Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI

Oleh :
Restika Pratiwi Yambo
Nim. 1812 15 018

YAYASAN PENDIDIKAN 23 MARET


AKADEMI KEBIDANAN BUNDA KOTAMOBAGU
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
    Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Kotamobagu Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 2
A. Definisi Kesehatan Reproduksi..................................................... 2
B. Ruang LIngkup Kesehatan Reproduksi Dalam Siklus Kehidupan 3
C. Hak – Hak Reproduksi................................................................... 4
BAB II PENUTUP.................................................................................... 8
A. Kesimpualan.................................................................................. 8
B. Saran.............................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi
sekarang ini sangat mendukung dalam kehidupan manusia di Indonesia
bahkan di dunia, penemuan yang setiap waktu terjadi dan para peneliti terus
berusaha dalam penelitiannya demi kemajuan dan kemudahan dalam
beraktivitas.
Terkait ilmu kesehatan dalam hal ini, yaitu kesehatan reproduksi
banyak sekali teori-teori serta keilmuan yang harus dimiliki oleh para pakar
atau spesialis kesehatan reproduksi. Wilayah keilmuan tersebut sangat penting
dimiliki demi mengemban tugas untuk bisa menolong para pasien yang mana
demi kesehatan, kesejahteraan dan kelancaran pasien dalam menjalanakan
kodratnya sebagai perempuan.
Pengetahuan kesehatan reproduksi bukan saja penting dimiliki oleh
para bidan tau spesialais tetapi sangat begitu penting pula dimiliki khususnya
oleh para istri-istri atau perempuan sebagai ibu atau bakal ibu dari anak-
anaknya demi kesehatan, dan kesejahteraan meraka.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kesehatan reproduksi?
2. Apa saja ruang lingkup kesehatan reproduksi?
3. Apa saja hak yang terkait dengan kesehatan reproduksi?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kesehatan reproduksi
2. Untuk mengetahui ruang lingkup kesehatan reproduksi
3. Untuk mengetahui hak yang terkait dengan kesehatan reproduksi

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kesehatan Reproduksi
 Sehat adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial yang
utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam segala aspek
yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Istilah
reproduksi berasal dari kata “re” yang artinya kembali dan kata produksi yang
artinya membuat atau menghasilkan. Jadi istilah reproduksi mempunyai arti
suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi
kelestarian hidupnya. Sedangkan yang disebut organ reproduksi adalah alat
tubuh yang berfungsi untuk reproduksi manusia.
Menurut BKKBN, (2001), defenisi kesehatan reproduksi adalah
kesehatan secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial secara utuh pada
semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses
reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan.
Menurut WHO kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera
fisik, mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau
kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi,
fungsi dan prosesnya.
Menurut Depkes RI, 2000 kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan
sehat secara menyeluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang
berkaitan dengan alat, fungsi serta proses reproduksi yang pemikiran
kesehatan reproduksi bukannya kondisi yang bebas dari penyakit melainkan
bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan
memuaskan sebelum dan sesudah menikah..
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara menyeluruh
mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial,yang berkaitan dengan
alat,fungsi serta proses reproduksi. Dengan demikian kesehatan reproduksi
bukan hanya kondisi bebas dari penyakit,melainkan bagaimana seseorang

2
dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan sebelum
menikah dan sesudah menikah.

B. Ruang Kingkup Kesehatan Reproduksi Dalam Siklus Kehidupan


Secara lebih luas, ruang lingkup kesehatan reproduksi meliputi :
1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
2. Keluarga Berencana
3. Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Saluran Reproduksi ( ISR ),
termasuk PMS-HIV / AIDS
4. Pencegahan dan penangulangan komplikasi aborsi
5. Kesehatan Reproduksi Remaja
6. Pencegahan dan Penanganan Infertilitas
7. Kanker pada Usia Lanjut dan Osteoporosis
8. Berbagi aspek Kesehatan Reproduksi lain misalnya kanker serviks,
mutilasi genetalia, fistula dll.
Pendekatan yang diterapkan dalam menguraikan ruang lingkup
kesehatan reproduksi adalah pendekatan siklus hidup, yang berarti
memperhatikan kekhususan kebutuhan penanganan sistem reproduksi pada
setiap fase kehidupan, serta kesinambungan antar-fase kehidupan tersebut.
Dengan demikian, masalah kesehatan reproduksi pada setiap fase kehidupan
dapat diperkirakan, yang bila tak ditangani dengan baik maka hal ini dapat
berakibat buruk pada masa kehidupan selanjutnyaibu hamil dan konsepsi
1. bayi dan anak
2. remaja
3. usia subur
4. usia lanjut

