Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“KESEHATAN LINGKUNGAN”
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan
Dose Pengampu :
Ade Lenty Hoya, S.Pd., M.Ling

Disusun Oleh Kelompok 5

DEFRIYADI 2111010224

M. NUZULUL ULUM 2111010283

Kelas B

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
2023
Kata Pengantar

Assalamu,alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT berkat limpahan rahmat, karunia dan
kuasa-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kesehatan lingkungan”
ini dengan baik pada mata kuliah Pendidikan lingkungan. Shalawat beserta salam juga tak lupa
kami sanjungkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah membawa umuat manusia dari alam
kebodohan kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Penyusunan makalah ini telah diupayakan semaksimal mungkin namun disadari bahwa
masih terdapat berbagai kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan ilmu pengetahuan yang
dimiliki. Karena itu diperlukan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaanya
dan semoga makalah ini dapat menjadi manfaat bagi semua pihak, Aamiin Yaa Robbal ‘Allamiin.

Wassalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh.

06 April 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 2

1.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan ........................................................................ 2


1.2 Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat .................................................................. 3
1.3 Cara Pemeliharaan Lingkungan............................................................................. 3
1.4 Tujuan Pemelihara Lingkungan ............................................................................. 4
1.5 Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan ................................................................ 4

BAB III PENUTUP .................................................................................................................... 12

KESIMPULAN ........................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial


kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam
kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan
meningkatkan efisiensi kerja dan belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya
angka kematian bayi pada suatu daerah disebabkan karena faktor perilaku (perilaku perawatan
pada saat hamil dan perawatan bayi, serta perilaku kesehatan lingkungan) dan faktor kesehatan
lingkungan.
Pada masa yang datang pemerintah lebih fokus pada pelaksanaan pembangunan yang
berkelanjutan dan pengembangan wilayah yang berkesadaran lingkungan, sementara pihak
pengguna infrastruktur dalam hal ini masyarakat secara keseluruhan harus disiapkan dengan
kesadaran lingkungan yang lebih baik (tahu sesuatu atau tahu bersikap yang semestinya) Masa
datang kita dihadapkan dengan penggunaan IPTEK yang lebih maju dan lebih kompleks yang
memerlukan profesionalisme yang lebih baik dengan jenjang pendidikan yang memadai.
Di samping itu dalam proses pembangunan masa datang, diperlukan adanya teknologi
kesehatan lingkungan yang menitik beratkan upayanya pada metodologi mengukur dampak
kesehatan dari pencemaran yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan, Indikator ini harus
mudah, murah untuk diukur juga sensitif menunjukkan adanya perubahan kualitas lingkungan.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Kesehatan Lingkungan

2. Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat

3. Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

4. Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

5. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

a. Tujuan

Mahasiswa dapat mengetahui maksud, syarat-syarat, tata cara serta ruang lingkup dari
pada kesehatang lingkungan.
1
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan

Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun


1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental,
dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”.
Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran
kehidupan dibumi, karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi itu tinggal. Lingkungan
yang sehat dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat lingkungan yang sehat.
Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus
menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan
ekologis. Jadi kesehatan lingkungan merupakan bagian dari ilmu kesehatan mayarakat.
Ada 3 pengertian yang dikemukakan para ahli tentang kesehatan lingkungan, masing-
masing pengertian lahir dalam upaya memecahkan masalah kesehatan sesuai jaman dan
kebutuhannya. Ketiga pengertian tersebut adalah :
➢ Pengertian Kesehatan Lingkungan sebagai suatu upaya, dikemukakan oleh P.Halton
Purdon (1971). Purdon menyatakan bahwa “ Kesehatan Lingkungan merupakan bagian
dari dasar-dasar kesehatan bagi masyarakat modern, kesehatan lingkungan adalah
aspek kesehatan masyarakat yang meliputi semua aspek kesehatan manusia dalam
hubungannya dengan lingkungan. Tujuannya untuk mempertahankan dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada tingkat yang setinggi-tingginya
dengan jalan memodifikasi faktor sosial, faktor fisik lingkungan, sifat-sifat dan
kelakuan lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan.

➢ Pengertian kesehatan Lingkungan sebagai Kondisi dikemukakan oleh Organisasi


Kesehatan se-Dunia (World Health Organization). WHO menyatakan Environment
health refers to ecological balance that must exist beetwen man and his environment
in order to ensure his weel being. Kesehatan Lingkungan merupakan terwujudnya
keseimbangan ekologis antara manusia dan lingkungan harus ada, agar masyarakat
menjadi sehat dan sejahtera. Sehingga Kesehatan Lingkungan menurut WHO adalah :
Those aspects of human health and disease that are determined by factors in the
environment. It also refers to the theory and practice of assessing and controlling
factors in the environment that can potentially affect health. Atau bila disimpulkan
"Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
dapat menjamin keadaan sehat dari manusia". Menurut HAKLI (Himpunan Ahli
Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi
lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara
manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia
yang sehat dan bahagia. Dalam pengertian ini titik pusat pandang dari Kesehatan
Lingkungan adalah bahwa tercapainya tujuan kesehatan yaitu masyarakat sehat dan
sejahtera apabila kondisi lingkungan sehat.
2
➢ Kesehatan Lingkungan adalah ilmu dan seni dalam mencapai keseimbangan
lingkungan dan manusia, ilmu dan seni dalam pengelolaan lingkungan sehingga
dicapai kondisi yang bersih, sehat, aman dan nyaman dan terhindar dari gangguan
penyakit. Pengertian Kesehatan Lingkungan sebagai suatu ilmu, seni dan teknologi
dikemukakan oleh beberapa ahli diantaranya dikemukakan oleh Umar Fahmi
Achmadi. Menurut Umar Fahmi Achmadi (1991), Kesehatan Lingkungan adalah ilmu
yang mempelajari keterkaitan antara kualitas lingkungan dengan kondisi kesehatan
suatu masyarakat. Ilmu Kesehatan Lingkungan mempelajari dinamika hubungan
interaktif antara kelompok penduduk dengan segala macam perubahan komponen
lingkungan hidup yang menimbulkan ancaman atau berpotensi mengganggu kesehatan
masyarakat.

1.2 Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat

➢ Keadaan Air

Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat
kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu 1000C,
sehingga bakteri yang di dalam air tersebut mati.

➢ Keadaan Udara

Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan,
contohnya oksigen dan di dalamnya tidak tercemar oleh zat-zat yang merusak tubuh,
contohnya zat CO2 (zat carbondioksida).

➢ Keadaan tanah

Tanah yang sehat adalah tanah yang baik untuk penanaman suatu tumbuhan,
dan tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.

➢ Suara/kebisingan

Yaitu keadaan dimana suatu lingkungan yang kondisinya tidak bising yang
dapat mengganggu aktifitas/alat pendengaran manusia.

1.3 Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan


➢ Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai
➢ Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
➢ Mengolah tanah sebagaimana mestinya
➢ Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

3
1.4 Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

➢ Mengurangi Pemanasan Global.


Dengan menanam tumbuhan sebanyak-banyaknya pada lahan kosong, maka
kita juga ikut serta mengurangi pemanasan global, karbon, zat O2 (okseigen) yang
dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan zat tidak langsung zat CO2 (carbon) yang
menyebabkan atmosfer bumi berlubang ini terhisap oleh tumbuhan dan secara langsung
zat O2 yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati oleh manusia tersebut untuk bernafas.

➢ Menjaga Kebersihan Lingkungan.


Dengan lingkungan yang sehat maka kita harus menjaga kebersihannya, karena
lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih dari segala penyakit dan
sampah.Sampah adalah mush kebersihan yang paling utama. Sampah dapat
dibersihkan dengan cara-cara sebagai berikut ;
1) Membersihkan Sampah OrganikSampah organik adalah sampah yang dapat
dimakan oleh zat-zat organik di dalam tanah, maka sampah organik dapat
dibersihkan dengan mengubur dalam-dalam sampah organik tersebut, contoh
sampah organik :
1) Daun-daun tumbuhan
2) Ranting-ranting tumbuhan
3) Akar-akar tumbuhan
2) Membersihkan Sampah Non OrganikSampah non organik adalah sampah yang
tidak dapat hancur (dimakan oleh zat organik) dengan sendirinya, maka sampah
non organik dapat dibersihkan dengan membakar sampah tersebut dan lalu
menguburnya.

