Anda di halaman 1dari 9

HUKUM KEBERSIHAN LINGKUNGAN

SEGI PANDANGAN SETIAP AGAMA

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas

Mata kuliah :Agama

Dosen Pengampu : Janu Purwono ,Ns .S kep. M kes

Kelas :IB

Kelompok : VI

Nama Anggota :

-Alfiatus Zahro

-Asep Samsudin

- Uzlifa Dwi Oktavianti

-Garnis Arvita

-Weda Suri Herlina

-Siti Suleni

-Adi Tiyonggo
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

setiap manusia dalam menjaga kebersihan lingkungan adalah menjaga agar lingkungan tetap bersih
dan terjaga namun dengan latar belakang agma berbeda dalam pedoman hidup apakah masyarakat
tau bagaimana hukum menjaga kebersihan lingkungan berdasarkan agamanya ? Maka dari itu
penulis akan menjabarkan Hukum Menjaga Kebersihan Lingkungan Menurut Segi Pandang Setiap
Agama
1.2. Rumusan Masalah

1.Apa pengertian Kebersihan Lingkungan (KB)

2.Apa hukum menjaga kebersihan lingkungan di setiap agama sama ?

1.3. Tujuan

1.untuk memenuhi tugas mata kuliah agama

2.mengetahui hukum menjaga kebersihan lingkungan

3.menambah ilmu pengetahuan hukum menjaga kebersihan lingkungan di setiap agama.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Kebersihan Lingkungan

Kebersihan lingkungan ialah sebuah ilmu dan seni di dalam mencapai sebuah keseimbangan
diantara lingkungan dan juga manusia. Ilmu serta seni di dalam pengolalaan lingkungan hingga
bisa tercapai kondisi yang bersih, sehat, nyaman dan juga aman sehingga dapat terhindar dari
berbagai macam gangguan penyakit.
2.2.Hukum Menjaga Kebersihan Lingkungan di Setiap Agama

1.Islam

Salah satu aspek kehidupan yang menjadi perhatian Islam adalah thaharah, kesucian dan
kebersihan.
Sehingga dengan hidup sehat dan bersih kita akan terhindar dari berbagai penyakit, dengan
demikian kita akan dapat bekerja dan beribadah dengan lancar dalam rangka menunaikan
kewajiban kita sebagai hamba Allah yang bertaqwa kepadaNya. Sangat mudah bagi kita
mendapatkan petunjuk Allah SWT dan Rasul SAW tentang prinsip-prinsip hidup sehat dan
bersih ini. Di antaranya firman Allah SWT;

‫وإن كنتم جنبا فاطّهروا‬

Artinya: Jika kamu berjunub maka bersucilah (QS: Al-Maidah: 6) Di dalam ayat lain Allah SWT
berfirman: ‫ إن هللا يحب التوابين ويحب المتطهرين‬Artinya: Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri (QS: Al-Baqarah: 222)

Kesucian dan kebersihan merupakan bagian dari kesempurnaan nikmat yang diberikan Allah
kepada hambaNya, karena bersih merupakan modal awal dari hidup sehat, kesehatan merupakan
nikmat yang tidak ternilai harganya. Allah berfirman dalam hal ini;

‫ما يريد هللا ليجعل عليكم من حرج ولكن يريد ليطهركم وليتم نعمته] عليكم لعلكم تشكرون‬

Artinya: Allah tidak ingin menjadikan kamu susah tetapi Dia ingin menyucikan kamu dan
menyempurnakan nikmatNya kepadamu semoga kamu bersyukur (QS: Al-Maidah:6) Di
samping ayat-ayat yang telah khatib bacakan tadi, juga terdapat hadits-hadits dari Rasulullah
SAW yang berbicara tentang kebersihan ini, bahkan Rasulullah SAW mengaitkan kebersihan itu
dengan keimanan seseorang. Rasulullah SAW bersabda;

‫الطهور شطر اإليمان‬

Artinya Suci itu bagian dari iman (HR. Muslim) Dalam hadits di atas sangat jelas dikatakan
bahwa kebersihan dan kesucian merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keimanan,
oleh sebab itu orang yang tidak menjaga kebersihan dan kesucian sama dengan telah
mengabaikan sebagian dari nilai-nilai keimanannya, sehingga dia belum termasuk orang yang
betul-betul beriman.

