Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH DASAR KESEHATAN REPRODUKSI

Dampak Kesehatan Lingkungan Fisik, Kimia, dan Biologi Terhadap


Kesehatan Reproduksi Laki-Laki dan Perempuan
Dosen Pengampu: Nur Asiah, S.KM.,M.Kes

Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
Astri Andriyani 2005015038
Dinda Ayu Pitaloka 2005015052
Farinda Nur Andini 2005015124
Gina Nur Baetti 2005015133
Riska Apri Aulia P 2005015151

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR HAMKA


FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN
PRODI KESEHATAN MASYARAKAT
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji atas kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada seluruh umat manusia, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
dengan tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, kami tidak akan mampu
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan
kepada Nabi besar Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Kami mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, sehingga makalah berjudul “Dampak Kesehatan Lingkungan Fisik, Kimia, dan
Biologi Terhadap Kesehatan Reproduksi Laki-Laki dan Perempuan” dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Dasar Kesehatan Reproduksi.
Kami berharap makalah tentang dampak kesehatan lingkungan fisik, kimia, dan biologi
terhadap kesehatan reproduksi laki-laki dan perempuan dapat menjadi referensi bagi
pembaca dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

Kami menyadari makalah ini masih banyak penyempurnaan karena kesalahan dan
kekurangan. Kami terbuka terhadap keritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih
baik. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, kami mohon maaf yang sebesar-besar-
Nya.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan berguna untuk pembaca agar mendapat ilmu.

Jakarta, November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................................1
1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Lingkungan fisik, kimia dan biologi...........................................................................3
2.2 Kesehatan Reproduksi.................................................................................................3
2.3 Dampak Gender terhadap Kesehatan..........................................................................4
2.4 Dampak Lingkungan Fisik, Kimia dan Biologi terhadap Kesehatan Reproduksi
Laki-Laki dan Perempuan......................................................................................................8
BAB III PENUTUP..................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................iii

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lingkungan adalah seluruh aspek hidup dan kehidupan di sekitar kita. Dunia
sedang dihadapkan oleh berbagai macam istilah menyangkut kepentingan hidup manusia
di atas bumi. Pada 1970, negara-negara maju telah memperkenalkan istilah sustain
economics, yaitu upaya dan strategi pembangunan ekonomi yang fokus untuk mengejar
laju pertumbuhan ekonomi negara. Namun, hasilnya tidak begitu memuaskan semua
pihak termasuk juga modifikasi pembangunan ekonomi yang bertujuan memperbaiki
nasib manusia tidak selalu berhasil dengan baik.
Lingkungan ekonomi atau fisik adalah lingkungan rumah dan halaman sekitarnya
atau lingkungan tempat tinggal keluarga yang sekaligus tempat usaha atau lingkungan
fisik keluarga. Sedangkan, lingkungan sosial adalah interaksi sosial antara anak dan
orangtua, keluarga atau orang sekitarnya, serta hubungan antar keluarga dalam
masyarakat. Permasalahan kesehatan lingkungan seperti perumahan, penyediaan air
bersih, sampah, jamban, limbah, vektor, makanan, dan pencemaran udara, tanah,
kebisingan, serta radiasi tidak bisa dilepaskan dari timbulnya penyakit berbasis
lingkungan (PBL) terhadap perempuan.
Lingkungan yang tidak sehat ditandai dengan air yang kotor dengan ciri-ciri, air
berwarna, berbau, dan berasa. Sungai yang airnya kotor akan sangat berbahaya jika
dikonsumsi, digunakan untuk mandi, mencuci pakaian, dan mencuci alat masak karena
dapat mengganggu kesehatan. Penggunaan air yang sudah tercemar salah satu faktor
terjadinya keputihan.
Berdasarkan uraian diatas, kami akan membahas lebih lanjut mengenai dampak
lingkungan terhadap kesehatan reproduksi laki-laki dan perempuan pada makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu lingkungan fisik, kimia, dan biologi?
2. Apa itu Kesehatan reproduksi?
3. Bagaimana dampak gender terhadap Kesehatan?
4. Bagaimana dampak lingkungan fisik, kimia, dan biologi terhadap kesehatan
reproduksi laki-laki dan perempuan?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui lingkungan fisik, kimia dan biologi
2. Untuk mengetahui kesehatan reproduksi
3. Untuk mengetahui dampak gender terhadap kesehatan
4. Untuk mengetahui dampak lingkungan fisik, kimia dan biologi terhadap kesehatan
reproduksi laki-laki dan perempuan

