Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sains Dasar
DOSEN PENGAJAR :
Diky Hidayat, S.Si, M.Sc
DISUSUN OLEH:
Ahmad Isro
NPM. 1917011053
Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lampung
Jl. Prof. Dr. Ir. Sumantri Brojonegoro, RW. No: 1, Gedong Meneng, Kec. Rajabasa, Kota
Bandar Lampung, Lampung 35141
2020
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya diberikan kemudahan dan kelancaran
dalam menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul :
KIMIA KESEHATAN
Saya menyadari bahwa terselesaikannya makalah ini bukanlah semata-
mata karena usaha dan kerja keras saya sendiri, akan tetapi mendapatkan bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu saya memohon maaf apabila terdapat kesalahan. untuk itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diperlukan demi pendekatan
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................................3
2.1. Pengertian Kesehatan Reproduksi......................................................................3
2.2. Hak yang Terkait Dengan Kesehatan Reproduksi..............................................3
BAB III. PENUTUP.........................................................................................................6
A. Kesimpulan............................................................................................................6
B. Saran......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8
ii
BAB I.
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
2
BAB II.
PEMBAHASAN
1. Kesehatan Seksual
Kesehatan seksual yaitu suatu keadaan agar tercapai kesehatan
reproduksi yang mensyaratkan bahwa kehidupan seks seseorang itu
3
harus dapat dilakaukan secara memuaskan dan sehat dalam arti
terbebas dari penyakit dan gangguan lainnya.Terkait dengan ini adalah
hak seksual, yakni bagian dari hak asasi manusia untuk memutuskan
secara bebas dan bertanggungjawab terhadap semua hal yang
berhubungan dengan seksualitas, termasuk kesehatan seksual dan
reproduksi, bebas dari paksaan, diskriminasi dan kekerasan.
2. Prinsip Dasar Kesehatan Dalam Hak Seksual dan Reproduksi.
a. Bodily integrity, hak atas tubuh sendiri, tidak hanya terbebas
dari siksaan dan kejahatan fisik, juga untuk menikmati potensi
tubuh mereka bagi kesehatan, kelahiran dan kenikmatan seks
aman.
b. Personhood, mengacu pada hak wanita untuk diperlakukan
sebagai aktor dan pengambilan keputusan dalam masalah
seksual dan reproduksi dan sebagai subyek dalam kebijakan
terkait.
c. Equality, persamaan hak antara laki-laki dan perempuan dan
antar perempuan itu sendiri, bukan hanya dalam hal
menghentikan diskriminasi gender, ras, dan kelas melainkan
juga menjamin adanya keadilan sosial dan kondisi yang
menguntungkan bagi perempuan, misalnya akses terhadap
pelayanan kesehatan reproduksi.
d. Diversity, penghargaan terhadap tata nilai, kebutuhan, dan
prioritas yang dimiliki oleh para wanita dan yang didefinisikan
sendiri oleh wanita sesuai dengan keberadaannya sebagai
pribadi dan anggota masyarakat tertentu.
e. Ruang lingkup kesehatan reproduksi sangat luas yang
mengacakup berbagai aspek, tidak hanya aspek biologis dan
permasalahannya bukan hanya bersifat klinis, akan tetapi non
klinis dan memasuki aspek ekonomi, politik, dan sosial-
budaya. Oleh karena aitu diintroduksi pendekatan
interdisipliner (meminjam pendekatan psikologi, antropologi,
sosiologi, ilmu kebijakan, hukum dan sebagainya) dan ingin
dipadukan secara integratif sebagai pendekatan transdisiplin.
4
3. Hak Aksasi Manusia yang terkait dengan kesehatan
• Deklarasi Universal HAM 1948
Haka kebebasan mencari jodoh dan membentuk keluarga, perkawinan
harus dilaksanakan atas dasar suka sama suka (Pasal 16). Hak
kebebasan atas kualitas hidup untuk jaminan kesehatan dan keadaan
yang baik untuk dirinya dan keluarganaya (Pasal 25).
5
Hak wanita dalam UU HAM sebagai hak asasi manusia (Pasal 45).
• Hak dan tanggungjawab yang sama antara isteri dan suaminya dalam
ikatan perkawainan (Pasal 51)
BAB III.
PENUTUP
A. Kesimpulan
6
1. Definisi kesehatan sesuai dengan WHO, kesehatan tidak hanya
berkaitan dengan kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental dana
sosial, ditambahkan lagi (sejak deklarasi Alma Ata-WHO dan
UNICEF) dengan syart baru, yaitu: sehingga setiap orang akan
mampu hidup produktif, baik secara ekonomis maupun sosial.
2. Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental,
dan sosial yang utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau
kelemahan dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem
reproduksi dan fungsi-fungsi serta proses-prosesnya.
3. Hak reproduksi adalah bagian dari hak asasi yang meliputi hak
setiap pasangan dan individual untuk memutuskan secara bebas
dan bertanggung jawab jumlah, jarak, dan waktu kelahiran anak,
serta untuk memiliki informasi dan cara untuk melakukannya.
B. Saran
Untuk itu wawasan dan pengetahuan kesehatan reproduksi
sangatlah penting untuk bisa dikuasai dan dimiliki oleh para perempuan
dan laki-laki yang berumah tangga, supaya kesejahtaraan dan kesehatan
bisa tercapai dengan sempurna. Oleh kerana itu penulis memberi saran
kepada para pihak yang terkait khususnya pemerintah, Dinas Kesehatan
untuk bisa memberikan pengetahuan dan wawasan tersebut kepada
khalayak masyarakat dengan cara sosialisasi, kegiatan tersebut mudah-
mudahan kesehatan reproduksi masyarakat bisa tercapai dan masyarakat
lebih pintar dalam menjaga kesehatannya
7
DAFTAR PUSTAKA
http://lindairawan05.blogspot.com/2012/06/kesehatan-reproduksi.html