Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERAN DAN TUGAS BIDAN DALAM PHC UNTUK KESEHATAN WANITA YANG
MENEKANKAN PADA ASPEK PENCEGAHAN PENYAKIT DAN PROMOSI
KESEHATAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Perempuan dan Perencanaan
Keluarga
Dosen Pengampu: Yulia Adhisty, S,ST., M.Kes

Disusun oleh:
AMELIA PUTRI FAZRIA 1421325
LUTHFIANA EKA ANJANI 1421345
NOVRA SAKDIAH RAMADANI P 1421349
RIZQITA AMALYA THOYYIBAH 1421353
AULYA AYU BINTANG SUHERLAN 1421389

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


AKADEMI KEBIDANAN MULIA MADANI YOGYAKARTA
2022/2023

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini mengenai “Asuhan Kesehatan Reproduksi pada
Remaja dan Melibatkan Wanita dalam Pengambilan Keputusan”
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Yulia Adhisty, S.ST., M.Kes selaku

dosen pembimbing mata kuliah Kesehatan Perempuan dan Perencanaan Keluarga, yang telah

membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami sadar bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan yang tidak kami sadari, maka

dari itu kami mohon kritik dan saran yang dapat membangun dan kami harap semoga makalah ini

dapat berguna bagi kita semua.

Yogyakarta, 16 Febuari 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2


DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB 1 ........................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 4
C. Tujuan ............................................................................................................................ 5
BAB II ....................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 6
A. Pengertian Remaja........................................................................................................ 6
B. Ciri-ciri perkembangan remaja................................................................................... 6
C. Kaitan antara remaja dengan kesehatan reproduksi ................................................ 7
D. Asuhan kesehatan reproduksi pada remaja ............................................................... 8
E. Peran dan tugas bidan melibatkan wanita dalam pengambilan keputusan ........... 9
BAB III .................................................................................................................................... 12
PENUTUP ............................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 12
B. Saran ............................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13

3
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini
merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang
meliputi perubahan biologi, perubahan psikologi, dan perubahan sosial. Di sebagian
masyarakat dan budaya masa remaja pada umumnya di mulai pada usia 10-13 tahun dan
berakhir pada usia 18-22 tahun. World Health Organization (WHO) remaja merupakan
individu yang sedang mengalami masa peralihan yang secara berangsur-angsur mencapai
kematangan seksual, mengalami perubahan jiwa dari jiwa kanak-kanak menjadi dewasa, dan
mengalami perubahan keadaan ekonomi dari ketergantungan menjadi relatif mandiri.
Mengakhiri pada abad ke-20 dan mengawali abad ke-21 ditandai oleh fenomena transisi
demografi ini menyebabkan perubahan pada struktur penduduk,terutama struktur penduduk
menurut umur.Apabila sebelumnya penduduk yang terbesar adalah anak- anak maka dalam
masa transisi ini proporsi penduduk usia remaja semakin besar.Terdapat 36.600.000 (21%
dari total penduduk) remaja di indonesia dan diperkirakan jumlahnya mencapai
43.650.000.Pada awal abd ke-21.
Jumlah remaja yang tidak sedikit merupakan potensi yang sangat berarti dalam melanjutkan
pembangunan di indonesia.Seperti yang tercantum dalam garis-garis besar pembangunan
indonesia bahwa pembinaan anak dan remaja dilaksanakan melalui peningkatan
gizi,pembinaan perilaku kehidupan beragama dan budi pekerti luhur,penumbuhan minat
belajar,peningkatan daya cipta dan daya nalar serta kreatifitas,penumbuhan idealisme dan
patriotisme.Akan tetapi adanya ketidakseimbangan upaya pembangunan yang di lakukan
terutama terhadap remaja,akhirnya menimbulkan masalah bagi pembangunan itu sendiri.
Salah satu dampak ketidakseimbangan pembangunan itu adalah terjadinya perubahan
mendasar yang menyangkut sikap dan prilaku seksual pranikah dikalangan remaja.Di
amerika latin anak muda berusia 15-24 tahun melakukan intercourse (hubungan seksual)
rata-rata pada usia 15 tahun bagi laki-laki dan usia 17 tahun bagi perempuan,Sedangkan di
indonesia satu dari lima anak pertama yang dilahirkan pada wanita menikah pada usia 20-
24 tahun merupakan anak hasil hubungan seksual sebelum menikah.Tidak tepat dan tidak
benarnya informasi mengenai seksual dan reproduksi yang mereka terima semakin membuat
runyam masalah perilaku seksual remaja pranikah
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan remaja?

4
b. Apa ciri ciri perkembangan remaja?
c. Apa kaitan remaja dengan kesehatan reproduksi?
d. Bagaimana asuhan kesehatan reproduksi pada remaja?
e. Apa peran dan tugas bidan melibatkan wanita dalam pengambilan keputusan?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan remaja
b. Untuk mengetahui ciri ciri perkembangan remaja
c. Untuk mengetahui kaitan remaja dengan kesehatan reproduksi
d. Untuk mengetahui asuhan kesehatan reproduksi pada remaja
e. Untuk mengetahui peran dan tugas bidan melibatkan wanita dalam pengambilan
keputusan

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Remaja
Masa remaja adalah suatu perkembangan yang dinamis dalam kehidupan individu. Masa ini
merupakan periode transisi dari masa anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan
perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial yang berlangsung dalam kehidupan.
Adapun mengenai umur seseorang dikatakan remaja masih terdapat berbagai pendapat,
antara lain :
a. WHO mendefinisikan remaja adalah individu yang berumur 10-19 tahun.
b. UU No. 4 1979 mengenai kesejahteraan anak remaja mendifinisikan remaja
adalah individu yang belum mencapai 21 tahun dan belum menikah.
c. UU Perburuhan mendefinisikan remaja adalah seseorang yang berumur 16-18
tahun atau sudah menikan dan mempunyai tempat tinggal.
d. UU Pernikahan No.1 1974, anak dianggap remaja apabila sudah cukup matang
untuk menikah yaitu 16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun untuk laki-laki.
e. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mendefinisikan remaja adalah
individu yang berusia 18 tahun.
Jika dipandang dari aspek psikologis dan sosialnya, masa remaja adalah suatu fenomena
fisik yang berhubungan dengan pubertas. Pubertas adalah suatu bagian penting dari
masa remaja yang lebih ditekankan pada proses biologis yang pada akhirnya mengarah
pada kemampuan bereproduksi. Masa pubertas adalah masa transisi antara masa anak
dan dewasa dimana terjadi suatu perencanaan pertumbuhan (growth spurth), cirri-ciri
seks sekunder, tercapainya fertilitas (pembuahan) dan terjadi perubahan psikologis yang
menyolok.
B. Ciri-ciri perkembangan remaja
Menurut ciri perkembangannya, masa remaja dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:
1. Masa remaja awal (10-12 tahun), dengan ciri khas antara lain :
a. Lebih dekat dengan teman sebaya
b. Ingin bebas
c. Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berfikir abstrak
2. Masa remaja tengah (13-15 tahun), dengan ciri khas antara lain :
a. Timbulnya keinginan untuk kencan
b. Mempunyai rasa cinta yang mendalam
c. Mengembangkan kemampuan berfikir abstrak

6
d. Berkhayal tentang aktifitas seks
3. Masa remaja akhir (16-19 tahun), dengan ciri khas antara lain :
a. Pengungkapan kebebasan diri
b. Lebih selektif mencari teman sebaya
c. Mempunyai citra jasmani dirinya
d. Dapat mewujudkan rasa cinta
e. Mampu berfikir abstrak
C. Kaitan antara remaja dengan kesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksi remaja sulit dipisahkan dari kesehatan remaja secara keseluruhan,
karena gangguan kesehatan remaja akan menimbulkan gangguan pula pada system
reproduksi.
Tiga hal yang menjadikan masa remaja penting sekali bagi kesehatan reproduksi :
1. Masa renaja (usia 10-19 tahun) merupakan masa yang khusus dan penting, karena
merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia.
2. Pada masa remaja terjadi perubahan fisik secara cepat, yang tidak seimbang
dengan perubahan kejiwaan (mental-emosional)
3. Dalam lingkungan sosial tertentu, sering terjadi perbedaan perlakuan terhadap
perlakuan remaja laki-laki dan perempuan.
Lima masalah penting yang perlu diperhatikan dalam kesehatan remaja dalam kaitannya
dengan kesehatan reproduksi remaja :
1. Masalah gizi, antara lain :
a. Anemia
b. Pertumbuhan yang terhambat pada remaja putri sehingga mengakibatkan
panggul sempit dan resiko untuk melahirkan bayi dengan barat badan rendah di
kemudian hari.
2. Masalah pendidikan, antara lain :
a. Buta huruf
b. Pendidikan rendah
3. Masalah lingkungan dan pekerjaan, antara lain lingkungan social yang kurang sehat
dapat menghambat, bahkan merusak kesehatan fisik, mental dan emosional remaja.
4. Masalah seks dan seksualitas
a. Kurangnya bimbingan untuk bersikap positif dalam hal yang berkaitan dengan
seksualitas.
b. Penyalahgunaan dan ketergantungan NAPZA.

7
c. Kehamilan remaja di luar nikah.
5. Masalah perkawinan dan kehamilan dini, antara lain :
a. Ketidakmatangan secara fisik dan mental.
b. Resiko komplikasi dan kematian ibu dan bayi lebih besar.
c. Kehilangan kesempatan untuk pengembangan diri remaja.
D. Asuhan kesehatan reproduksi pada remaja
Masa remaja juga adalah masa transisi antara masa kanak – kanak dan masa dewasa.
Masa transisi seringkali menghadapkan individu yang bersangkutan pada situasi yang
membingungkan, disatu pihak masih kanak – kanak dan dilain pihak ia harus bertingkah
laku seperti orang dewasa. Hal ini dapat menimbulkan konflik dalam diri remaja yang
sering menimbulkan banyak tingkah laku yang aneh, canggung, dan kalau tidak
dikontrol akan menimbulkan kenakalan pada remaja salah satunya berupa risiko
perilaku seksual berisiko.
Perilaku seksual merupakan salah satu bentuk perilaku manusia yang sangat
berhubungan dengan kesehatan reproduksi seseorang. Secara umum terdapat 4 (empat)
faktor yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi, yaitu :
1. Faktor Sosial ekonomi, dan demografi. Faktor ini berhubungan dengan
kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah dan ketidaktahuan mengenai
perkembangan seksual dan proses reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang
terpencil
2. Faktor budaya dan lingkungan, antara lain adalah praktik tradisional yang
berdampak buruk terhadap kesehatan reproduksi, keyakinan banyak anak
banyak rejeki, dan informasi yang membingungkan anak dan remaja mengenai
fungsi dan proses reproduksi
3. Faktor psikologis, keretakan orang tua akan memberikan dampak pada
kehidupan remaaj, depresi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormonal
4. Faktor biologis, antara lain cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi, dan
sebagainya
5. Pengaruh informasi global (paparan media audio-visual) yang semakin mudah
diakses justru memancing anak dan remaja untuk mengadaptasi kebiasaan-
kebiaasaan tidak sehat seperti merokok, minum minuman berakohol,
penyalahgunaan obat dan suntikan terlarang, perkelahian antar-remaja atau
tawuran (Iskandar, 1997). Pada akhirnya, secara kumulatif kebiasaan-kebiasaan
tersebut akan mempercepat usia awal seksual aktif serta mengantarkan mereka

8
pada kebiasaan berperilaku seksual yang berisiko tinggi, karena kebanyakan
remaja tidak memiliki pengetahuan yang akurat mengenai kesehatan reproduksi
dan seksualitas serta tidak memiliki akses terhadap informasi dan pelayanan
kesehatan reproduksi, termasuk kontrasepsi.
Banyak masalah yang akan timbul akibat mengabaikan kesehatan reproduksi. Masalah-
masalah yang timbul akibat kurangnya pengetahuan terhadap kesehatan reproduksi
yaitu Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD), aborsi, perkawinan dan pernikahan
dini, IMS atau PMS dan HIV/AIDS (Marmi, 2013).
Menurut data PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) Jawa Tengah tahun
2010, remaja yang berhubungan seksual pra nikah sebanyak 863 orang, hamil pra nikah
452 orang, Infeksi menular seksual 283 orang, masturbasi 337 orang, aborsi 244 orang.
Kasus ini meningkat dari tahun 2009 dimana kasus remaja yang berhubungan seksual
pra nikah 765 orang, hamil pra nikah 367 orang, infeksi menular seksual 275 orang,
masturbasi 322 orang, aborsi 166 orang (PILAR PKBI, 2010)
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menekan angka – angka tersebut adalah
dengan melakukan edukasi edukasi kesehatan mengenai cara perawatan organ
reproduksi, edukasi mengenai perkembangan remaja saat pubertas, edukasi kesehatan
mengenai dampak pornografi, edukasi kesehatan mengenai kehamilan tidak diinginkan
(KTD) dan aborsi, edukasi kesehatan mengenai HIV/AIDS dan infeksi menular seksual,
serta edukasi kesehatan mengenai pendewasaan usia pernikahan dengan melibatkan
peran Pemerintah, orang tua, dan jugapeer group
E. Peran dan tugas bidan melibatkan wanita dalam pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan merupakan suatu proses dimana merupakan persetujuan tanpa
refleksi. Pembuatan keputusan merupakan tahap terakhir proses pemberian persetujuan.
Keputusan penolakan wanita terhadap suatu tindakan harus di validasikan lagi, apakah
karena wanita kurang kompetensi, Jika wanita menerima suatu tindakan ia berhak tahu
prosedur tindakan.
Pria berfikir dan mengambil keputusan 80 persen berdasarkan logika, sedangkan wanita
berfikir dan mengambil keputusan 80 persen berdasarkan emosi. Fakta medis
menyebutkan, selama menstruasi bulanan dan selama masa kehamilan, wanita
mengalami perubahan-perubahan fisiologis dan kejiwaan. Perubahan seperti itu bisa
saja terjadi dalam saat-saat darurat yang mendesak, dan karenanya akan mempengaruhi
keputusan-keputusannya, beberapa keputusan tertentu menuntut penggunaan akal

9
pikirang yang maksimal dan hanya menuntut penggunaan perasaan secara minimal,
suatu tuntutan yang tidak sejalan dengan watak kaum wanita.
Contoh melibatkan wanita dalam pengambilan keputusan adalah memutuskan untuk
mempunyai bayi pada usia 30 tahun, dimana pada usia ini biasanya dipandang sebagai
titik yang menentukan dalam kehidupan dan merupakan saat untuk menilai kehidupan
pribadinya.
Kehamilan yang terlambat mungkin disebabkan oleh alasan-alasan yang sangat pribadi,
karena seoarang wanita tidak merasa siap. Alasan yang lain menunda kedatangan bayi
karena ia membaca bahwa segala sesuatu yang berhubungan masa keibuan selalu
dipenuhi kesedihan, khususnya bagi ibu yang tidak bekerja. Beberapa pasangan suami
istri merindukan anak sejak lama. Mereka mencari bantuan medis dengan penyelidikan
dan operasi yang lebih rumit, ketika usia 30 mulai manampilkan diri.
Meskipun kehamilan merupakan suatu kebetulan tetapi keputusan untuk melanjutkan
kehamilan harus merupakan keputusan yang disadari dan dipikirkan secara cermat.
Contoh lain dalam mengambil keputusan yang melibatkan wanita adalah dalam
memutuskan penggunaan alat kontrasepsi.
Secara umum dalam penanggulangan masalah remaja, peran bidan adalah sebagai
fasilitator dan konselor yang bisa dijadikan tempat untuk mencari jawaban dari suatu
permasalahan yang dihadapi oleh remaja, bidan harus memiliki pengetahuan dan
wawasan yang cukup.
Contoh peran yang bisa dilakukan adalah :
1. Mendengarkan keluhan remaja yang bermasalah, dengan tetap menjaga
kerahasiaan kliennya
2. Membangun komunikasi dengan remaja
3. Ikut serta dalam kelompok remaja
4. Melakukan penyuluhan-penyuluhan pada remaja berkaitan dengan kespro
5. Memberikan informasi-informasi yang selengkap-lengkapnya pada remaja
sesuai dengan kebutuhannya
Melibatkan wanita dalam mengambil keputusan Kenyataan di tengah-tengah
masyarakat seperti perilaku diskriminatf terhadap perempuan. Masalah gender menjadi
suatu permasalahan yang tidak pernah tuntas dibahas sehingga pada akhirnya wanita
tidak mempunyai hak untuk mengambil keputusan terbaik yang berhubungan dengan
dirinya.

