Dosen pengampu
Disusun oleh
NIM : 804220001
A. Latar Belakang
Lingkungan merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat besar artinya
bagi makhluk hidup. Lingkungan merupakan karunia Tuhan yang tidak ternilai.
Tanpa adanya lingkungan maka tidak akan ada kehidupan. Oleh karena itu diperlukan
upaya untuk melestarikan dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan sebaik-
baiknya.
Kebersihan merupakan sebagian dari iman, itulah slogan yang sering kita
dengar selama ini maka dari itu kita harus selalu menjaga kebersihan dimana saja kita
berada. Kebesihan juga penting bagi kesehatan kita, karena di dalam tubuh yang sehat
terdapat jiwa yang kuat.
Agama islam menaruh perhatian amat tinggi pada kebersihan, baik itu
kebersihan jasmani (fisik) maupun rohani (jiwa). Adapun kebersihan jasmani
tersebut tidak dapat dipisahkan dengan kebersihan rohani. Oleh karena itu, jika
seorang muslim hendak beribadah kepada allah swt, wajib hukumnya untuk
membersihkan jasmani dan rohaninya terlebih dahulu.2
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Lembaga Sosial ini adalah
sebagai berikut:
1. Pengertian Kebersihan
Kebersihan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan bebas dari
kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Manusia perlu menjaga
kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat supaya tidak menyebarkan
kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. 4
Menurut KBBI Thaharah artinya suci, bersih, atau kesucian badan yang
diwajibkan bagi orang yang beribadat. Thaharah berasal dari kata ٌ ارة َ tahārah yang
َ ط َه
berarti kebersihan atau kemurnian. Melansir laman Muhammadiyah, secara fiqih,
thaharah artinya mensucikan diri dari najis dan hadats yang menghalangi shalat dan
ibadah-ibadah sejenisnya dengan air atau tanah, atau batu. 5
Thaharah adalah sistem kemurnian dalam Islam. Sistem ini didasarkan pada dua
premis: yang pertama adalah bahwa manusia menyimpang dari keadaan yang sesuai
untuk aktivitas ibadah sebagai akibat dari tindakan tubuh tertentu, seperti buang air
besar, hubungan seksual, atau menstruasi. Kedua, ada zat-zat tertentu, seperti daging
babi atau darah, yang sifatnya najis atau memiliki efek mengotori ruang, orang, atau
objek, sehingga tidak layak untuk ibadah. 6
Thaharah secara bahasa berarti kebersihan dari kotoran, baik jasmani maupun
akhlak. Secara teknis, itu berarti mengangkat keadaan hadas dan menghilangkan
kekotoran yang menghalangi shalat yang sah.
Dalam al-Mu’jam al-Wasith, kata thaharah yang berasal dari kata madar bahasa
arab Thahura-Thuhuran berarti suci atau bersih. Thaharah yang berarti bersih
(Nadlafah), suci (Nazahah), terbebas (Khulus) dari kotoran (Danas).
إلخ..... «الطهور شطر اإليمان: قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم:عن أبي مالك األشعري قال
Artinya : Dari sahabat Abu Malik Al asy’ari berkata, bahwa telah bersabda
Rasulullah SAW : kebersihan adalah sebagian/ cabang daripada iman. 9
“Kebersihan itu adalah sebagian dari iman”. Jadi tampak jelas bahwa kita
sebagai umat manusia dianjurkan untuk menjaga kebersihan lingkungan, tetapi di
Agama Islam adalah agama yang cinta pada kebersihan. Rasulullah SAW
sangat menganjurkan kepada umatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan. Dengan
menjaga kebersihan, tubuh kita akan sehat dan kuat. Dalam syariat islam, ketika
mengerjakan shalat diwajibkan bagi umat islam agar bersih dari hadas dan najis, baik
badan, pakaian, maupun tempat yang dipergunakan untuk shalat
Artinya : “Dua kenikmatan yang banyak manusia menjadi rugi (karena tidak
diperhatikan), yaitu kesehatan dan waktu luang”. (HR. Al Bukhari)
Kita diperintahkan untuk bersih sebab islam ingin menjaga aspek kesehatan
terhadap diri manusia, sebagaimana yang disampaikan Imam asy-syatibhi dalam
Kitabnya Fi Ushul Al-Ahkam, bahwa tujuan kehadiran agama Islam dalam rangka
menjaga agama, jiwa, akal, jasmani, harta dan keturunan. Oleh karena itu dalam
melaksanakan tujuan kehadiran agama Islam tersebut, kesehatan memegang peranan
yang sangat urgen. Tanpa adanya kondisi kesehatan seseorang, maka dengan
sendirinya berbagai upaya untuk memenuhi kewajiban pokok akan sulit dilaksanakan.