1
2

1.4 Manfaat Penulisan


1. Bagi penulis, dapat mengetahui kemampuan dan potensi dalam membuat makalah,
dan dapat mengetahui dampak lingkungan terhadap kesehatan reproduksi laki-laki
dan perempuan
2. Bagi pembaca, dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai topik yang
dibahas pada makalah ini
BAB II
PEMBAHASAN

3. Lingkungan fisik, kimia dan biologi


Penggunaan istilah “lingkungan” sering kali digunakan secara bergantian
dengan istilah “lingkungan hidup”. Kedua istilah tersebut meskipun secara harfiah
dapat dibedakan, tetapi pada umumnya digunakan dengan makna yang sama, yaitu
lingkungan dalam pengertian yang luas, yang meliputi lingkungan fisik, kimia,
maupun biologi (lingkungan hidup manusia, lingkungan hidup hewan dan lingkungan
hidup tumbuhan). Lingkungan hidup juga memiliki makna yang berbeda dengan
ekologi, ekosistem, dan daya dukung lingkungan.
Kesehatan Reproduksi ini berhubungan dengan lingkungan, karena lingkungan
berperan penting dalam mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan
manusia.
a. Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik atau anorganik, yaitu lingkungan yang terdiri dari gaya
kosmik dan fisiogeografis seperti tanah, udara, air, laut, radiasi, gaya tarik,
ombak, dan sebagainya.
b. Lingkungan Kimia
Lingkungan kimia yaitu bahan kimia yang mencemari lingkungan atau polutan
seperti, Benda-benda kimia, Gas, Minyak Bumi, Sianida, Metal, Roket,
Rodentisida, Pestisida, dan Insektisida.
c. Lingkungan Biologi
Lingkungan biologi adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia yang
berupa organisme hidup lainnya selain dari manusia sendiri, binatang,
tumbuhan-tumbuhan, jasad renik (plankton), dan lain-lain
4. Kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara menyeluruh mencakup
fisik, mental, dan kehidupan sosial, yang berkaitan dengan alat, fungsi serta proses
reproduksi. Upaya untuk menuju reproduksi sehat sudah harus dimulai paling tidak
pada usia remaja.Remaja harus dipersiapkan baik pengetahuan, sikap maupun
tindakannya kearah pencapaian reproduksi yang sehat. Kelompok remaja menjadi
perhatian karena jumlah mereka yang besar dan rentan serta mempunyai risiko
gangguan terhadap kesehatan reproduksi. Sebagai pengenalan terhadap kesehatan
reproduksi dasar, remaja harus mengetahui beberapa hal di bawah ini:
1. Pengenalan tentang proses, fungsi, dan sistem alat reproduksi
2. Mengetahui penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya, serta
dampaknya pada kondisi kesehatan organ reproduksi
3. Mengetahui dan menghindari kekerasan seksual
4. Mengetahui pengaruh media dan sosial terhadap aktivitas seksual

3
4

5. Mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi, terutama membentuk


kepercayaan diri dengan tujuan untuk menghindari perilaku berisiko.
5. Dampak Gender terhadap Kesehatan
Secara umum gender dapat didefinisikan sebagai perbedaan peran, kedudukan
dan sifat yang dilekatkan pada kaum laki-laki maupun perempuan melalui konstruksi
secara sosial maupun kultural (Nurhaeni, 2009). Gender adalah perbedaan peran dan
tanggung-jawab sosial bagi perempuan dan laki-laki yang dibentuk oleh budaya. Jadi
Gender timbul sebagai akibat konstruksi sosial, sehingga dapat berbeda pada suatu
budaya dengan budaya yang lain, dan dan dari waktu ke waktu, sehingga dapat
berubah dan/atau diubah bila diinginkan.
Ketimpangan gender juga mempunyai pengaruh besar terhadap kesehatan laki-
laki dan perempuan, terutama dalam kesehatan reproduksi. Pengaruh tersebut semakin
terasa karena:
1. Masalah kesehatan reproduksi dapat terjadi sepanjang siklus hidup manusia
misal masalah inses yang terjadi pada masa anak-anak dirumah, masalah
pergaulan bebas , kehamilan remaja.
2. Perempuan lebih rentan dalam menghadapi resiko kesehatan reproduksi
seperti kehamilan, melahirkan, aborsi tidak aman dan pemakaian alat
kontrasepsi. Karena struktur alat reproduksi yang rentan secara sosial atau
biologis terhadap penularan IMS termasuk HIV&AIDS.
3. Masalah kesehatan reproduksi tidak terpisah dari hubungan laki-laki dan
perempuan. Namun keterlibatan, motivasi serta partisipasi laki-laki dalam
kespro dewasa ini sangat kurang.
4. Laki-laki juga mempunyai masalah kesehatan reproduksi, khusunya berkaitan
dengan IMS, HIV & AIDS. Karena itu dalam menyusun strategi untuk
memperbaiki kespro harus dipertimbangkan pula kebutuhan, kepedulian dan
tanggung jawab laki-laki.
5. Perempuan rentan terhadap kekerasan dalam rumah tangga (kekerasan
domestik) atau perlakuan kasar yang bersumber pada ketidak setaraan gender.
Kesehatan reproduksi lebih banyak dikaitkan dengan urusan perempuan
seperti KB.
6. Di bidang keluarga berencana (KB) ketimpangan gender sangat menonjol
terutama dalam penggunaan alat kontrasepsi. Dewasa ini pemakaian alat
kontrasespsi lebih banyak menyasar perempuan.
 Dampak Gender terhadap Kesehatan Reproduksi, Meliputi :
a. Perjalanan Penyakit pada Laki-Laki dan Perempuan
Perjalanan penyakit dimulai dengan terpaparnya individu sebagai penjamu
yang rentan (suseptibel) oleh agen kausal. Paparan (exposure) adalah kontak atau
kedekatan (proximity) dengan sumber agen penyakit. Konsep paparan berlaku
untuk penyakit infeksi maupun non-infeksi. Jika terdapat tempat penempelan
(attachment) dan jalan masuk sel (cell entry) yang tepat maka paparan agen
infeksi dapat menyebabkan invasi agen infeksi dan terjadi infeksi. Agen infeksi
5

melakukan multiplikasi yang mendorong terjadinya proses perubahan patologis,


tanpa penjamu menyadarinya.
Periode waktu sejak infeksi hingga terdeteksinya infeksi melalui tes
laboratorium/ skrining disebut “window period”. Dalam “window period”
individu telah terinfeksi, sehingga dapat menularkan penyakit, meskipun infeksi
tersebut belum terdeteksi oleh tes laboratorium. Implikasinya, tes laboratorium
hendaknya tidak dilakukan selama “window period”, sebab infeksi tidak akan
terdeteksi. Contoh, antibodi HIV (human immuno-deficiency virus) hanya akan
muncul 3 minggu hingga 6 bulan setelah infeksi.
Selanjutnya berlangsung proses promosi pada tahap preklinis, yaitu
keadaan patologis yang ireversibel dan asimtomatis ditingkatkan derajatnya
menjadi keadaan dengan manifestasi klinis. Melalui proses promosi agen kausal
akan meningkatkan aktivitasnya, masuk dalam formasi tubuh, menyebabkan
transformasi sel atau disfungsi sel, sehingga penyakit menunjukkan tanda dan
gejala klinis.
Waktu yang diperlukan mulai dari paparan agen kausal hingga timbulnya
manifestasi klinis disebut masa inkubasi (penyakit infeksi) atau masa laten
(penyakit kronis). Pada fase ini penyakit belum menampakkan tanda dan gejala
klinis, disebut penyakit subklinis (asimtomatis). Masa inkubasi bisa berlangsung
dalam hitungan detik pada reaksi toksik atau hipersentivitas.
Selanjutnya terjadi inisiasi penyakit klinis. Pada saat ini mulai timbul
tanda (sign) dan gejala (symptom) penyakit secara klinis, dan penjamu yang
mengalami manifestasi klinis disebut kasus klinis. Gejala klinis paling awal
disebut gejala prodromal. Selama tahap klinis, manifestasi klinis akan
diekspresikan hingga terjadi hasil akhir/ resolusi penyakit, baik sembuh, remisi,
perubahan beratnya penyakit, komplikasi, rekurens, relaps, sekuelae, disfungsi
sisa, cacat, atau kematian.
b. Faktor Resiko Penyakit pada Laki-Laki dan Perempuan
1. Faktor Resiko pada Laki-Laki
 Impotensi

