“KESEHATAN LINGKUNGAN”
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan
Dose Pengampu :
Ade Lenty Hoya, S.Pd., M.Ling
DEFRIYADI 2111010224
Kelas B
Syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT berkat limpahan rahmat, karunia dan
kuasa-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kesehatan lingkungan”
ini dengan baik pada mata kuliah Pendidikan lingkungan. Shalawat beserta salam juga tak lupa
kami sanjungkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah membawa umuat manusia dari alam
kebodohan kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Penyusunan makalah ini telah diupayakan semaksimal mungkin namun disadari bahwa
masih terdapat berbagai kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan ilmu pengetahuan yang
dimiliki. Karena itu diperlukan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaanya
dan semoga makalah ini dapat menjadi manfaat bagi semua pihak, Aamiin Yaa Robbal ‘Allamiin.
06 April 2023
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
KESIMPULAN ........................................................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
a. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui maksud, syarat-syarat, tata cara serta ruang lingkup dari
pada kesehatang lingkungan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
➢ Keadaan Air
Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat
kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu 1000C,
sehingga bakteri yang di dalam air tersebut mati.
➢ Keadaan Udara
Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan,
contohnya oksigen dan di dalamnya tidak tercemar oleh zat-zat yang merusak tubuh,
contohnya zat CO2 (zat carbondioksida).
➢ Keadaan tanah
Tanah yang sehat adalah tanah yang baik untuk penanaman suatu tumbuhan,
dan tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.
➢ Suara/kebisingan
Yaitu keadaan dimana suatu lingkungan yang kondisinya tidak bising yang
dapat mengganggu aktifitas/alat pendengaran manusia.
3
1.4 Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
4
11) Perumahan dan pemukiman
12) Aspek kesling dan transportasi udara
13) Perencanaan daerah dan perkotaan
14) Pencegahan kecelakaan
15) Rekreasi umum dan pariwisata
16) Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan
17) epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk.
18) Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.
1. Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis.
2. Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama atau yang sejenis.
3. Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industry atau yang sejenis.
4. Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum.
5. Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang berada dlm
keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar-besaran, reactor atau
tempat yang bersifat khusus.
5
Faktor-Faktor Kesehatan Lingkungan
Lingkungan yang memiliki potensi dan daya dukung untuk menciptakan masyarakat
yang terbebas dari segala macam penyakit.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan lingkungan, yaitu :
➢ Faktor Fisik
Faktor fisik berupa biotik dan abiotik, dimana faktor tersebut berperan penting
bagi masyarakat dalam memperhatikan di mana tempat tinggal mereka akan dibangun.
Jika suatu rumah dibangun di pedesaan, sudah tentu disesuaikan dengan kondisi di
pedesaan itu. Misalnya, keadaan air yang bersih terhindar dari pencemaran akan
membawa dampak yang baiik bagi kesehatan masyarakat di pedesaan itu.
➢ Faktor Sosial
Faktor sosial berupa tingkah laku, kepandaian, adat istiadat, di mana faktor
tersebut berperan dalam hubungan masyarakat dan lingkungannya. Misalnya
masyarakat yang tinggal di kawasan rawan gempa, maka rumah yang mereka bangun
di kawasan tersebut harus dibuat dari bahan-bahan yang ringan namun kokoh.
Disamping itu masyarakat juga berupaya untuk menciptakan lingkungan yang sehat
dengan usaha-usaha tertentu. Misalnya masyarakat membuat bak penampungan
sampah.
➢ Faktor Ekonomi
Faktor Ekonomi berupa pekerjaan, pendapatan, kemiskinan, di mana pada
umumnya di lingkungan tersebut diduduki sebagian besar orang yang tidak mampu,
maka secara tidak langsung berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan tempat
tinggalnya. Misalnya di daerah pemukiman kumuh, karena kondisi keuangan mereka
tidak memungkinkan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan baik.
Pengaruh Lingkungan yang Tidak Sehat terhadap Individu, Keluarga, dan Masyarakat
6
➢ Pengaruh Lingkungan yang Tidak Sehat terhadap Keluarga
Keluarga yang sehat berasal dari lingkungan rumah yang sehat, maka kesehatan
keluarga dapat meningkat. Rumah yang cukup bersih dapat memberikan kenyamanan
bagi penghuninya. Rumah yang ventilasinya cukup, dapat menghindarkan keluarga
dari resiko terjadinya penyakit atau gangguan saluran pernapasan.
Persentase kepemilikan rumah sehat yang cenderung meningkat
mengindikasikan bahwa telah terjadi perubahan perilaku yang bisa memperbaiki
tingkat kesehatan lingkungan. Karena bagi mayoritas masyarakat kita, rumah tidak
hanya sebagai tempat istirahat, tetapi juga sebagai tempat berkumpul anggota keluarga,
tetangga, bahkan keluarga yang jauh. Dengan demikian, dalam sebuah rumah yang
tidak sehat dapat menjadi tempat saling menularnya penyakit dan menjadi indikasi
negatif terhadap upaya meningkatkan kesehatan lingkungan.
Ada banyak penyakit yang ditimbulkan oleh lingkungan yang tidak sehat, diantaranya
yaitu :
➢ Kolera
Kolera adalah penyakit saluran cerna yang disalurkan lewat penggunaan air
dalam kehidupan sehari-hari.
➢ Tifus Perut
Tifus perut adalah penyakit saluran cerna yang ditularkan lewat penggunaan air
dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan
untuk kepentingan rumah tangga menyebabkan banyaknya penderita penyakit perut
menular.
➢ Diare
Diare adalah penyakit saluran cerna yang ditandai bercak-bercak encer dengan
atau tanpa darah dan muntah-muntah. Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan
organik/fungsional saluran cerna.
➢ Leptospitosis
Leptospitosis adalah penyakit yang disebabkan lewat tampungan air hujan yang
telah tercemar kemih tikus.
7
➢ Malaria dan DBD
Malaria dan DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk yang
berkembang di wadah penyimpanan air, sedangkan penderita disalurkan melalui
gigitan nyamuk tersebut.
➢ TBC
TBC merupakan penyakit yang berkembang pada pemukiman yang padat
dengan pertukaran udara yang buruk.
➢ Cacar
Cacar merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang terdapat di udara.
Infeksi cacar timbul apabila ada kontak langsung dengan penderita/pakaian perderita.
➢ Influenza
Influenza merupakan penyakit yang sangat mudah menular, penularannya
melalui udara.
➢ Pembuangan Kotoran/Tinja
Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat
sebagai berikut :
1) Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi
2) Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata
air atau sumur
3) Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
4) Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
5) Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar
diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin
6) Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang
7) Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.
➢ Kesehatan Pemukiman
Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut.
1) Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang
gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu
2) Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi
yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah
3) Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah
dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga,
bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan,
9
cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari
pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup
4) Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul
karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis
sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar,
dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.
➢ Pembuangan Sampah
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/14974253/Makalah-Kesehatan
http://www.docstoc.com/docs/34033756/prospek-kesehatan-lingkungan
Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No 416 tahun 1990 tentang Syarat-syarat dan
Pengawasan Kualitas Air.
Soeparman dan Suparmin. 2001.Pembuangan Tinja dan Limbah Cair : Suatu Pengantar. Jakarta
: EGC.
13