3
C. HAK-HAK REPRODUKSI
Hak reproduksi perorangan adalah hak yang dimiliki oleh setiap orang,
baik laki-laki maupun perempuan (tanpa memandang perbedaan kelas sosial,
suku, umur, agama, dll) untuk memutuskan secara bebas dan bertanggung
jawab (kepada diri, keluarga, dan masyarakat) mengenai jumlah anak, jarak
antar anak, serta penentuan waktu kelahiran anak dan akan melahirkan. Hak
reproduksi ini didasarkan pada pengakuan akan hak-hak asasi manusia yang
diakui di dunia internasional (Depkes RI, 2002).
Menurut Depkes RI (2002) hak kesehatan reproduksi dapat dijabarkan
secara praktis, antara lain :
1. Setiap orang berhak memperoleh standar pelayanan kesehatan
reproduksi yang terbaik. Ini berarti penyedia pelayanan harus
memberikan pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas dengan
memperhatikan kebutuhan klien, sehingga menjamin keselamatan dan
keamanan klien.
2. Setiap orang, perempuan, dan laki-laki (sebagai pasangan atau sebagai
individu) berhak memperoleh informasi selengkap-lengkapnya tentang
seksualitas, reproduksi dan manfaat serta efek samping obat-obatan,
alat dan tindakan medis yang digunakan untuk pelayanan dan/atau
mengatasi masalah kesehtan reproduksi.
3. Setiap orang memiliki hak untuk memperoleh pelayanan KB yang
aman, efektif, terjangkau, dapat diterima, sesuai dengan pilihan, tanpa
paksaan dan tak melawan hukum.
4. Setiap perempuan berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang
dibutuhkannya, yang memungkinkannya sehat dan selamat dalam
menjalani kehamilan dan persalinan, serta memperoleh bayi yang
sehat.
5. Setiap anggota pasangan suami-isteri berhak memilki hubungan yang
didasari penghargaan

4
6. Terhadap pasangan masing-masing dan dilakukan dalam situasi dan
kondisi yang diinginkan bersama tanpa unsure pemaksaan, ancaman,
dan kekerasan.
7. Setiap remaja, lelaki maupun perempuan, berhak memperoleh
informasi yang tepat dan benar tentang reproduksi, sehingga dapat
berperilaku sehat dalam menjalani kehidupan seksual yang
bertanggungjawab
8. Setiap laki-laki dan perempuan berhak mendapat informasi dengan
mudah, lengkap, dan akurat mengenai penyakit menular seksual,
termasuk HIV/AIDS
Menurut ICPD (1994) hak-hak reproduksi antara lain :
1. Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi.
2. Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi
3.  Hak kebebasan berpikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi
4.  Hak untuk dilindungi dari kematian karena kehamilan
5.  Hak untuk menentukan jumlah dan jarak kelahiran anak
6. Hak atas kebebasan dan keamanan berkaitan dengan kehidupan
reproduksinya
7. Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk termasuk
perlindungan dari perkosaan, kekerasan, penyiksaan, dan pelecehan
seksual
8. Hak mendapatkan manfaat kemajuan, ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksi
9. Hak atas kerahasiaan pribadi berkaitan dengan pilihan atas pelayanan
dan kehidupan reproduksinya
10.  Hak untuk membangun dan merencanakan keluarga
11. Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam kehidupan
berkeluarga dan kehidupan reproduksi