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa kesehatan merupakan modal pokok dalam
mencapai tujuan kehadiran agama
Akan tetapi, apabila kita amati. Kebersihan masih menjadi masalah yang perlu
kita perhatikan di negara kita ini.khusunya dilingkungan kita Hal ini dapat kita lihat
dari lingkungan sekitar yang masih jauh sekali dari kata “bersih”. Sebab masih
Kebersihan adalah salah satu bagian penting di dalam Islam, kebersihan dan
kesucian merupakan bagian dari kesempurnaan nikmat yang diberikan Allah kepada
hambaNya, karena bersih merupakan modal awal dari hidup sehat, kesehatan
merupakan nikmat yang tidak ternilai harganya. Allah berfirman dalam hal ini,
} َعلَ ۡيكُمۡ لَعَلَّكُمۡ ت َۡشك ُُرون َ ُعلَ ۡيكُم ِم ۡن ح ََر ࣲج َولَ ٰـكِن يُ ِري ُد ِلي
َ ط ِه َركُمۡ َو ِليُتِ َّم ن ِۡع َمتَهُۥ َ ٱَّلل ِلي َۡجعَ َل
ُ َّ َما يُ ِري ُد...........ۚ
[Surat Al-Ma’idah: 6]
“Allah tidak ingin menjadikan kamu susah tetapi Dia ingin menyucikan kamu
dan me-nyem-purnakan nikmatNya kepadamu semoga kamu bersyukur” (QS: Al-
Maidah:6)
11
(HR. At-Tirmizi),560
dikatakan bahwa manusia terkadang bersikap baik terhadap lingkungan terkadang
sebaliknya, sehingga terjadi kerusakan sumber daya alam 12.
Kebersihan dalam Islam mempunyai aspek ibadah dan aspek moral, dan
karena itu sering juga dipakai kata “Thaharah” yang artinya bersuci dan lepas dari
kotoran (Asy-S Zainudin)
Tempat Pendidikan atau Sekolah adalah tempat untuk mendidik anak didik
agar menjadi insan yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia. Dalam hubungan
dengan kesehatan lingkungan banyak sekolah atau tempat pendidikan yang
menghadapi berbagai masalah seperti : Sumber air bersih, Sampah di buang di
sembarang tempat, Saluran pembuangan tidak berfungsi, Jumlah jamban yang sangat
terbatas, Tempat buang air kecil tidak memenuhi syarat, Ruangan yang kurang bersih,
pengap penuh sesak dan kurang ventilasi.
Banyak hadis dan ayat dalam Al-Qur’an yang membahas tentang penyucian
diri, membersihkan diri, dan hal senada yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu
wata’ala serta Rasul-Nya untuk kaum muslim.Bahkan hal itu telah dipraktikkan
belasan abad lalu, diajarkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam.
Buktinya dengan adanya kewajiban berwudu dengan air bersih dan suci
sebelum melaksanakan salat setiap hari Maknanya, sedikitnya lima kali sehari umat
muslim harus melakukan pembersihan terhadap anggota tubuh yang wajib dibasuh
saat wudu. Ini pun belum termasuk salat sunah lainnya jika dikerjakan.