1.5 Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan


Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang
essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan.
Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan
masyarakat.
➢ Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan
lingkungan, yaitu :
1) Penyediaan Air Minum
2) Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
3) Pembuangan Sampah Padat
4) Pengendalian Vektor
5) Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6) Higiene makanan, termasuk higiene susu
7) Pengendalian pencemaran udara
8) Pengendalian radiasi
9) Kesehatan kerja
10) Pengendalian kebisingan

4
11) Perumahan dan pemukiman
12) Aspek kesling dan transportasi udara
13) Perencanaan daerah dan perkotaan
14) Pencegahan kecelakaan
15) Rekreasi umum dan pariwisata
16) Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan
17) epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk.
18) Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.

➢ Menurut Undang-Undang di Indonesia

Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22


ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada delapan, yaitu :

1. Penyehatan Air dan Udara


2. Pengamanan Limbah padat/sampah
3. Pengamanan Limbah cair
4. Pengamanan limbah gas
5. Pengamanan radiasi
6. Pengamanan kebisingan
7. Pengamanan vektor penyakit
8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana

Sasaran Kesehatan Lingkungan

Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari pelaksanaan kesehatan


lingkungan adalah sebagai berikut :

1. Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis.
2. Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama atau yang sejenis.
3. Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industry atau yang sejenis.
4. Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum.
5. Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang berada dlm
keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar-besaran, reactor atau
tempat yang bersifat khusus.

5
Faktor-Faktor Kesehatan Lingkungan

Lingkungan yang memiliki potensi dan daya dukung untuk menciptakan masyarakat
yang terbebas dari segala macam penyakit.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan lingkungan, yaitu :

➢ Faktor Fisik
Faktor fisik berupa biotik dan abiotik, dimana faktor tersebut berperan penting
bagi masyarakat dalam memperhatikan di mana tempat tinggal mereka akan dibangun.
Jika suatu rumah dibangun di pedesaan, sudah tentu disesuaikan dengan kondisi di
pedesaan itu. Misalnya, keadaan air yang bersih terhindar dari pencemaran akan
membawa dampak yang baiik bagi kesehatan masyarakat di pedesaan itu.

➢ Faktor Sosial
Faktor sosial berupa tingkah laku, kepandaian, adat istiadat, di mana faktor
tersebut berperan dalam hubungan masyarakat dan lingkungannya. Misalnya
masyarakat yang tinggal di kawasan rawan gempa, maka rumah yang mereka bangun
di kawasan tersebut harus dibuat dari bahan-bahan yang ringan namun kokoh.
Disamping itu masyarakat juga berupaya untuk menciptakan lingkungan yang sehat
dengan usaha-usaha tertentu. Misalnya masyarakat membuat bak penampungan
sampah.

➢ Faktor Ekonomi
Faktor Ekonomi berupa pekerjaan, pendapatan, kemiskinan, di mana pada
umumnya di lingkungan tersebut diduduki sebagian besar orang yang tidak mampu,
maka secara tidak langsung berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan tempat
tinggalnya. Misalnya di daerah pemukiman kumuh, karena kondisi keuangan mereka
tidak memungkinkan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan baik.

Pengaruh Lingkungan yang Tidak Sehat terhadap Individu, Keluarga, dan Masyarakat

➢ Pengaruh Lingkungan yang Tidak Sehat terhadap Individu


Apabila lingkungan bersih berpengaruh individu, khususnya pada kualitas kerja
(produktivitas) individu tersebut. Sedangkan individu yang berada pada lingkungan
yang tidak sehat, akan berada pada produktivitas yang cenderung menurun.
Udara, air, makanan, sandang, papan, dan seluruh kebutuhannya di ambil dari
lingkungan. Akan tetapi, berpengaruh terhadap individu baik positif maupun negatif.
Lingkungan sehat dan gizi yang cukup dapat menghindarkan seseorang dari penyakit.

