Anda di halaman 1dari 11

KIMIA KESEHATAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sains Dasar

DOSEN PENGAJAR :
Diky Hidayat, S.Si, M.Sc

DISUSUN OLEH:
Ahmad Isro
NPM. 1917011053

Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lampung
Jl. Prof. Dr. Ir. Sumantri Brojonegoro, RW. No: 1, Gedong Meneng, Kec. Rajabasa, Kota
Bandar Lampung, Lampung 35141

2020

1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya diberikan kemudahan dan kelancaran
dalam menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul :

KIMIA KESEHATAN
Saya menyadari bahwa terselesaikannya makalah ini bukanlah semata-
mata karena usaha dan kerja keras saya sendiri, akan tetapi mendapatkan bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.


2. Kedua orang tua, yang selalu memberi semangat dan dukungan dalam
penyelesaian makalah ini.
3. Bapak Diky Hidayat,S.Si, M.Sc, selaku dosen kimia dasar I fakultas
matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas lampung.
4. Seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini yang
tidak bisa disebutkan satu persatu.

Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu saya memohon maaf apabila terdapat kesalahan. untuk itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diperlukan demi pendekatan
kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 16 April 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................................3
2.1. Pengertian Kesehatan Reproduksi......................................................................3
2.2. Hak yang Terkait Dengan Kesehatan Reproduksi..............................................3
BAB III. PENUTUP.........................................................................................................6
A. Kesimpulan............................................................................................................6
B. Saran......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8

ii
BAB I.
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era


globalisasi sekarang ini sangat mendukung dalam kehidupan
manusia di Indonesia bahkan di dunia, penemuan yang setiap
waktu terjadi dan para peneliti terus berusaha dalam penelitiannya
demi kemajuan dan kemudahan dalam beraktivitas. Ilmu
kedokteran khususnya ilmu kesehatan pun begitu cepat bekembang
mulai dari peralatan ataupun teori sehingga mendorong para
pengguna serta spesialis tidak mau ketinggalan untuk bisa memiliki
dan memahami wawasan serta ilmu pengetahuan tersebut.
Terkait ilmu kesehatan dalam hal ini, yaitu kesehatan
reproduksi banyak sekali teori-teori serta keilmuan yang harus
dimiliki oleh para pakar atau spesialis kesehatan
reproduksi.Wilayah keilmuan tersebut sangat penting dimiliki demi
mengemban tugas untuk bisa menolong para pasien yang mana
demi kesehatan, kesejahteraan dan kelancaran pasien dalam
menjalanakan kodratnya sebagai perempuan.Pengetahuan
kesehatan reproduksi bukan saja penting dimiliki oleh para bidan
atau spesialais tetapi sangat begitu penting pula dimiliki khususnya
oleh para istri-istri atau perempuan sebagai ibu atau bakal ibu dari
anak-anaknya demi kesehatan, dan kesejahteraan meraka. 
Untuk itu, penulis dalam makalah ini bermaksud ingin
memberikan beberapa pengertian yang mudah-mudahan makalah
ini bermanfaat untuk khalayak pembaca khususnya para
perempuan.Oleh karena itu penulis mengambil judul pada makalah
ini, yaitu “KESEHATAN REPRODUKSI”.

1
1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan disajikan sebagai berikut:


- Apa pengertian Kesehatan Reproduksi?
- Apa saja Hak yang terkait dengan Kesehatan Reproduksi?

1.3. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini,


yaitu:
- Untuk mengetahui pengertian Kesehatan Reproduksi.
- Untuk mengetahui hak yang terkait dengan Kesehatan Reproduksi.

2
BAB II.
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kesehatan Reproduksi

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial


yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis (UU No. 23 Tahun 1992). Definisi ini sesuai dengan WHO,
kesehatan tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik, tetapi juga
kesehatan mental dan sosial, ditambahkan lagi (sejak deklarasi Alma Ata-
WHO dan UNICEF) dengan syarat baru, yaitu: sehingga setiap orang akan
mampu hidup produktif, baik secara ekonomis maupun sosial
Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental,
dan sosial yang utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau
kelemahan dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi
dan fungsi-fungsi serta proses-prosesnya.Kesehatan reproduksi berarti
bahwa orang dapat mempunyai kehidupan seks yang memuaskan dan
aman, dan mereka memiliki kemampuan untuk bereproduksi dan
kebebasan untuk menentukan keinginannya, kapan dan frekuensinya.