5
12. Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksi
Menurut Piagam IPPF/PKBI Tentang Hak-hak reproduksi dan Seksual
adalah:
1. Hak untuk hidup
2. Hak mendapatkan kebebasan dan keamanan
3.  Hak atas kesetaraan dan terbebas dari segala bentuk diskriminasi
4.  Hak privasi
5. Hak kebebasan berpikir
6. Hak atas informasi dan edukasi
7. Hak memilih untuk menikah atau tidak serta untuk membentuk dan
merencanakan sebuah keluarga
8. Hak untuk memutuskan apakah ingin dan kapan punya anak
9. Hak atas pelayanan dan proteksi kesehatan
10. Hak untuk menikmati kemajuan ilmu pengetahuan
11. Hak atas kebebasan berserikat dan berpartisipasi dalam arena politik
12. Hak untuk terbebas dari kesakitan dan kesalahan pengobatan 
Jadi, hak reproduksi dapat dijabarkan secara praktis antara lain sebagai
berikut :
1. Setiap orang berhak memperoleh standar pelayanan kesehatan
reproduksi yang terbaik. Ini berarti penyediaan pelayanan kesehatan
reproduksi yang berkualitas dengan memperhatikan kebutuhanklien,
sehingga menjamin keamanan dan keselamatan klien.
2. Perempuan dan laki-laki, sebagai pasangan atau sebagai individu,
berhak mendapat informasi lengkap tentang seksualitas, kesehatan
reproduksi, dan manfaat serta efek samping obat-obatan, alat dan
tindakan medis yang digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan
reproduksi.

6
3. Adanya hak untuk memperoleh pelayanan KB yang aman, efektif,
terjangkau, dapat diterima, sesuai dengan pilihan, tanpa paksaan, dan
tak melawan hukum.
4. Perempuan berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang
dibutuhkannya, yang memungkinkannya sehat dan selamat dalam
menjalani kehamilan dan persalinan, serta memperoleh bayi yang
sehat.
5. Hubungan suami istri yang didasari penghargaan terhadap pasangan
masing-masing dan dilakukan dalam situasi dan kondisi yang
diinginkan bersama, tanpa unsur paksaan, ancaman, dan kekerasan.
6. Para remaja, laki-laki maupun perempuan, berhak memperoleh
informasi yang tepat dan benar tentang kesehatan reproduksi remaja,
sehingga dapat berprilaku sehat dan menjalani kehidupan seksual yang
bertanggung jawab.
7. Laki-laki dan perempuan berhak mendapat informasi yang mudah
diperoleh, lengkap, dan akurat mengenai penyakit menular seksual,
termaksur HIV/AIDS. Terpenuhi atau tidaknya kebutuhan hak
reproduksi ini akan digambarkan dalam derajat kesehatan reproduksi
masyarakat. Untuk Indonesia saat ini, derajat kesehatan reproduksi
masih rendah antara lain ditunjukkan oleh angka kematian ibu ( AKI )
yang masih tinggi, banyakknya ibu hamil yang mempunyai “4 terlalu”
( terlalu muda, terlalu sering, terlalu tua, teralu banyak anak), atau
banyak yang mempunyai masalah kesehatan dan kurang energi kronis
sehingga memperburuk kesehatan reroduksi masyarakat. Selain itu
perempuan juga kurang terlindungi terhadap penularan penyakit
menular seksual ( PMS ), sementara laki-laki kurang paham terhadap
upaya pencegahan dan penularannya, yang dapat berakibat buruk
terhadap kesehatan reproduksi laki=laki dan perempua, serta kesehatan
keturunannya.

7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
 Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara menyeluruh mencakup
fisik, mental dan kehidupan sosial,yang berkaitan dengan alat,fungsi serta
proses reproduksi.
 ruang lingkup kespro meliputi :
1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
2. Keluarga Berencana
3. Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Saluran Reproduksi ( ISR ),
termasuk PMS-HIV / AIDS
4. Pencegahan dan penangulangan komplikasi aborsi
5. Kesehatan Reproduksi Remaja
6. Pencegahan dan Penanganan Infertilitas
7. Kanker pada Usia Lanjut dan Osteoporosis
8. Berbagi aspek Kesehatan Reproduksi lain misalnya kanker serviks, mutilasi
genetalia, fistula dll.
 Hak reproduksi adalah bagian dari hak asasi yang meliputi hak setiap
pasangan dan individual untuk memutuskan secara bebas dan bertanggung
jawab jumlah, jarak, dan waktu kelahiran anak, serta untuk memiliki
informasi dan cara untuk melakukannya.

Saran
 Setiap orang harus mempunyai pengetahuan tentang kesehatn reproduksi
 Untuk seorang bidan bisa memberikan pengetahuan dan wawasan tentang
kespro kepada masyarakat dengan cara sosialisasi supaya masyarakat lebih
pintar dalam menjaga kesehatannya.

8
DAFTAR PUSTAKA
1) Illich, Ivan.2009. Matinya Gender. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
2) Mosse, Julia Cleves.2012. Gender dan Pembangunan. Yogyakarta: Rifka Annisa
Women’s Crisis Center dan Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai