Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KESEHATAN REPRODUKSI

DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN


KETERAMPILAN HIDUP SEHAT

DOSEN : NURFITRI RAHIM, M.Si

Disusun Oleh :

HELMALIA TRI H

SUKANDI LOKLOMIN

ZAKI A. KHUDORI

FAKULTAS SAINS TERAPAN

PRODI AKUAKULTUR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SORONG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah
sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Kesehatan Reproduksi “.
Penyelesaian makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Keterampilan
Hidup Sehat. Terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini saya sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan
kesalahan dalam makalah.

Aimas, 13 Januari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................

BAB I Pendahuluan............................................................................................................

A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................................
C. Tujuan.......................................................................................................................

BAB II Pembahasan............................................................................................................

A. Pengertian Remaja Dalam Konteks Kesehatan Reproduksi...............................


B. Perubahan Fisik,Biologis,dan Psikososial Remaja...............................................
C. Prilaku Seksual dan Resiko Seksual......................................................................

BAB III Penutup..................................................................................................................

A. Kesimpulan...............................................................................................................
B. Saran.........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan fisik,mental,dan sosial yang


bai,bukan hanya bebas dari penyakit atau cacat tetapi juga kesehatan dari aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi.

Menurut WHO Kesehatan Reproduksi suatu keadaan kesejahteraaan


fisik,emosional,mental,dan sosial yang berhubungan dengan reproduksi,fungsi serta
prosesnya. Pendidikan Kesehatan Reproduksi memiliki peranan penting dalam proses
perubahan aspek pengetahuan,sikap,dan prilaku yang berkaitan dengan seksualitas dan
reproduksi dengan metode monitoring dan evaluasi yang bersifat partisipatif dan
konstruktif. Kesehatan reproduksi memiliki konsep bahwa setiap orang dapat mempunyai
suatu kepuasan dan kehidupan seks yang aman dan tanggung jawab, oleh karena itu hak
setiap remaja untuk diberi informasi dan mendapatkan akses terhadap kesehatan
reproduksi dan seksual yang benar,lengkap jujur yang dapat mereka buat menjadi pilihan
dan keputusan tanggung jawab berkaitan dengan hak-hak kesehatan reproduksi dan
seksualnya.

Kesehatan Reproduksi di Indonesia yang di prioritaskan baru mencakup empat


komponen/program yaitu kesehatan ibu dan bayi baru lahir,keluarga berencana,kesehatan
reproduksi remaja dan pencegahan penanggulangan penyakit menular seksual termasuk
HIV/AIDS.

Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia, masa ini
merupakan masa perubahan atau peralihan dari kanak-kanak ke masa dewasa yang
meliputi perubahan biologi,psikologi,dan sosial. Remaja adalah anak berusia 13-25 tahun
yang merupakan batas usia pubertas pada umumnya,yaitu ketika secara biologis sudah
mengalami kematangan seksual dan usia 25 tahun adalah usia ketika mereka pada
umumnya,secara sosial dan psikologis mampu mandiri.

Reproduksi bisa diartikan sebagai proses kehidupan manusia dalam menghasilkan


keturunan. Karena definisi yang terlalu umum tersebut reproduksi hanya dianggap sebatas
masalah seksual atau hubungan intim,kesehatan reproduksi terutama pada remaja
merupakan kondisi sehat yang meliputi sistem,fungsi dan proses. Kurangnya edukasi
terhadap hal yang berkaitan dengan reproduksi nyatanya bisa memicu terjadinya hal yang
tidak di inginkan,contohnya seperti penyakit seksual menular,hamil diusia muda/diluar
nikah,dan melakukan aborsi. Pengetahuan masalah kesehatan reproduksi tidak hanya
wajib bagi wanita tetapi laki-laki juga harus mengetahui dan mengerti cara hidup sehat

.
B. Rumusan Masalah
a. Apa masalah kesehatan reproduksi ?
b. Bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi ?
c. Faktor yang berdampak bagi kesehatan ?

C. Tujuan
Tujuan utama kesehatan reproduksi adalah memberikan pelayanan kepada setiap
individu dan pasangan secara komprehensif,khususnya kepada remaja agar setiap
individu mampu menjalani proses reproduksinya secara sehat dan bertanggung jawab
serta terbebas dari perlakuan diskriminasi dan kekerasan seksual yang termasuk
didalamnya pengakuan dan penghormatan atas hak kesehatan reproduksi seksual
sebagai integral dari Hak Asasi Manusia.
Tujuan khususnya untuk melindungi remaja dari pernikahan usia dini,kehamilan
yang tidak diinginkan,aborsi,dan IMS/HIV/AIDS.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Remaja Dalam Konteks Kesehatan Reproduksi Remaja

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari kanak-kanak ke masa dewasa,batasan


usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat. Sedangkan dari segi
program pelayanan definisi remaja yang digunakan oleh Departemen Kesehatan adalah yang
berusia 10-19 tahun dan belum kawin. Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera
fisik,mental,dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi,peran,dan
sistem reproduksi . Remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak-anak hingga
masa awal dewasa. Minimnya pengetahuan mengenai proses-proses reproduksi,pentingnya
menjaga kebersihan alat reproduksi, dan dampak dari perilaku yang tidak bertanggung jawab
menyebabkan sebagian remaja mengalami masalah-masalah akan pentingnya menjaga
kesehatan reproduksinya.

Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut


sistem,fungsi,dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Tujuan dari program
kesehatan reproduksi secara eksplisit dinyatakan untuk meningkatkan
pemahaman,pengetahuan,sikap dan prilaku positif remaja tentang kesehatan dan hak-hak
reproduksi guna meningkatkan derajat kesehatan reproduksinya dan mempersiapkan
kehidupan berkeluarga dalam mendukung upaya peningkatan kualitas generasi mendatang.
Landasan hukum yang dipergunakan sebagai dasar dalam pembinaan KRR antara lain UU.
No 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraaan Anak dan UU no. 10 tahun 1992 tentang
Pengembangan Kelompok remaja usia 10-19 tahun baik dilingkungan sekolah atau diluar
sekolah.

Secara sederhana reproduksi berasal dari kata re=kembali dan produksi=membuat atau
menghasilkan,jadi reproduksi suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan
keturunan untuk kelestarian hidup. Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat
yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja,pengertian
sehat tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas secara mental serta sosial budaya.

Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar
mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor lainnya,dengan informasi yang benar
diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses
reproduksi.
B. Perubahan Fisik,Biologis,dan Psikososial Remaja
a. Perubahan fisik
Terjadi karena pertumbuhan organ-organ reproduksi(organ seksual)menuju
kematangan,perubahan ini dapat dilihat dari tanda-tanda seks primer dan seks
sekunder. Tanda-tanda seks primer yakni berhubungan langsung dengan organ
seks seperti haid dan mimpi basah,sedangkan seks sekunder pada remaja laki-laki
terjadi perubahan suara,tumbuhnya jakun,penis dan buah zakar bertambah
besar,terjadinya ereksi dan ejakulasi,badan berotot,tumbuhnya kumis,cambang
dan rambut sekitar kemaluan dan ketiak. Pada remaja putrid juga dapat diihat dari
kejiwan, secara emosi remaja lebih sensitif seperti
mudah ,menangis,cemas,tertawa dan frustasi. Dari kesehatan reproduksi, perilaku
ingin mencoba dalam bidang seks sangatlah rawan karena berdampak buruk yang
merugikan masa depan terutama remaja perempuan.
b. Perubahan Biologis
Perubahan yang ditandai oleh permulaan pubertas dan penghentian
pertumbuhan fisik,secara kognotif sebagai perubahan dalam kemampuan berpikir
secara abstrak atau secara sosial sebagai periode persiapan untuk menjadi dewasa.
Perubahan pubertas dan Biologis utama termasuk perubahan pada organ
seks,tinggi,berat,dan masa otot, serta perubahan besar dalam struktur otak.
Kemajuan kognitif mencakup peningkatan pengetahuan dan kemampuan berfikir
secara abstrak dan bernalar.
c. Perubahan Psikososial
Suatu perubahan didalam individu baik yang bersifat psikologik maupun
sosial yang dibentuk oleh pengaruh-pengaruh sosial yang berinteraksi dengan
suatu organisme yang menjadi matang secara fisik dan psikologisnya.
Psikososial adalah relasi yang dinamis antara aspek psikologis dan sosial
seseorang.
C. Prilaku Seksual dan Resiko Seksual
a. Prilaku Seksual
Prilaku seksual adalah kegiatan seksual yang akan meningkatkan peluang
seseorang yang melakukannya terkena atau menularkanpenyakit menular atau
menyebabkan kehamilan. Prilaku seksual dpat berarti prilaku itu sendiri atau deskripsi
prilaku dari pasangan.
Menurut Sarwono definisi prilaku seksual adalah segala tingkah laku yang
didorong oleh hasrat seksual baik dengan lawan jenisn maupun sesame jenis,prilaku
ini dilakukan sebelum menikah atau dilakukan pada saat pacaran maka disebut
dengan prilaku seksual prankish.
Seksual adalah aktifitas seks yang melibatkan organ tubuh baik fisik maupun
non-fisik. Seksualitas adalah aspek terhadap kehidupan manusia terkait faktor
biologis,sosial,politik dan budaya,terkait dengan seks dan aktifitas. Contohnya
bergaul dengan lawan jenis,berdandan berlebihan,membahas tentang seks,menonton
film porno dan lain sebagainya.
b. Resiko Seksual
a) Gonore
Gonore atau kencing nanah disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae atau
gonococcus. Penyakit yang ditularkan ke orang lain melalui hubungan sekssual,baik
oral,anal,maupun vaginal.
b) Hepes Genital

Merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus herpes simpleks.