10
Gender adalah pandangan masyarakat tentang perbedaan peran, fungsi dan tanggung
jawab, antara laki-laki dan perempuan yang merupakan hasil konstruksi (kebiasaan
sosial yang tumbuh dan disepakati dalam masyarakat) sehingga dapat diubah sesuai
dengan perkembangan zaman. Bentuk-bentuk perilaku diskkriminatif terhadap
perempuan :
1. Di nomor duakan dalam segala aspek kehidupan, yaitu pemberian makanan
bergizi sehari-hari, kesempatan untuk pendidikan, kerja dan kedudukan
2. Keterbatasan dalam pengambilan keputusan yaitu untuk berKB, pemilihan bidan
untuk persalinan, pertolongan segera di RS
3. Terpaksa menikah di usia muda, tekanan ekonomi, dorongan orang tua agar
lepas dari beban keluarga
4. Tingkat pendidikan yang belum merata dan masih rendah yaitu informasi
tentang kespro sangat terbatas
Melibatkan wanita dalam pengambilan keputusan karena banyak ditemui
permasalahanpermasalahan, oleh karena itu dalam pengambilan keputusan dan
tindakan, wanita yang bersangkutan diikutsertakan, karena wanita memiliki wewenang
untuk memberikan informasi kesehatan serta gambaran tindakan yang akan dilakukan.
Cara melibatkan wanita dalam pengambilan keputusan :
1. Memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya tentang permasalahan yang
sesuai kebutuhan
2. Memberikan pandangan-pandangan tentang akibat dari keputusan apapun yang
akan diambilnya
3. Meyakinkan ibu untuk bertanggunggjawab terhadap keputuasan yang akan
diambilnya
4. Pastikan bahwa keputusan yang diambil ibu adalah yang terbaik
5. Memberi dukungan pada ibu atas keputusan yang diambilnya

11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Masa remaja adalah suatu perkembangan yang dinamis dalam kehidupan individu.
Banyak masalah yang akan timbul akibat mengabaikan kesehatan reproduksi. Salah
satu upaya yang bisa dilakukan untuk menekan angka – angka tersebut adalah
dengan melakukan edukasi edukasi Kesehatan reproduksi.
b. Pengambilan keputusan merupakan suatu proses dimana merupakan persetujuan
tanpa refleksi. Melibatkan wanita dalam mengambil keputusan Kenyataan di
tengah-tengah masyarakat seperti perilaku diskriminatf terhadap perempuan, oleh
karena itu dalam pengambilan keputusan dan tindakan, wanita yang bersangkutan
diikutsertakan. Peran bidan adalah sebagai fasilitator dan konselor yang bisa
dijadikan tempat untuk mencari jawaban daari suatu permasalahan yang dihadapi
B. Saran
a. Masa remaja merupakan periode transisi darimasa anak ke masa dewasa, yang
ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional dan social yang
berlangsung dalam kehidupan. Untuk itu, para remaja disarankan untuk dapat
memilih pergaulan yang sehat dan mendapatkan informasi tentang pengetahuan
kesehatan reproduksi remaja.
b. Melibatkan wanita dalam pengambilan keputusan karena banyak ditemui
permasalahanpermasalahan, oleh karena itu dalam pengambilan keputusan dan
tindakan, wanita yang bersangkutan diikutsertakan, karena wanita memiliki
wewenang untuk memberikan informasi kesehatan serta gambaran tindakan yang
akan dilakukan. Untuk kedepannya wanita dapat membuat keputusan yang
bertanggung jawab untu dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat

12
DAFTAR PUSTAKA
Nurul, Fika. 2022. “Literature Review Asuhan Kesehatan Reproduksi Remaja di Indonesia”
dalam Literature Review tahun 2022
Taukhit. 2014. “Pengembangan Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Remaja”

13

Anda mungkin juga menyukai