2.2. Hak yang Terkait Dengan Kesehatan Reproduksi


Membicarakah kesehatan reproduksi tidak terpisahkan dengan soal
hak reproduksi, kesehatan seksual dan hak seksual. Hak reproduksi adalah
bagian dari hak asasi yang meliputi hak setiap pasangan dan individual
untuk memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab jumlah, jarak, dan
waktu kelahiran anak, serta untuk memiliki informasi dan cara untuk
melakukannya.

1. Kesehatan Seksual
Kesehatan seksual yaitu suatu keadaan agar tercapai kesehatan
reproduksi yang mensyaratkan bahwa kehidupan seks seseorang itu

3
harus dapat dilakaukan secara memuaskan dan sehat dalam arti
terbebas dari penyakit dan gangguan lainnya.Terkait dengan ini adalah
hak seksual, yakni bagian dari hak asasi manusia untuk memutuskan
secara bebas dan bertanggungjawab terhadap semua hal yang
berhubungan dengan seksualitas, termasuk kesehatan seksual dan
reproduksi, bebas dari paksaan, diskriminasi dan kekerasan.
2. Prinsip Dasar Kesehatan Dalam Hak Seksual dan Reproduksi.
a. Bodily integrity, hak atas tubuh sendiri, tidak hanya terbebas
dari siksaan dan kejahatan fisik, juga untuk menikmati potensi
tubuh mereka bagi kesehatan, kelahiran dan kenikmatan seks
aman.
b. Personhood, mengacu pada hak wanita untuk diperlakukan
sebagai aktor dan pengambilan keputusan dalam masalah
seksual dan reproduksi dan sebagai subyek dalam kebijakan
terkait.
c. Equality, persamaan hak antara laki-laki dan perempuan dan
antar perempuan itu sendiri, bukan hanya dalam hal
menghentikan diskriminasi gender, ras, dan kelas melainkan
juga menjamin adanya keadilan sosial dan kondisi yang
menguntungkan bagi perempuan, misalnya akses terhadap
pelayanan kesehatan reproduksi.
d. Diversity, penghargaan terhadap tata nilai, kebutuhan, dan
prioritas yang dimiliki oleh para wanita dan yang didefinisikan
sendiri oleh wanita sesuai dengan keberadaannya sebagai
pribadi dan anggota masyarakat tertentu.
e. Ruang lingkup kesehatan reproduksi sangat luas yang
mengacakup berbagai aspek, tidak hanya aspek biologis dan
permasalahannya bukan hanya bersifat klinis, akan tetapi non
klinis dan memasuki aspek ekonomi, politik, dan sosial-
budaya. Oleh karena aitu diintroduksi pendekatan
interdisipliner (meminjam pendekatan psikologi, antropologi,
sosiologi, ilmu kebijakan, hukum dan sebagainya) dan ingin
dipadukan secara integratif sebagai pendekatan transdisiplin.

4
3. Hak Aksasi Manusia yang terkait dengan kesehatan
• Deklarasi Universal HAM 1948
Haka kebebasan mencari jodoh dan membentuk keluarga, perkawinan
harus dilaksanakan atas dasar suka sama suka (Pasal 16). Hak
kebebasan atas kualitas hidup untuk jaminan kesehatan dan keadaan
yang baik untuk dirinya dan keluarganaya (Pasal 25).

• UU No. 7 Tahun 1984 (Konvensi Penghapusan Diskriminasi


Terhadap Wanita: “Jaminan persaman hak ats jaminan kesehatan dan
keselamatan kerja, termasuk usaha perlinduangan terhadap fungsi
melanjutkan keturunan” (Pasal 11 ayat 1f).
Jamainan hak efektif untuk bekerja tanpa dikriminasi atas dasar
perkwainan atau kehamilan (Pasal 11 ayat 2).