Penyakit ini dapat melalui hubungan seks atau kontra langsung dengan herpes.
Sampai saat ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan herpes genital
secara total.

c) Kutil Kelamin

Penularannya dapat terjadi memalui hubungan seksatau kontak fisik,seseorang


yang terinveksi virus ini biasanya akan memiliki kutil disekitar kelamin
termasuk anus. Selain 3 penyakit diatas prilaku seks juga dapat menyebabkan
kehamilan yang tidak diinginkan

Ada beberapa tips untuk menerapan prilaku seks:

 Melakukan nya hanya dengan satu orang


 Mmembersihkan diri sebelum dan setelah berhubungan intim
 Menggunakan kondom
 Menjaga Kebersihan organ vital
 Melakukan vsksinasi
D. Masalah Kesehatan Reproduksi
 Banyak kalangan yang berpendapat bahwa masalah kesehatan reproduksi,seperti juga
masalah kesehatan lainnya semata-mata menjadi urusan kalangan medis,sementara
pemahaman terhadap kesehatan reproduksi dikalangan medis juga minimal. Meskipun
sehak konperensi pengertian tersebut dikalangan medis dan mahasiswa kwdokteran
agaknya belum memadai.
 Banyak kalangan yang beranggapan bahwa masalah kesehatan hanyalah masalah
sebatas sekitar proses kehamilan dan melahirkan,sehingga dianggap bukan masalah
kaum remaja
 Banyak yang masih mentabuhkan untuk membahas masalah kesehatan reproduksi
remaja karena membahas masalah tersebut juga akan berarti membahas masalah
hubungan seks dan pendidikan seks.
E. Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi
 Selalu bersihkan alat reproduksi
 Tidak melakukan aktivitas seksual yang resikonya tinggi
 Selalu jaga berat badan
 Mengonsumsi makanan bergizi
 Tidak merokok dan konsumsi alkohol
 Istirahat yang cukup
F. Faktor Yang Berdampak Bagi Kesehatan

Terdapat dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor Internal meliputi intensitas hubungan dan komitmen pasangan remaja


untuk menjalin hubungan jangka panjang dlam perkawinan,sikap dan persepsi
terhadap janin yang dikandung,seperti persepsi subjektif mengenai kesiapan
psikologis dan ekonomi untuk memasuki kehidupan perkawinan.

Faktor Eksternal meliputi sikap dan penerimaan orang tua kedua belh
pihak,penilaian masyarakat,nilai-nilai normatif dan etis dari lembaga keagamaan dan
kemungkinan-kemungkinan perubahan hidup di masa depan yang mengikuti
pelaksanaan keputusan yang akan dipilih.

Dampak lain dari prilaku seksual remaja yang sangat brhubungan dengan
kesehatan reproduksi adalah konsekuensi psikologis. Setelah kehamilan terjadi pihak
perempuan atay tepatnya korban utama dalam masalah ini ,kodrat untuk hamil dan
melahirkan menempatkan remaja perempuan dalam posisi terpojok yang sangat
delimatis. Dalam pandangan masyarakat wanita yang hamil diluar nikah merupakan
aib keluarga dan mencoreng nama baik kluarga dan dia adalah sipendosa yang
melanggar norma-norma sosial dan agama. Penghakiman sosial ini tidak jarang
meresap dan terus tersosialisasi dalam diri remaja putri,perasaan bingung,cemas,malu
dan bersalah yang dialami setelah mengetahui dirinya hamil bercampur dengan
perasaan depresi,pesimis,terhadap masa depan dan kadang disertai rasa benci kepada
diri sendiri.

Namun,ada hal yang perlu diketahui bahwa dampak yang terjadi pada remaja
bukan hanya pada saat pernikahan,tapi dapat pula memberikan dampak negative saat
menikah atau hamil muda. Perlu diingat perempuan yang belum memcapai 20 tahun
sedang berada dalam peruses pertumbuhan dan perkembangan fisik,karena tubuhna
belum berkembang secara maksimal dan perlu dipertimbangkan hambatan/kerugian.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses Reproduksi merupakan proses melanjutkan keturunan yang menjadi
tanggung jawab bersama laki-laki maupun perempuan,karena itu baik laki-laki
maupun perempuan harus tau dan mengerti mengenai berbagai aspek
kesehatan reproduksi. Masa remaja adalah waktu individual beralih dari fase
akanak-kanak menjadi dewasa. Menjaga kesehatan reproduksi sangat penting
bagi tubuh agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Sudah dewasa bukan
berarti anak kecil yang harus diingatkan dsan diberitahu mana yang benar dan
mana yang salah.
B. Saran
Jaga kesehatan,jaga diri dari pergaulan bebas yang dapat merusak masa depan
karna biarpun masa lalu anda suram tapi jangan pernah berhenti,boleh lelah
tapi yakinlah Allah sudah mempersiapkan sesuatu yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd,com/doc/247094656/Makalah-Kesehatan-Reproduksi-Remaja
https://www.alodokter.com/ini-akibat-akibat-seks
https://www.sehatq.com/artikel/masalah-kesehatan-reproduksi
https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak

Anda mungkin juga menyukai