran
dan Hadits. Sehingga kita sebagai muslim tinggal melaksanakan ketentuan yang ada.

Akan tetapi ketidaktahuan dan ketikperdulianlah yang menjadikan hadirnya


berbagai problematika. Ketika kita sudah tidak memperdulikan hukum Allah, maka
secara otomatis kita akan lebih menuruti nafsu serta bujukan setan, sehingga
keteraturan yang seharusnya terjaga pun ternodai.
Dari Abu Malik, Al Harits bin Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, telah
bersabda Rasulullah SAW : ‘Suci itu sebagian dari iman. (Muslim).

Salah satunya terkait tentang kebersihan. Kebersihan adalah salah satu bagian
penting di dalam Islam, kebersihan dan kesucian merupakan bagian dari
kesempurnaan nikmat yang dibe¬rikan Allah kepada hambaNya, karena bersih
merupakan modal awal dari hidup sehat, kesehatan merupakan nikmat yang tidak
ternilai harganya. Allah berfirman dalam hal ini, “Allah tidak ingin menjadikan kamu
susah tetapi Dia ingin menyucikan kamu dan me¬nyem-purnakan nikmatNya
kepadamu semo¬ga kamu bersyukur” (QS: Al-Maidah:6)

Bahkan Rasulullah SAW mengait¬kan kebersihan itu dengan keimanan


seseorang. Rasulullah Saw bersabda; Suci itu bagian dari iman (HR. Muslim). Dalam
hadits tersebut sangat jelas dikatakan bahwa kebersihan dan kesucian merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keimanan, oleh sebab itu orang yang tidak
menjaga kebersihan dan kesucian sama dengan telah mengabaikan sebagian dari nilai
keimanan, sehingga dia belum terma¬suk orang yang betul-betul beriman secara
keseluruhan.

DAFTAR PUSTAKA

.Entjang,Ilmu kesehatan masyarakat, ( bandung : PT. Citra Aditya Bakti,2006)

Riyanto,A, Metodologi Penelitian Kesehatan, ( Yogyakarta : Nuha Medika


2009 )
Slamet,Kesehatan Lingkungan , ( Jakarta , :PT.Rineka Cipta, 2009 )

Koentjaraningrat. 1982. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta:


Djambatan.
Koentjaraningrat. 1994. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

. Destri Lestari Widodo, Filosofi Hidup Sehat,

Sonny Keraf ,lingkungan Hidup, ( Jakarta;PT Kompas Media Nusantara


,2010)

Nursalam, Faktor Lingkungan dan Masyarakat , ( Jakarta ,Bumi Aksara


,2010)

Anda mungkin juga menyukai