6
➢ Pengaruh Lingkungan yang Tidak Sehat terhadap Keluarga
Keluarga yang sehat berasal dari lingkungan rumah yang sehat, maka kesehatan
keluarga dapat meningkat. Rumah yang cukup bersih dapat memberikan kenyamanan
bagi penghuninya. Rumah yang ventilasinya cukup, dapat menghindarkan keluarga
dari resiko terjadinya penyakit atau gangguan saluran pernapasan.
Persentase kepemilikan rumah sehat yang cenderung meningkat
mengindikasikan bahwa telah terjadi perubahan perilaku yang bisa memperbaiki
tingkat kesehatan lingkungan. Karena bagi mayoritas masyarakat kita, rumah tidak
hanya sebagai tempat istirahat, tetapi juga sebagai tempat berkumpul anggota keluarga,
tetangga, bahkan keluarga yang jauh. Dengan demikian, dalam sebuah rumah yang
tidak sehat dapat menjadi tempat saling menularnya penyakit dan menjadi indikasi
negatif terhadap upaya meningkatkan kesehatan lingkungan.

➢ Pengaruh Lingkungann yanng Tidak Sehat Terhadap Msyarakat


Lingkungan sehat akan membuat masyarakat terhindar dari penyakit. Tindakan
masyarakat membuang limbah sembarangan, akan berakibat terhadap kesehatan dan
kelangsungan hidup, timbulnya penyakit terhadap masyarakat yang tidak sehat, dan
timbulnya bencana akibat perbuatan tangan jahil masyarakat yang tidak terkontrol.

Penyakit yang Ditimbulkan oleh Lingkungan yang Tidak Sehat

Ada banyak penyakit yang ditimbulkan oleh lingkungan yang tidak sehat, diantaranya
yaitu :
➢ Kolera
Kolera adalah penyakit saluran cerna yang disalurkan lewat penggunaan air
dalam kehidupan sehari-hari.

➢ Tifus Perut
Tifus perut adalah penyakit saluran cerna yang ditularkan lewat penggunaan air
dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan
untuk kepentingan rumah tangga menyebabkan banyaknya penderita penyakit perut
menular.

➢ Diare
Diare adalah penyakit saluran cerna yang ditandai bercak-bercak encer dengan
atau tanpa darah dan muntah-muntah. Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan
organik/fungsional saluran cerna.

➢ Leptospitosis
Leptospitosis adalah penyakit yang disebabkan lewat tampungan air hujan yang
telah tercemar kemih tikus.

7
➢ Malaria dan DBD
Malaria dan DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk yang
berkembang di wadah penyimpanan air, sedangkan penderita disalurkan melalui
gigitan nyamuk tersebut.
➢ TBC
TBC merupakan penyakit yang berkembang pada pemukiman yang padat
dengan pertukaran udara yang buruk.

➢ Cacar
Cacar merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang terdapat di udara.
Infeksi cacar timbul apabila ada kontak langsung dengan penderita/pakaian perderita.

➢ Influenza
Influenza merupakan penyakit yang sangat mudah menular, penularannya
melalui udara.

Upaya Penanggulangan Kesehatan Lingkungan

➢ Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


Upaya pengelolaan lingkungan hidup meliputi ekosistem daratan, kawasan
pesisir, dan ekosistem laut.

➢ Upaya Pengelolaan Lingkungan Buatan


Upaya pengelolaan lingkungan buatan meliputi pengendalian pencemaran yang
berkaitan dengan perlindungan air, tanah, udara, dan pengelolaan limbah.

➢ Upaya Pengelolaan Lingkungan Sosial


Upaya pengelolaan lingkungan sosial meliputi pembangunan kualitas hidup
penduduk dan pembangunan kualitas lingkungan.

➢ Upaya Pengembangan Modal Sosial


Upaya pengembangan modal sosial meliputi kearifan lingkungan, etika
lingkungan, dan pembangunan jiwa sosial yang tinggi.
8
Masalah-Masalah Kesehtan Lingkungan Di Indonesia
Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk
mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia permasalah
dalam kesehatan lingkungan antara lain :
➢ Air Bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum.
Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna
2) Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l.
3) Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0.00000000002
per 100 ml air).

➢ Pembuangan Kotoran/Tinja
Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat
sebagai berikut :
1) Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi
2) Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata
air atau sumur
3) Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
4) Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
5) Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar
diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin
6) Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang
7) Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.

➢ Kesehatan Pemukiman
Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut.
1) Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang
gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu
2) Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi
yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah
3) Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah
dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga,
bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan,

9
cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari
pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup
4) Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul
karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis
sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar,
dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.
➢ Pembuangan Sampah

Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan


faktor-faktor /unsur, berikut.

1) Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah


adalah jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola
kehidupan/tk sosial ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan kemajuan
teknologi
2) Penyimpanan sampah
3) Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali
4) Pengangkutan
5) Pembuangan

Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat


mengetahui hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita
dapat memecahkan masalah-masalah ini secara efisien.

➢ Serangga dan Binatang Pengganggu

Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang


kemudian disebut sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar,
Nyamuk Anopheles sp untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam
Berdarah Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk Penyakit Kaki Gajah/Filariasis.
Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya dengan merancang
rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu yang
dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp,
Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat penampungan air untuk
mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa pada lubang angin di rumah atau
dengan pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.
Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing
dapat menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi
perantara perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare.
Tikus dapat menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang
telah terinfeksi bakteri penyebab.
10
➢ Makanan dan Minuman
Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah
makan, jasa boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat
penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum
selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel).
Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan
makanan meliputi :
1. Persyaratan lokasi dan bangunan
2. Persyaratan fasilitas sanitasi
3. Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan
4. Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi
5. Persyaratan pengolahan makanan
6. Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi
7. Persyaratan peralatan yang digunakan
8. Pencemaran Lingkungan
—-Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran tanah,
pencemaran udara. Pencemaran udara dapat dibagi lagi menjadi indoor air pollution
dan out door air pollution. Indoor air pollution merupakan problem
perumahan/pemukiman serta gedung umum, bis kereta api, dll. Masalah ini lebih
berpotensi menjadi masalah kesehatan yang sesungguhnya, mengingat manusia
cenderung berada di dalam ruangan ketimbang berada di jalanan. Diduga akibat
pembakaran kayu bakar, bahan bakar rumah tangga lainnya merupakan salah satu
faktor resiko timbulnya infeksi saluran pernafasan bagi anak balita. Mengenai
masalah out door pollution atau pencemaran udara di luar rumah, berbagai analisis
data menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan.
Beberapa penelitian menunjukkan adanya perbedaan resiko dampak
pencemaran pada beberapa kelompok resiko tinggi penduduk kota dibanding
pedesaan. Besar resiko relatif tersebut adalah 12,5 kali lebih besar. Keadaan ini,
bagi jenis pencemar yang akumulatif, tentu akan lebih buruk di masa mendatang.
Pembakaran hutan untuk dibuat lahan pertanian atau sekedar diambil kayunya
ternyata membawa dampak serius, misalnya infeksi saluran pernafasan akut, iritasi
pada mata, terganggunya jadual penerbangan, terganggunya ekologi hutan.

11
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang


khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam
keseimbangan ekologis.

Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai

2.. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya

4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang


essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor
keturunan

12
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/14974253/Makalah-Kesehatan

http://www.docstoc.com/docs/34033756/prospek-kesehatan-lingkungan

World Health Organization (WHO). Environmental Health. Disitasi dari : http://www.WHO.int.


Last Update : Januari 2008

Setiyabudi R. Dasar Kesehatan Lingkungan. Disitasi dari : http://www.ajago.blogspot.htm. Last


Update : Desember 2007

Departemen Kesehatan Repubik Indonesia.. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang


Kesehatan.

Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No 416 tahun 1990 tentang Syarat-syarat dan
Pengawasan Kualitas Air.

Soeparman dan Suparmin. 2001.Pembuangan Tinja dan Limbah Cair : Suatu Pengantar. Jakarta
: EGC.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang


Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran

13

Anda mungkin juga menyukai