Impotensi atau yang juga dikenal dengan disfungsi ereksi


adalah kondisi ketika penis tidak bisa mengeras (ereksi) secara
optimal. Disfungsi ereksi memiliki beberapa bentuk, seperti tidak
bisa ereksi, kesulitan mempertahankan ereksi, hingga bisa ereksi
tapi penis kurang keras. Alhasil, pria jadi kesulitan untuk
melakukan penetrasi saat berhubungan seksual. Kondisi ini bisa
terjadi seiring bertambahnya usia pria. Akan tetapi, seorang pria
juga bisa mengalami impotensi karena mengalami kondisi
psikologis dan riwayat medis tertentu, gangguan hormon,
kerusakan saraf di penis, hingga kelebihan berat badan.
6

 Anorgasmia

Dalam beberapa kasus, pria mungkin tidak bisa mencapai


orgasme meski sudah mendapatkan stimulasi yang memadai.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari masalah
hormonal atau penyakit saraf di sekitar alat reproduksi pria. Selain
itu, riwayat penyakit seperti diabetes juga bisa membuat kondisi ini
lebih mungkin terjadi.

 Infeksi Menular Seksual

Berbagai infeksi menular seksual dapat memengaruhi alat


reproduksi pria. Penyakit menular seksual ini termasuk kutil
kelamin, klamidia, gonore, sifilis, dan herpes genital.
Buang air kecil yang menyakitkan, keluarnya cairan yang
tidak biasa dari penis, hingga penis terasa nyeri terus-terus
merupakan berbagai gejala khas dari infeksi menular seksual yang
perlu Anda waspadai.

 Gairah Seksual Rendah


Gairah seks rendah pada pria digambarkan sebagai sebuah
kondisi terjadinya penurunan minat seseorang terhadap aktivitas
seksual. Meski bisa terjadi seiring bertambahnya usia, gairah
seksual rendah juga bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti
gaya hidup tidak sehat, riwayat penyakit tertentu, atau pengaruh
hormon.
 Penyakit dan Kondisi Lainnya

Jika Anda tidak menjaga kebersihan organ intim ini dengan


baik dan benar, maka Anda lebih rentan terkena berbagai infeksi.
Salah satunya infeksi jamur pada penis yang dapat menimbulkan
ruam kemerahan dan bercak putih pada penis. Kulit dan kepala
penis juga bisa mengalami peradangan dan menimbulkan rasa
nyeri. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan balanitis.
Balanitis dapat menyebabkan rasa sakit dan keluarnya kotoran dari
penis yang berbau busuk. Kondisi ini cenderung lebih sering terjadi
pada pria yang tidak disunat. Selain itu, pria juga bisa mengalami
penis bengkok, yang dalam istilah medis disebut penyakit
Peyronie. Penyakit Peyronie adalah masalah pada penis yang
disebabkan oleh jaringan parut, atau disebut plak, yang terbentuk di
dalam penis. Penyakit ini dapat membuat penis bengkok ke atas
atau ke samping. Kebanyakan pria dengan penyakit Peyronie masih
bisa berhubungan seks. Akan tetapi, mungkin terasa sangat sulit
dan menyakitkan.
7

2. Faktor Resiko pada Perempuan


 Endometriosis
Endometriosis terjadi saat jaringan yang seharusnya
melapisi dinding rahim, tumbuh di luar rahim. Sebagai contoh,
jaringan ini tumbuh pada indung telur, belakang rahim, atau
kandung kemih. Masalah kesehatan reproduksi tidak bisa Anda
sepelekan. Bila terlanjur buruk dan kondisinya sudah parah, Anda
bisa mengalami masalah kesuburan yang membuat susah hamil.
Sebagai langkah pencegahan, Anda perlu mengetahui berbagai
penyakit sistem reproduksi yang sering wanita alami.Endometriosis
terjadi saat jaringan yang seharusnya melapisi dinding rahim,
tumbuh di luar rahim. Sebagai contoh, jaringan ini tumbuh pada
indung telur, belakang rahim, atau kandung kemih. Kondisi ini
menyebabkan rasa nyeri di perut, punggung, perdarahan berat saat
menstruasi, dan ketidaksuburan.
 PCOS (sindrom polikistik ovarium)

Masalah kesehatan reproduksi pada wanita yang satu ini


dapat menyebabkan Anda sulit hamil. PCOS dapat memicu
ketidakseimbangan hormon yang dapat memengaruhi ovulasi.
Kondisi ini menyebabkan indung telur membesar dan
menumbuhkan banyak kista di dalamnya. Sindrom polisistik
ovarium umumnya timbul pertama kali pada saat remaja.

