DI SUSUN OLEH :
NAMA : MULIANA
KELAS : KEUANGAN A2
NIM : 1661201243
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang
berjudul “5 Macam Rezeki Yang Berasal Dari Lingkungan Yang Sehat”.
Dari makalah ini semoga dapat memberikan informasi kepada kita semua
bahwa lingkungan yang sehat merupakan suatu penting. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada
semua pihak yang telah berperan tanggung jawab serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Aamiin.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
C. T ujuan................................................................................................................1
BAB II............................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................2
D. Rezeki.................................................................................................................4
BAB III...........................................................................................................................9
PENUTUP.....................................................................................................................9
A. Kesimpulan.........................................................................................................9
B. Saran..................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia memiliki kemampuan mengubah lingkungan sehingga
menimbulkan lingkungan fisik, biologis dan sosial. Hubungan timbal balik antara
masing-masing lingkungan ini dengan manusia berbeda-beda sesuai dengan
hukum yang berlaku dalam masing-masing lingkungan.
Mengapa lingkungan yang bersih dikatakan mampu menjadi sumber rezeki
hal ini dikarenakan Lingkungan yang bersih akan memberikan dampak positif
bagi masyarakat sekitar rezeki tidak hanya di ukur dengan materi ,namun sehat
jasmani dan rohani pun dapat dikatakan sumber rezeki
Lingkungan yang sehat tidak akan menyebabkan masyarakat terkena penyakit
sehingga dapat dikatakan lingkungan yang sehat ialah sumber rezeki
Agama sebagai sumber nilai dapat merubah alam dan lingkungan menjadi
suatu sumber kehidupan dan rezeki yang positif (manfaat) maupun negatif
(madarat). Sebagian ahli pikir mencoba menggunakan Islam sebagai sistem nilai
dan norma untuk memecahkan masalah kehidupan seluruh makhluk di bumi ini
sebagai ungkapan rasa tanggung jawab.
B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan antara lingkungan dan agama
2. Bagaimana contoh rezeki dari alam dan lingkungan yang sehat
3. Bagaimana lingkungan yang sehat dapat mengundang rezeki
C. T ujuan
1. Mengetahui hubungan antara lingkungan dan agama
2. Mengetahui contoh rezeki dari alam dan lingkungan yang sehat
3. Mengetahui bagaimana lingkungan yang sehat dapat mengundang rezeki
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala
sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-
organisme (virus dan bakteri).
Sehat adalah Merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas
dari penyakit tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang
meliputi aspek fisik, emosi social dan spiritual. Perwujudan indifidu yang
diperoleh melalui melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang
lain. Perilaku yang sesuai dengan tujuan perawatan diri yang kompeten
sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas
dan intregitas structural. Jadi bisa di simpulkan, bahwa penegrtian
Lingkungan sehat adalah lingkungan yang terhindar dari hal-hal yang
menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat atau anak-
anak.Menjaga kebersihan lingkungan sangatlah penting karena dengan
menjaga kebersihan lingkungan dapat menjamin anggota keluarga hidup
sehat dan terhindar dari berbagai penyakit
Surat Al An’am ayat 141 -142 Sebagai agama yang rahmatan lil alamin
(kasih bagi alam semesta; surat 21 ayat 107), maka sudah sewajarnya
apabila Islam menjadi pelopor bagi pengelolaan lingkungan sebagai
manifestasi dari rasa kasih bagi alam semesta tersebut. Selain melarang
3
membuat kerusakan di muka bumi, Islam juga mempunyai kewajiban untuk
menjaga lingkungan yang bersih,
D. Rezeki
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rezeki adalah
segala sesuatu pemberian Tuhan yang dipakai untuk memelihara
kehidupan. Dengan demikian, rezeki bukan melulu makanan dan uang.
Masih banyak rezeki yang kita terima bukan berwujud materi atau benda.
Bahkan, menurut Rasulullah, “dua nikmat (rezeki) yang sering dilupakan
kebanyakan orang adalah kesehatan dan kesempatan” (HR Bukhari).
Dalam hidup ini, ada dua jenis rezeki yang diberikan Allah kepada
manusia: rizqi kasbi (bersifat usaha) dan rizqi wahbi (hadiah). Rizqi kasbi
diperoleh lewat jalur usaha dan kerja. Terutama jika menyangkut kekayaan
dunia, rezeki jenis ini tidak mensyaratkan kualitas keimanan penerimanya.
Tidak jarang kita jumpai orang yang ingkar kepada Allah tetapi hidupnya
sukses.
Selain sebagai hasil kerja, karena rizqi kasbi memang berasal dari
sifat rahman atau pemberian Allah. Rumusnya, siapa mau berusaha, dia
akan dapat. Karena itu, rezeki berupa kekayaan dunia tidak selalu
mencerminkan cinta Allah kepada pemiliknya. Juga karena kekayaan harta
memang tidak bernilai di hadapan Allah. “Sekiranya bobot kenikmatan dunia
di sisi Allah seberat sayap nyamuk, maka Dia tidak akan memberi minum
kepada orang kafir meski hanya seteguk air” (HR Tirmidzi).