2.Kristen
Sang Pencipta mengasihi kita dan ingin agar kita sehat, panjang umur, dan menikmati hidup
yang penuh arti. Allah berfirman, ”Kiranya hatimu menjalankan perintah-perintahku, karena
panjang umur dan tahun-tahun kehidupan serta kedamaian akan ditambahkan kepadamu.”
(Amsal 3:1, 2) Kasih Allah bagi manusia tampak dalam hukum-hukum-Nya kepada Israel, yang
mencakup petunjuk terperinci tentang kebersihan diri dan lingkungan. (Ulangan 23:12-14)
Sewaktu orang Israel menaati petunjuk yang masuk akal itu, mereka menjadi lebih sehat. Mereka
juga terlindung dari penyakit yang diderita bangsa-bangsa lain, seperti bangsa Mesir, yang tidak
punya hukum yang unggul pada saat itu.—Ulangan 7:12, 15.

Demikian pula sekarang, orang-orang yang ”membersihkan diri dari setiap pencemaran daging”,
termasuk kebiasaan yang mencemari tubuh seperti merokok serta penyalahgunaan alkohol dan
narkoba, mengurangi risiko terjangkit penyakit jasmani maupun mental, dan juga kematian dini.
Dan, karena kita hidup bermasyarakat, menaati hukum Allah tentang kebersihan berarti kita
peduli kepada orang lain.—Markus 12:30, 31.

3.Budha

Ajaran Buddha memandang bahwa semua fenomena yang terjadi di alam semesta adalah saling
mempengaruhi dan berinteraksi.Semua yang terjadi berdasar hukum sebab-akibat yang
saling mempengaruhi.Dalam ajaran Buddha hubungan sebab-akibat yang saling berinteraksi dan
mempengaruhi ini disebut Paticcasamuppada.

Setiap yang terjadi, baik itu dilakukan oleh manusia, hewan atau hukum geologi akan
mengakibatkan akibat  yang dampaknya akan dirasakan kembali oleh manusia, hewan, atau
alam. Mungkin permasalahan lingkungan pada zaman sang Buddha belum begitu
mengkhawatirkan sehingga sedikit yang disinggung oleh sang Buddha. Namun, dari ajaran-
ajaran beliau secara tersirat beliau mengajarkan manusia untuk menghargai lingkungan karena
tanpa adanya lingkungan yang baik, seseorang tidak dapat mencapai kesucian batin. Sang
Buddha mengajarkan manusia melihat ke dalam diri sendiri melalui meditasi, dan karena diri
sendiri adalah bagian tak terpisahkan dari alam semesta, maka ketika seseorang dengan
pandangan terang melihat dirinya, ia juga telah melihat keseluruhan alam semesta  yang saling
berinteraksi dan mempengaruhi.

4.Hindu

Dalam ajaran agama Hindu kelestarian lingkungan sebenarnya juga dikaji secara mendalam
dalam sloka-sloka Upanisad.Kitab Upanisad adalah kitab yang mengulas hakekat Veda secara
rasional . Pemahaman Sloka Mahavakya upanisad seperti Tatwam asi, Aham Brahman Asmin
dan Vasudhaiva Kutumbhakam mengajak manusia untuk mampu melihat bahwa alam
merupakan bagian dari dirinya, sehingga sloka ini juga mampu memberi pemahaman agar
manusia menjaga dirinya sendiri selayaknya menjaga bagian dari dirinya. Seperti halnya manusia
menjaga bagian dari tubuh, sperti tangan atau kaki. Dan hal ini didukung oleh berbagai
penelitian.Agama Hindu telah memberikan berbagai jalan demi kelestarian lingkungan antara
lain Tri Hita Karana dan Pemahaman Mahavakya Upanisad sehingga mampu mewujudkan alam
yang harmonis.
5.Khatolik