 Penyakit menular seksual (PMS)

Penyakit menular seksual merupakan salah satu gangguan


pada sistem reproduksi yang bisa wanita alami. Masalah kesehatan
ini bisa terjadi karena berhubungan seks dengan seseorang yang
terinfeksi. Penyebab utama penyakit menular seksual adalah
bakteri, parasit, dan virus.

 Kanker ginekologi

Sel kanker bisa tumbuh di mana saja pada tubuh, termasuk


sekitar rahim, leher rahim, indung telur, atau vagina. Kanker
ginekologi adalah penyakit yang berada pada sistem reproduksi
wanita. Ada lima jenis kanker ginekologi, yaitu serviks, ovarium,
rahim, vagina, dan vulva.

 Human Immunodeficiency Virus (HIV)

HIV adalah penyakit sistem reproduksi yang memengaruhi


sel tertentu dari sistem kekebalan tubuh. Seiring berjalannya waktu,
HIV bisa menghancurkan banyak sel, sampai tubuh tidak bisa
8

melawan infeksi. HIV adalah virus yang bisa menyebabkan


sindrom defisiensi imun atau AIDS. HIV dan AIDS adalah
penyakit berbeda. AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV
ketika sistem kekebalan penderitanya sudah sangat parah.
6. Dampak Lingkungan Fisik, Kimia dan Biologi terhadap Kesehatan Reproduksi
Laki-Laki dan Perempuan
a. Dampak Lingkungan Fisik Terhadap Kesehatan Reproduksi
Polusi udara merupakan sebuah pencemaran yang disebabkan oleh
aktivitas manusia seperti pencemaran yang berasal dari pabrik, kendaraan
bermotor, asap rokok dan peristiwa alam seperti kebakaran hutan dan
letusan gunung berapi.
1) Dampak Bagi Perempuan :
 Paparan Polusi udara dengan kandungan partikel dan gas
nitrogen dioksida dapat menurunkan cadangan ovarium pada
perempuan.
 Polusi udara juga dapat menyebabkan penurunan hormone
AMH yang dapat mempengaruhi jumlah folikel ovarium
 Partikel-partikel logam berat mengandung logam berat yang
dapat mengganggu sistem hormone yang mempengaruhi
kualitas dalam ovum
2) Dampak Bagi laki-laki : Partikel-partikel logam berat pada
polutan dapat mengganggu sistem hormone yang mempengaruhi
kualitas dalam sperma

b. Dampak lingkungan kimia terhadap kesehatan reproduksi.


Bahan Kimia atau yang disebut dengan Toksisitas Reproduksi merupakan
efek yang merugikan fungsi seksual dan fertilitas perempuan dan laki-laki
sekaligus mengganggu perkembangan normal baik sebelum maupun
sesudah lahir.
1) Dampak Bagi Perempuan :
 Bahan Kimia Karbon Disulfida (CS2) digunakan pada
berbagai industri, seperti pabrik karet atau bahan rayon
yang dapat menyebabkan gangguan mentruasi pada
perempuan
 Bahan Kimia Benzena (C6H6) bahan pembuatan plastik,
bahan peledak, tinta, zat pewarna, karet sintetik, nilon dan
detergen dapat menyebabkan Abortus Spontan pada ibu
hamil dan juga mengakibatkan gangguan menstruasi.
 Bahan Kimia Merkuri merupakan bahan campuran
kosmetik yang daoat menyebabkan penurunan kesuburan,
Cerebral pasly maupun retardasi mental
9

2) Dampak Pada Laki-Laki :


 Karbon Disulfida (CS2) pada laki-laki dapat menyebabkan
efek buruk terhadap kualitas sperma.
 Endocrine-Disrupting Chemicals atau EDCs. Bahan kimia
yang juga banyak terdapat dalam makanan berlemak, cat,
bahan plastik, pestisida dan produk sampingan dari
pengolahan industri tersebut ternyata memberikan efek
samping negatif bagi pria. Studi telah membuktikan bahwa
ada hubungan antara EDCs dengan masalah reproduksi
pria, yaitu kualitas air mani yang rendah dan bawaan
ketidaknormalan alat kelamin.
c. Dampak lingkungan biologi terhadap kesehatan reproduksi.
Faktor biologis yaitu cacat sejak lahir, cacat pada saluran
reproduksi pasca penyakit menular seksual. Dampak biologi meliputi : gizi
buruk kronis, kondisi anemia dan energi kronis, kelainan bawaan organ
reproduksi, kelainan akibat radang panggul, infeksi lain atau keganasan
dan pertumbuhan yang terhambat pada remaja perempuan yang dapat
mengakibatkan panggul sempit dan resiko untuk melahirkan bayi berat
lahir rendah di kemudian harI.
10