Lain dari itu adalah rizqi wahbi. Rezeki ini datangnya di luar prediksi
pikiran manusia. Kadang malah tidak memerlukan jerih payah. Pegawai
rendahan bisa saja memiliki harta melimpah. Kiai desa yang miskin papa
mendadak mendapatkan biaya haji dari pemerintah. Itulah rizqi wahbi.
Perolehannya lebih karena sifat rahim atau kasih sayang Allah.
Itulah kenapa yang paling berpeluang mendapatkan rizqi wahbi
adalah hamba yang bertakwa. Kesuksesan orang bertakwa itu lebih
ditentukan oleh kualitas keimanannya daripada profesinya. “Barangsiapa
yang bertakwa kepada Allah, Dia akan memberinya jalan keluar. Dan
memberinya rezeki dari arah yang tidak dia sangka-sangka. Dan
4
barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan
keperluannya” (QS At-Thalaq: 2-3).
Seolah mengonfirmasi ayat di atas, Rasulullah bahkan menyatakan,
istighfar secara rutin dapat mengundang rezeki dari arah yang tidak kita
duga. “Barangsiapa melanggengkan istighfar, Allah akan melapangkan
kegalauannya, memberikan solusi atas kerumitannya, dan memberikan
rezeki dari arah yang tidak dia sangka sebelumnya” (HR Ibnu Majah).
Tetapi, sekali lagi, rezeki bukan melulu harta. Hidup dijauhkan dari
kemaksiatan adalah rezeki. Juga gairah untuk beribadah. Kemudahan
menyerap ilmu jelas rezeki. Kesempatan beraktualisasi diri juga rezeki. Dan
termasuk rezeki adalah ketika kita dihidupkan dalam lingkungan yang baik.
Apalagi memiliki keluarga sakinah. Banyak orang stress akibat ditimpa
problem keluarga. Seperti diingatkan Allah, “Wahai orang-orang beriman,
sungguh di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh
bagimu. Maka berhati-hatilah terhadap mereka” (QS At-Taghabun: 14).
Ayat di atas jelas menegaskan bahwa istri dan anak potensial
membuat hidup manusia merana. Harta yang melimpah tidak mampu
menghapus duka ketika badai rumah tangga melanda. Begitu juga ketika
penyakit mendera. Hidup kehilangan gairah. Berpenampilan serba mewah
tetapi hati selalu berselimut duka.
5
pula manusia sebagai khalifah dimuka bumi sudah sepatutnya menjaga dan
memanfaatkannya sesuai anjuran Allah.
Merusak hutan sama saja dengan merusak mata pencaharian para
pengrajin / pembuat kerajinan dari kayu dan orang orang yang memanfaatkan
sumberdaya hutan , Rezeki yang diperoleh dari pelestarian hutan akan lebih
berkah dibanding hanya mengeksploitasi ,merusak,dan menggundulinya
tanpa ada tindakan untuk memperbaiki dan melestarikan kembali. Tentunya
Allah akan sangat marah ketika manusia hanya mampu merusak alam
ciptaannya.
6
Rezeki dari langit yang dimaksud adalah turunnya air hujan Hujan, yang
dinyatakan misalnya dalam firman-Nya (51:22):
“Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezkimu dan terdapat (pula) apa yang
dijanjikan kepadamu.”
Hujan menyuburkan tanah, dari tanah yang subur manusia bisa memperoleh
berbagai produk antara lain untuk makanan dan berbagai macam keperluan
mereka lainnya. Kembali kepada persoalan bagaimana cara Allah
memberikan rezeki kepada manusia.
7
manasaja dan dari arah yang tidak di sangka sangka termasuk dari sesama
manusia penilaian manusia tentang kebersihan berbeda beda ,lingkungan
rumah yang bersih dan sehat akan mengundang dan menciptakan
kenyamanan sehingga orang lain akan tertarik dan betah tinggal di rumah kita
tentu saja semakin banyak yang berkunjung akan memperbesar
kemungkinan datangnya rezeki .
Lingkungan rumah yang bersih menjadi tanda bahwa sang pemilik
merupakan orang yang rajin dan tekun serta menerapkan kaidah kaidah
agama dalam hidupnya dan bersih sehingga orang orang tidak takut
berkunjung karena menurunnya resiko terkena penyakit . Rezeki yang datang
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
konsep kebersihan dan kesehatan lingkungan dalam hadis sama dengan
konsep etika lingkungan biosentrisme yaitu teori yang memandang setiap
kehidupan dan makhluk hidup mempunyai nilai dan berharga sehingga manusia
memiliki kewajiban moral terhadap lingkungan.
Lingkungan sehat menjadi sumber rezeki dalam agama islam manusia
telah ditugaskan untuk menjadi khalifah dimuka bumi agar senantiasa menjaga
dan merawat kebersihan lingkungan jika lingkungan bersih dan sehat maka
rezeki akan datang sebaliknya jika lingkungan kotor dan tidak sehat serta terjadi
kerusakan di muka bumi maka Allah SWT Akan murka dan rezeki menjadi sulit
di dapat.
B. Saran
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan
waktunya.Saya pun sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata baik,untuk itu saya berharap kritik dan saran yang membangun dari
pembaca agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
9
DAFTAR PUSTAKA
10