Kemudian ada pula kewajiban mandi wajib untuk membersihkan hadas besar
contohnya setelah berhubungan suami istri, setelah haid dan melahirkan bagi wanita,
dan bagi pria jika mengalami junub.
فَنَظِ ِّفُوا أَ ْفنِيَتَكُ ْم, َ َج َوادٌ يُحِ بُّ ْالجُود, ك َِري ٌم يُحِ بُّ ْالك ََر َم, َظافَة
َ َّيف يُحِ بُّ الن
ٌ ِ نَظ, ِّب َّ طيِِّبٌ يُحِ بُّ ال
َ ِطي َ َّللا
َ َّ َّإِن
Menurut ilmu pengetahuan ilmu kesehatan, untuk menjaga diri dan menolak sesuatu
penyakit terlebih dahulu mesti diikhtiarkan kebersihan secukupnya dalam segala hal.
Bukan hanya kebersihan badan atau lebih tegas kebersihan kulit saja yang diajarkan
Islam, tetapi Islam menunjukkan kebersihan dan kesucian dalam lima bagian: 14
Islam adalah agama yang menjunjung tinggi hidup bersih dan sehat.Rasulullah
telah mengajarkan kepada umatnya tentang cara menjaga kebersihan, mulai dari diri
sendiri hingga lingkungan masyarakat.Tidak hanya sekadar untuk kehindahan dan
manfaat kesehatan, terdapat beberapa keutamaan menjaga kebersihan yang bisa
Muslimin dapatkan.Dalam Islam, kebersihan merupakan sebagian dari Iman. Karena
Berikut ini adalah berbagai keutamaan menjaga kebersihan dalam Islam yang
perlu kamu ketahui15:
Allah SWT tidak menyukai sesuatu yang kotor ataupun najis. Dengan menjaga
kebersihan, berarti termasuk dengan menaati perintah Allah SWT.
Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqas dari bapaknya, dari Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha
Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Mahamulia yang menyukai kemuliaan, Dia
Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu.”
(HR. Tirmizi).
Dalam banyak hadist shahih disebutkan bahwa Rasul adalah tipe orang yang
menyukai kebersihan. Beliau gemar bersiwak atau menggosok gigi untuk menjaga
kesehatan mulutnya. Diriwayatkan Abu Hurairah R.A, Rasulullah SAW bersabda,
Muslimin yang senatiasa menjaga kebersihan maka kesehatannya juga akan lebih
terjaga. Dalam hadist dijelasakan bahwa Allah SWT menyukai Muslimin yang sehat
dan kuat daripada yang lemah.
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa Jalla daripada
Mukmin yang lemah, dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah
untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada
Allâh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah.
Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, Seandainya aku berbuat
demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan
Allah, dan Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya
akan membuka (pintu) perbuatan syaitan.” (HR. Muslim).
“Tidaklah seseorang mandi dan bersuci semampunya pada hari Jum’at, memakai
minyak rambut atau memakai minyak wangi di rumahnya kemudian keluar lalu dia
tidak memisahkan antara dua orang (dalam shaff) kemudian mengerjakan shalat dan
selanjutnya dia diam (tidak berbicara) jika khatib berkhutbah, melainkan akan
diberikan ampunan kepadanya (atas kesalahan yang terjadi) antara Jum’atnya itu
dengan Jum’at yang berikut-nya.” (HR. Al-Bukhari).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satunya terkait tentang kebersihan. Kebersihan adalah salah satu bagian
penting di dalam Islam, kebersihan dan kesucian merupakan bagian dari
kesempurnaan nikmat yang dibe¬rikan Allah kepada hambaNya, karena bersih
merupakan modal awal dari hidup sehat, kesehatan merupakan nikmat yang tidak
ternilai harganya. Allah berfirman dalam hal ini, “Allah tidak ingin menjadikan kamu
susah tetapi Dia ingin menyucikan kamu dan me¬nyem-purnakan nikmatNya
kepadamu semo¬ga kamu bersyukur” (QS: Al-Maidah:6)
DAFTAR PUSTAKA