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara menyeluruh mencakup fisik,
mental, dan kehidupan sosial, yang berkaitan dengan alat, fungsi serta proses reproduksi.
Kesehatan Reproduksi ini berhubungan dengan lingkungan, karena lingkungan berperan
penting dalam mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia. Lingkungan
dibagi menjadi 3 yaitu, lingkungan fisik, lingkungan kimia, dan lingkungan biologi. Masing-
masing lingkungan memiliki dampaknya tersendiri bagi kesehatan reproduksi. Dampak dari
Lingkungan Fisik contohnya Air yang tercemar/bersih bisa menyebabkan Vulvovaginitis atau
radang pada vagina, keputihan abnormal, dermatitis kontak alergi atau iritan dan infeksi
saluran kemih. Dampak dari lingkungan kimia adalah zat-zat kimia seperti pestisida dapat
menyebabkan gangguan reproduksi baik pria maupun wanita. Pada pria, pestisida dapat
menyebabkan gangguan hormone yang kemudian bisa mengakibatkan penurunan produksi
sperma. Dampak Biologi ini terjadi karena faktor perilaku, agent penyakit atau bahkan karena
sudah cacat dari lahir. Contohnya seperti, cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit
menular seksual, gizi buruk, infekasi alat reproduksi lainnya.
Dampak gender terhadap kesehatan meliputi perjalanan penyakit dan faktor resiko
penyakit. Perjalanan penyakit dimulai dengan terpaparnya individu sebagai penjamu yang
rentan (suseptibel) oleh agen kausal. Jika terdapat tempat penempelan (attachment) dan jalan
masuk sel (cell entry) yang tepat maka paparan agen infeksi dapat menyebabkan invasi agen
infeksi dan terjadi infeksi. Jika individu telah terinfeksi, individu tsb dapat menularkan
penyakit. Selanjutnya berlangsung proses promosi pada tahap preklinis. Melalui proses
promosi agen kausal akan meningkatkan aktivitasnya, masuk dalam formasi tubuh,
menyebabkan transformasi sel atau disfungsi sel, sehingga penyakit menunjukkan tanda dan
gejala klinis. Selanjutnya terjadi inisiasi penyakit klinis. Pada saat ini mulai timbul tanda
(sign) dan gejala (symptom) penyakit secara klinis.
DAFTAR PUSTAKA

Ampa, A.T. (2010) DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNGAN TERHADAP PEREMPUAN


DAN ANAK. Diakses pada 5 November 2021 dari http://ejournal.uin-
malang.ac.id/index.php/egalita/article/view/1996/pdf
LANDASAN PEMIKIRAN PERIMBANGAN PENERAPAN SANKSI PIDANA DALAM UU
NO 32 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP DIHUBUNGKAN DENGAN ASAS SUBSIDIARITAS HUKUM PIDANA. Diakses
Pada 5 November 2021 http://repository.unpas.ac.id/33706/1/J.%20BAB%20II.pdf
Diakses Pada 5 November 2021 https://www.alodokter.com/komunitas/topic/bahaya-apa-
yang-terjadi
Diakses Pada 5 November 2021 https://www.alodokter.com/sedekat-inilah-pestisida-dengan-
kita
Diakses Pada 5 November 2021 http://repository.uin-suska.ac.id/21381/7/7.%20BAB
%20II.pdf
Diakses Pada 6 November 2021 https://komunita.id/2017/01/06/pahami-kespro-laki-laki-
gender-dalam-kesehatan-reproduksi/
Kemkes. (2018). Pentingnya Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi. Diakses pada 6
November 2021 dari https://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-menjaga-kebersihan-alat-
reproduksi
Murti, B. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT. Diakses pada 7 November 2021 dari
https://fk.uns.ac.id/static/materi/Riwayat_Alamiah_Penyakit_-_Prof_Bhisma_Murti.pdf
Diakses Pada 7 November 2021 https://www.halodoc.com/artikel/polusi-udara-bisa-
sebabkan-kemandulan
Diakses Pada 7 Novemvber 2021 https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-
1208938/bahan-kimia-bisa-ganggu-alat-reproduksi-pria

iii

Anda mungkin juga menyukai