• Penghapusan diskriminasi di bidang pemeliharaan kesehatan dan


jaminan pelayanan kesehatan termasuk pelayanana KB (Pasal 12).

• Jamianan hak kebebasan wanita pedesaan untuk memperoleh fasilitas


pemeliharaan kesehatan yang memadai, termasuk penerangan,
penyuluhan dan pelayanan KB (Pasal 14 ayat 2 b).

• Penghapusan diskriminasi yang berhubungan dengan perkawinan dan


hubungan kekeluargaan atas dasar persaman antara pria dan wanita
(pasal 16 ayat 1).

• UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM


Setiap orang berhak membentuk suatua kelauarga dan melanjutkan
keturunan melalui pekawianana yang sah (Pasal 10).
Setiap orang berhak atas pemenuhan kebutuhan dasarnya untuk
tumbuh dan berkembang secara layak (Pasal 11).
Setiap orang berhak atas rasa aman dan tenteram serta perlindungan
terhadap ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu
(Pasal 30).

5
Hak wanita dalam UU HAM sebagai hak asasi manusia (Pasal 45).

• Tap No. XVII/MPR/1998 tentang HAM


Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (Pasal 2).
Hak atas pemenuhan kebutuhan dasar auntuk tumbuh dan berkembang
secara layak (Pasal 3).
Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin (Pasal 27).
Dalam pemenuhan hak asasi manusia, laki-laki dan perempuan berhak
mendapatkan perlakuan dan perlindungan yang sama (Pasal 39).

• Wanita berhak untuk mendapatkan perlindungan khusus dalam


pelaksanaan pekerjaan/profesinya terhadap hal-hal yang dapat
mengancam keselamatan dan atau kesehatannya berkenaan dengan
fungsi reproduksi wanita (Pasal 49 ayat 2).

• Hak khusus yang melekat pada diri wanita dikarenakan fungsi


reproduksinya, dijamin dan dilindungi oleh hukum (Pasal 49 ayat 3).

• Hak dan tanggungjawab yang sama antara isteri dan suaminya dalam
ikatan perkawainan (Pasal 51)

BAB III.
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesehatan reproduksi sangatlah penting untuk diketahui oleh para


perempuan bakal calon ibu ataupun laki-laki calon bapak.Oleh karena itu
bverdasarkan uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa.

6
1. Definisi kesehatan sesuai dengan WHO, kesehatan tidak hanya
berkaitan dengan kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental dana
sosial, ditambahkan lagi (sejak deklarasi Alma Ata-WHO dan
UNICEF) dengan syart baru, yaitu: sehingga setiap orang akan
mampu hidup produktif, baik secara ekonomis maupun sosial.
2. Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental,
dan sosial yang utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau
kelemahan dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem
reproduksi dan fungsi-fungsi serta proses-prosesnya.
3. Hak reproduksi adalah bagian dari hak asasi yang meliputi hak
setiap pasangan dan individual untuk memutuskan secara bebas
dan bertanggung jawab jumlah, jarak, dan waktu kelahiran anak,
serta untuk memiliki informasi dan cara untuk melakukannya.

B. Saran
Untuk itu wawasan dan pengetahuan kesehatan reproduksi
sangatlah penting untuk bisa dikuasai dan dimiliki oleh para perempuan
dan laki-laki yang berumah tangga, supaya kesejahtaraan dan kesehatan
bisa tercapai dengan sempurna. Oleh kerana itu penulis memberi saran
kepada para pihak yang terkait khususnya pemerintah, Dinas Kesehatan
untuk bisa memberikan pengetahuan dan wawasan tersebut kepada
khalayak masyarakat dengan cara sosialisasi, kegiatan tersebut mudah-
mudahan kesehatan reproduksi masyarakat bisa tercapai dan masyarakat
lebih pintar dalam menjaga kesehatannya

7
DAFTAR PUSTAKA

Mona Isabella Saragih, Amkeb, SKM. Materi Kesehatan Reproduksi. Akademi


Kebidanan YPIB Majalengka.

http://lindairawan05.blogspot.com/2012/06/kesehatan-reproduksi.html

Anda mungkin juga menyukai