Kebesaran Tuhan yang Mahaagung bagi karya ciptaan-Nya (dalam artian lingkungan hidup)
tampak dalam Mazmur 104. Perikop ini menggambarkan ketakjuban pemazmur yang telah
menyaksikan bagaimana Tuhan yang tidak hanya mencipta, tapi juga menumbuhkembangkannya
dan terus memelihara ciptaan-Nya. Ayat 13, 16, 18, dan 17 misalnya, menggambarkan pohon-
pohon diberi makan oleh Tuhan, semua ciptaan menantikan makanan dari Tuhan. Yang menarik
adalah bukan hanya manusia yang menanti kasih dan berkat Allah, tapi seluruh ciptaan (unsur
lingkungan hidup). Di samping itu, penonjolan kedudukan dan kekuasaan manusia atas ciptaan
lainnya di sini tidak tampak. Itu berarti bahwa baik manusia maupun ciptaan lainnya tunduk pada
kemahakuasaan Allah. Dalam ayat 30, secara khusus dikatakan: "Apabila Engkau mengirim roh-
Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi." Kata "roh" sering kali dikaitkan
dengan unsur kehidupan, atau hidup itu sendiri. Ini berarti seluruh makhluk ciptaan di alam
semesta ini diberikan unsur kehidupan oleh Tuhan. Ayat ini jelas menunjukkan bahwa bukan
hanya manusia yang diberi kehidupan, tapi juga ciptaan lainnya. Betapa berharganya seluruh
ciptaan di hadapan Tuhan. Roh Allah terus berkarya dan memberikan kehidupan.

Secara singkat dapat disimpulkan bahwa sebagai Pencipta, Allah sesuai rencana-Nya yang agung
telah menciptakan segala sesuatu sesuai dengan maksud dan fungsinya masing-masing dalam
hubungan harmonis yang terintegrasi dan saling memengaruhi antara yang satu dengan yang
lainnya. Jadi, sikap eksploitatif terhadap alam merupakan bentuk penodaan dan perusakan
terhadap karya Allah yang agung itu.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari yang sudah kita lihat di atas maka ada perbedaan hukum di setiap agama namun tetap
memiliki satu tujuan yang sama yaitu untuk terciptanya lingkungan yang sehat agar mudah
menjalani segala aktifitas. Penulis berharap bahwa makalah yang berjudul HUKUM MENJAGA
KEBERSIHAN LINGKUNGAN MENURUT SEGI PANDANG SETIAP AGAMA ini akan
bermanfaat bagi umat manusia.

3.2.Saran

1.Selalu menjaga kebersihan lingkungan

2.Peduli akan kondisi lingkungan


DAFTAR PUSTAKA

https://theprodigiousteam.wordpress.com/2016/06/10/pandangan-agama-budha-dalam-menjaga-
lingkungan-hidup/

https://www.kompas.tv/article/79332/kebersihan-diri-dan-lingkungan-adalah-aspek-utama-
dalam-keimanan-islam#:~:text=Berdasarkan%20ajaran%20islam%2C%20rumah
%20yang,sesuatu%20yang%20buruk%20akan%20terjadi.&text=Dari%20Aisyah%20RA%2C
%20Rasulullah%20bersabda,kamu%20menjadi%20orang%20yang%20bersih.

https://www.jw.org/id/perpustakaan/majalah/g201411/hidup-bersih-kehidupan/

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2016/11/4-pengertian-kesehatan-lingkungan-menurut-
para-ahli-dan-tujuannya.html
https://www.kompasiana.com/ikrar_poerjana/55284c2c6ea83455468b45b7/hindu-dan-
kelestarian-lingkungan

https://misi.sabda.org/gereja_lingkungan_hidup

Anda mungkin juga menyukai